Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Rabu, 28 Maret 2018

Kesia-siaan berdasarkan Surat Petrus dan Perjanjian Lama.

1 Petrus 1:18 ~ Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,

Teks di atas adalah fakta yang terjadi bahwa umat TUHAN adalah umat yang senantiasa di tebus dari cara hidup yang sia-sia. Kata sia-sia berasal dari kata dasar "μάταιος, αία, αιον / mataios". Kata mataios memiliki konotasi kata : "sia-sia, tidak berguna, tidak nyata, tidak efektif, tidak produktif, tidak bertuhan." mátaios ("tanpa tujuan") menekankan "ketiadaan tujuan atau kegagalan untuk mencapai tujuan yang benar" (Moulton dan Milligan). Mátaios juga mengacu pada apa yang "sia-sia, tidak nyata, tidak efektif, tidak produktif" (Souter).

Tuhan yang mencari dan menemukan orang yang terhilang dimana yang terhilang identik dengan sia-sia. Jika melihat Kitab Perjanjian Lama maka kita akan mengerti mengapa manusia diwarisi kesia-siaan belaka dari nenek moyangnya karena ajaran nenek moyang dan leluhur acap kali mengejar hal - hal yang sia-sia, Contoh:
  • Tujuan duniawi di luar Allah adalah sia-sia. (Mazmur 94:11 TUHAN mengetahui rancangan-rancangan manusia; sesungguhnya semuanya sia-sia belaka.)
  • Menikmati kesenangan hidup di dunia tidak membawa manfaat ~ sia-sia. (Pengkhotbah 2:1 Aku berkata dalam hati: "Mari, aku hendak menguji kegirangan! Nikmatilah kesenangan! Tetapi lihat, juga itupun sia-sia.")
  • Uang tidak memberi kita kebahagiaan. Pengkhotbah 5:10 (5-9) Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya.
  • Kekuasaan tidak memberi kita kebahagiaan. (Pengkhotbah 2:19 Dan siapakah yang mengetahui apakah orang itu berhikmat atau bodoh? Meskipun demikian ia akan berkuasa atas segala usaha yang kulakukan di bawah matahari dengan jerih payah dan dengan mempergunakan hikmat. Ini pun sia-sia.)
  • Hikmat manusia tidak memberi kita kebahagiaan. ( Pengkhotbah 1:17 Aku telah membulatkan hatiku untuk memahami hikmat dan pengetahuan, kebodohan dan kebebalan. Tetapi aku menyadari bahwa hal ini pun adalah usaha menjaring angin,)
Teks di atas adalah sesuatu yang dipandang sebagai keberhasilan dalam hidup. Hidup memperoleh hasil dari yang dikejarnya seperti : "menikmati kesenangan memperoleh uang dan kekayaan, meraih kekuasaan serta mendapatkan hikmat. Hal ini berbeda dengan keadaan yang memang benar benar dianggap sia-sia seperti kena kutuk, sikap prilaku yang keliru dst contoh:
  • Imamat 26:16 ~ maka Akupun akan berbuat begini kepadamu, yakni Aku akan mendatangkan kekejutan atasmu, batuk kering serta demam, yang membuat mata rusak dan jiwa merana; kamu akan sia-sia menabur benihmu, karena hasilnya akan habis dimakan musuhmu.
  • Imamat 26:20 ~ Maka tenagamu akan habis dengan sia-sia, tanahmu tidak akan memberi hasilnya dan pohon-pohonan di tanah itu tidak akan memberi buahnya.
  • Amsal 21:6 ~ Memperoleh harta benda dengan lidah dusta adalah kesia-siaan yang lenyap dari orang yang mencari maut.
Surat Petrus mengkaitkan yang tidak sia-sia dengan kehidupan yang saleh berdasarkan standar TUHAN, sebab jika tidak demikian tidaklah berguna. Kehidupan yang saleh disebabkan karena hadirnya kuasa Ilahi dari TUHAN. ( 2 Petrus 1:3 ~ Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh) Kehidupan yang saleh adalah jalan agar terhindar dari kesia-siaan, sebab melalui kesalehan terhindar dari kebinasaan yang membinasakan. ( 2 Petrus 1:4 ~ Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.)

Kesalehan yang memuaskan hati ALLAH adalah hidup dalam kodrat ilahi dan luput dari hawa nafsu duniawi, sebagai kunci kehidupan yang berarti , terhindar dari kesia-siaan yang diungkapkan oleh pengkhotbah. ( Pengkhotbah 1:14 ~ Aku telah melihat segala perbuatan yang dilakukan orang di bawah matahari, tetapi lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin ; meskipun pada akhirnya menemukan cara yang tepat harus dilakukan yaitu --> Pengkhotbah 12:13,14 ~ Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat)

Bila Pengkhotbah mengaitkan kehidupan yang tidak sia-sia adalah kehidupan yang mampu bertahan saat masuk tahta pengadilan TUHAN sebab dianggap berkenan di hadapan TUHAN, maka Petrus menjelaskan bahwa hidup sekarang ini harus mengenakan kodrat Ilahi, lagi pula manusia adalah ciptaan-Nya yang diciptakan segambar dan serupa dengan-Nya.

Agar hidup tidak sia-sia maka Petrus dalam pewahyuan Allah menasehati kita agar :
  • 2 Petrus 1:5 ~ Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,
  • 2 Petrus 1:6 ~ dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,
  • 2 Petrus 1:7 ~ dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang
Nesehat Petrus memiliki kesejajaran dengan Perjanjian Lama, misal :
  • Mazmur 127:1 ~ Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
  • Yunus 2:8 ~ Mereka yang berpegang teguh pada berhala kesia-siaan, merekalah yang meninggalkan Dia, yang mengasihi mereka dengan setia.
  • Habakuk 2:13 ~ Sesungguhnya, bukankah dari TUHAN semesta alam asalnya, bahwa bangsa-bangsa bersusah-susah untuk api dan suku-suku bangsa berlelah untuk yang sia-sia?
  • Yeremia 17:5 Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
Teks di atas menyatakan bahwa Umat ALLAH telah di tebus dari kesia-siaan. Kesia-siaan adalah dampak dari putusnya hubungan dengan Tuhan Allah. Yang membuat putusnya hubungan dengan Tuhan adalah dosa. Akibat dosa Adam dan Hawa di usir dari tanam Eden dimana kemuliaan dan kehadiran Allah nyata. Di Tebus berarti bahwa mereka diselamatkan dari dosa dan kematian oleh darah Kristus. Darah ~ nyawa, atau kehidupan Kristus yang ditawarkan sebagai korban, yang membebaskan dari dosa dan kesia-siaan. Yesus Kristus Mesias Juruselamat telah menebus dari kesia-siaan. Segala yang kosong, bodoh, dan perilaku merugikan siri sendiri, penuh harapan sia-sia, ketakutan sia-sia, dan keinginan sia-sia semuanya telah dibayar di kayu salib sehingga hidup kita harus masuk dalam persekutuan dengan Yesus Tuhan yang menebusnya sebab tanpa Tuhan maka sia-sia usaha manusia.

Di dalam karya penebusan hidup bersama dengan-Nya, hidup dalam iman tertuju kepada-Nya. Hidup beriman akan menghasilkan kebajikan yang berkenan di hati TUHAN dan bertumbuh dalam kebenaran melalui Dia yang memberikan Firman dan Roh Kebenaran........ Penebusan mengubah kehidupan yang sia-sia menjadi kehidupan yang memiliki makna karena kita bukan hanya sekedar hidup (bios) melainkan hidup yang sesungguhnya sebagai manusia yang menjadi warga kerajaan Allah, penuh kualitas dan kekal bersama Allah Pencipta mulai saat penebusan sampai keabadian.

Sementara menantikan janji dalam kerajaan Allah yang kekal maka Petrus menasehati agar bertumbuh di dalam DIA sehingga hadir peguasaan diri, ketekunan, kesalehan, dan bergerak dalam kehidupan yang penuh dinamika yang digerakan oleh kasih Allah karena Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya ( 1 Petrus 5:10) Tetaplah di dalam Allah sumber kasih karunia maka akan bertumbuh dan memiliki hidup bermakna selaras dengan tujuan Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Allah.

Dialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin sehingga hal yang sia-sia melalui karya-Nya dan tinggal di dalam-Nya akan sirna dengan tetap waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang teguh. Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya. Dengan tetap melekat bersama-Nya dalam kasih karunia-Nya, hidup akan mencapai tujuan yang ditetapkan oleh-Nya selaras dengan maksud dan tujuan-Nya yang agung dan mulia bagi selama makluk untuk segala abad bersama-Nya yang penuh semarak sukacita, kebahagiaan dan kemuliaan yang tiada taranya.


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)