Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Jumat, 18 Agustus 2017

Orang Miskin Periode Intertestamental

Periode intertestamental mempengaruhi Perjanjian Baru. Peristiwa ini ditandai dengan bangkitnya gerakan-gerakan keagamaan khas Yahudi seperti : Farisi, Zelot dan Esseni.

Pemahaman orang miskin pada periode ini antara lain:
  • Perpustakaan Apokaliptik. Kemiskinan dikaitkan dengan konteks eskatologis. Semua ketidakadilan akan diatasi oleh tindakan langsung dari Allah sendiri dalam zaman baru yang akan datang dengan penghapusan kemiskinan dan hukuman ilahi terhadap orang kaya. Mereka menantikan pengadilan yang akan datang membalikkan status sosial-politik dengan adanya unsur balas dendam dan kekerasan.  
  • Komunitas Qumran. Komunitas ini membatasi diri dengan sikap harta milik bersama. Seorang yang ingin bergadung dengan komunitas ini menjalani percobaan dua tahun lalu dituntut menyerahkan segala kekayaannya kepada kas dan dikontrol oleh putera-putera Aaron. Mereka menghidupi diri sendiri dalam peguyuban dengan bertani, bertukang dan beternak dan dari kas umum. Orang miskin yang saleh yang selalu berpaling kepada Allah sebagai harapan tumpuan  kerinduan dan berharap kepada pemenuhan janji-janji  Allah di masa yang akan datang. 
  •  Perpustakaan Rabanik. Kaum rabi sering mencap kaum orang sederhana dan tidak terpelajar dan juga terkadang miskin sebagai kaum terkutuk dan bahkan mengelak untuk bertatapan muka dengan mereka. Secara umum pada masa intertestamental menempatkan Allah sebagai pelindung orang miskin dan melarat sekalipun kalangan rabi berpendapat mereka adalah terkutuk. 
Pada umunya orang miskin menantikan janji ilahi untuk memulihkan nasibnya dan menghukum para penindas dan pelaku ketidakadilan sosial dan terjadi perpisahan antara para rabi dengan orang miskin dan kalangan dari Qumran.

Yesus hadir ke dunia melayani orang miskin yang termasuk golongan yang diabaikan oleh kalangan rabi-rabi Yahudi dan memberikan kabar gembira bagi mereka.
Karya Yesus Kristus berbeda dengan para Rabi dan kalangan Qumran dalam melihat dan memberi tanggapan terhadap kaum miskin!

Alkitab mencatat, antara lain :

  • Mat. 11:5
orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.
  • Luk. 4:18
"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabarbaik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku
  • Luk. 7:22
Dan Yesus menjawab mereka: "Pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.

Bahkan dalam kasus soal memberi, Yesus Kristus lebih menghargai persembahan orang miskin daripada orang kaya sebab penilaian Yesus Kristus berbeda dengan sistem yang dikembangkan pemimpin agama Yahudi yang menekankan aspek nilai uang yang diberikan dengan mengabaikan faktor situasi ekonomi dan suasana batin seseorang dalam memberi.
  •  Mrk. 12:43 >> Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.
Yesus datang mengubah cara berpikir / paradigma terhadap orang miskin dan meluruskan sehingga semua manusia mendapatkan perhatian yang sama di hadapan TUHAN sebab TUHAN tidak membeda-bedakan kelompok sosial yang kemudian diikuti oleh para murid, misal :

  • Ef. 6:9
Dan kamu tuan-tuan, perbuatlah demikian juga terhadap mereka dan jauhkanlah ancaman. Ingatlah, bahwa Tuhan mereka dan Tuhan kamu ada di sorga dan Ia tidak memandangmuka.
  • Yak. 2:1
Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka.
  • Yak. 2:9
Tetapi, jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran.

Yesus memperhatikan orang miskin. Dalam perumpamaan Lazarus dan orang kaya jelas Yesus mencela orang kaya dan menempatkan orang miskin yang beriman Lazarus di pangkuan Abraham.


Yesus hadir dalam mengubah cara berpikir soal kemiskinan dan orang miskin.

Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat disampai lewat : ruach.haphazard393@passinbox.com

Label Mobile

biblika (82) budaya (47) dasar iman (93) Dogmatika (74) Hermeneutika (75) karakter (41) konseling (79) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (68) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (90) tokoh alkitab (44) Video (9)