Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Jumat, 16 Agustus 2019

Percaya Diri Menurut Kitab Mazmur

Mazmur 49-14 Inilah jalannya orang-orang yang percaya kepada dirinya sendiri, ajal orang-orang yang gemar akan perkataannya sendiri. Sela

Dalam masyarakat yang menghormati keberhasilan dalam menjalani hidup maka kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan sangat berperan mencapai kesuksesan hidup. W.H.Miskell berkata percaya diri adalah kepercayaan akan kemampuan sendiri yang memadai dan menyadari kemampuan yang dimiliki, serta dapat memanfaatkannya secara tepat. Dengan memanfaatkan dengan tepat kemampuan yang disadari atau tidak disadari berasal pemberian Tuhan maka dapat mencapai apa yang menjadi impiannya.

Percaya diri menghasilkan banyak energi positif dalam hidup manusia. Manfaat yang didapat dari percaya diri menurut idehidup.com adalah:
  1. Membangkitkan semangat
  2. Menghilangkan rasa takt
  3. Menjadikan lancar dalam karier
  4. Menumbuhkan sikap menciptakan peluang bukan hanya menunggu peluang
  5. Membangkitkan keberanian dalam mengambil dan menghadapi risiko
  6. Menjadikan lebih banyak tersenyum dan lebih menikmati hidup
  7. Menjadikan badan lebih sehat
Lawan dari percaya diri adalah rendah diri yang hanya menghasilan energi negatif dan memperburuk situasi.

Pemazmur dalam Mazmur 49:13 menyatakan bahwa kegemilangan seseorang manusia tidak dapat bertahan, ia boleh disamakan dengan hewan yang dibinasakan. Ayat 13 mendahului ayat 14 sehingga kegemilang manusia yang tidak dapat bertahan adalah buah dari percaya diri sendiri. Dengan percaya diri ia yakin atas penilaian dan keputusannya sendiri dan diucapkan melalui perkataannya sendiri.

Orang yang percaya akan kemampuan diri sendiri dikarenakan hal-hal yang bersifat sementara seperti:
  • Kekayaan dan kemuliaan (Mazmur 49:17)
  • Panah dan pedang ( Mazmur 44:7)
  • Bangsawan ( Mazmur 118:9 )
Daud seorang pemazmur pernah bertempur dengan Goliat. Goliat sangat percaya diri dengan kemampuannya di medan perang karena merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu dan percaya bahwa dia bisa karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap diri sendiri, sehingga Raja Saul dengan segenap tentaranya ketakutan.

Dalam 1 Samuel 17 dikatakan bahwa tinggi Goliat 6 hasta sejengkal (masih ada perdebatan tentang tinggi Goliat, tapi setidaknya tinggi Goliat di atas 2 meter). Kepalanya mengenakan ketopong dari tembaga, baju zirah bersisik dengan berat 5.000 syikal tembaga (1 syikal =10 gr; jadi sekitar 50000 gr = 50 kg). Penutup kakinya berasal dari tembaga dan ada lembing di bahunya. Belum lagi dengan tombaknya dengan mata seberat sekitar 6 kg. Dengan percaya diri Goliat menghina musuhnya bahkan Tuhan Israel yang kemudian didengar oleh Daud yang masih kecil belum dapat menjadi seorang prajurit Kerajaan Israel. Daud yang percaya Tuhan Israel mengalahkan dan membinasakan Goliat yang percaya diri. Daud menang dalam medan peperangan.

Goliat dan orang yang mencapai kegemilangan dalam hidupnya karena percaya diri sebab melatih diri agar mencapai tujuan hidup dikatakan oleh Pemazmur seperti domba mereka meluncur ke dalam dunia orang mati, digembalakan oleh maut; mereka turun langsung ke kubur, perawakan mereka hancur, dunia orang mati menjadi tempat kediaman mereka. (Mazmur 49:15) Goliat di tengah puncak kepercayaan diri sebab yang berani tampil di medan perang seorang masih sangat muda bukan seorang prajurit alami kebinasaan. Percaya diri rentan terhadap perubahan, ada batasnya, dan dapat memudar sebab segala sesuatu yang waktunya.

Dalam Kitab Mazmur, manusia dibedakan secara tajam antara yang percaya Tuhan dengan yang tidak percaya Tuhan sekalipun Utley berpandangan bahwa orang percaya diri yang dimaksud adalah:
  1. Orang yang mengaku mengenal Allah, tetapi hidup seolah-olah tidak ada Allah atau
  2. Orang yang jahat secara terang-terangan. Sebenarnya tidak ada orang yang ateis dalam Perjanjian Lama
Pemazmur juga menulis ”Ia tidak suka kepada kegagahan kuda, Ia tidak senang kepada kaki laki-laki; Tuhan senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya” (Mazmur 147:10-11) yang mengisyaratkan untuk tidak mengandalkan kemampuan dan kehebatan diri.

Kitab Mazmur seolah-olah tidak menghargai percaya diri adalah keliru sebab Kepercayaan diri penting sebab menghindarkan seseorang menjadi minder, tidak bertumbuh dalam banyak hal akan tetapi haruslah diletakkan kepada kasih setia Tuhan yang memberi kehidupan ini dan mengembangkan potensi yang diberikanNya untuk dipakai sesuai dengan kehendakNya. Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan hendaklah melihat diri dengan sudut pandang Tuhan melihat kita sebab kita berharga di mata Tuhan.( Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku. – Mazmur 27:10 )

Tuhan menyatakan bahwa manusia adalah makhluk yang mulia ( Mazmur 8:6 ) dan hendak mengangkat ke dalam kemuliaan melalui tuntunan nasihatNya sehingga harga diri terbangun dan percaya kepada Tuhan yang menjadikan hidup menikmati kegemilangan (Mazmur 73:24). Kitab Mazmur mengajarkan bahwa kita adalah makhluk yang berharga dan mulia yang merupakan dasar membangun kepercayaan diri dalam konsep keilmuan sekarang ini tetapi dengan melibatkan Tuhan sebagai dasar membangun nilai diri yang benar menurut pemazmur maka akan bersikap rendah hati. Kepercayaan diri  dapat menjadikan kaya dan kemuliaan bertambah, namun hal sama dapat diraih oleh orang yang rendah hati.(Mazmur 37:11 Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah)

Nasihat kepada orang yang percaya kepada Tuhan dan orang rendah hati agar jangan takut bila ada orang sukses dan berhasil karena percaya diri yang positif sebab pada waktu mati semuanya itu tidak akan dibawanya, sekalipun orang menyangjungnya, karena ia berbuat baik terhadap dirinya sendiri tetapi pada saat kembali kepada angkatan nenek moyang (meninggal) maka tidak akan melihat terang. Manusia dengan segala kegemilangannya tidak mempunyai pengertian, disamakan dengan hewan yang dibinasakan. (Mazmur 49:17-21)

Pemazmur tidak hanya melihat bahwa orang yang terlalu percaya diri akan jatuh ke dalam kesombongan dan itu adalah dosa, tetapi memandang akhir dari hidup orang yang sangat percaya diri akan kebinasaan di akhir hidupnya dan berbeda dengan orang yang percaya kepada Tuhan. Jika kita dikaruniakan kemampuan yang istimewa tetaplah bersandarkan kepada Tuhan dengan bersikap rendah hati. Bersama Tuhan mampu melakukan segala sesuatu yang lebih besar dari segala potensi yang merupakan kelebihan yang dikaruniakan Tuhan.

Dengan rendah hati bersandar dan percaya kepada Tuhan maka keberhasilan kita tidak berakhir seperti hewan yang mengalami kebinasaan melainkan tetap untuk selama lamanya hingga sepanjang masa dalam keabadian bersamaNya.

Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat disampai lewat : ruach.haphazard393@passinbox.com

Label Mobile

biblika (82) budaya (47) dasar iman (93) Dogmatika (74) Hermeneutika (75) karakter (41) konseling (79) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (68) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (90) tokoh alkitab (44) Video (9)