Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Kamis, 28 April 2022

Beriman Menyebabkan Kehilangan Pekerjaan Dan Jabatan

Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Markus 8:36

Beriman kepada Yesus Tuhan sebagai Juruselamat pribadi sebabkan kehilangan pekerjaan dan jabatan sepertinya terdengar aneh untuk sebagian orang Kristen yang hidup nyaman dengan kekristenan tetapi fakta menunjukkan bahwa berdasarkan World Watch List (WWL) tahun 2021, hasil penelitian terbaru dari lembaga Open Doors disejumlah tempat di dunia menjadi percaya kepada Yesus bukan saja menyebabkan kehilangan jabatan dan pekerjaan melainkan kehilangan nyawa. Fakta di tahun 2021, setiap hari ada tiga belas orang Kristen dibunuh karena iman mereka dan dua belas gereja atau gedung milik orang Kristen diserang dengan rincian di Nigeria terdapat 4 dari 5 martir, Tiongkok memiliki 3 dari 5 serangan gereja, dan Afganistan sekarang lebih buruk daripada Korea Utara.

Kehilangan pekerjaan dan jabatan karena iman kepada Yesus Kristus terjadi bila ditempat tersebut alami kesulitan mengiring Yesus terutama bagi mereka yang latar belakang non Kristen menjadi Kristen. Dalam tabel yang dikeluarkan oleh WWL, untuk Indonesia saat berita ini diturunkan berada di urutan ke-47 di dunia yang alami kesulitan menyatakan imannya kepada Yesus Tuhan. Untuk daerah tertentu tidak merasakan masalah tetapi di lokasi lokasi tertentu alami permasalah untuk menyatakan iman kepada Yesus. Contoh: Kota Cilegon-Banten untuk mengadakan ibadah diduga lebih sulit dibandingkan dengan di negara China yang terkenal banyak penyerangan terhadap gereja. Di lokasi tertentu pekerjaan yang terbuka untuk orang Kristen bersifat terbatas sebab tidak semua sektor dapat dimasuki apalagi untuk posisi jabatan tertentu.

Kehilangan pekerjaan dan jabatan karena Yesus itu terjadi dalam sepengetahuan TUHAN Yesus sebab TUHAN Maha Tahu. Teks Alkitab di atas adalah perkataan Yesus bahwa kehilangan nyawa karena tidak percaya dan menerima-Nya sebagai juruselamat lebih celaka dan fatal sebab hal itu tidak dapat dibandingkan jika seandainya memperoleh seluruh dunia.

Kehilangan pekerjaan menyebabkan pengangguran. Pengangguran berarti kehilangan uang / penghasilan, identitas diri rusak dan arah hidup jadi tidak menentu yang dapat berdampak munculnya ketidak-puasan sehingga stabilitas sosial - politik dapat terganggu yang diikuti resiko kriminalitas meningkat. Setan ingin orang yang menjadi pengangguran menjadi lebih terpuruk karena perhatian kita tertuju cita-cita dan harapan dari manfaat bekerja, uang yang akan diperoleh dan jabatan yang seharusnya menjadi bagian dari karier yang dibangun.

Sadrakh, Mesakh dan Abednego yang punya jabatan yang tinggi tiba-tiba bukan hanya terancam kehilangan jabatan tetapi nyawanya sendiri karena tetap menyembah TUHAN dan menolak patung emas Nebukadnesar. Demikian juga dialami Daniel zaman raja Darius. Hidup beriman dalam masyarakat dapat mengalami tantangan hidup menyatakan iman.

Pengangguran adalah kesempatan untuk menjawab tantangan hidup agar sesuai dengan ajaran "Dia harus bertambah, tetapi aku harus berkurang." - Yohanes 3:30. Saat itu memiliki begitu banyak waktu luang baru, lebih mudah menemukan cara untuk lebih sering bersekutu dan merenungkan Firman Tuhan selain memperbaiki dan upgrade skill dan ketrampilan dalam bekerja sambil mencari pekerjaan baru atau wirausaha. Menjalin hubungan dengan komunitas orang percaya dapat membantu memberikan harapan keluar dari permasalahan yang dihadapi.

Saat kehilangan pekerjaan terlebih-lebih karena disebabkan iman kepada Yesus, adalah kesempatan untuk melakukan amanat Yesus; "Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, sebab firman-Nya semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." Matius 6:33 Kehilangan pekerjaan bukanlah menjadikan undur dari iman dan pengharapan kepada Yesus melainkan sebagai latihan rohani untuk berjuang hidup dengan Yesus dan mohon agar DIA menunjukkan rencana-Nya yang indah dalam hidup kita.

Pendekatan konseling Kristen saat kehilangan pekerjaan diduga adalah sarana yang diberikan agar hidup lebih baik. Kehidupan yang lebih baik menurut TUHAN dapat terjadi jika:
  • Mengunakan momentum kehilangan pekerjaan untuk belajarlah mengandalkan Tuhan. Bila Tuhan menghilangkan sumber pendapatan duniawi, Dia menegaskan kebutuhan kita untuk sepenuhnya bergantung kepada-Nya.
  • Belajar berjalan dengan TUHAN setiap hari dengan melakukan doa Bapa kami; "Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya." Dari gaji bulanan kepada "roti harian"
  • Waktu memperbaiki / membereskan rumah. Suami tidak bekerja, dapat menjadikan penyelesaian tugas-tugas yang perlu mendapat perhatian khusus darinya tentang kondisi rumah.
  • Mengembangkan cara berhemat dan akal misalnya mempelajari dan menjadi praktisi dari: potong rumput, cuci mobil, layanan tata graha, pengecatan rumah, dan pipa ledeng dll
  • Memiliki banyak waktu dengan anak-anak Anda. Waktu dan perhatian ayahnya dapat jadi kenangan yang berharga dan bermanfaat di masa depan.
  • Lebih memahami istri Anda dan tanggung jawabnya. Suami berada di rumah kesempatan belajar menghargai tugas yang dilakukan misal membantunya.
  • Belajar kerendahan hati dan menerima bantuan dari orang lain. Kerendahan hati ini membuka pintu bagi lebih banyak kasih karunia Allah.
  • Jika sulit bekerja dalam team karena dibenci dan difitnah dsb, pertimbangkan untuk usaha sendiri atau pindah tempat kerja atau pindah tempat tinggal/migrasi.
  • Belajar dan cobalah untuk berdoa dan berpuasa dengan sungguh hati untuk setiap kebutuhan khusus.
  • Belajar menikmati dan mencukupi dengan apa yang ada.
Kehilangan pekerjaan demi Injil adalah tantangan bagi usaha orang percaya membagikan kabar baik di tempat kerjanya atau dampak berubah kepercayaan dari keyakinan lama kepada keyakinan baru karena berita Injil. Timbul sejumlah pertanyaan, seperti: Seberapa jauh kita harus rela pergi di tempat kerja, atau di mana pun, untuk membagikan iman kita sebelum dianggap 'tidak bijaksana'? Dan pada saat yang sama, jika kita rela mengesampingkan pekerjaan, status sosial atau apa pun demi Injil, akankah Tuhan menyediakan semua kebutuhan kita?

Alkitab memuat sejumlah janji bagi umat percaya yang dikasihi oleh TUHAN, misal:
  • Filipi 4:19 Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
  • Mazmur 37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
  • Mazmur 84:12 Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.
Tuhan berjanji kepada umat yang berkenan kepada-Nya bahwa IA akan menyertai sampai akhir zaman terutama kepada mereka yang hidup sesuai dengan hukum dan ketentuan-Nya. Kondisi jadi pengangguran karena memilih taat kepada Yesus mungkin dapat dialami. Petrus dan kawan-kawan diperhadapkan untuk meninggalkan pekerjaannya saat menjadi murid Yesus, bahkan orang muda yang kaya jika ingin sempurna disuruh menjual semua miliknya lalu bagikan kepada orang miskin kemudian ikut Yesus.

Menjawab panggilan Yesus hingga kehilangan pekerjaan pernah menjadi gaya hidup orang Kristen masa zaman rahib-rahib dominan dalam kekeristenan. Contoh: St. Antonius. Mereka memilih menjadi petapa tetapi saat ini sudah berbeda, dan yang agak mendekati hidup membiara tetapi jika binatang 666 berkuasa pola hidup yang lebih keras dari petapa Kristen (rahib Kristen tempo dulu) dapat terulang kembali.

Hidup yang mengandalkan pemeliharaan Tuhan harus selalu berada dalam tuntunan ROH ALLAH dan kasih karunia dari-Nya. Mungkin ada sejumlah orang yang menaruh belas kasih untuk orang lain yang kehilangan pekerjaan tetapi sandaran utama adalah TUHAN bukan manusia. TUHAN memiliki panggilan hidup yang khusus kepada setiap umat-Nya.

Bila meminjam dogma Katolik maka mengenal tiga macam panggilan hidup, yakni hidup berkeluarga, hidup selibat dalam biara dan hidup sebagai rohaniawan tetapi diduga TUHAN lebih besar dari batasan menurut panggilan hidup ajaran Katolik sebab Katolik saat ini tidak mengenal hidup sebagai rahib petapa Kristen seperti ajaran ortodok di awal abad Masehi. Untuk kehidupan yang tidak lazim diperlukan konfirmasi dari TUHAN dan atau pergumulan khusus sebab itu adalah panggilan khusus.

Bila tantangan hidup beriman menyebabkan kehilangan pekerjaan dan jabatan berarti Anda mendapat karunia khusus menderita bersama Yesus. Pesan-Nya: "Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku." Ketahuilah bahwa salib yang dipikul setiap pengikut Kristus Yesus berbeda antara seorang dengan yang lain, tetapi dalam semuanya itu, TUHAN sanggup memberikan kekuatan untuk menjalaninya.

Sebagai kalimat penutup, ingatlah pernyataan "Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, Filipi 3:8 Kristus Yesus lebih berharga dari segala sesuatu sehingga kehilangan pekerjaan karena percaya Yesus, bukanlah kehancuran dalam hidup melainkan suatu kehidupan yang alami transformasi dengan masa depan pasti bersama Yesus baik di bumi dan di surga.



Tulisan lainnya:
Spiritualisme dari Antonius Hal Keheningan
Pengangguran Dalam Dunia Kerja
Pekerjaan Anda Penting Bagi Allah
Bekerja Dalam konteks Injil Yohanes
Kerja Raih Hidup
Kehilangan Teman Karena Yesus




Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)