Pemahaman orang miskin pada periode ini antara lain:
- Perpustakaan Apokaliptik. Kemiskinan dikaitkan dengan konteks eskatologis. Semua ketidakadilan akan diatasi oleh tindakan langsung dari Allah sendiri dalam zaman baru yang akan datang dengan penghapusan kemiskinan dan hukuman ilahi terhadap orang kaya. Mereka menantikan pengadilan yang akan datang membalikkan status sosial-politik dengan adanya unsur balas dendam dan kekerasan.
- Komunitas Qumran. Komunitas ini membatasi diri dengan sikap harta milik bersama. Seorang yang ingin bergadung dengan komunitas ini menjalani percobaan dua tahun lalu dituntut menyerahkan segala kekayaannya kepada kas dan dikontrol oleh putera-putera Aaron. Mereka menghidupi diri sendiri dalam peguyuban dengan bertani, bertukang dan beternak dan dari kas umum. Orang miskin yang saleh yang selalu berpaling kepada Allah sebagai harapan tumpuan kerinduan dan berharap kepada pemenuhan janji-janji Allah di masa yang akan datang.
- Perpustakaan Rabanik. Kaum rabi sering mencap kaum orang sederhana dan tidak terpelajar dan juga terkadang miskin sebagai kaum terkutuk dan bahkan mengelak untuk bertatapan muka dengan mereka. Secara umum pada masa intertestamental menempatkan Allah sebagai pelindung orang miskin dan melarat sekalipun kalangan rabi berpendapat mereka adalah terkutuk.
Yesus hadir ke dunia melayani orang miskin yang termasuk golongan yang diabaikan oleh kalangan rabi-rabi Yahudi dan memberikan kabar gembira bagi mereka.
| orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. | |
| "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabarbaik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku | |
| Dan Yesus menjawab mereka: "Pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. |
| Dan kamu tuan-tuan, perbuatlah demikian juga terhadap mereka dan jauhkanlah ancaman. Ingatlah, bahwa Tuhan mereka dan Tuhan kamu ada di sorga dan Ia tidak memandangmuka. | |
| Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka. | |
| Tetapi, jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran. |
Yesus memperhatikan orang miskin. Dalam perumpamaan Lazarus dan orang kaya jelas Yesus mencela orang kaya dan menempatkan orang miskin yang beriman Lazarus di pangkuan Abraham.
Yesus hadir dalam mengubah cara berpikir soal kemiskinan dan orang miskin.