-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Tuhan Mempersingkat Waktu

Selasa, 17 Januari 2023 | Januari 17, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-16T22:07:07Z
Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat. Matius 24:22

Teks di atas oleh sejumlah teolog diartikan adanya campur tangan Ilahi saat Yerusalem dikepung dan dihancurkan oleh Jendral Titus sehingga menurut Yosef ben Matthew, jumlah korban tewas selama pengepungan Yerusalem sekitar 1,1 juta orang, dan jumlah tawanan sekitar 97.000 orang. Peneliti modern menyangkal angka yang digunakan Joseph ben Matthew, dan memperkirakan bahwa angka tersebut sangat dilebih-lebihkan, dan khususnya jumlah yang tewas ( Menahem Stern, Greek and Latin Authors on Jews and Judaism, Vol.2, XCII. Tacitus, p. 62.). Kalau tidak bukan hanya 1.100.000 yang tewas melainkan seluruh penduduk Yerusalem. Pada mulanya Titus memutuskan skenario menciptakan kondisi kelaparan di Yerusalem dengan cara membangun tembok disekelilingnya agar tidak ada perbekalan yang dapat dikirim masuk dan juga tidak ada yang dapat keluar dari kota Yerusalem. Rencana itu berubah saat orang Yahudi mengerahkan pasukan mereka di dekat tembok sehingga terjadi pertempuran dan orang Romawi dapat memanfaatkan pertempuran tersebut dan kemudian meneros masuk ke kota dan melakukan serangan "badai" sehingga pertempuran berlangsung singkat.

Menurut Benson Commentary menyatakan Jendral Titus berkeinginan untuk segera mengakhiri pengepungan Yerusalem, memiliki Roma, dan kekayaan serta kesenangan di sana, di depan matanya. Beberapa perwiranya mengusulkan kepadanya untuk mengubah pengepungan menjadi blokade, dan karena mereka tidak dapat merebut kota dengan badai, membuatnya kelaparan menjadi menyerah; tapi dia pikir tidak pantas duduk diam dengan pasukan yang begitu besar; dia takut kalau-kalau lamanya waktu akan mengurangi kemuliaan kesuksesannya. Perkataan terkenal yang diutarakan oleh Jendral Titus “Kami telah berperang,” katanya, “dengan Tuhan di pihak kami, ο Θεος ην ο των δε ερυματων Ιουδαιους καθεκων , Tuhanlah yang telah menarik orang-orang Yahudi keluar dari benteng yang kuat ini; karena apa yang dapat dilakukan oleh tangan manusia, atau mesin, terhadap menara-menara ini?” Sementara di Antiokhia, khususnya, senat mendesaknya untuk mengusir orang Yahudi dari kota: tetapi dia menjawab bahwa negara mereka sedang dihancurkan, tidak ada tempat untuk menerima mereka.

Permasalan bagi kita apakah siksaan yang dasyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan tidak akan terjadi lagi sudah digenapi atau belum. Jika belum berarti teolog yang menafsirkan teks di atas dengan menghubungkan penghancuran Yerusalem oleh Jendral Titus tahun 70 Masehi belum menjadi pengenapan nubuat Yesus. Munurut Israel Shatzman bahwa seluruh Tanah Israel pada waktu itu berisi sekitar satu juta jiwa, hanya setengah dari jumlah tersebut. yang merupakan orang Yahudi, dan di beberapa wilayah di Tanah Israel populasi Yahudi yang besar terus ada bahkan setelah pemberontakan besar ditundukkan sehingga yang masuk akal hanyalah jumlah orang tawanan kemudian dijadikan budak. Lalu saat ini jumlah penduduk di Yerusalem (2022) hampir satu juta jiwa belum termasuk turis asing jadi peristiwa yang sumber kesengaraan bagi Israel diduga belum terjadi. Bukankah akan ada dua perang besar di Israel yang menunggu pengenapannya yaitu perang Gog dan Magog serta perang Harmagedon.

Pembatasan soal siksaan yang hanya ditujukan kepada orang Yahudi saja sesuatu yang mungkin keliru sebab dalam dunia saat ini maka segala sesuatu bersifat global maka siksaan pun bersifat universal terlebih-lebih jika melihat cawan murka Allah kepada dunia yang akan datang dirasakan oleh banyak penduduk dunia (Wahyu 16:1). Cawan murka Allah ditumpahkan karena manusia sudah mendekati atau telah mencapai kesempurnaan dalam melakukan kejahatan, sedangkan yang hidup dalam kesucian alami pengangkatan. Lawan dari kesempurnaan melakukan kejahatan dan kesempurnaan dalam kebaikan, kesempurnaan dalam dosa adalah lawan dari kesempurnaan dalam kesucian.

Dalam nilai humanisme adalah jika jelek barus dibuang, kalau salah mesti diperbaiki dan yang baik harus ditemukan tetapi tidak menyentuh kenyataan yang mendasar bahwa manusia adalah hamba dosa sehingga tetap bertumbuh menyerupai iblis. Nilai Kekristenan adalan jika berbuat dosa bertobat dan belajar taat dipimpin oleh Roh Kudus sehingga melangkah dari kekudusan kepada kekudusan sebab Allah yang memanggil adalah kudus menghasilkan bertumbuh makin menyerupai Kristus.

Pendekatan sekuler yang humanis hanyalah memandang bahwa manusia bertambah jahat karena kombinasi sejumlah faktor diantaranya:
  • Pengaruh lingkungan: Individu yang tumbuh di lingkungan yang kurang baik, seperti kekerasan atau kemiskinan, lebih mungkin untuk mengembangkan perilaku jahat.
  • Masalah kesehatan mental: Beberapa masalah kesehatan mental, seperti kecemasan atau depresi, dapat mempengaruhi perilaku seseorang dan meningkatkan risiko tindakan jahat.
  • Faktor biologis: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada faktor biologis yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang, seperti tingkat kekerasan dalam otak atau pengaruh hormon.
  • Pengaruh media: Media, seperti film, televisi, atau game, dapat mempengaruhi pandangan seseorang tentang dunia dan meningkatkan risiko tindakan jahat.
  • Pendidikan atau kurangnya pendidikan: individu yang kurang mendapat pendidikan yang baik lebih mungkin untuk melakukan tindakan jahat.
Manusia berdasarkan pembagian trikotomi roh - manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan roh dimana pendekatan humanis tidak menyentuh manusia yang memiliki roh dalam hidupnya sehingga pendekatannya tidak menjawab mengapa manusia tetap dibelenggu menjadi hamba dosa bukan menjadi orang yang dimerdekakan dari dosa.

Rencana Allah adalah baik sebab DIA tidak menghendaki manusia alami siksaan yang dahsyat seperti yang belum terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan tidak akan terjadi lagi asal mau ikut rencana-Nya menjadi orang-orang pilihan-Nya. TUHAN dalam kebesaran dan keagungan-Nya memberikan free will dan free act kepada manusia untuk ikut dalam rencana Allah atau menolak rencana-Nya. Jika ikut rencana-Nya seperti yang tertulis dalam Kitab Suci maka akan hidup kudus dan berkenan kepada TUHAN ALLAH dan berdampak mempercepat waktu sehingga persingkatan waktu menuju kesempurnaan seperti Kristus yang berbuah terluput dari siksa dahsyat sebab alami pengangkatan. Jika menolak rencana-Nya seperti apa yang disampaikan dalam firman-Nya karena tidak peduli dan hidup dalam dosa akan alami siksa dalam masa kesengsaraan besar terutama 3,5 tahun terakhir yang dahsyat bila telah dianggap sempurna dalam berbuat dosa. Dalam kebaikan-Nya dalam masa kesengsaraan ada dua saksi Allah yang diutus TUHAN sehingga memunkinkan tetap menerima keselamatan kekal tetapi harus meneteskan tetesan darah.

TUHAN mempersingkat waktu karena adanya orang-orang pilihan Allah yang percaya kepada-Nya sehingga umur hidup orang orang kepunyaan-Nya didunia diperpendek dan segera dimasukkan ke surga sesuai keputusan-Nya penuh karunia kepada orang pilihan-Nya. Tanpa dipersingkat tidak ada seorang pun dapat selamat dari siksaan yang berat dan masuk ke dalam surga. Dengan dipersingkat waktu bararti segera masuk kepada penamatan segala sesuatu yang ada di bumi dengan ditandai kedatangan Yesus kembali untuk kedua-kalinya. Segala sesuatu akibat kejatuhan manusia dalam dosa akan dipulihkan dan masuk dalam Kerajaan Seribu Tahun. (Kisah Para rasul 3:21 Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu)

Tuhan mempersingkat waktu kedatangan-Nya namun disisi lain orang pilihannya harus menantikan dan mempercepat kedatangan-Nya sesuai dengan 2 Petrus 3:12; "yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya." Ellicott's Commentary for English Readers menyatakan mempercepat kedatangan Kristus dengan kehidupan suci, dengan membantu menyebarkan Injil ke semua bangsa ( Matius 24:14 ), sehingga "mencapai jumlah orang pilihan," dan dengan berdoa "Kerajaanmu datang." ( 2Timotius 4:8 ; Wahyu 22:20)

Untuk mempersingkat waktu maka hadir lawatan TUHAN berupa hujan awal dan hujan akhir yang melanda seluruh bumi. Roh Kudus melakukan pekerjaan-Nya yang besar dan memperlengkapi orang-orang pilihan-Nya yang bersedia dipakai-Nya untuk kemuliaan-Nya dengan keajaiban dan keperkasaan. Gereja TUHAN yang terlibat dalam kegerakan-Nya diperlengkapi-Nya sedemikian rupa hingga menjadi mempelai Kristus yang tiada bercacat sambil melakukan misi -penuaian jiwa-jiwa.

Iblis dan malaikatnya akan dilemparkan kebumi sebelum kembali dilemparkan ke lautan api. Saat ini mereka akan meningkatkan kuantitas dan kualitas manusia dalam berbuat dosa meningkat dan dosa akan bertambah banyak dengan sangat pesat tetapi kasih karunia Allah akan semakin melimpah hingga batas-batas yang ditentukan. Sebelum terlambat segeralah tinggal dalam Kristus TUHAN dan belajar mengikuti segala ketetapan-Nya dan hidup dalam rencana-Nya dalam anugerah-Nya hingga berkenan kepada-Nya dalam kekudusan dan kesetiaan.

×
Berita Terbaru Update