Abram yang mengetahui lokasi tujuan, maka ia pun menetap di daerah tersebut, namun daerah yang dijanjikan justru menemui masalah besar. Tempat perjanjian yang telah ditempuh dengan perjalanan panjang, berbahaya dan meletihkan, dilanda kelaparan. Tanah yang dijanjikan telah diterima dengan mengucapkan syukur dengan mendirikan mezbah bagi Tuhan, ditinggalkan karena adanya kelaparan. Abram pergi Mesir karena di sana tidak ada kelaparan sekalipun dilanda kecemasan terhadap nyawanya yang kuatir dibunuh karena istrinya yang awet muda.
Abram ingin menyelamatkan diri dan keluarga dengan pindah ke Mesir, alami ketakutan sehingga tidak mengakui Sarai sebagai istrinya. Perhitungan Abram tepat bahwa Sarai menarik perhatian Firaun, raja Mesir. [ Kejadian 12:14 Sesudah Abram masuk ke Mesir, orang Mesir itu melihat, bahwa perempuan itu sangat cantik,12:15 dan ketika punggawa-punggawa Firaun melihat Sarai, mereka memuji-mujinya di hadapan Firaun, sehingga perempuan itu dibawa ke istananya.12:16]
Firaun menyambut Abram dengan baik-baik, karena ia mengingini perempuan itu, dan Abram mendapat kambing domba, lembu sapi, keledai jantan, budak laki-laki dan perempuan, keledai betina dan unta.
Abram merasa tidak berdaya terhadap Firaun dan membiarkan istrinya diambil oleh Firaun. Allah yang memanggil Abram setia akan perjanjian-Nya bahwa dari Abram yang beristrikan Sarai akan mendapatkan keturunan. Allah mendatangi Firaun dalam mimpi dan Sarai dikembalikan kepada Abram. [Kejadian 12:18]
Lalu Firaun memanggil Abram serta berkata: "Apakah yang kauperbuat ini terhadap aku? Mengapa tidak kauberitahukan, bahwa ia isterimu?12:19 Mengapa engkau katakan: dia adikku, sehingga aku mengambilnya menjadi isteriku? Sekarang, inilah isterimu, ambillah dan pergilah!"12:20 Lalu Firaun memerintahkan beberapa orang untuk mengantarkan Abram pergi, bersama-sama dengan isterinya dan segala kepunyaannya.]
Perjagaan dan perlindungan Allah kepada Abram senantiasa menyertai Abram yang taat terhadap panggilan sekalipun seolah-olah Allah tidak mengenapi janji-Nya sebab sampai menemukan tanah yang dijanjikan... masalah utama yakni keturunan belum didapatkan.
Dari Mesir, Abram mendapatkan perbekalan dan memberikan beberapa orang untuk melayani Abram dan istrinya, diduga orang Mesir yang menyertai Abram dan istrinya adalah orang yang berasal dari Firaun termasuk Hagar, yang bertindak sebagai budak bagi Sarai.
Abram mendapatkan semua karena kemurahan Allah semata-mata yang bermaksud menyelamatkan pernikahan Abram dengan istrinya. Allah menghormati dan melindungi pernikahan umat-Nya yang taat.