Tarian Barongsai terdiri dua jenis yaitu Singa Utara (Peking Sai) dan Singa Selatan (Barongsai). Singa Utara dimainkan dengan 2 Singa dewasa dengan pita warna merah di kepalanya yang menggambarkan Singa Jantan dan Pita Hijau (kadang bulu hijau di kepalanya) untuk menggambarkan Singa Betina. Kadang-kadang hadir juga anak singa, atau seorang 'pendekar' yang memegang benda berbentuk bola yang memimpin para Singa. Singa Selatan yang memiliki tanduk lancip, mulut seperti bebek, dahi yang tinggi, dan ekor yang lebih panjang disebut Fut San (juga disebut Fo Shan, atau Fat San). Sedangkan Singa yang memiliki mulut moncong ke depan, tanduk yang tidak lancip, dan ekor yang lebih kecil disebut Hok San. Perbedaannya antara utara dan selatan adalah: (Untuk praktisnya semua di Indonesia dinamakan barongsai karena yang dominan dari selatan)
- Singa Utara memiliki kepala singa yang menyerupai binatang singa sedangkan selatan menyerupai kepala naga
- Singa Utara mengunakan kostum bulu yang lebih panjang dari Singa Selatan
- Singa Selatan warna yang dikenakan bervariasi / lebih banyak dari Singa Utara
Barongsai dapat bertahan di Indonesia karena ada hubungannya dengan kegiatan di Kelenteng dan Tridharma. Dalam hubungan dengan Kelenteng adalah bahwa barongsai adalah salah satu dari berbagai jenis liong atau lion dance yang ditampilkan dalam kelenteng, yaitu tempat ibadah yang menyembah dewa-dewa dalam tradisi Tionghoa. Barongsai sering ditampilkan dalam acara-acara keagamaan di kelenteng, seperti dalam upacara perayaan Imlek atau Tahun Baru Cina, upacara pembersihan kelenteng, dan lain-lain. Barongsai dipercayai dapat menghilangkan kejahatan, menyebar keberuntungan, dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Barongsai juga dipercayai dapat menghilangkan makhluk jahat yang mengganggu kesejahteraan masyarakat. Sedangkan dengan Budha anggapan sebagai dewa yang menjaga keselamatan dan keberuntungan dan itu dengan yang diberikan oleh barongsai.
Sebelum dimulainya prosesi barongsai, kelompok barongsai selalu melakukan ritual doa agar pertunjukan barongsai lancar dan aman. Ritual doa biasanya membutuhkan beberapa perlengkapan khusus, antara lain:
- Sebotol mawar dan bunga ylang ylang (kenanga) ditaburkan di kepala barongsai yang dilakukan oleh temp atau pemimpin barongsai, setelah itu doa dibacakan.
- Sepiring kecil kue apem dan kue lapis dipersembahkan kepada dewa sebagai pemilik Barongsai yang sebenarnya
- Dupa yang berjumlah empat dan dibakar kemudian dipersembahkan kepada Dewa sebagai persembahan, setelah itu ditaruh di atas kepala Barongsai. Barongsai kemudian dinyatakan sah.
- Di Kelenteng, lilin merah dinyalakan di hadapan dewa langit dan bumi.
Untuk orang bermain barongsai ada anggapan sebagai bentuk dari meditasi yang dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan keterampilan fisik. Dalam proses pembelajaran dan pemainan barongsai, para pelaku harus fokus dan mengendalikan gerakan tubuh dengan baik, yang dapat meningkatkan kesadaran tubuh dan pikiran yang bergunakan menuju kedamaian dan kesejahteraan. Disimpulkan oleh kalangan tertentu bermain barongsai dianggap sebagai bentuk dari seni yang dapat meningkatkan kesejahteraan spiritual dan juga fisik. Penonton pun alami impartasi dari pemain barongsai.
Adakalanya pemain barongsai kesurupan. Fenomena ini oleh sejumlah orang dijelaskan penyebabkannya antara lain:
- Dalam beberapa tradisi Tiongkok, pemain barongsai dianggap sebagai "pemuja" atau "pemanggil" roh barongsai, yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan gerakan dan suara barongsai saat pertunjukan. Beberapa orang percaya bahwa dengan berinteraksi dengan barongsai secara intensif, pemain dapat "menyatu" dengan roh barongsai dan mengalami kesurupan.
- Pemain barongsai berada dalam keadaan tidak sadar atau kehilangan kontrol diri dan dianggap digerakkan oleh roh atau entitas lain. Dalam beberapa tradisi, kesurupan dianggap sebagai bentuk dari ekspresi spiritual yang dapat menyebabkan perubahan dalam tingkah laku atau bahkan bahasa seseorang.
- Pemain barongsai lebih mungkin disebabkan oleh faktor-faktor seperti kelelahan, stres, atau kondisi medis tertentu. Beberapa pemain barongsai juga mungkin mengambil cara-cara yang berbahaya untuk meningkatkan kinerja dan menyebabkan kesurupan.
- Telur rebus, yang dipercayai dapat meningkatkan kesehatan dan panjang umur
- Angpau atau uang dalam bentuk kertas, yang dipercayai dapat meningkatkan kekayaan dan kesuksesan bisnis
- Makanan lain yang dipercayai dapat meningkatkan kesejahteraan dan keberuntungan, seperti daging sapi, ayam, ikan, atau makanan laut.
- Minuman baijiu semacam sake namun dapat digantikan dengan teh atau air mineral agar sehat dan beruntung.
Bagaimanakah barongsai dan / dengan iman Kristen? Tinjauan kritis terhadap praktik barongsai antara lain:
- Jika main barongsai untuk orang Kristen tidak perlu minta bantuan roh barongsai atau kekuatan mistis lainnya agar tampil sempurna tetapi puaskan dengan kemampuan yang ada sesuai kadar latihan main barongsai yang dijalani. Ingat bahwa Allah adalah Pencemburu sehingga tidak boleh ada ilah-ilah lain dalam kehidupan ini.
- Dianjurkan tidak memperbolehkan barongsai memasuki dalam rumah sebab mungkin telah melakukan ritual yang mengundang roh yang berlawanan dengan ajaran Kristus.
- Sumber pertolongan kita hanya ada dalam TUHAN Pencipta langit dan bumi dan DIA telah datang dalam bentuk rupa manusia sehingga hanya dalam DIA saja kita memperoleh berkat, keberuntungan, kesehatan dan segala sesuatu yang baik dan mulia
- Yesus adalah Nama di atas segala nama - jadi segala roh roh jahat pun tunduk kepada nama Yesus.
- Jangan memuja barongsai tetapi cukup letakkan sebagai salah satu warisan budaya Tiongkok dan seni olahraga yang keberadaannya diakui negara
- Jika ingin memberi makanan, minuman atau hadiah kepada pemain barongsai dilakukan karena mereka adalah seniman dan atau olahragawan bukan karena berjasa dalam bidang spiritual dan atau mendapatkan sesuatu karena melakukan pemberian kepada mereka.