Dalam Kitab Wahyu hadir tujuh jemaat TUHAN yanng disapa secara khusus oleh Tuhan. Jemaat memiliki permasalahan tersendiri tetapi TUHAN menjanjikan kemenangan bagi semua jemaat hadapi tantangan hidup beriman jika menuruti pesan-Nya.
Jemmat Pergamus berada di Mysia, yang sekarang termasuk wilayah Turki 16 mil (26 km) dari Laut Aegea di tebing semenanjung di sebelah utara sungai Caicus (sekarang Bakırçay). Pernah menjadi ibu kota Kerajaan Pergamon selama zaman Helenistik di bawah wangsa Attalid, 281–133 SM. Pergamus disebutkan dalam Kitab Wahyu kepada Yohanes sebagai tempat salah satu dari tujuh jemaat di provinsi Asia. Sekarang, lokasi utama kota kuno Pergamus terletak di sebelah barat dan utara kota modern Bergama.
Yesus, kepala gereja mengetahui keadaan Jemaat di Pergamus. Yesus berkata; "Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam."
Jemaat Pergamus tinggal di tempat berbahaya, yaitu dilokasi pusat penyembahan dewa Zeus atau kuil dewa Zeus tetapi umat TUHAN tetap setia dalan nama Kristus Yesus dengan ditandai kematian Antipas di tangan Gubernur Pliny. Data administrasi yang tercatat dalam dokumen adalah adanya surat dari Gubernur Pliny kepada Kaisar Trajan, yaitu:
- “Saya telah bertanya kepada terdakwa apakah mereka adalah orang Kristen. Jika mereka mengaku Kristen, saya tanya untuk kedua dan ketiga kalinya, dengan ancaman hukuman. Mereka yang tetap bertahan saya perintahkan untuk dieksekusi, karena saya sangat yakin , apapun agama yang mereka anut , mereka pantas dihukum karena sikap keras kepala dan sikap tidak fleksibel mereka.... Saya bebaskan mereka yang menjawab bahwa mereka bukan atau tidak pernah menjadi Kristen, dan yang di hadapan saya menyembah para dewa dan mempersembahkan anggur dan dupa dihadapan patung [Trajan] , dan terutama mengutuk Kristus, dimana yang saya dengar tidak ada orang Kristen sejati yang mau melakukan hal itu.“
- Trajan menjawab bahwa pihak penguasa tidak boleh mengejar orang-orang Kristen atau mengadili mereka tanpa alasan. Jika dibawa secara terbuka kehadapan gubernur, bagaimanapun, para pejabat harus menangani mereka seperti yang telah dijelaskan oleh Pliny.
Berada di tahta Iblis disebabkan selaku orang Kristen tetapi hidup dengan pengaruh semangat duniawi yang sangat kental dengan hadirnya dua buah pengajaran yang merusak iman Kristen. Ajaran yang ada di Pergamus ditandai dengan ajaran Bilieam dan ajaran Nikolaus. Jika dalam jemaat di Efesus bentuk pengajaran Nikolaus dibenci sehingga yang lebih parah yaitu Bileam tidak dapat masuk, di Pergamus kedua ajaran yang menyimpang dapat tumbuh sehingga menjadi noda bagi Jemaat Pergamus yang setia kepada Tuhan Yesus hingga jadi martir.
Berdasarkan Konsili pertama di Yerusalem, ada keputusan yang harus diketahui oleh seluruh jemaat di dunia supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging-daging yang mati dicekik dan dari darah. (Kisah Para Rasul 15:20) Keputusan yang dihasilkan dalam sidang di Yerusalem adalah benteng yang kokoh untuk menghadapi pengajaran Bileam yang merusak jemaat Pergamus. Soal kesesatan pengajaran Bileam juga, telah dicantumkan Yudas 1:11 "Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah." yang membuat kegagalan hidup beriman.
Bileam memberi nasihat kepada Balak bagaimana mengalahkan Israel yang diberkati TUHAN. Murid-murid Yesus bersidang bagaimana hidup benar dan berkenan kepada TUHAN. Menjauhi segala berhala termasuk makanan yang telah disajikan kepada berhala adalah hukum TUHAN yang tidak berubah serta menjaga diri dari segala macam percabulan. Pengajaran dari Taurat Musa tentang hal itu tetap berlaku dalam kehidupan Kristen dalam mengikut Kristus.
Selain ajaran Bileam, hadir juga ajaran pengikut Nikolaus. Pengikut Nikolaus cenderung melakukan yang bersifat manipulatif. Tuhan tidak menyukai oarang yang bersifat manipulatif. Contoh saat Yesus berkata kepada orang Farisi maka Ia berkata:
- Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.
- Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri.
Jemaat Pergamus disarankan untuk menjaga kemurnian dan ketulusan hati saat mengiring Yesus sebab godaan untuk berkompromi dengan tawaran yang disodori oleh dunia mengoda. Ada tertulis, "Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka (1 Timotius 1:19). Segala sesuatu yang bersifat manipulatif dapat mengugurkan kehidupan beriman terlebih-lebih berada dilokasi dimana iblis bertahta. Ajaran Nikolaus secara pelan pelan mematikan kehidupan beriman kepada Yesus Tuhan.
Bersedia ikut menderita karena iman kepada Yesus seperti yang terjadi dengan Antipas adalah sikap yang harus diajarkan dalam jemaat Pergamus. Pemimpin jemaat telah memberikan teladan dalam mengikut Yesus. Perbuatan manipulatif dengan tujuan menghindari penderitaan yang layak diderita oleh jemaat Pergamus sesuatu tantangan dalam hidup beriman. Dalam Filipi 1:29 ditulis: "Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia," Jemaat Pergamus dikaruniakan menderita maka bertindak manipulatif sesuatu yang perlu dihindari. Ini membuktikan diri sebagai murid Yesus sejati.
Jika diperhatikan, orang yang menganut pengajaran Bileam dan yang jadi pengikut Nikolaus hanya minoritas dalam jemaat (Wahyu 2:14-15) tetapi berdampak bagi jemaat Pergamus. Yesus yang mengenakan pedang yang tajam dan bermata dua mengetahui siapa saja yang ikut dengan ajaran Bileam dan Nikolaus. Dia ingin semua anggota tubuh Kristus di Pergamus mengalami kemenangan. DIA tidak menghendaki seorang pun alami kegagalan dalam kehidupan beriman sekalipun berada di tahta iblis. Melalui pesan yang disampaikan-Nya, untuk jemaat Pergamus adalah bertobat agar pedang bukan menimpa kepada jemaat Pergamus melainkan pedang itu menghancurkan tahta iblis di Pergamus.
Ajaran Bileam dan Nikolaus adalah bentuk hukum atau aturan buatan manusia dalam menyingkapi kehadiran tahta iblis yang haus darah dimana Antipas telah menjadi bukti kekejamannya. Sebagai orang percaya maka seharusnya aturan sepenuhnya mengikuti anjuran dan teladan Yesus Kristus yang telah menjadi pemenang. IA ingin semua alami kemenangan.
Yesus memberikan hadiah bagi mereka yang bertobat dari pengajaran Bileam dan Nikolaus adalah manna yang tersembunyi dari Yesus Tuhan dan batu putih yang di atasnya tertulis nama baru yang tidak diketahui oleh siapapun selain oleh penerimanya disamping hal hal yang menjadi bagian warga kerajaan surga.
- Tulisan lainnya:
- Hamba Tuhan Yang Menderita
- Jangan Takut Menderita
- Berkat Ketulusan hati
- Munafik Menurut Alkitab
- Menjadi Pemenang Berdasarkan Kitab Wahyu
- Pengajaran Tentang Setan