Teks menyatakan Tuhan itu tidak berubah dalam pengertian bahwa TUHAN itu konsisten sekalipun bani Yakub tidak setia dan konsisten terhadap perjanjian yang dibuatnya dengan Tuhan saat dipimpin Musa keluar dari perbudakan di Mesir dan bahkan terhadap perjanjian antara Abraham, Ishak dan Yakub Bapa leluhur Israel dengan keturunan Yakub yang tidak setia dan konsisten terhadap perjanjian yang mengikat untuk seterusnya selama langit dan bumi masih ada.
Aku, TUHAN tidak berubah karena Tuhan penuh kasih karunia dan rahmat. Tuhan konsisten dengan kasih-Nya untuk memelihara sisa-sisa Yakub sehingga diberikan peluang dan kesempatan bagi mereka untuk bertobat dan mendapatkan pemeliharaan Tuhan sebagaimana yang telah dialami nenek moyang mereka, Abraham, Ishak dan Yakub serta mereka yang keluar dari perbudakan Mesir melalui pengutusan Musa. ( Yesaya 10:20 ~> Tetapi pada waktu itu sisa orang Israel dan orang yang terluput di antara kaum keturunan Yakub, tidak akan bersandar lagi kepada yang mengalahkannya, tetapi akan bersandar kepada TUHAN, Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tetap setia.(21) Suatu sisa akan kembali, sisa Yakub akan bertobat di hadapan Allah yang perkasa)
Dia konsisten bahwa keturunan Yakub tetap ada sepanjang langit dan bumi masih ada. ( Yeremia 31:37 ~> Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, seperti langit di atas tidak terukur dan dasar-dasar bumi di bawah tidak terselidiki, demikianlah juga Aku tidak akan menolak segala keturunan Israel, karena segala apa yang dilakukan mereka, demikianlah firman TUHAN)
Tuhan Allah konsisten terhadap hukum dan kasih setia-Nya yang besar, sehingga masih meninggalkan sisa. Umat sisa sebenarnya bukan hanya berbicara soal keturunan Yakub saja, tetapi kita semua yang masih mendapatkan kasih karunia untuk menjalankan kehidupan saat ini.
Tuhan Allah itu konsisten sebab DIA dalam rahmat dan kasih sayang-Nya, memiliki rencana keselamatan yang kekal bagi setiap suku, kaum, bangsa dan bahasa yang ada ada berdiri di atas tahta Tuhan Allah. Sebab masih ada orang yang dapat diselamatkan dan masih ada orang yang mau mengenal TUHAN ALLAH dan mempercayai-Nya. { Mazmur 9:11 ~> Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN.}
Konsistensi Tuhan Allah sering dipertanyakan banyak orang, karena konsistensi Tuhan Allah adalah keseimbangan antara penegakan hukum serta peraturan Firman-Nya dengan kasih setia-Nya kepada manusia. Alkitab menyatakan antara lain :
- Yeremia 26:13 ~> Oleh sebab itu, perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, dan dengarkanlah suara TUHAN, Allahmu, sehingga TUHAN menyesal akan malapetaka yang diancamkan-Nya atas kamu.
- 1 Samuel 15:11 ~> "Aku menyesal, karena Aku telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan firman-Ku." Maka sakit hatilah Samuel dan ia berseru-seru kepada TUHAN semalam-malaman.
Puncak konsistensi dalam keseimbangan antara menegakan hukum Firman-Nya dan kasih karunia dalam kesetiaan-Nya yang besar maka DIA sendiri datang, Firman itu menjadi manusia dan dalam kemanusiaan-Nya dalam wujud Kristus Yesus, Dia memikul dosa di kayu salib sebab dalam karya penyelamat itu konsistensi antara penegakan hukum Firman-Nya dan kasih setia kekal dalam rahmat-nya yang tak terduga berjumpa, itu sebabnya Alkitab menyatakan >> Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya (Ibrani 13:8)
Allah itu konsisten, kita sebagai umat manusia yang tersisa yang diizinkan hidup sampai saat ini, DIA konsisten bahwa DIA akan menegakkan hukum Firman-NYA dan juga Dia akan menyatakan kasih setia dan karunia rahmat yang besar bagi setiap manusia yang hidup. Marilah kita datang menghampiri tahta kasih karunia Allah dengan bertobat (Ibrani 4:16 ~> Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya) dan mempercayai DIA serta jangan lepaskan kepercayaan itu sebab besar upah menanti (Ibr 10:35 ~>10:35 Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. )
Allah itu konsisten. Konsistensi TUHAN ALLAH telah diberitahu, agar kita umat sisa ini mendapatkan kasih setia-Nya yang bukan saja dapat hidup di alam fana di dunia namun berkelanjutan bersama-Nya dalam kerajaan-Nya yang senantiasa konsisten karena TUHAN tidak berubah, tetap konsisten untuk selama-lamanya dalam keadilan, hukum-Nya dengan kasih sayang dan kasih karunia-Nya yang melimpah.