Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Sabtu, 22 April 2017

Riset Dalam Agama Kristen

Di dalam Alkitab sekurang-kurangnya ada dua orang yang mengadakan riset yang digerakan oleh Roh Allah, mereka adalah Raja Salomo dan Tabib Lukas. Hal ini tersirat dari kitab yang ditulisnya, yaitu:
  • Raja Salomo
    • Selain Pengkhotbah berhikmat, ia mengajarkan juga kepada umat itu pengetahuan, Ia menimbang, menguji dan menyusun banyak amsal ( Pengkhotbah 12:9)
  • Lukas
    • Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu. (Lukas 1:3)
Riset berdasarkan kamus adalah penyelidikan (penelitian) suatu masalah secara bersistem, kritis, dan ilmiah untuk meningkatkan pengetahuan dan pengertian, mendapatkan fakta yg baru, atau melakukan penafsiran yg lebih baik. Salomo dan Lukas mengadakan riset yang digerakkan serta dibimbing oleh Roh Tuhan dan hasilnya dibukukan dan kemudian menjadi bagian dari Alkitab.

Jika salomo menyatakan bahwa tulisannya hasil pengamatan yang seksama di bagian akhir di kitab pengkhotbah maka Lukas menyatakan iyu di awal kitabnya yang di tujukan kepada Teofilus yang mulia. Sekurang-kurangnya ada dua hal yang menjadi acuan mengungkapan terhadap peristiwa dan atau kejadian, yaitu :
  • Adanya saksi mata.
  • Telah dilakukan penyelidikan dengan seksama.
Dengan tujuan ( terutama Lukas ) agar Teofilus dan semua pembaca yakin dan percaya akan kebenaran yang ditulis di dalamnya sebab sesuai dengan realita dan sejarah, bukanlah mitos dan legenda. Yesus benar-benar hidup, mengajar dan melakukan berbagai macam mujizat, mati dan bangkit sesuai dengan fakta sebenarnya. Sedangkan Salomo dengan tujuan untuk membagikan kebijaksanaan yang didapat dan diperolehnya dari penyelidikan serta hikmat dari Tuhan kepada umat Allah.Bila melihat Alkitab; contoh Injil Lukas 1:1-4, maka ditemukan bahwa riset dalam iluminasi sebab pewahyuan terkadang mendorong orang melakukan riset dan sudah menjadi bagian kegiatan yang tidak terpisahkan dari kekeristenan sejak masa awal. Teofilus terbantu oleh Lukas mengenal kebenaran dari berita Injil dan kemudian berlanjut kepada bukunya yang kedua yaitu Kisah Para rasul yang juga dilakukan dengan metodelogi yang dapat dipertanggungjawabkan.

Validitas dan reliabilitas adalah dua hal yang menjadi keharusan agar sebuah riset atau penelitian ilmiah dapat dipertanggungjawabkan, baik dihadapan masyarakat akademik maupun masyarakat umumnya. Hal ini tentunya dapat diwukudkan jika periset atau peneliti memahami kerangka kerja ilmiah seperti apa yang harus diterapkan dalam riset atau penelitian.

Andreas B. Subagyo, Ph.D. memandang bahwa riset Theologi pada batas-batas tertentu penelitian teologi mempunyai ciri-ciri paradigma positivis namun terkadang tidak memadai begitupula jika memakai post-positivis. Penelitian teologi mempunyai pra-anggapan ( misal kuasa adi kodrati) sehingga penelitian teologi mencakup berbagai metode penelitian ilmu-ilmu lainya yang relevan untuk kepentingan pelayanan, yaitu melayani Tuhan dan sesama.
Catatan:
  • Paradigma positivis bahwa realitas dan apa yang benar adalah tunggal, konkret dan dapat dibagi-bagi; hubungan antara yang mengetahui dan diketahui terlepas satu sama lain; generalisasi yang bebas dari waktu dan konteks dapat dilakukan; hubungan sebab-akibat dapat dipastikan karena itu penyebab yang nyata; penelitian bebas dari nilai. Positivis  memiliki dua sisi logis dan empiris.
  • Paradigma post-positivis bahwa realitas adalah lebih dari satu (jamak), meerupakan bentukan dan holistik; hubungan antara mengetahui dan diketahui tidak dapat dipisahkan dan interaktif; generalisasi yang bebas waktu dan konteks tidak dimungkinkan sehingga hipotesis dibuat terikat pada nilai.
Dengan paradigma positivis dan atau post positivis maka ada dua ancangan penelitian yang dapat dipilih yaitu ancangan positivis (kuantitatif) dan ancangan naturalis (kualitatif).
  • Kuantitatif berpendapat metode ilmiah satu-satunya memperoleh pengetahuan, metode hipotesa deduktif,
  • Kualitatif berdasarkan metode kualitatif dan deskriptif untuk mengunpulkan data, menghasilkan hipotesa dan kesimpulan umum sebagai bagian dari proses.
Rothery menyarankan pengabungan kedua ancangan itu dengan memanfaatkan pandangan naturalis tanpa membuang pandangan positivis yang berarti mengakui adanya dua realitas, yaitu objektif dan subjektif.

Penelitian eksperimental dan kuasi-eksperimental mencakup variakel bebas dan terikat. Perbedaan di antara keduanya adalah dalam tingkat pengendalian eksperimennya. Rancangan penelitian eksperimental dalam arti sempit tidak dapat dipergunakan untuk penelitian teologi, namun dapat digunakan dalam studi keagamaan, misalnya mengenai ibadah dengan nyanyian kontemporer atau khotbah multimedia.

Penelitiaan kuantitatif bukan eksperimental sangat beragam jenisnya. Jenis-jenis penelitian ini adalah:

Penelitian survey Survey adalah penelitian yang sampelnya diambil dari satu populasi dengan keusioner, wawancara, dan pemeriksaan catatan sebagai sumber pengumpulan data pokok. Ada dua macam survey, yaitu cross-sectional (sensus) dan longitudinal.
Penelitian pengamatan sistemik Melakukan pengamatan langsung dalam situasi yang sebenarnya tanpa diketahui subyeknya; atau jika subyeknya dilibatkan, dia diminta untuk melakukan peran tertentu dalam kelompok yang diamati$
Analisis isi Yaitu sebuah teknik riset untuk menggambarkan isi yang tampak dalam bentuk komunikasi apapun secara obyektif, sistematik, dan kuantitatif
Penelitian kausal komparatif Penelitian ini menyelidiki hubungan kausal di antara variabel sebelum eksperimen dilakukan atau sebagai pengganti eksperimen.
Penelitian korelasional Penelitian ini lebih dalam meneliti variabel bebas dan analisa data yang didapatkan. Hasil penelitian dilakukan dengan statistik korelasional
Penelitian untuk prakiraa Bertujuan untuk menetapkan tingkat kemungkinan bahwa sesuatu dapat terjadi di masa datang dengan meneliti kemampuan suatu variabel untuk memperkirakan suatu variabel kriterion.
Penelitian evaluasi Evaluasi adalah kegiatan yang luas dan penting untuk merancang, menjalankan, dan memeriksa keguanan program-program kemasyarakatan dan hasilnya akan mempengaruhi kebijakan sosial dan memberikan jawaban atas hasil yang dicapai.
Penelitian dan pengambangan Yaitu penerapan metode ilmiah untuk menciptakan sesuatu yang baru, yaitu proses yang berulang dan dimulai dari penetapan tujuan dan mutu produk. Produk dinilai, diperbaiki, dipakai lagi dan dinilai kembali

Penelitian kualitatif bukan eksperimental biasanya dipakai di bidang sosial dan hmaniora, sosiologi, psikologi, politik dan studi teologi. Penelitian ini diantaranya:
  • Grounded theory (perbandingan terus menerus)
    • Melakukan perbandingan terus menerus antara data dan kategori yang sedang muncul serta sampling teoritis dari kelompok yang berbeda untuk mempertegas perbedaan / persamaan informasi berdasarkan perspektif banyak subjek.
  • Etnografi
    • Menyelidiki satu kelompok kultur apa adanya dalam waktu yang sama melalui pengamatan.
  • Fenomenologi
    • Meneliti pengalaman manusia melalui penjelasan terperinci dari orang yang diselidiki
  • Studi kasus
    • menyelidiki sesuatu yang ada atau gejala yang diikat oleh waktu dan kegiatan, lalu mengumpulkan informasi terperinci dengan berbagai prosedur pengumpulan data selama waktu tertentu
  • Hermeneutik
    • Interpretasi teks dengan mengunakan analisis tekstual dan interpretasi untuk mendapatkan makna dari teks.
  • Metode biografi
    • Melakukan penyelidikan pertama untuk mendapatkan sumber data, mengunakan arsip, dan mengembangkan tema untuk mengintegrasikan kehidupannya.
  • Penelitian partisipatif
    • Studi sistematik mengenai usaha-usaha untuk mengubah dan menjadikan praktik pendidikan menjadi lebih baik melalui tindakan praktis dan refleksi atas tindakan itu.
  • Penelitian klinis
    • Penelitian mengunakan banyak metode. Ciri utama adalah menentukan rancangan riset.
Riset teologi Biblika adalah eksegesis dan kajian Alkitab, metodenya antara lain: Penerjemahan, Kritik teks, Kritik sumber, Kritik bentuk, Penyelidikan Alkitab. Penelitian teologi yang sangat penting adalah penelitian teologi sistematik yang merupakan refleksi berdasarkan data Alkitab yang bertujuan untuk memformulasikan dan mereformulasikan ajaran secara kritis. Sistematika memberikan pernyataan doktrin-doktrin iman Kristen yang berkaitan secara logis, berdasarkan Alkitab dalam konteks budaya, dinyatakan dengan ungkapan kontemporer, dan berkaitan dengan masalah kehidupan atau kematian.

Penelitian kesejarahan yang mengupas masa lampau dan penafsiran fakta. Peneliti harus mendekati peristiwa sejarah sedekat mungkin sehingga dapat merekontruksikan sebaik mungkin.

Riset teologi lahir untuk menjawab permasalahan yang ada, dan ini merupakan salah satu bentuk mengatasi persoalan yang ada disamping pewahyuan, nubuat, mujizat dan lain lain. Penelitian memerlukan metode yang tepat dan akal budi manusia untuk menganalisis serta waktu yang diperlukan untuk kemudian dibukukan atau dipublikasikan agar menjadi berkat bagi sesama dalam melayani Tuhan seperti yang telah dilakukan oleh Salomo dan Lukas. 

Dengan akal budi yang diperbaharui oleh Allah, kita dimampukan oleh-Nya untuk dapat lebih mengasihi Tuhan dan sesama. Riset adalah salah satu bentuk sarana yang tersedia bagi kita agar tujuan Allah dapat sampai kepada sasarannya seperti Lukas kepada Teofilus yang mulia.



Tulisan lainnya:
Manusia, Kecerdasan Buatan Dan Robot
Nanobot Di Tubuh Manusia
Terapi Kognitif
Chebarkul Merubah Filsafat Ruang Angkasa
Hikmat Dalam Amsal Salomo
Iman Dan Akal Untuk Mengerti Kebenaran


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)