Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Selasa, 08 November 2022

Orang Kafir Berdasarkan Alkitab

bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia. Efesus 2:12

Latar belakang orang percaya di Efesus adalah masyarakat yang tidak bersunat dari penduduk bukan Yahudi dan tidak pernah menjadi proselit sehingga layak disebut orang yang tidak mengenal Allah Pencipta dunia dengan hukum Taurat dan menjalani hidup tanpa ada kepastian pengharapan setelah kematian. Perjalanan kehidupan di dunia lenyap begitu saja setelah nafas terputus. Latar belakang yang berdiam di Efesus dikenal dengan istilah "kafir".

Sejarah kata kafir berasal dari orang Kristen Arab ditujukan kepada orang yang menyangkal / menolak kebenaran yang dibawa oleh TUHAN YESUS. Awalnya dipakai kalangan petani untuk orang yang menyembunyikan hasil panen dari orang lain dengan cara disimpan dalam pasir atau tanah agar tidak terlihat. Dalam tulisan kali ini kata kafir sesuai Efesus 2:12 ditujukan terhadap mereka yang hidup tanpa Kristus sehingga tidak memiliki pengharapan dalam Kristus.

Dalam Alkitab Terjemahan Baru, tiga kali kata kafir dicantumkan, yaitu:
  1. Sebab dari puncak gunung-gunung batu aku melihat mereka, dari bukit-bukit aku memandang mereka. Lihat, suatu bangsa yang diam tersendiri dan tidak mau dihitung di antara bangsa-bangsa kafir. Bilangan 23:9
  2. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Matius 5:22
  3. Tetapi waktu kulihat, bahwa kelakuan mereka itu tidak sesuai dengan kebenaran Injil, aku berkata kepada Kefas di hadapan mereka semua: "Jika engkau, seorang Yahudi, hidup secara kafir dan bukan secara Yahudi, bagaimanakah engkau dapat memaksa saudara-saudara yang tidak bersunat untuk hidup secara Yahudi?" Galatia 2:14
Alkitab untuk pertama-tama mendefinisikan bangsa-bangsa kafir diperuntukkan bagi seluruh bangsa di luar Yahudi, yaitu bangsa Go'yim seperti tertulis dalam Bilangan 23 "וּבַגּוֹיִ֖ם"- ū·ḇag·gō·w·yim. Bangsa non Yahudi yang tidak mengenal Taurat karena dorongan hatinya menerima kebenaran hukum Taurat menjadi proselit sehingga mewarisi pengharapan seperti orang Israel dengan upacara sunat sebagai tandanya. Israel yang diharapkan menjadi contoh teladan dalam menjalankan hukum Taurat akhirnnya ikut ritual orang-orang di Kanaan, penduduk asli yang menyembah berhala sehingga Israel dihukum TUHAN dan Kerajaan Israel diserahkan kepada bangsa-bangsa lain, dan banyak penduduknya terserak ke seluruh mata angin di dunia. Pada tanggal 14 Mei 1948 Israel kembali menjadi bangsa merdeka dan kembali bertunas tanda waktu pengenapan segala sesuatu sudah dekat - Yesus tidak lama lagi datang kembali.

Kafir juga memiliki pengertian Ῥακά - Rhaka - "bodoh, kepala kosong" hal ini dikaitkan dengan Mazmur 14:1 yang berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah." Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat baik. (Lihat juga Efesus 4:18) Yesus mengajarkan kepada umat-Nya untuk tidak melakukan penilaian yang sembarangan terhadap orang lain dalam memutuskan apakah orang tersebut termasuk kelompok "rhaka" atau tidak. Kiranya penilaian tersebut kita serahkan kepada TUHAN yang mengenal hati dan kehidupan seseorang dengan sempurna. Menurut Efesus bukan hanya ditujukan kepada orang yang tidak percaya kepada ada Allah, tetapi jika hidup tanpa Allah dalam diri-Nya (bersatu dengan Allah) maka orang itu pun alami hidup yang tidak memiliki harapan dalam pemandangan Allah yang kekal. Harapan minimal dalam kekalan adalah jaminan kepastian keselamatan di surga kelak.

Kafir juga memiliki pengertian ἐθνικῶς - ethnikōs - tidak mau hidup aturan hukum Taurat TUHAN. Petrus saat saat makan mengikuti cara makan bersama bukan berdasarkan aturan Taurat terlebih-lebih ia menerima wahyu menjelang berkunjung ke rumah Kornelius (Kisah Para Rasul 10:10-15) Sebagai orang yang telah percaya hendaklah kita hidup sesuai dengan peraturan yang TUHAN berikan kepada kita bukan sebagai orang yang tidak memiliki peraturan / ketetapan TUHAN. Keteladan melakukan ketetapan TUHAN adalah bagian penting dalam mengajak orang kafir tanpa pengharapan menjadi orang yang penuh harapan dalam Kristus Yesus.

Ciri orang kafir lainnya adalah seperti:
  • Penyembah berhala Roma 1:25 Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, amin.
  • Penyembah roh-roh jahat 1 Korintus 10:20 Bukan! Apa yang kumaksudkan ialah, bahwa persembahan mereka adalah persembahan kepada roh-roh jahat, bukan kepada Allah. Dan aku tidak mau, bahwa kamu bersekutu dengan roh-roh jahat.
  • Tidak mengenal belas kasihan Roma 1:31 tidak berakal, tidak setia, tidak penyayang, tidak mengenal belas kasihan.
  • Najis Efesus 4:19 Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.
  • Penganiaya Mazmur 2:2 Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya:
  • Pengolok-olok orang kudus Mazmur 79:10 Mengapa bangsa-bangsa lain boleh berkata: "Di mana Allah mereka?" Biarlah di hadapan kami bangsa-bangsa lain mengetahui pembalasan atas darah yang tertumpah dari hamba-hamba-Mu
Tuhan memberikan kesempatan bagi orang kafir yang tidak mengenal TUHAN ALLAH dalam Kristus Yesus untuk bertobat dan lahir baru maka Tuhan akan bertindak:
  • Memperkenalkan keberadaan Allah dan kuasa-Nya Roma 1:19-20 "Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih."
  • Memperkenalkan kebaikan TUHAN Allah Kisah Para Rasul 14:17 "namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan."
  • Memberikan kesaksian melalui suara hati Roma 2:14-15 "Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri. Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.
Masyarakat di Efesus yang tidak mengenal Tuhan Allah menjadi milik TUHAN yang hidup dibentuk oleh Kristus sehingga memiliki pengharapan sejati dari kelahiran baru karena TUHAN tidak membiarkan orang-orang di Efesus untuk tetap tinggal dalam "kebodohan / rhaka". TUHAN mengutus Paulus dan rekan-rekannya memberitakan kabar gembira, Injil keselamatan pembawa pengharapan. (Perhatikan Kisah Para Rasul 28:28 Sebab itu kamu harus tahu, bahwa keselamatan yang dari pada Allah ini disampaikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan mendengarnya.") Orang kafir diperhadapkan kabar baik dan diberi free will dan free act untuk memutuskan menerima Injil Keselamatan atau tetap mengeraskan hatinya. Jika menolak maka doakan dan serahkan kepada TUHAN jangan memaksakan diri terus memberitakan Injil kepada mereka tanpa bimbingan Roh Kudus. Lihat. Matius 7:6

Sejarah telah mencatat sebagian orang kafir telah menjadi percaya dan menerima hidup yang kekal. (Kisah Para Rasul 13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.) Sebagian lagi tetap tinggal dalam hidup yang lama dan berhati-hatilah terhadap mereka, jangan mengulang kesalahan Bangsa Israel terbawa pergaulan yang buruk sehingga melupakan TUHAN ALLAH dan tidak hidup dalam jalan yang ditetapkan oleh-Nya sehingga dibuang dan tercerai berai ke seluruh penjuru dunia.

Alkitab mengajarkan orang kafir tidak memiliki pengharapan karena tidak ada ketentuan-ketentuan dalam perjanjian yang mengikat dan dimilikinya memberikan suatu kepastian teguh dan teruji terhadap keselamatan. Ketentuan yang teguh dan teruji hanya dapat diberikan oleh TUHAN YANG MAHAKUASA, DIA telah menyapa manusia dan dikenal dengan sebutkan Kristus. Melalui DIA kita mengenal Bapa dan memiliki pengharapan yang melampaui orang Israel dengan perjanjian Taurat sebab Yesus telah mengenapi hukum Taurat yang meluputkan dari kutuk Taurat dan berhak menerima berkat-Nya yang sempurna dan kekal.

Jika tetap menjadi orang kafir berdasarkan Alkitab maka hidup tanpa pengharapan menghadapi masa depan terutama setelah kematian sebab hal itu mustahil diperoleh tanpa ikatan perjanjian yang kekal kasih karunia dengan Allah Maha Kekal. Berbahagialah yang berpindah menjadi orang percaya kepada Kristus dan diam dalam Kristus sebab ada pengharapan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang dijanjikan-Nya.


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)