-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Pengalaman Simon Bersama Yesus Saat Menjala

Kamis, 06 Juli 2023 | Juli 06, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-09T03:17:29Z
AUDIO "Pengalaman Simon Bersama Yesus Saat Menjala"
Indonesia
English
Chinese
Hindi

Lukas 5:5 Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."

Peristiwa Simon disuruh menebarkan jala kembali di danau Genesaret terjadi setelah para nelayan membasuh jalanya dan Yesus naik perahu Simon untuk mengajar orang banyak yang berdiam di tepi pantai. Yesus selesai mengajar maka diduga jala telah selesai dibersihkan. Aktivitas nelayan membersih jala biasanya terjadi saat:
  • Setelah setiap penangkapan: Setelah menarik jala dari air dan memperoleh tangkapan ikan, nelayan dapat segera membasuh jala untuk membersihkannya dari lumpur dan kotoran. Ini membantu menjaga kebersihan jala dan kualitas tangkapan ikan.
  • Sebelum penyimpanan jala: Jika jala tidak akan digunakan dalam waktu dekat, nelayan mungkin memilih untuk membasuhnya sebelum penyimpanan. Hal ini dilakukan untuk mencegah penumpukan kotoran, bau tidak sedap, atau pertumbuhan organisme laut yang dapat merusak jala dalam jangka panjang.
  • Pemeliharaan rutin: Nelayan juga dapat melakukan pemeliharaan rutin pada jala mereka, yang meliputi pembersihan dan pemeliharaan umum. Proses ini dapat dilakukan secara teratur, terlebih lagi jika jala digunakan secara intensif.
Lukas mencatat bahwa Simon dan kawan-kawannya membersihkan jala setelah sepanjang malam berusaha menangkap ikan tetapi gagal total. Jala dibersihkan setelah dipakai untuk menangkap ikan lalu disimpan supaya malam hari dapat siap kembali dipergunakan. Para nelayan menangkap ikan di malam hari karena:
  • Aktivitas Ikan yang Lebih Tinggi: Beberapa spesies ikan, seperti ikan predator, cenderung menjadi lebih aktif dan mencari makan pada malam hari. Pada malam hari, ikan tersebut keluar dari tempat persembunyian mereka dan menjadi lebih rentan terhadap umpan dan perangkap.
  • Penangkapan Ikan yang Lebih Mudah: Kehadiran cahaya pada siang hari dapat membuat ikan menjadi lebih waspada dan sulit untuk ditangkap. Pada malam hari, keberadaan cahaya yang lebih terbatas membuat ikan cenderung lebih tidak curiga terhadap keberadaan pemancing atau jaring yang digunakan.
  • Kurangnya Gangguan Manusia: Pada malam hari, ada kemungkinan lebih sedikit aktivitas manusia di sekitar perairan, seperti kapal, perahu, atau wisatawan. Hal ini dapat mengurangi gangguan bagi ikan dan menciptakan lingkungan yang lebih tenang bagi mereka.
  • Pengaturan Suhu yang Lebih Dingin: Pada malam hari, suhu air cenderung lebih dingin dibandingkan siang hari. Perubahan suhu ini dapat mempengaruhi perilaku ikan, membuat mereka lebih aktif dan mencari makan untuk mengisi energi.
  • Keuntungan Teknis: Beberapa metode penangkapan ikan, seperti pancing malam atau pancing lampu, dirancang khusus untuk menangkap ikan pada malam hari. Alat-alat ini dapat membantu pemancing dalam menarik perhatian ikan, sehingga meningkatkan peluang penangkapan.
Berdasarkan pengalaman Simon sebagai nelayan juga pemilik perahu yang memiliki nelayan yang bekerja di perahunya, menangkap ikan terbaik saat malam hari. Dari pengalaman dapat menarik manfaat, seperti:
  • Belajar dan mengembangkan pengetahuan dan pendalaman wawasan tertentu seperti menangkap ikan juga keterampilan diasah.
  • Keterampilan berkembang bukan saja hal menangkap ikan tetapi hubungan sosial, kepemimpinan, komunikasi dan penyelesaian masalah
  • Pemahaman hal emosional sehingga dapat menguasai emosi internal dan perasaan orang lain.
  • Kemandirian terasah sehingga percaya diri ambil keputusan saat menemui rintangan dan lebih siap jika hadapi situasi di luar dugaan
  • Perspektif meluas dan memiliki sudut pandang beragam yang memperkaya pemahaman keragaman terhadap aneka hal
  • Kreativitas meningkat karena kaya pengalaman sehingga pemikiran kreatif muncul dalam menemukan solusi yang inovatif.
Secara teori, pengalaman memiliki keterbatasan sehingga harus perhatikan:
  • Konteks dan perspektif sebab pengalaman seseorang mungkin tidak mencakup berbagai perspektif, budaya, atau realitas yang ada di luar konteks mereka.
  • Tidak Selalu Representatif sehingga tidak dapat menggeneralisasi pengalaman individu ke seluruh populasi atau kelompok.
  • Tidak Menjamin Pemahaman Mendalam sebab untuk mencapai hal itu memerlukan refleksi, analisis, dan eksplorasi yang terus-menerus.
  • Dapat Terpengaruh oleh Bias atau Prasangka yang dapat membatasi pemahaman objektif dan terbuka terhadap perspektif yang berbeda.
  • Tidak Mampu Memprediksi Masa Depan karena terjadi perubahan konteks, teknologi, atau kondisi dapat mempengaruhi cara kita menghadapi dan menginterpretasikan pengalaman baru.
  • Pengalaman seharusnya membantu menjadi lebih terbuka, fleksibel, dan objektif dalam menghadapi pengalaman baru serta memperluas pemahaman kita tentang dunia.
Pengalaman Simon yang terbentuk dan diwariskan dari leluhurnya sebagai nelayan tidak berdaya mendapatkan hasil yang biasanya diraih. Secara umum pengalaman memiliki batas batas dari pemahaman dan pengetahuan. Sebagaimana pengalaman memiliki batasan maka pengetahuan dan pemahaman juga memiliki batasan.
Keterbatasan Pemahaman meliputi: "Terbatas oleh pengetahuan awal yang terbatas, Rentan terhadap bias dan prasangka yang mempengaruhi interpretasi; Terpengaruh oleh keterbatasan perspektif individu; Tidak selalu menghasilkan solusi yang praktis; Sulit diukur secara objektif."
Keterbatasan Pengetahuan meliputi: "Terbatas oleh tingkat pengetahuan awal yang dimiliki; Rentan terhadap bias atau informasi yang tidak akurat; Selalu terbuka untuk penambahan dan perubahan; Tidak bisa mencakup semua aspek atau detail suatu subjek."

Simon dan Andreas serta semua rekan kerja yang menangkap ikan dengan segala pengalaman, pemahaman dan pengetahuan yang luas yang dimiliki tidak menentukan keberhasilan sebab dapat alami gagal total menangkap ikan. Sejumlah pakar menyatakan ada faktor lain penyebab kegagalan sekalipun memiliki pengalaman, pemahaman dan pengetahuan. Faktor tersebut, misalnya: "Ketidakpastian, kurangnya informasi, Masalah eksternal, kesalahan manusia, Fleksibilitas dan kegagalan dalam aplikasi." Petrus dan Andreas hanya memiliki satu faktor saja saat menjala ikan yaitu adanya ketidakpastian dapat menangkap ikan.

Simon setelah gagal menangkap ikan, mengizinkan Yesus menggunakan perahunya untuk mengajar orang banyak. Setelah selesai mengajar, Yesus tahu kebutuhan Simon yaitu ikan. Yesus menyuruh Simon untuk menebarkan kembali jalanya dimana matahari bersinar, biasanya ikan sulit ditangkap. Simon melepaskan harga dirinya sebagai seorang nelayan profesional dengan taat kepada Yesus seorang rabbi. Setelah Simon dan teman-temannya kembali menebarkan jala di bawah cahaya matahari, mereka menangkap sejumlah besar ikan hingga jalanya mulai koyak.

Simon seperti banyak tokoh Alkitab lain, hanya bermodal keyakinan bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan maka melihat pertolongan dan mujizat TUHAN. Pengalaman Simon bersama Yesus saat menjala ikan mengajarkan ketaatan terhadap firman TUHAN menjadikan segala perkara terjadi, bukan karena pengalaman, pemahaman dan pengetahuan.



Tulisan lainnya:
Hidup Berlimpah Menurut Injil Yohanes
Kisah Simon Petrus
Percaya Teguh Jaya
Pemeliharaan TUHAN
Mengenal TUHAN
Kesabaran Faktor Penting Hidup Bersama Yesus



×
Berita Terbaru Update