Teks di atas menyatakan bahwa kemuliaan yang dinyatakan dalam Injil lebih besar daripada kemuliaan yang dinyatakan saat zaman Taurat sebab dalam pemberitaan Injil mengaktifkan pelayanan Roh lebih besar dibandingkan pemberitaan hukum Taurat.
Dalam zaman Taurat, kemuliaan Allah sangat nyata membuat orang yang alami peristiwa itu mengakui kebesaran Tuhan. Misal:
- Kemuliaan Tuhan turun saat pentahbisan Bait Suci Salomo sehingga tidak ada yang tahan berdiri. (1 Raja-raja 8:10-11)
- Kulit Musa bercahaya sehingga Musa, menyelubungi wajahnya kembali sampai ia masuk menghadap untuk bicara dengan Tuhan (Keluaran 34:35)
Kemuliaan TUHAN yang nyata dalam kehidupan orang Israel terjadi saat menghormati kekudusan nama-Nya sehingga nyata perbuatan-Nya yang termasyhur penuh dengan keajaiban. (Keluaran 15:11 Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah, ya TUHAN; siapakah seperti Engkau, mulia karena kekudusan-Mu, menakutkan karena perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban?) Kemuliaan TUHAN hadir saat umat-Nya hidup dalam kekudusan sebab itu hendaklah kamu kudus sebab TUHAN adalah kudus.
Hidup kudus dihadapan TUHAN sebagai dasar utama melihat kemuliaan TUHAN sehingga hal hal ajaib terjadi dalam hidup sehari-hari haruslah diikuti dengan gaya hidup yang memiliki kerinduan untuk menyembah TUHAN. Saat menyembah karena hati yang mengasihi TUHAN ALLAH dan hidup dalam kekudusan maka kita dibawa untuk mengenal-Nya - Siapakah Dia, bagaimana Ia berpikir dan bertindak dalam rencana-Nya dengan melakukan perkara-perkara perkasa. Penyembahan yang dilakukan saat pentahbisan Bait Suci hanyalah contoh kecil dari kemuliaan yang dinyatakan TUHAN kepada umat-Nya.
Dalam Gereja mula-mula kehadiran kemuliaan TUHAN sangat nyata. Kemuliaan TUHAN didahului dengan dicurahkannya Roh Allah di hari Pentakosta. Roh Allah memberikan kharisma dengan sejumlah karunia-karunia Roh yang luar biasa, yaitu: Karunia hikmat, Karunia marifat, Karunia iman, Karunia menyembuhkan, Karunia Mujizat, Karunia bernubuat, Karunia membedakan bermacam-macam roh, Karunia untuk berkata-kata dalam bahasa roh, Karunia untuk menafsirkan bahasa roh
Selain kharima diterima saat pentakosta, pembaharuan karakter hingga hidup memiliki buah roh, juga Roh Kudus menjadikan murid-murid Yesus memiliki visi dan misi yang selaras dengan hati Yesus. Roh Kudus memimpin kepada kebenaran dan pembenaran jauh lebih mulia dibandingkan Taurat. (2 Korintus 3:9 Sebab, jika pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan yang memimpin kepada pembenaran.) Roh Kudus adalah Roh Kemuliaan membawa hidup masuk dalam kemuliaan (1 Petrus 4:10) Kemuliaan TUHAN datang tidaklah selalu berdampak positif jika hidup dalam dosa. Gereja mula-mula yang hidup dalam kemuliaan TUHAN dimana pernyataan Roh dan kharisma memenuhi jemaat. Contoh bayangan Rasul Petrus pun menyembuhkan orang-orang sakit dan setiap hari TUHAN menambahkan jumlah orang percaya serta gaya hidup jemaat mula-mula yang saling mengasihi dimana ada jemmat yang menjual milik kepunyaannya untuk dibagi-bagikan kepada orang yang membutuhkan. Di gereja itu terdapat Ananias dan Safira yang memiliki properti dan memutuskan untuk menjual sebidang tanah agar dapat dibagi-bagikan kepada orang yang memerlukan bantuan. Mereka menjual lalu meletakkan hasil penjualan kepada Petrus.
Ananias dan Safira hanya melakukan kesalahan kecil, yaitu tidak jujur tentang hasil penjualan sebidang tanah yang di jual. Jika mereka berkata jujur tentang jumlah uang yang didapat dari penjualan dan berkata sebagian dimanfaatkan untuk kepentingan keluarga maka tidak mati binasa. Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah." Tiga jam kemudian Safira berhadapan dengan Petrus dan melakukan hal serupa dengan Ananias suaminya.
Dalam kemuliaan TUHAN terjadi multiplikasi sehingga perbuatan kecil baik itu yang benar atau salah menjadi signifikan dan membesar. Dosa kecil saat kemuliaan TUHAN hadir dapat mendatangkan kebinasaan - misal: Ananias dan Safira, tetapi jika itu hal yang benar, baik akan menjadi mujizat besar. Contoh: Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. (Matius 17:20) Berada dalam kemuliaan Allah, iman kecil seperti biji sesawi bila diaktifkan dengan deklarasi dapat membuat gunung pindah. Kemuliaan TUHAN memungkinkah hal-hal besar dari TUHAN terwujud.
Kemuliaan TUHAN memerlukan kehidupan yang percaya kepada Perkataan Yesus yang adalah Firman. (Yohanes 11:40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?") Percaya mengunakan bentuk kata kerja πιστεύ - pisteuo sehingga Firman perlu direalisasikan dengan tindakan sesuai dengan Surat Yakobus 1:25, mengatakan: “Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.”
Di hari hari terakhir TUHAN memberikan hujan akhir yang lebih besar dari hujan awal sebab umat Allah akan dibawa oleh-Nya menjadi mempelai Kristus yang tidak bercacat dan sempurna penuh dengan kemuliaan. Kemuliaan TUHAN yang jauh lebih agung dibandingkan zaman gereja mula-mula akan dikerjakan oleh TUHAN agar multiplikasi kembali terjadi menjelang kedatangan-Nya yang kedua dan mengenapkan sabda-Nya bahwa Injil akan diberitakan diseluruh dunia. Pemberitaan Injil dan terjadinya multiplikasi jiwa-jiwa yang bertobat sangat berkaitan dengan bersinarnya kemuliaan TUHAN di antara bangsa-bangsa.
Dampak hadirnya kemuliaan TUHAN maka orang Kristen yang tidak dipenuhi oleh Firman dan hidup menyimpang dari Firman dan atau tidak hidup dalam kekudusan harus bertobat sebelum pintu kesempatan bertobat ditutup. Di hari mempelai Kristus dinyatakan, maka orang Kisten yang tidak hidup dalam pertobatan dan pengampunan dosa serta bertumbuh dalam kekudusan dapat alami peristiwa yang disesali sebab ingatlah peristiwa Ananias dan Safira.
Pemulihan kemuliaan gereja TUHAN seperti zaman gereja mula-mula dan atau lebih dahsyat lagi dapat terulang kembali. Kita akan menyaksikan TUHAN bekerja sehingga bumi penuh kemuliaan-Nya seperti air menutupi lautan. Jika hal itu terjadi maka genaplah ketentuan dalam Wahyu 22:11; "Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!" Sebelum masa datangnya kembali kemuliaan TUHAN, hendaklah hidup kita diisi dengan Firman Tuhan dan belajar untuk melakukan apa yang dikatakan Firman Tuhan. Roh Kudus dicurahkan kembali sehingga perkara ajaib kembali terjadi namun berbahagialah yang melakukan kehendak TUHAN dengan segenap hidupnya sebab tidak cukup dengan bermegah dengan mujizat-mujizat yang TUHAN karuniakan dalam hidup ini.
Kemuliaan TUHAN dinyatakan banyak orang akan bertobat dan percaya Yesus, lalu bagaimana orang Kristen jika tidak hidup dalam kebenaran dan kekudusan? Kita yang telah melangkah bersama TUHAN hendaklah tetap berada di dalam DIA Sang Penyelamat hingga kesudahan zaman.

- Tulisan lainnya:
- Kemuliaan Dalam Kitab Petrus
- Melihat TUHAN Maha Mulia
- Kuasa Kemuliaan Allah
- Memuliakan TUHAN ALLAH
- Kemuliaan Yesus, Kemuliaan ALLAH
- Rahasia Kemuliaan Di Balik Penderitaan Berdasarkan Kitab Roma