-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Kasihi Tuhan Berdasarkan Perjanjian Lama dan Injil Matius

Rabu, 20 Juni 2018 | Juni 20, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-06T21:22:01Z
Jawab Yesus kepadanya :"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. ( Matius 22:37)

Kasihi Tuhan Allah adalah jawaban Yesus terhadap sebuah pertanyaan dari seorang Farisi yang bertujuan untuk mencobai-Nya ( melakukan suatu bersifat menguji). (Mat 22:35-36). Yesus menjawab pertanyaan tersebut kepada hukum yang terutama dan dilanjutkan kepada hukum yang kedua sebagai sumber pokok penjabaran Hukum Taurat Musa. ( Mat 22:38-40)

Bila kita mengamati sejenak yang ditulis oleh Injil Markus, maka jawaban yang dicatat lebih lengkap. Yesus mengutip hukum Hukum Taurat sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. Injil Markus 12:30 tertulis : Kasihi Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dalam Injil Lukas 19:27 berisi tiga istilah yang sama, yaitu: kardia ("hati"), dianoia ("pikiran") dan ischus ("kekuatan') Bila Matius mengunakan segenap jiwa sedangkan Markus dan Lukas mengunakan segenap kekuatan yang sama dengan kitab Taurat ( Ulangan 6:5) menandakan kekuatan yang harus disalurkan mengasihi Tuhan adalah sampai meninggalkan dunia ini yang identik dengan kesetiaan.

Dalam Shema di Ulangan 6:4-5 tercatat; Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Dalam Yosua 22:5, bangsa Israel diperintahkan oleh Yosua untuk mengasihi Allah dan taat kepadanya sebagai berikut: "Hanya, lakukanlah dengan sangat setia perintah dan hukum, yang diperintahkan kepadamu oleh Musa, hamba TUHAN itu, yakni mengasihi TUHAN Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, tetap mengikuti perintah-Nya, berpaut pada-Nya dan berbakti kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.

Jawaban Yesus membungkamkan orang Farisi. Orang Farisi yang bertanya kepada Yesus diperhadapkan dengan perintah Allah, diantaranya mengasihi Allah dengan segenap akal budi yang sejajar dengan segenap pemikiran atau pikirannya. Apakah perintah Allah layak dikerjakan? Mengapa harus mengasihi Allah?

Catatan dari Perjanjian Lama diantaranya adalah:
  • Karena bersukacita mendapatkan kebaikan TUHAN akibat kasih-Nya. ( 2 Taw 6:41)
  • Karena TUHAN mendengarkan apabila berseru bila orang yang dikasihi-Nya berseru. (Mzm 4:4)
  • Karena TUHAN menjaga orang-orang setiawan (setia mengasihi-Nya) (Mzm 31:24)
  • KArena TUHAN memelihara orang yang dikasihi-Nya. (Mzm 37:28)
  • Karena TUHAN memberi damai dan membebaskan kebodohan untuk orang yang dikasihi-Nya (Mzm85:9)
  • Karena TUHAN memelihara nyawa orang yang dikasihi-Nya. ( Mzm 97:10)
  • Karena TUHAN menghargai orang yang dikasihi-Nya dengan kekal sekalipun mati (Mzm 116:15)
  • Karena TUHAN memberikan ajaran kepada orang yang dikasihi-Nya (Ams 3:12)
  • Karena TUHAN melaksanakan kehendak-Nya dan menunjukkan kekuatan-Nya. ( Yes 48:14)
Mengasihi TUHAN adalah disebabkan TUHAN terlebih dahulu telah mengasihi kita dan TUHAN mengharapkan manusia yang dikasihi-Nya pun mengasihi DIA. Bentuk wujud mengasihi TUHAN antara lain :
  • Nyanyikan mazmur bagi TUHAN, persembahkan syukur pada nama-Nya yang kudus. ( Mzm30:5)
  • Hidup dalam kebenaran. ( Ams 15:9)
  • Mendengarkan firman-NYA. ( Yes 48:14)
  • Setia dan tinggal dalam kekudusan ( Maleakhi 2:11)
Injil Matius mencatat antara lain :
  • Manusia mendapatkan pertolongan dari Tuhan dan menjawab seruannya. ( Mat 15:22; 20:30)
  • Tuhan mengabulkan keinginan / memuaskan hasrat hati manusia. ( Mat 14:28)
Di satu sisi Tuhan mengasahi manusia sehingga Ia membiarkan diri-Nya dikenali oleh manusia dan manusia mengenal keesaan Tuhan Yang Maha Esa bahkan untuk sekelompok tertentu melangkah masuk lebih dalam mengenal keesaan Allah melampaui kemampuan berpikirnya karena diberikan iman dan menerima iman itu dan menjawab segala permohon serta memberikan anugerah dan karunia-Nya yang tidak terbatas sehingga orang yang mendapatkan kasih daripada-NYA dapat bernubuat, mengusir setan dan melakukan banyak mujizat, tetapi itu bukan tolak ukur mengasihi TUHAN melainkan tolak ukur TUHAN mengasihi orang yang dikasihi-Nya.

Mengenal Allah yang Esa, bukanlah suatu yang membuat otomatis TUHAN berkenan. (Bandingkan dan lihat Yakobus 2:19) Mengenal TUHAN Esa bahkan melakukan aneka karunia ajaib tidaklah jaminan masuk dalam kerajaan sorga. Injil Matius 7:21-22 tertulis : Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku : Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam kerajaan sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Mengenal kuasa Allah dan dapat mengunakan karunia yang ajaib melalui "saya" bukanlah mengasihi Allah sebab mengasihi bukan hanya sekedar mengenal dan mengalami kuasa TUHAN ALLAH.

Mengasihi TUHAN adalah ekspresi terhadap kasih TUHAN yang ajaib dan keajaiban-Nya melampaui batas-batas karena DIA tidak dapat dibatasi oleh konsep-konsep manusia. Mengasihi TUHAN adalah suatu hukum daripada-Nya untuk manusia. Mengasihi TUHAN adalah proses perjalanan iman kepercayaan. (bandingkan 1 Petrus 1). Karena percaya maka dimampukan melalui Firman-Nya dan Roh-Nya untuk mengasihi Dia dan wujud kasih kepada-Nya antara lain : hidup dalam kebenaran, mendengarkan Firman-Nya, setia dan tinggal dalam kekudusan oleh perbuatan tangan-Nya dan kasih karunia-Nya. Kita mengasihi Tuhan karena Tuhan telah mengasihi kita dan kita menerima kasih-Nya. Kasih-Nya yang mengalir karena kita menerima-Nya maka kasih-Nya membentuk kita untuk bertumbuh mengasihi-Nya. Yesaya 43:7 menyatakan : Semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Ku ciptakan untuk kemuliaan-Ku yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan.

Mengasihi Dia adalah karena DIA bekerja sedemikian rupa yang menjadikan kita mengasihi Dia karena menerima-Nya, DIA yang berkarya dan yang layak dipercayai.

×
Berita Terbaru Update