Nuh yang mendapatkan kasih karunia-Nya dengan tekun membuat bahtera sesuai petunjuk yang Tuhan berikan kepadanya. Ketaatan Nuh menyebabkan sebuah bahtera besar berhasil dibuatnya setelah 100 tahun bekerja. Asumsi yang digunakan ketika nama Nuh pertama kali disebutkan di kitab Kejadian 5:32, dia berusia 500 tahun. Ketika Nuh memasuki bahtera, dia berusia 600 tahun. Waktu yang dibutuhkan untuk membangun bahtera akan tergantung pada jeda antara peristiwa di kitab Kejadian 5:32 dan Kejadian 6:14-21
Allah setia menunggu Nuh berhasil membuat bahtera sebelum menjatuhkan vonis penghukuman. Bahtera yang besar yang dibuat selama 100 tahun adalah tanda bahwa Allah yang adalah kasih memberi kesempatan kepada manusia dan hewan untuk selamat dengan cara bersama-sama Nuh membuat bahtera dan masuk ke dalam bahtera itu.
Ketaatan Nuh sangat erat dengan kepercayaannya terhadap Firman-Nya yang diberikan kepadanya sekalipun seolah-olah mustahil. Mau selamat masuk bahtera atau terkena hukum Allah. Bahtera hanya punya satu pintu dan pintu itu membuat terluput dari hukuman Allah.
Allah selamatkan Nuh dan seluruh yang ada dalam bahtera itu karena mereka menerima apa yang dikatakan-Nya, dan sungguh-sungguh percaya kepada-Nya. Ketika Nuh dan keluarganya masuk ada ruang yang tersedia bagi para sahabat dan kerabatnya, namun tidak ada yang mau masuk. Hewan - hewan masuk ke dalam bahtera bersama Nuh dan Allah menutup pintu bahtera lalu hujan turun besar turun dan semua makhluk yang ada di tanah, diudara binasa.
Air bah yang luar biasa menutupi bumi. Allah mengetahui bahwa hukuman telah dijatuhkan dan Nuh dan yang ada di dalam bahtera selamat.
Tuhan menghentikan hujan dan mengeringkan daratan. Tuhan memperlihatkan kedaulatan-Nya atas alam semesta. Keringnya daratan membuat Nuh kembali menginjakkan kakinya di tanah dan menemukan tempat baik bercocok tanam.
Nuh beserta keluarganya dan segala hewan kembali memenuhi bumi. Tuhan Allah yang mengetahui bahwa Nuh dan keluarga mengetahui betapa dasyatnya hukum Allah, maka Allah dengan kasih-Nya memberikan pelanggi sebagai tanda bahwa tidak akan ada lagi penghukuman melalui air bah seperti yang dialami zaman Nuh.
Masuk melalui pintu bahtera maka Nuh luput dari kebinasaan. Dalam Injil Yohanes, Yesus menyatakan diri-Nya adalah Pintu. Yohanes 10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Melalui pintu ada keluputan dari kebinasaan yang lebih mengerikan yakni kebinasaan kekal di nereka. Masuk melalui Dia, Pintu selamat yang memberikan keselamatan kekal.