Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Senin, 22 Mei 2017

Ineransi Alkitab

“Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman” (Mazmur 19:7).

Pemazmur menyatakan bahwa Taurat Tuhan itu sempurna yang berarti tidak bercacat yang identik dengan ineransi. E.J. Young mengartikan ineransi sebagai memiliki bebas dari salah. Charles Ryrie menyimpulkan pengajaran Alkitab dari ineransi adalah :"Allah adalah benar (Roma 3:4); Kitab Suci dinafaskan oleh Allah ( 2 Timotius 3:16); karena itu, Kitab Suci adalah benar ( karena berasal dari nafas Allah yang benar)

Konsili Internasional di Chicago tahun 1978 menyatakan bahwa: "Kitab Suci ( Alkitab ) sepenuhnya secara verbal diberikan oleh Allah, maka ia tanpa salah atau kesalahan dalam semua pengajarannya, tidak mengurangi dari apa yang dinyatakan tentang tindakan Allah dalam ciptaan, tentang peristiwa dari sejarah dunia, tentang asal dari literaturnya yang berasal dari Allah, dan kesaksiannya tentang anugerah keselamatan Allah dalam kehidupan individu.

James Montgomery Boice menyatakan bahwa inerensi meliputi manuskrip yang asli: "Ineransi berarti bahwa pada waktu semua fakta diketahui, maka Kitab Suci dalam tulisan aslinya, apabila diinterprestasikan dengan benar akan terlihat sepenuhnya benar dalam setiap pengajarannya; baik pengajaran itu berkaitan dengan doktrin, sejarah, ilmu pengetahuan, geografi, geologi, atau disiplin lain dan pengetahuan lain.

E.J. Young mengatakan ada kesalahan dalam Alkitab berarti mendakwa karakter Allah. Apabila Alkitab memiliki kesalahan, maka itu berarti bahwa Allah dapat gagal dan Ia dapat melakukan kesalahan. "Berasumsi bahwa Allah dapat menyatakan Firman yang bertolak belakang dengan fakta, sama dengan berasumsi bahwa Allah sendiri tidak dapat bekerja tanpa salah. Natur Allah sesungguhnya yang dipertaruhkan.

Pandangan Gereja Katolik secara otoritatif diungkapkan oleh Konsili Vatikan II , dengan mengutip deklarasi sebelumnya, dengan istilah berikut: "Karena semua yang dinyatakan oleh penulis yang diilhami atau penulis suci harus dipegang untuk ditegaskan oleh Roh Kudus, maka Kitab-kitab Kitab Suci harus diakui sebagai pengajaran dengan teguh, setia dan tanpa kesalahan bahwa kebenaran yang Tuhan inginkan dimasukkan ke dalam tulisan suci demi keselamatan ". Dewan menambahkan: "Karena Tuhan berbicara dalam Kitab Suci melalui manusia dengan cara manusia, penafsir Kitab Suci, untuk melihat dengan jelas apa yang Tuhan ingin sampaikan kepada kita, harus menyelidiki dengan cermat apa arti sebenarnya yang dimaksudkan oleh para penulis suci, Dan apa yang Tuhan ingin mewujudkannya melalui kata-kata mereka. "

Sekalipun ineransi Alkitab (bebas salah), ineransi mengizinkan adanya keragaman rincian mengenai catatan yang sama misal injil sinotif adalah penting bahwa Yesus berbicara dalam bahasa Aramik dan para penulis Kitab Suci mengunakan bahasa Yunani sehingga mengunakan kata kata yang sedikit berbeda untuk menjabarkan peristiwa yang sama. Ineransi tidak menuntut kekakukan dari gaya bahasa misal Yohanes mengunakan gaya bahasa sederhana sesuai profesi asal sebagai nelayan, Lukas dalam kosa kata yang lebih indah karena seorang tabib sedangkan surat-surat Paulus mencerminkan logika seorang filsuf. Semuanya pernyataan Alkitab adalah akurat dan sesuai dengan kebenaran.

Gotquestions.org berpendapat Alkitab tidak pernah menyatakan kalau salinan dari naskah asli akan memiliki ineransi yang sama atau bebas dari kesalahan para penyalin. Karena Alkitab telah disalin ribuan kali selama ribuan tahun, beberapa kesalahan dalam penyalinan ataupun penerjemahan mungkin saja terjadi.
  1. Penting untuk memahami bahwa naskah Alkitab yang kita pegang hari ini memiliki kesesuaian hampir 99% antara satu versi terjemahan dengan yang lainnya. Ya, tentu saja ada beberapa perbedaan kecil. Namun, sebagian besar dari naskah Alkitab hari ini identik antara satu naskah dengan naskah lainnya. Sebagian besar perbedaan ini terletak pada tanda baca, soal akhiran, masalah tata bahasa, urutan kata, dan yang sejenisnya – perbedaan yang dengan mudah dapat dijelaskan sebagai kesalahan penulisan.
  2. Kita juga sebaiknya tidak terlalu cepat mengatakan “Oh, itu hanya kesalahan penulisan.” Sebagian besar, bahkan mungkin semua “kesalahan” Alkitab dapat dijelaskan secara logis dan dapat dipahami. Bagian yang tidak dapat dijelaskan, atau sangat sulit untuk dijelaskan – bisa saja memiliki jawaban yang tepat namun hanya belum kita pahami saat ini. Hanya karena kita tidak bisa menemukan jawabannya, bukan berarti tidak ada jawabannya.
Firman Allah bertahan sampai selama-lamanya, meskipun terkadang ada kekurangan dan kesalahan dari para penyalin dan penerjemah. Jika Alkitab tidak akurat ketika berbicara soal geologi, mengapa teologinya harus dipercaya? Alkitab dapat dipercaya secara keseluruhan atau sama sekali tidak dapat dipercaya.

Masih bisakah kita mempercayai Alkitab? Tentu saja! Terjemahan Alkitab yang kita miliki hari ini merupakan Firman Allah. Alkitab hari ini sama berkuasanya dengan Alkitab pada abad pertama sesudah Masehi. Kita sepenuhnya dapat mempercayai Alkitab sebagai pesan Allah bagi kita.



Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)