-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Sistem Sosialisme dan Kehidupan Jemaat Mula-Mula.

Jumat, 16 November 2018 | November 16, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-02T19:58:29Z
Kisah Para Rasul 2:45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.

Sosialisme modern lahir pada abad 18 dan 19 seiring revolusi industri yang menimbulkan kelas kelas sosial dan penguasaan kepemilikan segelitir orang yang menguasai banyak kehidupan manusia sehingga kelas atas yang menguasai alat alat produksi mengakibatkan penghasilan tinggi dan kelas bawah yang dipaksa untuk bekerja agar dapat bertahan hidup.

Menurut Marx, pembebasan manusia dari keterasingannya ini dapat tercapai apabila hak milik pribadi atas alat-alat produksi dihapus. Dengan demikian tercipta keadaaan tanpa hak atas milik pribadi ( sosialisme). Namun penghapusan ini tidak dapat dilakukan begitu saja. Sebagaimana hak milik atas alat-alat produksi muncul dari perkembangan historis, maka penghapusan ini tergantung pula pada syarat-syarat /hukum-hukum objektif. Maka. Marx melakukan penelitian syarat-syarat objektif penghapusan hak milik pribadi atas alat-alat produksi dan sosialisme yang melahirkan konsep materialisme sejarah.

Kata meterialisme yang digunakan Marx bukanlah dalam arti filosofis sebagai kepercayaan bahwa hakekat seluruh realitas adalah materi, melainkan ia ingin menunjukan pada faktor-fakor yang menentukan sejarah yang terdapat dalam produksi kebutuhan manusia. Seperti dalam penjelasan sebelumnnya faktor-faktor ini mengacu pada keadaan manusia. Dalam perkembangan sosialisme berdasarkan sejumlah prinsip. Antara lain: Pemilikan harta oleh negara. Kesamaan ekonomi. Politik tegas / kaku (Disiplin politik) Sehingga mengakibatkan : menjadikan kolektivitas sesuatu yang mutlak, peran pemerinatah dominan, yang melahirkan manusia ditentukan oleh pola produksi yang tidak jauh berbeda dengan kapitalis.

Sepintas bahwa jemaat mula-mula menjual hartanya lalu dibagikan kepada semua umat sehingga mereka semua tidak ada yang kekurangan/kelaparan sepertinya menganut sistem sosialis dalam bidang ekonomi (Kisah Para Rasul 4:32-35). Apakah benar? Alkitab tidak menganut sistem sosialis yang dicanangkan oleh Marx dan teman-temannya. Perbedaan mendasar sistem sosialis dengan yang dilakukan pada jemaat mula-mula dalam pemerataan ekonomi yang dipelajari di dalam sistem ekonomi sosialis diantaranya : Jemaat mula-mula tidak melakukan dengan mengunakan kekerasan, tekanan politik dan atau tekanan sosial dalam kelompok orang percaya dan tidak mengunakan alat-alat kekuasaan negara. Partisipasi untuk berbagi sampai menjual hartanya bukan karena adanya peraturan dari ajaran melainkan bersifat sukarela dan sangat menghormati hak kekayaan pribadi. (Kisah Para Rasul 5:4 Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah.)

Tidak ada peraturan dan desakan untuk hidup harus memiliki kesamaan secara ekonomi dan membatasi kebebasan secara ekonomi baik dalam berproduksi maupun berinvestasi. Gereja tidak mengakui kepemilikan secara komunal, melainkan orang-orang percaya dapat menawarkan untuk berbagi harta. Menempatkan perhatian terhadap sesama yang digerakkan oleh kasih sebagai tindakan dalam memberi dengan memperhatikan faktor moral dan segenap kebenaran Allah sedangkan sosialisme menempatkan kepuasan terhadap pemenuhan kebutuhan hal utama.

Sistem ekonomi jemaat mula-mula di Yerusalem digerakan oleh Roh Allah dan hidup yang diatur oleh Roh Allah sedangkan sosialisme di atur oleh negara dalam berproduksi dan memenuhi kebutuhan pokok. Ekonomi Jemaat Mula-mula sepenuhnya di atur oleh Tuhan.

Sistem sosialisme saat ini banyak ditinggalkan, bagaimana dengan sistem ekonomi jemaat mula-mula di Yerusalem? Gereja Yerusalem setelah banyak jemaatnya menjual rumah dan tanah dan membagi-bagikan kepada orang banyak..... Alkitab mencatat bahwa Jemaat di Yerusalem jatuh miskin dan membuat jemaat gereja non Yahudi di Makedonia memberikan bantuan agar tetap dapat melanjutkan aktivitas sehari-hari. ( 2 Kor 8:1-15; Gal 2:1-10). Jemaat Yerusalem memberi melebihi ambang batas kemampuan ekonomi sehingga kekayaan merosot meski jumlah orang percaya di Yerusalem meningkat yang memberi indikasi kecenderungan banyak dari kalangan rendah dan budak menjadi murid Yesus dan gereja sangat memperhatikan keadaan sosial ekonominya.

Apakah tindakan gereja di Yerusalem keliru? Sangat sulit menyatakan keliru sebab setelah kemorosotan secara ekonomi timbul aniaya dan juga diakhiri dengan penghancuran Yerusalem oleh Jenderal Titus dari Romawi sehingga praktis tidak ada harta kekayaan umat Allah yang dirampas dan hilang percuma dan jemaat mula-mula menyebar keseluruh wilayah kerajaan Romawi.

Sistem pemerataan dalam jemaat Yerusalem bukan sistem ekonomi yang sukses berkelanjutan, namun sepenuhnya berada dalam perencanaan TUHAN sehingga asset yang dimiliki jemaat mula-mula tidak lenyap tanpa arti karena aniaya dan serangan bumi hangus dari kerajaan Romawi pada tahun 70 masehi.

Sosialis di bawah kaum marxist semua orang menurut kemampuan, untuk semua orang menurut kebutuhan namun terdapat orang orang serakah, egois..... sehingga tetap ada kepincangan. Membagikan hartanya bahkan seluruh hartanya tetap dalam koridor bahwa tetap harus bekerja agar roda perekonomian berputar meskipun kemampuan derap laju perputaran ekonomi menurun. ( 2 Tes 3:10)

Kehidupan ekonomi jemaat mula-mula bukanlah kehidupan yang mudah dijalankan. Kehidupan jemaat mula-mula sepenuhnya dapat terus dapat bertahan dalam kemorosotan kekuatan ekonomi karena semata-mata Roh Allah yang di dalamnya hadir mujizat dan disertai pertolongan dari jemaat non Yerusalem sehingga jemaat semuanya tetap terpelihara dan dapat menikmati kebutuhan dasar seperti pangan dan sandang, meski ada tafsiran bahwa kehancuran perekonomian Yerusalem bukan karena menyumbang melampaui batas kemampuan melainkan adanya bencana kekeringan yang mendahului kemorosotan ekonomi......ditambah dengan pemberontakan dan usaha merebut kemerdekaan dan penumpasan oleh tentara Romawi.

Alkitab mengajarkan kepemilikan individu seperti yang diajarkan dari sistem ekonomi kapitalis namun juga mengajarkan untuk berbagi seperti sistem sosialisme sehingga keputusan dalam mengambil tindakan dalam memutuskan kebijaksanaan adalah berdasarkan kebebasan pribadi dan penuh tanggung jawab.

Tanggung jawab bukan sekedar kepada sesama yang membutuhkan juga terhadap diri sendiri dengan segala resiko buruk. Tindakan Ekonomi mengambarkan prioritas dalam hidup seseorang. Apakah materi, produk, kekayaan dan harta dalam kerajaan Sorga menjadi prioritas kehidupan seseorang. Dalam semangat kasih terhadap sesama yang bergelora menimbulkan gerakan yang melampaui kekuatan sosialisme dalam berbagi namun sangat memperhatikan hak tetap untuk tetap memiliki, Firman Tuhan memberi nasihat kepada kita. Lihat 1 Korintus 13:3 Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku. Tuhan memberkati hidup Anda

×
Berita Terbaru Update