-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Allah Beristirahat

Rabu, 14 September 2022 | September 14, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-17T01:09:05Z
Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Kejadian 2:2

Teks di atas mengisahkan peristiwa penciptaan langit dan bumi oleh Tuhan Allah yang berlangsung dalam tujuh hari dimana pada hari ketujuh segala pekerjaannya telah tuntas diselesaikan sehingga berhenti mengadakan segala sesuatu dalam penciptaan langit dan bumi. Kata Dia berhenti וַיִּשְׁבֹּת֙ - way·yiš·bōṯ berasal dari kata שָׁבַת - "shabath" yang artinya "to cease, desist, rest". Teks di atas selain menyatakan bahwa Allah berhenti pada hari ketujuh juga dapat berarti Allah beristirahat pada hari ketujuh.

Allah beristirahat berbeda dengan manusia beristirahat sebab manusia memerlukan waktu bersantai dalam hidup yang diwarnai keteganganan dimana waktu rileks terbaik adalah saat tertidur, tetapi TUHAN Penjaga Israel tidak terlelap dan tertidur (Mazmur 121:4) Tuhan Mahakuasa dan Mahatahu sehingga tidak ada sesuatu yang mengejutkan bagi diri-Nya dan dengan mudah dapat melakukan perbuatan yang heran, besar dan dashyat dalam kemahakuasaan yang dimiliki-Nya. Perhatikan Yesaya 40:28 ⇆ Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.

Jika Allah berhenti bekerja dengan ambil waktu beristirahat bukan disebabkan kerena kelelahan atau kecapean lalu apa yang dimaksud dengan pernyataan teks Alkitab di atas? Allah berhenti dalam penciptaan sebab DIA telah melihat semua yang dijadikan sungguh amat baik. Ciptaan yang dihasilkan sempurna dan sudah cukup memenuhi standard kesempurnaan-Nya. Alkitab menolak ada bentuk ciptaan lain selain dari apa yang diciptakan pada hari penciptaan. Alkitab tidak mengenal seperti adanya hewan yang perlu diciptakan kembali karena ada kebutuhan dadakan yang perlukan, contoh saat Nuh di dalam bahtera: seperti hewan tikus, kucing, babi. Sekali melakukan penciptaan semuanya sempurna dan cukup serta hewan yang diciptakan sangat kaya dan beragam. Penambahan ciptaan tidak mungkin yang mungkin adalah degradasi ciptaan yang dikenal dalam istilah seleksi alam atau evolusi - itu karena dosa telah masuk ke dunia dan mengerogoti ciptaan-Nya yang sempurna.

Pernyataan Allah beristirahat bukan kalimat yang lepas dari konteks sebab hanya dengan berfirman maka semuanya tercipta, tidak perlu lelah melakukan pekerjaan sebab penciptaan bagi TUHAN ALLAH adalah sesuatu yang mudah dan tidak menyulitkan. Tuhan mampu menciptakan jauh lebih banyak lagi tetapi di hari ketujuh dinilai sudah cukup!

Pernyataan Tuhan beristirahat tercantum empat kali dalam Alkitab, yaitu:
  1. Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. (Kejadian 2:1-2)
  2. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu. (Kejadian 2:3)
  3. Antara Aku dan orang Israel maka inilah suatu peringatan untuk selama-lamanya, sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, dan pada hari yang ketujuh Ia berhenti bekerja untuk beristirahat." (Keluaran 31:17)
  4. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya. (Keluaran 20:11)
Kata istirahat yang dipakai berasal dari kata "shabath" kecuali dalam Keluaran 20:11 dipakai kata נוּחַ - "nuach" tetapi memiliki makna sama. Hal ini terlihat dalam Septuaginta "κατέπαυσε" untuk keempat ayat yang dimaksud. Kata "shabath" dan "nuach" yang ditulis berkenaan dengan TUHAN (Yahweh) sebagai subyek selalu berkaitan erat dengan penciptaan.

Penciptaan tindakan penciptaan kemudian beristirahat muncul dalam Mazmur 132:13-14 yang tertulis; "Sebab TUHAN telah memilih Sion, mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya: "Inilah tempat perhentian-Ku selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya." Tuhan beristirahat disebabkan adanya tempat beristirahat yang diinginkan oleh-Nya. Dalam penciptaan langit dan bumi dimana Taman Eden menjadi tempat mikro Bait Suci tempat khusus diperuntukkan bagi-Nya yang terletak dalam bumi sebagai makro kosmos demikian juga setelah manusia diusir dari taman Eden karena dosa maka Allah memilih "Yerusalem" sebagai mikro Bait Suci untuk berdiam sebagai tabernakel. Taman Eden diingini oleh-Nya untuk menyatakan kehadirat-Nya yang mulia agar manusia dapat mengenal-Nya lalu tempat itu beralih ke Yerusalem.

Taman Eden awal dimana Allah memerintah kepada Adam dan Hawa yang berdiam dalam kehendak-Nya adalah sumber kekuatan kreatif sehingga berkuasa sepenuhnya menjalankan mandataris yang ditetapkan-Nya. Di taman itu ada damai sejahtera dan kelegaan saat mengerjakan tugas sebagai mandataris Tuhan di bumi.

Tempat khusus dimana TUHAN berdiam dan mendirikan tahta-Nya adalah tempat spesial bagi-Nya sebab TUHAN dalam kemahahadiran-Nya berdiam dimana-mana, baik di bumi dan di surga. Hal ini juga berbicara kemahakuasaan-Nya dimana Ia menopang segala sesuatu sehingga segala yang hidup dan bergerak dalam kedaulatan-Nya dan dijadikan sasaran kesetiaan dan kasih karunia sehingga hadirnya kesenangan bagi-Nya.

Allah beristirahat selesai penciptaan juga berarti memberi kehidupan secara konstan kepada ciptaan-Nya dimana TUHAN ALLAH menikmati dan mengatur serta memerintah dengan memberikan stabilitas kepada yang diciptakan-Nya meski dampak dari dosa masuk ke dalam bumi hadirnya aneka bencana alam maupun akibat rekayasa manusia. Langit dan bumi dipelihara oleh-Nya sampai memuaskan hasrat keinginan-Nya hingga titik dengan tertentu hadirnya langit baru dan bumi baru sesuai firman-Nya di Wahyu 21.

Allah pun beristirahat setelah penciptaan terjadi dapat disimpulkan karena:
  • Terjadi setelah keteraturan dalam penciptaan-Nya di bumi dan di langit.
  • Hadirnya Bait Suci tempat yang diingini-Nya untuk mendirikan tahta-Nya di bumi agar manusia melihat kemuliaan-Nya saat berdiam dalam kekudusan.
  • Terciptanya stabilitas yang terus menerus di bumi selama diingini-Nya
Allah yang beristirahat memiliki kerinduan untuk membagi hal yang sama dengan manusia ciptaan-Nya. Hukum hari Sabat diberikan kepada manusia bukan semata-mata manusia yang memiliki tubuh yang terbatas sehingga dihinggapi kelelahan tetapi menikmati taman Eden yang hilang akibat dosa. Taman Eden tempat sarana Tuhan dan manusia berhubungan tanpa ganjalan dosa yang merintangi. Tuhan merancangkan pemulihan. Wahyu 21:3 ⇆ Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. Sebelum kita dapat tinggal dalam Surga yang kekal dan mulia sebagai Yerusalem baru di hari perhentian yang disediakan Allah (Ibrani 4).

Tempat istirahat bagi manusia yang letih karena dosa yang menekan kini tersedia. Yesus berkata "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." (Matius 11:28) Taman Eden tempat surya kebenaran akan terbit kembali sebab itulah janji TUHAN. (Maleakhi 4:2 ⇆ Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang.) Yesus Sang Mesias ingin jiwa dan roh Anda mengalami istirahat dengan rileks agar sembuh dari kepenatan dengan hidup dalam kebenaran dari-Nya yang memerdekakan.

Pemulihan dari hukuman dan kutuk dosa menyebabkan manusia dapat beristirahat seperti Allah beristirahat dimana berdamai dengan TUHAN Pencipta adalah awal dari istirahat sejati. Persekutuan dengan TUHAN ALLAH yang suci melalui penebusan akan menyempurnakan istiharat kita bersama-Nya hingga suatu saat berada dalam surga dimana lenyap segala dosa yang menghimpit dan menekan jiwa - alami damai dan kebahagiaan sejati agar manusia dapat beristirahat dari segala jerih lelahnya seperti Tuhan Allah.

Keteraturan surgawi yang penuh stabilitas karena disana tahta kemuliaan Allah yang abadi memerintah akan memperoleh kelegaan dan ketenangan disediakan bagi setiap manusia yang suatu saat berdiam dalam kerajaan-Nya di surga. Apakah Anda mau? Yesus ingin anda menikmati hal itu.


×
Berita Terbaru Update