- Home
- וְר֣וּחַ
- Sitemap
- Iman
- Mengenal Allah
- Catatan Keagamaan
- Menyusul
- Syafaat
- Alkitab
- Ebook Kristen
- Blog
- Muse
Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17
Senin, 19 Agustus 2019
Tuhan Itu Panjunan
Yesaya 64:8 Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu.
Teks di atas adalah seruan kepada Tuhan yang menyatakan bahwa kita yang diwakili oleh Bangsa Israel pada waktu itu adalah yang membentuk kita dan kita adalah buatan tanganMu dari bahan tanah liat. Apakah ini mengigatkan manusia diciptakan Tuhan dari tanah liat? (Ayub 10:9 Ingatlah, bahwa Engkau yang membuat aku dari tanah liat, tetapi Engkau hendak menjadikan aku debu kembali?) Apakah Yesaya teringat seperti kata Ayub dari tanah liat akan dikembalikan menjadi debu kembali saat Israel yang dibentuk dan dijadikan Tuhan mengalami peristiwa kota-kota-Mu yang kudus sudah menjadi padang gurun, Sion sudah menjadi padang gurun, Yerusalem sunyi sepi. Bait kami yang kudus dan agung, tempat nenek moyang kami memuji-muji Engkau, sudah menjadi umpan api, maka milik kami yang paling indah sudah menjadi reruntuhan. (Yesaya 64:10-11) ataukah beda konteks antara kisah Ayub yang dicobai Iblis dengan Yesaya yang melihat bangsanya dihukum Tuhan?
Tuhan yang dikatakan pembentuk tanah liat dan Israel dengan segala keberadaannya adalah buatan tangan-Mu yang berarti Tuhan adalah Penjunan tukang (membuat) periuk dan Israel adalah periuk buatanNya. Masalah yang dihadapi Yesaya kenyataan bahwa buatan tangan-Nya itu mengalami kerusakan apakah karena hukuman Tuhan atas dosa-dosa yang diperbuatnya? ( Yesaya 64:9 ) Mengapa Israel yang telah menyerahkan diri untuk dibentuk sehingga keluar dari perbudakan Mesir harus kembali ke Babel karena tanah perjanjian diserahkan kepada musuh? Bukankah Tuhan telah menjadi Bapa bagi bangsa Israel? Apakah itu peran seorang Bapa sekaligus sosok Panjunan?
Manusia sekalipun diciptakan dari tanah liat diberikan hak bebas untuk menentukan pilihan hidup dan Israel telah memilih hidup untuk dibentuk oleh Tuhan dan menjadikan TUHAN sebagai Panjunan. Israel saat memilih hidup diatur oleh Tuhan berada dalam negeri perbudakan di tanah Mesir bukanlah berada di zona nyaman berbeda dengan sejumlah orang yang telah berada di zona nyaman yang mau menyerahkan diri dibentuk Tuhan sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan. Israel dibentuk Tuhan karena TUHAN ingat perjanjianNya dengan Abraham leluhurnya dan kemudian Israel memperbaharui perjanjian tersebut setelah melihat bahwa pembentukan Tuhan Sang Panjunan mendatangkan kemuliaan. (Yesaya 43:7 semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!") Bukankah untuk keluar dari zona nyaman ada titik-titik ketakutan sehingga dibutuhkan iman yang teguh? Bukankah iman terkadang hanya melambai-lambai sesuatu yang tidak dapat diraih?(Ibrani 11:13)
Apakah Israel yang dibentuk oleh Panjunan alami seperti tanah liat yang harus dibersihkan dari kerikil, rumput dan segala jenis akar-akaran sehingga menjadi material yang empuk dan mudah dibentuk oleh panjunan untuk menghasilkan suatu karya yang baik dan indah dipemandangan panjunan? Apakah dosa dan kejahatan adalah sesuatu yang harus dibersihkan saat tanah liat hendak dipakai untuk membuat sesuatu yang berharga di tangan Panjunan? Bukankah Tuhan itu Mahakuasa dan Mahatahu sehingga tahu apa yang terbaik yang harus dilakukan terhadap tanah liat yang berada ditangan-Nya meskipun ada kerikil, rumput dan akar tumbuhan? Bukankah Tuhan dapat membentuk setiap tanah liat milikNya untuk kemuliaanNya? (Yesaya 43:21 umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyhuran-Ku." bandingkan dengan dengan 1 Korintus 1:27 Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,)
Tuhan Penjunan memerintahkan Yeremia mendatangi tukang periuk untuk mengetahui kerjanya seorang panjunan. Kunjungan tersebut hasilkan informasi apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya ( Yeremia 18:4 ) Tuhan kemudian berfirman : "Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel! (Yeremia 18:6 ) Tuhan menegaskan bahwa sebagai Panjunan pembuat tukang periuk, memiliki keahlian jika buatannya pecah atau hancur misal disebabkan daya susut tanah di atas batas toleransi atau kejadian lainnya.
Yeremia mengalami peristiwa dimana negaranya ditawan oleh Raja Nebukaznesar sebab kalah perang. Israel sebagai bejana yang rusak karena tidak memasyhurkan nama Tuhan dibentuk kembali yang hasilnya di Babel sehingga nama Tuhan termasyhur di seluruh kerajaan Babel. Melalui Daniel yang menjadi pembesar Kerajaan Babel.
Simon Petrus adalah contoh lain hasil bentukan Tuhan sebagai Panjunan yang mengubah Simon sebagai penjala ikan menjadi penjala manusia sehingga hidup Simon Petrus memasyhurkan nama Tuhan. Sekalipun dia menyangkal Yesus tiga kali saat menjelang penyaliban, meninggalkan panggilan hidup menjadi penjala manusia kembali menangkap ikan saat Yesus meninggal.... namun setelah dipenuhi Roh Kudus dan taat kepada tuntunanNya maka Simon Petrus contoh pembentukan Tuhan. Tuhan membentuk setiap orang berdasarkan keinginan Tuhan sendiri terhadap orang tersebut namun Dia tahu yang terbaik sebab Dia Pemberi Yang Terbaik.
Tuhan Panjunan maka Dia akan membentuk kita yang mau dibentuk olehNya. Setelah membentuk sesuai dengan bentuk dan kegunaan dari yang dituju maka benda tanah liat itu akan dipanaskan / dibakar dengan suhu tinggi dimana tanah liat/lempung mengalami suatu proses pengerasan. Pembakaran akan menghilangkan kandungan air kimia. Silika di tanah liat mengubah bentuk dan volume tanah liat pada suhu tertentu idealnya melebihi dari 600oC. Setelah pembakaran maka tanah liat mengalami perubahan menjadi mineral yang padat, keras dan permanen. Pembakaran adalah proses vitrifikasi yaitu sebagian besar material, khususnya silika telah menggelas, memasuki pori-pori dan mengikat semua partikel tanah liat ( Silika hidroksida ) sehingga benda semakin padat dan kedap air. Jika alami vitrifikasi pada suhu tinggi yaitu 1300oC menjadikan tembikar / keramik tahan api "refractory clay". Sebagai Panjunan Tuhan ingin hasil terbaik dari tanah liat menjadi keramik maka tanah liat yang dibentuknya harus dibakar dengan api. Bandingkan dengan Ayub 23:10 Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.
Tanah liat di tangan Tuhan ternyata alami proses berliku dan panjang. bukan sekedar dibentuk dan dijadikan menjadi suatu benda yang bernilai tetapi masuk perapian. Lalu bagaimana dengan yang tidak mau dibentuk oleh Tuhan karena bukankah manusia memiliki hak bebas sebagaimana Adam bebas melakukan apa saja?
Dalam Markus 9:49 dikatakan :"Karena setiap orang akan digarami dengan api." Ini berarti manusia sebagai makhluk terbuat dari tanah liat akan terkena api pembakaran apapun keadaanya, berada dalam pembentukan tangan Tuhan atau memilih bebas berdaulat tanpa mau dibentuk oleh TUHAN sebab adanya perjanjian garam kasih karunia. Sebagaimana garam menjadi kristal saat dibakar menentukan kualitas garam maka sejak manusia jatuh ke dalam dunia Tuhan memberi kesempatan kepada setiap manusia untuk menunjukkan kualitas hidupnya dengan melewati dapur pengujian api dan jika tidak dipandang baik setelah melewati perapian tersebut menjadi "benda yang tidak mulia" dihadapan Tuhan sekalipun manusia diciptakan sebagai makhluk yang mulia.
Tuhan ada Panjunan bukan saja Sang Pencipta yang menciptakan manusia dari tanah, tetapi DIA mau memproses dan membentuk kita agar jika harus melewati api justru menghasilkan sesuatu yang bernilai dan mulia serta memasyhurkan namaNya. Semua manusia sebagai tanah liat harus memasuki perapian, bagaimana masuk perapian jika tidak lebih dahulu dibentuk?. Dia mau agar masuk kerajaanNya yang mulia di surga kelak lewat anugerah Karya Penebusan Kristus menjadi benda yang mulia dalam kerajaanNya.
Share this
Random Posts
Kontak
Label Mobile
biblika
(83)
budaya
(47)
dasar iman
(96)
Dogmatika
(75)
Hermeneutika
(75)
karakter
(42)
konseling
(81)
Lainnya
(91)
manajemen
(66)
pendidikan
(58)
peristiwa
(69)
Resensi buku
(9)
Sains
(53)
Sistimatika
(71)
sospol
(64)
spritualitas
(91)
tokoh alkitab
(44)
Video
(9)