Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Selasa, 30 Juli 2024

Yesus Naungan Batu Besar

וְהָיָה־אִ֥ישׁ כְּמַֽחֲבֵא־ר֖וּחַ וְסֵ֣תֶר זָ֑רֶם כְּפַלְגֵי־מַ֣יִם בְּצָיֹ֔ון כְּצֵ֥ל סֶֽלַע־כָּבֵ֖ד בְּאֶ֥רֶץ עֲיֵפָֽה׃
dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus. (TB)
Jika hal itu terjadi, raja menjadi tempat berlindung terhadap angin dan hujan. Seperti ada aliran air di tanah yang kering, seperti bayang-bayang batu besar di tanah yang panas.Yesaya 32:2 VDM
Teks dalam ayat di atas mengunakan kata אִ֥ישׁ yang artinya menurut Strong's Exhaustive Concordance adalah "orang hebat, orang yang perkasa, dia, derajat yang tinggi, dia yang adalah, suami, umat manusia" sehingga terjemahan VDM yang di artikan sebagai sosok seorang raja adalah tepat terlebih jika melihat Yesaya 32:1 yang mengatakan "seorang raja akan memerintah menurut kebenaran". Frase awal dari ayat di atas adalah "Orang laki-laki yang perkasa dan tinggi derajatnya menjadi tempat perlindungan terhadap angin dan hujan". Siapakah manusia yang dimaksud dalam teks diatas? Ada banyak pendapat tentang orang yang dimaksud. Misal:
  • Barnes' Notes on the Bible berpendapat bahwa teks berbicara tentang Raja Hezkia
  • Benson Commentary, Matthew Poole's Commentary, Cambridge Bible for Schools and Colleges, Pulpit Commentary, menyatakan bahwa teks ini menunjuk kepada seorang laki-laki — Baik raja yang dibicarakan, atau masing-masing pangerannya (yang memimpin dengan keadilan)
  • MacLaren's Expositions, Matthew Henry's Concise Commentary, Jamieson-Fausset-Brown Bible Commentary, Gill's Exposition of the Entire Bible, menyatakan yang dimaksud dalam teks di atas adalah Yesus Kristus Sang Mesias
Pendapat penulis, berdasarkan pernyataan "jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap" dan Yesus adalah manusia sempurna yang tidak bercacat cela dan DIA adalah Raja segala raja (1 Timotius 6:15; Wahyu 17:14; 19:16) maka untuk kekinian teks di atas menunjuk kepada diri Yesus Kristus sebab baik Hezkia atau raja-raja lainnya atau seluruh pangeran yang menjalankan kepemimpinan yang baik, benar dan adil tidak mencapai kesempurnaan dibandingkan dengan Yesus.

Dalam ayat di atas dikatakan bahwa "raja" menjadi tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut. Ada dua hal yang cukup signifikan antara frasa "tempat perteduhan terhadap angin" dan frasa "tempat perlindungan terhadap angin ribut" yaitu:
  • Makna dari tempat perteduhan terhadap angin merujuk pada suatu area atau bangunan yang memberikan perlindungan sementara dari angin yang bertiup normal atau angin yang tidak kencang sedangkan makna tempat perlindungan terhadap angin ribut merujuk suatu tempat yang dirancang khusus atau diperkuat untuk menahan kekuatan angin yang sangat kencang seperti saat badai, topan atau angin puting beliung.
  • Fungsi sebagai tempat perteduhan terhadap angin memberikan kenyamanan seperti saat piknik, berkemah atau sekedar menghindari angin sepoi-sepoi . Contohnya adalah tenda, gazebo atau bangunan dengan teras yang teduh. Fungsi sebagai perlindungan angin ribut adalah memberi perlindungan yang lebih kuat dan tahan lama untuk melindungi manusia dan properti dari kerusakan yang parah akibat angin ribut. Contohnya adalah ruang bawah tanah, bunker atau bangunan dengan kontruksi yang sangat kuat seperti gedung bertulang baja.
Orang yang perkasa itu seperti aliran-aliran air di tempat kering. Aliran air adalah simbol kehidupan terlebih lebih jika berada di tempat yang kering dan tandus. Kehadiran air sangat berarti dalam kehidupan makhluk hidup. Tanaman, hewan dan manusia memerlukan air. Tempat kering adalah keterangan dimana aliran-aliran air itu berada. Tempat kering melambangkan situasi yang sulit, gersang dan kekurangan sehingga kondisinya penuh tantangan yang membuat kesusahan.

Secara keseluruhan pesan yang disampaikan sama seperti air yang sangat berharga dan dibutuhkan demikianlah keberadaan orang perkasa atau raja. Dia sama seperti air yang menghidupkan kembali segala sesuatu di tempat kering sehingga ada harapan dan kekuatan di tengah kesulitan. Bila dikaitkan dengan Yesus Kristus menggambarkan kasih karunia Tuhan Yesus yang datang kepada manusia yang berdosa. Kasih karunia Tuhan ibarat aliran air segar di tengah padang gurun kehidupan manusia sebab Dari Yesus kita mendapatkan kasih karunia demi kasih karunia.

Angin ribut tidak sepenuhnya menjadikan "kering" karena:
  • Angin ribut dapat membawa uap air: Angin ribut sebenarnya bisa membawa uap air dalam jumlah yang cukup besar, terutama jika berasal dari daerah perairan. Hal ini justru bisa meningkatkan kelembaban di suatu daerah.
  • Efek psikologis: Perasaan "kering" yang muncul saat angin ribut lebih kepada efek psikologis. Suara angin yang kencang, debu yang beterbangan, dan suhu yang mungkin berubah drastis bisa membuat seseorang merasa seperti berada di lingkungan yang kering dan tandus.
  • Kondisi lingkungan yang spesifik: Kondisi kering dan tandus lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti curah hujan, suhu, dan jenis tanah di suatu daerah, bukan hanya angin ribut.
Angin ribut memang bisa membuat suatu area terasa "kering" meskipun tidak secara langsung mengubah kelembaban udara. Efek ini lebih kepada persepsi kita terhadap lingkungan akibat kombinasi faktor-faktor tertentu, termasuk suhu dan jenis tanah yaitu:
  1. Suhu tinggi sehingga penguapan air akan lebih cepat. Angin ribut yang kencang akan mempercepat proses penguapan ini, membuat udara terasa lebih kering atau perubahan suhu yang drastis: Fluktuasi suhu yang cepat akibat angin ribut dapat membuat kulit kita terasa lebih kering karena penguapan air pada permukaan kulit.
  2. Jenis tanah yaitu tanah kering dan berpasir: Jenis tanah ini mudah kehilangan kelembaban. Angin ribut akan mengikis lapisan atas tanah yang mengandung sedikit air, sehingga membuat permukaan tanah menjadi lebih kering dan berdebu dan atau tanah liat cenderung lebih padat dan menahan air lebih baik. Namun, angin ribut yang sangat kuat dapat mengeringkan lapisan permukaan tanah liat, terutama jika tanah tersebut retak-retak akibat kekeringan sebelumnya.
  3. Faktor lain yang mempengaruhi:
    * Kelembaban udara: Tingkat kelembaban udara awal akan mempengaruhi seberapa cepat udara terasa kering setelah terpapar angin ribut.
    * Vegetasi: Adanya vegetasi dapat membantu menjaga kelembaban tanah dan udara. Angin ribut yang merusak vegetasi akan membuat suatu area lebih rentan terhadap kekeringan.
    * Debu: Angin ribut seringkali membawa debu dalam jumlah besar. Debu ini dapat menempel pada kulit dan permukaan benda, memberikan sensasi kering dan kotor.
Pernyataan "ketika angin ribut menerjang dengan dahsyat segala sesuatu terasa kering dan tandus" memiliki makna bentuk metafora sebagai:
  • Kondisi sulit: Angin ribut seringkali diibaratkan sebagai kesulitan atau cobaan hidup.
  • Kekosongan: Setelah badai berlalu, seringkali meninggalkan perasaan hampa atau kehilangan.
  • Kerusakan: Angin ribut dapat merusak lingkungan dan menyebabkan kerugian materi, sehingga membuat suatu daerah terasa "kering" dari segi sumber daya.
Selanjutnya dalam TB dikatakan "Seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus" dalam VDM menyebut "Seperti bayang-bayang batu besar di tanah yang panas" Kata כְּצֵ֥ל dapat berarti "bayangan" namun memiliki pengertian: perlindungan, naungan, bayang-bayang, tempat berteduh. Dan kata עֲיֵפָֽה memiliki makna "lemah, kelaparan, kering, lelah." Jadi Raja seperti bayangan yang menanungi dari batu besar di tanah yang kering atau tandus.

Bayangan batu besar di tengah tanah tandus saat angin ribut memiliki sejumlah efek, baik secara fisik maupun simbolik. Hal itu adalah seperti:
  • Efek Fisik:
    * Perlindungan Terhadap Angin: Bagian tanah yang berada di bawah bayangan batu akan relatif lebih terlindung dari hempasan angin langsung. Ini bisa mengurangi erosi tanah dan mengurangi debu yang beterbangan.
    * Perubahan Suhu: Batu besar akan menyerap panas matahari lebih banyak dibandingkan tanah. Saat angin bertiup, bagian yang teduh akan terasa lebih sejuk dibandingkan area sekitar yang terkena langsung sinar matahari.
    * Kondensasi: Jika suhu cukup rendah, uap air di udara bisa mengembun di permukaan batu yang dingin, membentuk tetesan air. Tetesan air ini bisa menjadi sumber kelembaban kecil di lingkungan yang kering.
    * Habitat Kecil: Bayangan batu bisa menjadi tempat berlindung bagi serangga kecil, reptil, atau bahkan burung kecil dari terpaan angin dan panas matahari.
  • Efek Simbolik:
    * Tempat Perlindungan: Bayangan batu seringkali menjadi simbol perlindungan dan keamanan di tengah kondisi yang keras. Sama seperti batu yang melindungi tanah di bawahnya, kita juga mencari perlindungan dari berbagai kesulitan hidup.
    * Harapan: Di tengah gurun pasir yang tandus, bayangan batu bisa menjadi tanda adanya sumber air atau kehidupan. Ini bisa menjadi simbol harapan dan semangat untuk bertahan hidup.
    * Kekuatan dan Keberadaan: Batu besar melambangkan kekuatan dan keabadian. Keberadaannya yang tetap di tengah perubahan cuaca menjadi pengingat bahwa ada hal-hal yang lebih besar dan lebih kuat dari kita.
Dapat diringkas dari pernyataan Yesus sebagai naungan batu besar di tanah tandus adalah sebuah gambaran dalam hal:
  • Tanah Tandus: Tanah tandus melambangkan kehidupan yang sulit, penuh tantangan, dan kekurangan. Ini bisa diartikan sebagai kondisi dunia yang penuh dosa, penderitaan, dan ketidakadilan.
  • Batu Besar: Batu besar merupakan simbol kekuatan, keabadian, dan perlindungan. Batu besar yang kokoh dapat memberikan tempat berteduh dan keamanan bagi mereka yang membutuhkan.
  • Naungan: Naungan memberikan kesejukan, perlindungan dari panas matahari, dan tempat untuk beristirahat.
Saat Yesus disebut sebagai naungan batu besar, ini berarti:
  • Yesus adalah perlindungan: Sama seperti batu besar melindungi dari panas matahari, Yesus melindungi kita dari dosa, penderitaan, dan kematian rohani. Ia adalah benteng yang kokoh di tengah badai kehidupan.
  • Yesus adalah sumber kekuatan: Yesus adalah sumber kekuatan dan penghiburan bagi kita. Ia memberikan kita kekuatan untuk menghadapi segala tantangan hidup dan penghiburan di saat kita merasa lemah.
  • Yesus adalah tempat istirahat: Dalam Yesus, kita menemukan kedamaian dan ketenangan. Ia adalah tempat di mana kita bisa beristirahat dari segala beban hidup.
  • Yesus adalah harapan: Yesus adalah harapan bagi dunia yang penuh dosa. Ia membawa kabar baik tentang keselamatan dan kehidupan yang kekal.
Beberapa contoh peristiwa dalam kehidupan Yesus di bumi yang menggambarkan DIA sebagai naungan batu besar adalah:
  1. Murid-murid Mengikuti Yesus:
    * Perlindungan: Ketika Yesus memanggil murid-murid untuk mengikutinya, Ia menawarkan perlindungan dan keamanan di tengah dunia yang penuh gejolak. Murid-murid menemukan tempat berlindung dalam pengajaran dan bimbingan Yesus.
    * Penghiburan: Dalam perjalanan bersama Yesus, murid-murid mengalami berbagai cobaan. Namun, Yesus selalu hadir sebagai sumber penghiburan dan kekuatan bagi mereka.
  2. Saat badai di Danau Galilea dengan kondisi murid-murid Yesus berada dalam badai di Danau Galilea, mereka ketakutan dan putus asa. Namun, Yesus datang dan menenangkan badai. Ini menggambarkan bagaimana Yesus memberikan ketenangan di tengah kekacauan dan kesulitan hidup.
  3. Yesus Menyembuhkan Orang Sakit:
    * Pemulihan: Yesus menyembuhkan orang-orang sakit, buta, lumpuh, dan sebagainya. Melalui penyembuhan ini, Ia menunjukkan kuasa-Nya untuk memulihkan kehidupan dan memberikan harapan.
    * Kelegaan: Bagi orang-orang yang sakit, Yesus adalah sumber kelegaan dan pembebasan dari penderitaan.
  4. Percakapan Yesus dengan Wanita Samaria di sumur Yakub menggambarkan Yesus sebagai sumber air hidup yang dapat memuaskan dahaga rohani. Air hidup yang diberikan Yesus adalah Roh Kudus yang memberikan kehidupan kekal.
  5. Kematian dan Kebangkitan Yesus yang merupakan kemenangan atas dosa dan kematian. Melalui kematian-Nya, Yesus menanggung dosa kita, dan melalui kebangkitan-Nya, Ia memberikan kita harapan akan kehidupan kekal. Kebangkitan Yesus menjadi dasar bagi iman orang percaya. Mereka memiliki harapan yang pasti akan kehidupan yang kekal bersama Kristus.
Yesus bertindak sebagai naungan batu besar adalah manifestasi dari kasih Allah yang tak terbatas yang selalu siap melindungi dan menguatkan kita dengan cara:
  • Memberikan perlindungan: Melindungi murid-murid dari bahaya dan memberikan rasa aman.
  • Memberikan kekuatan: Memberikan kekuatan kepada orang-orang yang lemah dan putus asa.
  • Memberikan penghiburan: Menghibur mereka yang berduka dan memberikan damai sejahtera.
  • Memberikan harapan: Memberikan harapan akan kehidupan yang lebih baik dan kekal.
Pernyataan "Yesus Naungan Batu Besar" ini menggambarkan Yesus sebagai:
  • Juruselamat: Yesus menyelamatkan kita dari hukuman dosa dan memberikan hidup yang baru.
  • Penghibur: Yesus menghibur kita dalam segala kesedihan dan memberikan penghiburan yang sejati.
  • Raja: Yesus adalah Raja segala raja dan Tuhan segala tuhan. Ia berkuasa atas segala sesuatu.
Yesus menjadi naungan yang dapat diandalkan sebab DIA adalah bayangan batu besar di tanah tandus yang dapat melindungi setiap orang yang berlindung pada-Nya.




"Great Rock"
Verse 1: In the barren desert, parched and dry, There’s a Rock that stands so high. Jesus is the shelter, safe and strong, In His shadow, I belong.
Pre-Chorus: When the heat of trials bears down, In His love, my peace is found.
Chorus: Jesus, You’re my great rock, in the wasteland wide, My place of refuge, where I can hide. Strength and rest, in Your embrace, Hope everlasting, in Your grace.
Verse 2: In the storm and in the fierce wind’s blow, You’re the Rock that I can know. Standing firm, unshaken by the gale, In Your shadow, I prevail.
Pre-Chorus: Through the trials, I will not fear, For in Your love, You draw me near.
Chorus: Jesus, You’re my great rock, in the wasteland wide, My place of refuge, where I can hide. Strength and rest, in Your embrace, Hope everlasting, in Your grace.
Bridge: Underneath Your mighty shade, Every fear and doubt will fade. Rest and hope, my soul will find, In Your love, so true and kind.
Chorus: Jesus, You’re my great rock, in the wasteland wide, My place of refuge, where I can hide. Strength and rest, in Your embrace, Hope everlasting, in Your grace.
Outro: Jesus, You’re my shelter, my rock so high, In the barren desert, You’re my supply. With You, Lord, I’m safe and sound, In Your shadow, peace is found.



Tulisan lainnya:
Akhir Zaman Bumi Semakin Tandus
TUHAN Tempat Pengungsian
TUHAN Adalah Menara Yang Kuat
Saat Melewati Lembah Maut
TUHAN Sang Pelindung
TUHAN Itu Gunung Bata
Pemeliharaan TUHAN



Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)