Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Minggu, 21 Oktober 2018

Perjalanan Abram Dari Betel ke Mesir

Kejadian 12:10, "Ketika kelaparan timbul di negeri itu, pergilah Abram ke Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing, sebab hebat kelaparan di negeri itu" Abram yang taat mengikuti panggilan Tuhan, akhirnya mengetahui lokasi yang dijanjikan kepada keturunannya. [Kejadian 12:7-8. (7) Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: "Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu." Maka didirikannya di situ mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya. (8) Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Ia memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur, lalu ia mendirikan di situ mezbah bagi TUHAN dan memanggil nama TUHAN.]

Abram yang mengetahui lokasi tujuan, maka ia pun menetap di daerah tersebut, namun daerah yang dijanjikan justru menemui masalah besar. Tempat perjanjian yang telah ditempuh dengan perjalanan panjang, berbahaya dan meletihkan, dilanda kelaparan. Tanah yang dijanjikan telah diterima dengan mengucapkan syukur dengan mendirikan mezbah bagi Tuhan, ditinggalkan karena adanya kelaparan. Abram pergi Mesir karena di sana tidak ada kelaparan sekalipun dilanda kecemasan terhadap nyawanya yang kuatir dibunuh karena istrinya yang awet muda.

Abram ingin menyelamatkan diri dan keluarga dengan pindah ke Mesir, alami ketakutan sehingga tidak mengakui Sarai sebagai istrinya. Perhitungan Abram tepat bahwa Sarai menarik perhatian Firaun, raja Mesir. [ Kejadian 12:14 Sesudah Abram masuk ke Mesir, orang Mesir itu melihat, bahwa perempuan itu sangat cantik,12:15 dan ketika punggawa-punggawa Firaun melihat Sarai, mereka memuji-mujinya di hadapan Firaun, sehingga perempuan itu dibawa ke istananya.12:16]

Firaun menyambut Abram dengan baik-baik, karena ia mengingini perempuan itu, dan Abram mendapat kambing domba, lembu sapi, keledai jantan, budak laki-laki dan perempuan, keledai betina dan unta.

Abram merasa tidak berdaya terhadap Firaun dan membiarkan istrinya diambil oleh Firaun. Allah yang memanggil Abram setia akan perjanjian-Nya bahwa dari Abram yang beristrikan Sarai akan mendapatkan keturunan. Allah mendatangi Firaun dalam mimpi dan Sarai dikembalikan kepada Abram. [Kejadian 12:18]

Lalu Firaun memanggil Abram serta berkata: "Apakah yang kauperbuat ini terhadap aku? Mengapa tidak kauberitahukan, bahwa ia isterimu?12:19 Mengapa engkau katakan: dia adikku, sehingga aku mengambilnya menjadi isteriku? Sekarang, inilah isterimu, ambillah dan pergilah!"12:20 Lalu Firaun memerintahkan beberapa orang untuk mengantarkan Abram pergi, bersama-sama dengan isterinya dan segala kepunyaannya.]

Perjagaan dan perlindungan Allah kepada Abram senantiasa menyertai Abram yang taat terhadap panggilan sekalipun seolah-olah Allah tidak mengenapi janji-Nya sebab sampai menemukan tanah yang dijanjikan... masalah utama yakni keturunan belum didapatkan.

Dari Mesir, Abram mendapatkan perbekalan dan memberikan beberapa orang untuk melayani Abram dan istrinya, diduga orang Mesir yang menyertai Abram dan istrinya adalah orang yang berasal dari Firaun termasuk Hagar, yang bertindak sebagai budak bagi Sarai.

Abram mendapatkan semua karena kemurahan Allah semata-mata yang bermaksud menyelamatkan pernikahan Abram dengan istrinya. Allah menghormati dan melindungi pernikahan umat-Nya yang taat.



Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)