Tuhan telah menetapkan dan memutuskan dengan pertimbangan bijaksana dan adil untuk memusnahkan Sodom dan Gomora sehingga sangat jelas bahwa manusia sangat tidak berdaya dan perlu kasih TUHAN untuk selamatkan diri sendiri dari murka TUHAN meski dari pihak manusia diminta untuk memperhatikan kasih karunia dan kesempatan waktu yang diberikan TUHAN untuk memperbaiki kehidupannya agar keberkenan kepada-Nya.
Tuhan telah menyatakan kebesaran-Nya dengan memberikan pertolongan waktu Sodom dan Gomora mendapatkan permasalahan besar dalam berbangsa dan bernegara. Pertolongan Tuhan melalui Abram/Abraham membawa dampak bagi kehidupan Lot sekeluarga yang tadinya tinggal di dekat kota Sodom pindah ke dalam kota namun tidak membawa pengaruh terhadap kota Sodom tetapi makin jahat dan pegawai Lot hanyut dalam kehidupan Sodom dan TUHAN mengetahui segala sesuatu sebelum LOT dan sekeluarga mungkin dapat hanyut dalam kehidupan masyarakat Sodom maka TUHAN memutuskan memusnahkan kota Sodom.
Musnahnya kota Sodom ditandai dengan tindakan Allah untuk menyelamatkan Lot dan Istri dan kedua anak perempuannya. Tindakan menyelamatkan Lot sekeluarga bukan karena tidak melakukan kejahatan seperti penduduk Sodom yang ditandai dosa penyimpangan seksual yang menyolok sebab Lot pun berdosa karena sejak awal memutuskan perkara berdasarkan pandangannya sendiri sehingga memilih diam di Sodom.
Lot diselamatkan semata mata karena memperoleh belas kasihan Allah karena tetap hidup percaya kepada TUHAN dan mengakui keberdosaannya serta percaya kepada rahmat TUHAN yang dikaruniakan kepadanya. (Lihat Kejadian 19:19 Sungguhlah hambamu ini telah dikaruniai belas kasihan di hadapanmu, dan tuanku telah berbuat kemurahan besar kepadaku dengan memelihara hidupku, tetapi jika aku harus lari ke pegunungan, pastilah aku akan tersusul oleh bencana itu, sehingga matilah aku )
Kasih karunia yang diberikan kepada Lot menyelamatkan Lot sekeluarga dari kepastian lenyapnya karena penghukuman Allah yang hendak memusnahkan Sodom. Dalam kasih karunia yang diberikan Lot sekeluarga diberikan perintah untuk tidak melihat kebelakang melainkan menatap ke depan menuju tempat perlindungan yang disediakan TUHAN yakni kesebuah pegunungan. ( Kejadian 19:17 Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang: "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di mana pun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap.)
Perintah lari dan tidak menoleh kebelakang diberikan setelah Lot dan keluarga berpindah tempat dari kota Sodom kepada posisi di luar kota Sodom sehingga telah menjadi orang yang menerima janji keselamatan. (Kejadian 19:16 Ketika ia berlambat-lambat, maka tangannya, tangan isteri dan tangan kedua anaknya dipegang oleh kedua orang itu, sebab TUHAN hendak mengasihani dia; lalu kedua orang itu menuntunnya ke luar kota dan melepaskannya di sana)
Janji keselamatan yang telah diterima Lot diikuti dengan pernyataan untuk tidak menoleh kebelakang melainkan mata tetap tertuju kepada janji TUHAN sebagai wujud percaya secara aktif kepada Janji TUHAN dan selalu mengigat akan segala ketetapan Firman TUHAN yang akan memberikan upah kehidupan. Hanya dengan percaya penuh kepada janji TUHAN yang telah disampaikan maka keselamatan dan kehidupan menjadi upah kepercayaan yang tidak sia-sia.
Allah yang telah menyelamatkan Lot dan sekelurga maka segera melakukan penghukuman terhadap kota Sodom. Segala sesuatu yang ada di Sodom menjadi tidak berharga saat murka Allah dinyatakan.
Sodom dan Gomora hancur dengan api tetapi Istri Lot yang mencintai sesuatu yang telah ditinggalkan saat keluar dari Sodom menegok ke kota Sodom yang sedang dihukum TUHAN juga menedapatkan hukuman yang disebabkan tidak percaya kepada perkataan TUHAN yang telah didengarnya bahwa Sodom akan binasa tidak ada yang dapat diselamatkan termasuk segala sesuatu yang miliknya yang ada di Sodom.
Istri Lot menemukan kebinasaan saat menoleh kebelakang memandang segala sesuatu yang telah dikerjakan dan dihasilkan dengan kerja dan usahanya sedangkan anggota keluarga lainnya yang tetap memegang janji TUHAN dan taat terhadap perintah-Nya karena percaya akan keselamatan yang didengarnya tetap hidup dan menikmati keselamatan.
Percaya kepada janji-Nya dan Firman-Nya, dia mendapatkan keselamatan dari TUHAN.