-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Mendidik Anak Generasi Z Dalam Tuhan

Jumat, 12 Mei 2017 | Mei 12, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2017-10-21T10:11:24Z
Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan. Efesus 6:4

Dalam teori generasi (Generation Theory) hingga saat ini dikenal ada 5 generasi, yaitu: (1) Generasi Baby Boomer, lahir 1946-1964, (2) Generasi X, lahir 1965-1980, (3) Generasi Y, lahir 1981-1994.(generasi Melenial) Generasi Z, lahir 1995-2010, dan (5) Generasi Alpha, lahir 2011-2025. Generasi Z (disebut juga iGeneration, Generasi Net, atau Generasi Internet) terlahir dari generasi X dan Generasi Y.

Generasi Z memiliki karakteristik perilaku dan kepribadian yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Beberapa karakteristik umum dari Generasi Z diantaranya adalah:
  • Fasih Teknologi. Mereka adalah “generasi digital” yang mahir dan gandrung akan teknologi informasi dan berbagai aplikasi komputer. Mereka dapat mengakses berbagai informasi yang mereka butuhkan secara mudah dan cepat, baik untuk kepentingan pendidikan maupun kepentingan hidup kesehariannya.
  • Sosial. Mereka sangat intens berkomunikasi dan berinteraksi dengan semua kalangan, khususnya dengan teman sebaya melalui berbagai situs jejaring, seperti: FaceBook, twitter, atau melalui SMS. Melalui media ini, mereka bisa mengekspresikan apa yang dirasakan dan dipikirkannya secara spontan. Mereka juga cenderung toleran dengan perbedaan kultur dan sangat peduli dengan lingkungan.
  • Multitasking. Mereka terbiasa dengan berbagai aktivitas dalam satu waktu yang bersamaan. Mereka bisa membaca, berbicara, menonton, atau mendengarkan musik dalam waktu yang bersamaan. Mereka menginginkan segala sesuatunya dapat dilakukan dan berjalan serba cepat. Mereka tidak menginginkan hal-hal yang bertele-tele dan berbelit-belit.


Nasehat Firman Tuhan tetap sama bagi setiap generasi yaitu jangan bangkitkan amarah dan didik di dalam ajaran dan nasihat Tuhan meskipun ada tambahan tanggungjawab dimana orang tua dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi informatika dan juga agar anak hidup tidak dihabiskan waktunya di dunia maya saja tetapi dunia nyata. Oleh karena itu, orang tua, guru, konselor dan para pendidik lainnya seyogyanya dapat membimbing dan memfasilitasi agar anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan jamannya dan dapat memanfaatkan kehadiran teknologi secara tepat dan benar. Bukan melarang mereka untuk menjadi generasinya, tetapi yang paling penting adalah upaya membelajarkan mereka untuk dapat hidup secara well adjusment.

Khusus menerapkan suatu disiplin, sebagai orang tua ketika mendidik anak-anaknya perlu sikap ketegasan, tetapi ketegasan ini tidak selalu bersifat kekerasan. Banyak orang menganggap bahwa cara untuk mendisiplin seorang anak adalah dengan menggunakan rotan atau dengan kata-kata yang keras. Tetapi kata-kata keras sering mempunyai konotasi kasar. Mungkin hal itu bisa berhasil, tapi cara disiplin seperti itu bisa menimbulkan luka batin di hati anak-anak kita. Akibatnya bukan rasa disiplin yang tumbuh dalam diri mereka tetapi hanya rasa takut (takut dipukul, takup diomeli, dsb), hal demikian mungkin bisa menimbulkan jiwa pembrontakan atau gangguan emosi lainnya yang ditumpahkan ketika mereka merasa cukup kuat untuk memberontak.

Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya." (Amsal 13:24).Tetapi dengan referensi Alkitab pula kita diberitahu bahwa tongkat tidak selalu berarti tongkat. Bahwa tongkat ini bukan hanya berbicara tentang sepotong kayu saja. Contohnya : Tongkat Musa adalah tongkat gembala; kemanapun Musa berjalan selalu ada tongkat di tangan, apalagi mengingat Musa adalah seorang gembala domba. Sebagai pemimpin bangsa Israel Musa berjalan dengan tongkat sebagai lambang hadirnya kuasa Allah. Dan seringkali kita melihat dalam dunia militer, seorang komandan berjalan dengan tongkat sebagai tanda adanya suatu kuasa di pundaknya. Maka, ada tongkat kuasa, adapula komando. Jadi tongkat dalam ayat tersebut juga berbicara tentang kuasa. Bukan kuasa Musa, bukan kuasa dari tongkat itu saja, tetapi tongkat ini adalah lambang dari kekuasaan Allah. Kuasa Allah itulah yang dipakai oleh Musa.

Dr. Terry L. Coomer memberikan petunjuk mendidik anak dalam generasi saat ini di dalam ajaran dan nasihat Tuhan adalah:
  • Ajaklah anak-anak Anda membaca biografi dan autobiografi tokoh-tokoh Kristen di masa lampau.
  • Berdoalah bagi anak-anak Anda dan biarkan mereka mendengarkan Anda berdoa. Ajarkan kepada anak-anak Anda, bagaimana berdoa.
  • Pastikan anak-anak Anda melihat Anda membaca Alkitab dan melakukan renungan pribadi. dan memastikan mereka memiliki hubungan yang intim, pribadi, dan bergairah dengan Tuhan.
  • Hal yang paling penting dalam membesarkan anak-anak yang rohani adalah orang tua dapat mempertahankan hati sang anak (Amsal 23:26). Anda harus berdoa setiap hari dan mengusahakannya setiap hari. Anda harus menyisihkan waktu untuk berkomunikasi dengan mereka. 
  • Pastikan Anda mendahulukan Allah, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam hal memberi. 
  • Pastikan anak-anak melihat Anda berserah kepada Roh Kudus dan doronglah mereka untuk berserah juga kepada Roh Kudus. 
  • Bagikanlah kesaksian hidup Anda dengan anak-anak Anda, dan pastikan mereka mengerti Injil pada umur yang muda.
  • Pastikan anak-anak Anda melihat Anda membagikan traktat kepada orang lain atau usaha penginjilan lainnya, dan libatkan mereka dalam pelayanan Anda.
  • Pastikan anak-anak Anda pernah mendengarkan Anda menjelaskan Injil kepada orang yang belum selamat. 
  • Pastikan anak-anak Anda mendengar Anda menyatakan saling mencintai kepada pasangan Anda.
  • Pastikan anak-anak Anda mendengarkan Anda mengucap syukur kepada Allah atas berkat-berkat-Nya dalam keluarga Anda.
  • Pastikan anak-anak Anda mendengar Anda memberitahu orang lain betapa pentingnya jemaat lokal bagi Anda. Pastikan mereka mengerti pentingnya berjemaat dengan setia 
  • Beritahukan secara rutin kepada anak-anak Anda, bahwa Anda mengasihi mereka.
  • Jelaskan kebenaran-kebenaran Alkitab kepada anak-anak Anda, dan buatlah penerapan-penerapan praktis akan kebenaran tersebut dalam aktivitas sehari-hari.
  • Jelaskan kebenaran-kebenaran doktrinal Alkitab yang benar kepada anak-anak Anda.
  • Berjemaatlah di sebuah gereja yang memiliki pengajaran Alkitab yang baik. 
  • Lindungilah anak-anak Anda dari pengaruh televisi dan musik serta film yang duniawi, serta pergaulan yang duniawi. Pastikan anak-anak Anda tidak berfokus pada lawan jenis pada usia dini. 
  • Pastikan Anda menjalani hidup yang kudus, terpisah dari keduniawian, kejahatan, dan kefasikan. 
  • Didiklah anak-anak Anda dalam atmosfer yang alkitabiah, saleh, dan Kristiani.
  • Berusaha menanamkan karakter Kristiani yang saleh dalam hidup anak-anak Anda dengan disiplin. Seorang anak harus belajar taat. 
  • Pastikan Anda tidak hidup setiap hari dalam amarah yang fasik atau dalam roh amarah (Efesus 4:31-32). 
  • Anda harus membangun karakter yang saleh dalam hidup anak-anak Anda. Karakter mereka adalah tujuan akhir mereka.  Belajarlah untuk memuji karakter yang bagus dalam anak-anak Anda (Ini mungkin adalah poin yang terpenting) (Amsal 27:21). Memuji karakter anak-anak Anda membangkitkan kemajuan bagi mereka tanpa menimbulkan kesombongan.
Mendidik anak dalam ajaran Tuhan generasi saat ini juga harus mengawasi situs internet yang diakses. Kontrol terhadap gadget juga perlu dilakukan sebab situasi berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.



×
Berita Terbaru Update