Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Rabu, 04 Mei 2022

Yesus Hamba Allah

Yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Filipi 2:6-8

Teks di atas menerangkan adanya dua kodrat yang melekat dalam diri Yesus Kristus, yaitu:
  1. Kodrat Ilahi yang setara dengan Allah Bapa sebab Ia adalah Firman dan sejalan dengan Yohanes 1:1
  2. Kodrat manusia karena Ia melucuti diri-Nya / mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa manusia jadi manusia
Yesus tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan. Ia tidak mencengkeram dengan serakah, ataupun mengingini dan berusaha supaya terlihat ada di dalam kemuliaan itu. Ia mengesampingkan kemegahan keadaan-Nya yang sebelumnya ketika Ia berada di muka bumi. Yesus sepenuhnya mengenakan daging dan memiliki darah. Dengan sukarela tampil dalam kodrat seperti manusia umumnya. Dalam segala hal Dia sama dengan kita (Ibrani 2:7) tetapi tidak berdosa.

Dalam kemanusiaan Yesus, maka Ia mengambil peran menjadi seorang hamba. Hal ini sejajar dengan pernyataan-Nya bahwa Yesus datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani. Mengapa bertindak demikian? Apakah tidak ada hamba TUHAN yang menjalankan titah dan Firman-Nya dengan sempurna tidak bernoda? Alkitab menerangkan "Karena begitu besar kasih Allah akan isi dunia sehingga IA mengaruniakan Anak-Nya Yang Tunggal supaya siapa yang percaya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal!" Yohanes pembaptis berkata; Yesus datang sebagai Anak Domba Allah yang menghapus dosa isi dunia meski berlaku efektif bagi semua orang yang percaya dan menerima-Nya sebagai Mesias.

Secara singkat Darmawijaya, mengemukakan ada beberapa ciri yang bermakna besar bila gelar "Hamba Allah / Hamba Tuhan" itu dikenakan kepada Yesus, bila dikaitan dengan pengertian Yahudi, yaitu:
  1. Menyebut Yesus hamba Allah berarti menghubungkannya dengan tokoh-tokoh sejarah Israel, yang menyumbang perkembangan sejarah. Misalnya Musa, bahwa lewat tokoh inilah umat Allah dibebaskan dari perbudakan. Demikian juga Yesus, hamba Allah, manusia dibebaskan dan diselamatkan dari kuasa jahat.
  2. Menyebut Yesus hamba Allah berarti menghubungkan-Nya dengan nabi-nabi yang menjadi pembawa suara Allah kepada manusia. Lewat mulut nabi Allah menyatakan kehendak, keinginan-Nya bagi manusia.
  3. Gelar itu sesuai sekali dengan ciri hidup Yesus yang taat kepada Allah. Santapan-Nya adalah sabda tersebut (Yohanes 4:34). Ia ada di dunia untuk melakukan sabda itu (Yohanes 6:38). Ciri khas Hamba Allah adalah ketaatan. Dalam diri Yesus ketaatan itu sempurna.
  4. Menyebut Yesus hamba Allah berarti bahwa di dalam Dia sejarah dan nasib Israel mendapatkan pemenuhan dan penyempurnaan. Karena hamba Allah inilah, maka bangsa itu berkembang dalam arah yang dikehendaki Allah sebagai bangsa terpilih.
Apa saja alasan yang diutarakan, faktanya adalah Yesus saat jadi manusia mengambil peran sebagai hamba atas inisiatif dan kehendak diri-Nya sendiri bukan karena tidak mempuyai pilihan lain. Setelah Yesus membuat mujizat memberi makan lima ribu orang, ada gerakan dari orang banyak menjadikan Yesus sebagai "raja / pemimpin" tetapi hal itu ditolak oleh Yesus. Yesus yang setara dengan Allah, tahu bahwa Ia harus mengerjakan kehendak Bapa, mengenapi hukum Taurat dan menjadi korban penebus salah bagi pelanggar Taurat. Pilihan yang harus dibayar dengan sangat mahal yang menyebabkan "kepala ular tua remuk" meski "tumit-Nya akan dipatuk oleh sang ular."

Kitab Kolose menyatakan bahwa segala sesuatu diciptakan karena Dia dan untuk Dia. Tuhan Yesus berkuasa dan berwibawa tetapi memilih merendahkan diri jadi hamba yang ambil posisi rendah sekali misal membasuh kaki para murid-murid-Nya bahwa bersedia mati di salib dalam yang paling hina. Menjadi pelayan sebagai budak bukanlah hal menjadikan diri-Nya rendah justru DIA layak ditinggikan di atas segala nama. Tepatlah bahwa DIA memiliki kuasa di bumi dan di surga yang menang atas kuasa maut.

Yesus adalah hamba Allah dan Dia diutus oleh Bapa untuk melakukan kehendak-Nya. Yesus memberikan contoh apa saja yang Bapa kehendaki untuk dilakukan oleh setiap hamba TUHAN meski dalam batas batas tertentu, misal: "Hanya kepada Yesus saja dipercaya pekerjaan penciptaan langit dan bumi (Yohanes 1:3) Yesus adalah Hamba Allah yang sangat spesial karena melakukan pekerjaan yang Tuhan sendiri lakukan. (Penciptaan langit dan bumi dan jadi penyelamat manusia dengan jadi juruselamat) Yesus adalah Hamba TUHAN sebab melakukan semua pekerjaan Tuhan.

Yesus Hamba Tuhan melakukan pekerjaan Tuhan sama seperti nabi Perjanjian Lama sebagai mulut Tuhan yang mengatakan apa yang ingin tuhan sampaikan sehingga pesan Tuhan diterima. Tetapi Yesus berbeda dengan para nabi sebab DIA adalah kebenaran bukan alat penyampaian hal-hal yang benar dari Tuhan. Dusta tidak ada dalam mulut-Nya termasuk perkataan yang sia-sia. Mulut-Nya berkuasa yang dibuktikan segala setan dan alam tunduk kepada-Nya.

Iblis dapat menyamar sebagai malaikat terang meski ia adalah pembawa kegelapan. Ia meniru Yesus yang adalah kebenaran dengan melakukan dusta, misal manusia tidak membutuhkan penebusan Kristus untuk sampai ke rumah Bapa di Surga. Setan tidak keberatan dengan segala ajaran agama, kesalehan dan nilai nilai kemanusiaan semua sebab sangat paham sekali dengan fakta "Kesalehan manusia adalah kain kotor di hadapan Tuhan Allah" hingga perlu penyucian dosa yang sesuai dengan ketetapan yang ditetapkan TUHAN sendiri. Iblis pun dapat mengirim orang-orag yang mengaku sebagai utusan Tuhan dan hamba Tuhan tetapi ciri seorang hamba Tuhan memiliki solusi terhadap masalah pengampunan dan penebusan dosa yang akurat. Yesus adalah Hamba Tuhan yang sangat istimewa karena berkuasa mengampuni dosa.

Peran Yesus sebagai Hamba Tuhan dengan sangat jelas digambarkan sebagai "Hamba Tuhan Yang Menderita" dalam Yesaya 53:3-12. Firman Tuhan tertulis:
  • Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya. Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya. Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul. Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.

  • Perbedaan yang sangat menonjol antara Yesus Sang Firman dengan iblis. Yesus adalah Raja yang bersedia menjadi Hamba sedangkan iblis ingin jadi tuhan dan raja tetapi tidak ingin menjadi hamba atau pelayan sekalipun diciptakan untuk melayani Tuhan. Setan sangat sombong tetapi Yesus adalah sumber keteladanan sikap rendah hati. Iblis egois sedangkan Yesus adalah kasih dan karena kasih siap untuk berkorban demi yang dikasihinya dengan kesetiaan. Yesus Kristus sebagai Hamba yang setia dan kudus dihadapan Hukum/ Aturan dan kehendak Bapa sebab hanya DIA yang dapat melaksanakan kehendak dan pekerjaan Tuhan dengan sempurna.
    Singkatnya:
    • Yesus adalah Allah itu sendiri.
    • Yesus Kristus adalah Allah bagi kita, para hamba-hamba-Nya.
    • Yesus Kristus adalah Hamba dari Kehendak Allah, yaitu Hamba dari Bapa.
    • Hanya dengan menghamba kepada Yesus Kristus, maka kita bisa menjadi hamba-hamba Allah.



    Tulisan lainnya:
    Yesus Utusan Bapa
    Hamba Tuhan Yang Menderita
    Rahasia Tuhan Untuk Menjadi Besar
    Hamba Yang Agresif Dan Radikal
    Utusan Amanat Agung
    Tuhan Itu Juruselamat


    Share this

    Random Posts

    Kontak

    Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

    Label Mobile

    biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)