Barnes' Notes menyatakan bahwa "Pekerjaan Dia" ... - Karya-karya kebaikan dan rahmat yang Allah telah menugaskan saya untuk melakukan kebaikan yang ekspresif dan kuasa-Nya termasuk pada hari Sabat yang membahayakan hidup-Nya. Ia tahu kehendak Allah bahwa Ia harus berbuat baik, Ia akan mengurus hidupnya.
Saat itu hari - hari (waktu) yang tepat untuk pekerjaan. Sementara hari berlangsung sangat tepat untuk bekerja. Istilah "hari" di sini merujuk pada kehidupan Yesus dan kesempatan yang diberikan mengerjakan mujizat.. Hidup-Nya di bumi hampir berakhir diperkirakan enam bulan mujizat menyembukan orangn buta Ia dihukum mati. Hidup-Nya akan berakhir. Sementara itu Yesus harus menggunakannya dalam melakukan pekerjaan yang Allah telah ditunjuk.
"Akan datang malam" - malam di sini mewakili kematian. Hal itu semakin dekat, dan karena itu ia harus melakukan apa yang harus ia lakukan segera.
Tidak ada orang yang dapat bekerja - Secara harfiah benar bahwa hari adalah waktu yang tepat untuk kerja keras, dan bahwa malam kematian adalah saat ketika tidak ada yang bisa dilakukan.
Pengkhotbah 9:10 ; Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati,ke mana engkau akan pergi.
Dari sini kita dapat belajar:- Tugas kita untuk mengunakan semua waktu kita dalam mengerjakan kehendak Allah.
- Kita harus mencari peluang berbuat baik, dan tidak lulus tanpa meningkatkan itu penderitaan.
- Kita harus sangat rajin dalam melakukan pekerjaan Tuhan kita dari fakta bahwa malam kematian akan datang. Hal ini berlaku untuk orang tua, karena mereka harus segera mati; dan untuk kaum muda, karena mereka akan segera dipanggil dari dunia ini untuk selamanya.
Dalam Filsafat tentang kerja menurut Magnis-Suseno menegaskan, bahwa ada tiga fungsi kerja, yakni fungsi reproduksi material, integrasi sosial, dan pengembangan diri. Yang pertama dengan bekerja, manusia bisa memenuhi kebutuhannya. Yang kedua dengan bekerja, manusia mendapatkan status di masyarakat. Ia dipandang sebagai warga yang bermanfaat. Dan yang ketiga dengan bekerja, manusia mampu secara kreatif menciptakan dan mengembangkan dirinya.
Secara Teologis Kerja merupakan partisipasi manusia dalam penerusan karya penciptaan baru Allah. Dengan bekerja, manusia akan lebih manusiawi. Nilai kemanusiaan manusia nampak dalam kerja yang tekun dan menghasilkan kesejahteraan bagi orang lain dan bagi kemuliaan Tuhan.
Kerja manusia tidak saja untuk kehidupan secara ekonomis, tetapi melalui kerja nampak dimensi personal, sosial dan rohani sebagai dasar dalam hidup menuju persekutuan yang sempurna dengan Allah. Melalui kerja manusia tumbuh dalam Iman, Harapan dan Kasih, kepada tanggungjawab meneruskan karya penciptaan baru Allah.
Yesus sejak awal telah ditetapkan mengerjakan pekerjaan Bapa juga melakukan pekerjaan yang dianggap sekuler, Yesus memberi makan 5000 orang. Yesus bekerja memenuhi kebutuhannya atau Paulus sebagai Pemberita Injil juga membuat tenda dan melalui pekerjaan yang dilakukan sesuai kehendak Bapa, Yesus mendapat status sebagai Anak Manusia, Anak Allah, Perantara Agung dll dan mengembangkan kreatifitas-Nya. Melalui pekerjaan Yesus, Bapa dinyatakan kepada manusia di bumi.
Semua pekerjaan sehari-hari bisa bersifat suci dan meneruskan karya penciptaan Tuhan sesuai dengan kodrat manusia yaitu serupa dan seganbar dengan Allah. Pada waktu Paulus menulis kepada orang-orang di Efesus tentang pekerjaan, dia berkata, "Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus." (Efesus 6:5) Pekerjaan kita seharusnya menjadi tempat kita melayani Tuhan Yesus. Tempat kita bekerja harus merupakan tempat ibadah kita dan tempat kita menaruh pelita kita untuk menjadi saksi.
Yesus hadir dalam pekerjaan yang dianggap sekuler seperti saat para murid-Nya memancing ikan dan atau menjala di danau. Kehadiran Yesus di tempat kerja membantu pekerjaan para murid-Nya dalam proses bekerja dan juga hasil pekerjaan sehingga pekerjaan menjadi lebih menarik dan tidak membosankan karena adanya campur tangan Ilahi dalam bekerja sehingga Bapa dipermuliakan, meskipun Alkitab mengajarkan dalam Amsal 14:23, "Dalam tiap jerih payah ada keuntungan." Pekerjaan kita hendaknya merupakan berkat, bukan sumber kebosanan; merupakan kehormatan, terlepas menghadirkan atau menolak kehadiran Tuhan Yesus.
Kehadiran Yesus dalam pekerjaan membuka kesempatan melihat mujizat dan kemuliaan Tuhan dan bertumbuhnya iman, pengharapan serta kasih sehingga kita mengerjakan pekerjaan Bapa yang telah mengutus kita dalam dunia kerja. Yaitu diantaranya :
- Menjadi saksi dan itu sulit menghindar dari dunia kerja jika ingin maksimal. Contoh: Yesus tidak hanya bekerja sebagai tukang kayu, Ia juga mengunjungi orang-orang di tempat kerja mereka (di perahu, kantor pemungut pajak, dsb.) dan menantang serta mengajar mereka menerapkan iman mereka dalam situasi kerja.
- Dibentuk oleh Tuhan dalam hal ini proses waktu berjalan untuk bisa melihat bagaimana Tuhan telah memakai pengalaman beragam dengan berbagai situasi baik yang menyenangkan maupun yang membuat dukacita dan atau-- yang baik dan yang buruk -- bahkan kekeliruan, kesalahan serta pelanggaran bekerja dapat dipakai untuk kepentingan dapat melayani sesama dan menjadi berkat dalam segala situasi dikemudian hari. Contoh : Yusuf sebagai wakil Firaun di Mesir.
- Menyaksikan kasih Tuhan dalam tindakan. Melalui sikap kita dalam pekerjaan terhadap perintah Allah yang terbesar, Yesus menjawab, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu." ... Dan yang kedua adalah: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri" (Mat. 22:37,39). Hal tersebut adalah sebuah mandat yang menantang -- mengasihi Tuhan, sesama, dan diri kita sendiri. Makna praktis mandat tersebut sangat luas. Mengasihi Tuhan memerlukan ketaatan. Ketaatan kepada Tuhan akan menolong menyaksikan kasih Tuhan saat bekerja apapun jenis pekerjaanan itu.
- Untuk memuliakan Tuhan. Dalam bekerja dipekerjaan akan berinteraksi dengan sesama sekalipun robotisasi dan komputerisasi akan menjadi trend dalam dunia kerja, Dalam interaksi dengan sesama ada kesempatan untuk memuliakan Tuhan.
Bekerja sangat bernilai dimata Tuhan. Nasehati bekerja antara lain:
- Takut akan Tuhan
- Percaya akan pemeliharaan Tuhan
- Selalu berbahagia dan bersukacita
- Bersedia untuk menderita, bekerja sesuai peraturan, dan bekerja keras
- Tidak kompromi dengan dosa atau kejahatan.
- Jaga Kredibilitas dan integritas
- Bekerja sesuai dengan talenta dan panggilan
- Tulisan lainnya:
- Bekerja Konteks Injil Yohanes
- Berhati-hatilah Mengerjakan Pekerjaan Mati
- Sabat Dan Produktivitas Bekerja
- Motivasi Melalui Desain Dan Tujuan Organisasi
- Beriman Menyebabkan Kehilangan Pekerjaan
- TUHAN Itu Besar KerjaNya