Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Selasa, 06 Desember 2022

Pelajaran Dari Pelayanan Marta

"Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." (Lukas 10: 41-42)

Yesus melakukan pelayanan dari kota ke kota dan dari desa ke desa hingga suatu saat tiba di daerah dimana Yesus dan murid-murid-Nya berada berada ditempat tinggal Maria, Marta dan Lazarus tinggal. Yesus dan murid-murid-Nya mengenal baik sosok Maria dan Marta. Marta segera menyambut Yesus dan rombongan lalu tiba dalam rumahnya. Marta sibuk dengan dengan aneka kesibukannya berkenaan sebagai tuan rumah untuk seluruh rombongan Yesus sedangkan Maria saudaranya hanya duduk dekat kaki Yesus hanya mendengarkan perkataan-Nya di rumahnya.

Diduga Marta sangat sibuk dan tanpa sempat istirahat mempersiapkan segala sesuatu untuk Yesus dan rombongannya (para murid dan pengikut-Nya) agar sempurna menurut pemandangan Marta sebagai tuan rumah tetapi saudaranya hanya ambil sikap berada di dekat Yesus dengan duduk dekat kaki Yesus sehingga memiliki pandangan yang buruk dan salah terhadap Maria, saudaranya itu. Marta berharap dan inginkan Maria membantunya dalam memberikan sambutan yang baik kepada Yesus dan rombongannya berdasarkan konsepnya.

Yesus memperhatikan yang terjadi. Yesus menyapa Marta dengan memanggil namanya dan berkata tentang keadaannya yang dikuasai oleh kekuatiran yang menyusahkan dirinya. Teguran Yesus ditulis dengan kata bahasa Yunani adalah μεριμνᾷς - merimnas dan θορυβάζῃ - thorybazē. Kata μεριμνᾷς - merimnas memiliki konotasi cemas atau peduli yang mengambarkan adanya perhatian Marta sedemikian rupa hingga menimbulkan kecemasan yang menganggu atau menyebabkan terganggu perhatiannya. Kata θορυβάζῃ - thorybazē memiliki makna menganggu atau keributan terkait kegelisahan batin membuat pergolakan jadi ribut, agitasi pikiran menyerang dengan panik.

Marta menjadi cemas saat Yesus datang ke rumahnya karena ingin menyenangkan Yesus dan rombongan dengan sambutan dan perjamuan yang melimpah dan melampaui batas kemampuannya. Yesus tahu batas yang dimiliki oleh Marta dan persiapan yang dilakukan Marta lebih dari cukup. Jangan melihat orang lain yang memiliki kemampuan yang ekstra dalam menjamu Yesus secara lahiriah seperti orang Farisi atau Zakheus pemungut pajak. Membandingkan diri dengan orang lain dalam usaha untuk menyukakan Yesus dan rombongan berdasarkan hal-hal yang nampak dan dilihat oleh orang banyak membuatnya menanggung beban sehingga cemas, panik dan tidak fokus mendengarkan sabda Yesus.

Matthew Poole berkomentar bahwa Yesus sang Juruselamat menyalahkan Marta terhadap perhatian dan kesulitannya yang amat besar untuk menyediakan hidangan malam / perjamuan malam. Untuk dia yang ada persediaan daging yang disantap yang tidak disadarinya yaitu daging dan minuman melakukan kehendak Bapa dan memberitakan Injil. Sejumlah penafsir mengira Yesus Juruselamat cukup dengan satu hidangan saja tapi hal ini dianggap terlalu rendah atau mengira kehidupan yang bermeditasi dan kontemplasi dengar perkataan Yesus adalah bagian yang baik dan itu dipilih oleh Maria.

Sejumlah Teolog berpendapat bahwa Marta adalah seseorang yang aktif sedangkan Maria berwatak kontemplatif. Yesus menegur Marta dengan jelas bahwa Marta bukan disebabkan sifat aktifnya tetapi menjadi sumber keributan yang merusak ketenangan dan sulit untuk berdiam atau beristirahat dan ada keccenderungan untuk mencela dan mencampuri keunggulan dari jenis (watak) yang berbeda. Penafsir memberikan altenatif Rasul Paulus dan Rasul Yohanes yang seorang yang aktif bekerja tetapi dapat berdiam diri menyediakan waktu untuk mendengar perkataan Yesus.

Percakapan Marta dengan Yesus Kristus memberi gambaran bahwa Marta percaya Yesus adalah Mesias Penyelamat dan percaya Yesus akan alami kebangkitan setelah kematian-Nya. Mungkinkah hal ini disebabkan Lazarus saudaranya alami kebanagkitan dari kubur setelah empat hari lamanya? Marta yang memiliki iman bahwa Yesus adalah Mesias sang Penyelamat tetapi dalam menghadapi masalah sehari-hari tidak tenang melainkan hiruk pikuk. Apakah Marta kurang berserah dalam menghadapi yang timbul dalam kehidupan sehari-hari? Iman Marta adalah baik tetapi iman itu harus bertumbuh dalam segala hal mempercayai Yesus TUHAN sebagai pemegang kedaulatan di bumi dan di surga sehingga belajar mengenal DIA lebih dekat apa yang ada di hati-Nya dan dipikiran-Nya. Catatan yang diberikan Yakobus adalah "Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar."(Yakobus 2:19) Mengalami hidup bersama dengan TUHAN adalah kelanjutan dari mempercayai TUHAN.

Alkitab juga mencatat wanita lain yang memiliki tipe secara sepintas mirip dengan Marta, yaitu Trifena dan Trifosa serta Persis yang membanting tulang kerja dengan berjerih lelah dalam pelayanan TUHAN. Bedanya Marta mendapatkan teguran dari Yesus sedangkan Trifena dan Trifosa serta Persis dijadikan contoh bagi pelayan TUHAN. (Roma 16:21) Mengapa hal ini terjadi?

Yang dilakukan oleh Marta saat ini dapat disebut bagian dari kebudayaan Hustle yaitu budaya hiruk-pikuk. Budaya hiruk pikuk bukan saja dikenal dalam dunia kerja yang mendorong kerja keras dalam mendapatkan impian, cita cita dan tujuan hidup yang bersifat meterialistis dan kesuksesan dengan jalur cepat tetapi ada juga dalam pelayanan Kristen. Dalam budaya hustle biasanya pemimpin organsasi Kristen menempatkan pelayanan sangat penting sehingga menjadikan kegiatan pelayanan sebagai pusat kehidupan bukan menjalin relasi hubungan dengan Kristus Yesus sebagai hal mendasar. Mereka menyibukkan diri agar dapat berikan terbaik tetapi tidak selamanya yang dianggap baik oleh manusia adalah baik di mata TUHAN.

Dalam hiruk pikuk aktivitas kehidupan termasuk pelayanan yang menjadikan dirinya subyek dari kegiatan itu memandang orang lain yang tidak melakukan hal yang sama dengan dirinya sebagai orang yang harus meniru dirinya atau tidak masuk hitungan. Marta meminta Maria turut serta dalam kegiatan yang dilakukan dirinya. Tuhan Yesus menjawab agar Marta belajar dari Maria yang diam di kaki Yesus! Marta perlu keseimbangan dalam menjalani kehidupan dan menyediakan waktu bersekutu lebih erat dengan TUHAN Yesus sang Firman yang hidup.

Yesus yang menegur Marta yang berusaha melayani diri-Nya dengan sebaik mungkin tetapi keliru. Yesus memberikan pelajaran bagi Marta dan seluruh hamba-Nya dalam pelayanan sebab Yesus adalah contoh yang sempurna bagi umat-Nya.
  • Yesus dikatakan dalam Alkitab bahwa untuk meletakkan kepalanya beristirahat bukan hal yang mudah. Penulis Injil mencatat, Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." (Matius 8:20) Yesus melakukan tugas Bapa dengan sepenuh hati dan segenap jiwa dan kekuatan tetapi tidak mengejar produktivitas bagaimana agar pelayanan lebih produktif lagi sampai melupakan hubungan-Nya dengan Bapa. Yesus memiliki waktu khusus untuk menyendiri dan membangun konektivitas dengan Bapa. Ia menyediakan waktu khusus yang memadai tinggal bersama Bapa. Yesus acapkali menarik diri dari keramaian dan hiruk pikuk orang banyak. Yesus sempurna, Ia tahu memberikan yang terbaik untuk pengikutNya dan sediakan yang terbaik untuk Bapa di Surga.
  • Saat Yesus berangkat dari Yudea ke Galilea dan melewati desa di Samaria, Yesus lelah maka Ia beristirahat. Yesus bukanlah seperti iklan batere Energizer dimana sang kelinci bisa berjalan, terus dan terus berjalan. Tuhan juga memberikan hukum Sabat dimana Yesus menikmati hukum tersebut. Yesus mengenal istirahat dari hiruk pikuk pelayanan misi dan mengajarkan nilai beristirahat yang benar kepada muid-murid-Nya. Dalam istirahat yang dipimpin Roh Allah menjumpai keindahan.
  • Yesus mengenal batasan waktu dan kemampuan-Nya selama mengenakan daging sehingga sangat memperhatikan kelanjutan misi-Nya di dunia, maka dengan serius melakukan pemuridan / pembinaan kepada mereka yang dipilih sehingga para rasul mendapatkan kekhususan agar dapat menjawab keterbatasan waktu dan kemampuannya dalam pemberitaan kabar baik sehingga injil dapat menjelajahi dan tersebar ke dunia. Mengenali keterbatasan adalah tindakan yang bijaksana daripada mencoba lakukan segala hal.
  • Yesus mencapai tujuan sehingga memiliki nilai hidup. Pencapaian Yesus berbeda dengan apa yang diutarakan oleh pengkhotbah. Perhatikan: "Oleh sebab itu aku membenci hidup, karena aku menganggap menyusahkan apa yang dilakukan di bawah matahari, sebab segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin. Aku membenci segala usaha yang kulakukan dengan jerih payah di bawah matahari, sebab aku harus meninggalkannya kepada orang yang datang sesudah aku. (Pengkhotbah 2:17-18) Bekerja dalam hiruk pikuk sesuatu yang sia-sia sebab pengorban dalam bekerja dan atau melayani tidak dapat dinikmati dan hasilnya harus diserahkan kepada angkatan yang mendatang. Sesuatu yang sangat sia-sia belaka bila bukan hanya pekerjaannya terbakar oleh api tetapi juga jika jiwanya melayang menuju kebinasaan dan angkatan lain yang menikmati (Perhatikan 1 Korintus 3:15)
Pelajaran dari pelayanan Marta yang tidak sesuai dengan kehendak Yesus diungkapkan dalam Alkitab sebagai petunjuk bagi kita agar segala sesuatu yang dilakukan selaras dengan ajaran Yesus dan membuahkan hasil yang berkenan dihadapan-Nya.

Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)