Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Jumat, 27 Januari 2023

Nanobot Di Tubuh Manusia

Nanobots, juga dikenal sebagai nanorobots atau nanomachines, adalah mesin atau perangkat yang sangat kecil yang berukuran kurang dari 1 mikrometer. Sejarah nanobot dimulai pada tahun 1959, ketika fisikawan Richard Feynman memberikan ceramah berjudul "Ada Banyak Ruang di Bagian Bawah", di mana dia membahas potensi untuk membuat mesin dalam skala yang sangat kecil. Kemudian Eric Drexler menerbitkan bukunya "Engines of Creation", di mana mesin molekuler yang diprogram secara genetik disebut-sebut sebagai teknologi yang akan datang dalam biologi seluler. Robert Freitas melakukan studi nanobot yang terdiri dari sensor dan motor menyerupai sel darah merah yang disebut Robert Freitas perangkat yang mendeteksi teman atau musuh disamping peristiwa penemuan mikroskop tunneling pemindaian, memungkinkan untuk memanipulasi dan mempelajari atom dan molekul individu. Saat ini perusahaan besar, seperti General Electric, Hewlett-Packard, Synopsys, Northrop Grumman dan Siemens baru-baru ini bekerja dalam pengembangan dan penelitian robot nano

Nanorobotik mengacu pada bidang desain dan pembuatan robot yang muncul yang komponennya mendekati skala nanometer ( 10−9 meter), atau mulai dari ukuran 0,1 hingga 10 mikrometer dan terbuat dari komponen berskala nano atau molekuler. Sebagai perbandingan, satu nanometer kira-kira setara dengan 10 kali ukuran atom tunggal dan, 10 kali lebih kecil dari lebar DNA manusia. Nanobot saat ini dikembangkan dalam bidang medis, teknik dan manufaktur dengan tujuan untuk membangun struktur dan perangkat pada tingkat atom atau molekul, yang berpotensi mengarah pada material dan teknologi baru dengan sifat yang belum pernah ada sebelumnya. Nanobot juga dapat digunakan di bidang lingkungan dan energi, seperti membersihkan tumpahan minyak, memurnikan air, dan meningkatkan efisiensi sel surya. Tulisan dibatasi hanya soal nanobots yang dialirkan dalam tubuh manusia melalui darah dengan etika.

Brad Nelson dengan proyek SOMBOT menyatakan nanobots adalah alat untuk menjelajahi sel sehingga fokusnya membuat mesin kecil yang cerdas berukuran nanometer dengan memperhatikan mikroorganisme yang ada. Pengembangan robot mungil ini dibedakan menjadi mikrorobot yang berukuran sebesar bakteri dan nanobot yang berukuran sebesar virus. Contoh melakuan peniruan ukuran dan kapasitas berenang dari ekor flagellated dari bakteri tertentu seperti E. coli - ekor memiliki motor putar kecil berdiameter sekitar 40-50 nanometer yang berputar pada beberapa putaran 100 per menit. Itu semacam mekanisme robot nano yang dikembangkan oleh alam.

Untuk jangka pendek nanobot berguna untuk memahami cara kerja sistem biologis dengan mengeksplorasi sel sehingga memahami mekanisme dari apa yang terjadi dalam sel sehingga lebih ditekankan aspek riset dan penelitian dibandingkan kegunaan alat terapi. Fungsi nanobot dalam tubuh saat ini selain untuk riset adalah:
  • Sarana mengirim obat agar tepat sasaran misal pada penyakit tumor / kanker atau membantu memecahkan plak dan atau meredakan gumpalan darah dan atau membantu perbaikan sel jaringan bersama sel darah putih
  • Sarana untuk meningkatkan kinerja tubuh seperti meningkatkan daya tahan dan kapasitas fisik
  • Sarana untuk meningkatkan kualitas hidup seperti meningkatkan kesehatan mental dan mengurangi rasa sakit
Kendala dan masalah utama dalam pengembangan nanobot saat ini adalah bahan baku pembuatan nanobots seperti kobalt dan tanah jarang yang memiliki sifat yang diinginkan namun beracun bagi tubuh manusia selain tentang mengoordinasikan medan magnet dalam melakukan navigasi di pembuluh darah yang rumit hingga tantangan untuk menembus jaringan saraf otak

Tujuan yang dianggap realitis dalam mengembangkan nanobot adalah untuk meningkatkan kekebalan tubuh juga menghadirkan realitas virtual dan augmented dari dalam sistem saraf karena nanobot dapat masuk ke otak juga menghubungkan lapisan neokorteks dengan neokorteks di awan yang menjadikannya sebagai cyborg sesuai pandangan transhumanisme.

Pengunaan nanobot memiliki dampak negatif, diantaranya:
  • Ada risiko efek samping yang tidak diketahui dari penggunaan nanobot dalam tubuh manusia.
  • Ada risiko bahwa nanobot dapat menyebar ke area tubuh yang tidak diinginkan dan menyebabkan kerusakan.
  • Ada risiko bahwa nanobot dapat digunakan untuk tujuan yang tidak etis atau merugikan, seperti pengawasan atau kontrol mental.
  • Ada risiko bahwa nanobot dapat digunakan untuk menyebarkan penyakit atau menyebarluaskan virus.
Selain nanobot menjadikan pemakainya berubah menjadi transhuman sehingga citra manusia alami perubahan, nanobot juga berdasarkan nilai etika Kristen ada hal-hal yang perlu diperhatikan, seperti:
  • Menghormati keberadaan Tuhan sebagai Pencipta dan penguasa atas tubuh manusia. Penggunaan nanobot dalam tubuh manusia dapat dilihat sebagai upaya manusia untuk mengubah ciptaan Tuhan.
  • Menghormati keberadaan diri dan martabat manusia sebagai ciptaan Tuhan yang unik dan berharga. Penggunaan nanobot dalam tubuh manusia dapat dilihat sebagai upaya manusia untuk mengubah diri mereka sendiri.
  • Menghormati hak asasi manusia untuk menentukan nasib mereka sendiri. Penggunaan nanobot dalam tubuh manusia dapat dilihat sebagai upaya manusia untuk membatasi atau mengontrol hak asasi manusia lainnya.
  • Menghormati kesehatan dan kesejahteraan manusia. Penggunaan nanobot dalam tubuh manusia dapat dilihat sebagai upaya manusia untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan yang terkadang melawan hukum alam
  • Menghormati keberadaan batas-batas alam dan kewajaran. Penggunaan nanobot dalam tubuh manusia dapat dilihat sebagai upaya manusia untuk melampaui batas-batas alam dan kewajaran.
Tuhan memiliki tujuan dalam menciptakan manusia yaitu makhluk ciptaan-Nya dapat sekutu dengan-Nya ada dimana TUHAN berada maka manusia pun berada yaitu di bumi baru dan langit baru. Manusia bukan hanya terdiri daging atau fisik semata sehingga yang dipikirkan bagaimana umur panjang dapat dicapai lewat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta agar hidup ini berarti, berkualitas tapi mengabaikan firman-Nya bahwa segala sesuatu adalah sia-sia seperti kata Pengkhotbah dan berakhir di lautan api yang kekal.

Sangat sulit untuk tidak berpikir bahwa nanobot akan menjadi sistem kontrol yang memaksa seseorang melakukan sesuatu seperti sebagai alat tambahan yang melengkapi dari Sistem Kredit Sosial yang saat ini diterapkan oleh Partai Komunis yang berkuasa di China atau dalam masa pemerintahan AntiKristus berkuasa ( masa 666 ). 

Cepat atau lambat nanobot suatu saat dianggap hal biasa ada di dalam tubuh manusia karena manusia lebih cenderung mengandalkan akalnya dibandingkan kepada kuasa TUHAN hingga Yesus bertanya adakah iman di bumi ini bila IA datang kembali? 

Manusia ditentukan mengalami kematian dan cara datangnya kematian dapat berbagai macam cara disamping adanya kenyataan bahwa mannusia tidak dapat lari dari proses penuaan yang berdampak berkurangnya atau merosotnya kemampuan secara fisik dalam tahapan siklus waktu linear sehingga hal yang terpenting hidup Percaya dan bergaul dan melekat dengan-Nya yang berbuahkan nama kita tercantum dalam Kitab Kehidupan.

Belajar untuk hidup percaya kepadaNya setiap hari dengan andalkan TUHAN disetiap aspek kehidupan bersamaan dengan tantangan hidup beriman di masa depan memasuki zaman yang tidak pernah dihadapi oleh generasi tua. Kiranya hujan akhir dari surga memberi kekuatan berjalan kerena percaya kepada Yesus Tuhan dalam hadapi tantangan perubahan zaman.



Tulisan lainnya:
Menuju Sistem Keuangan 666
Tinjauan Terhadap Transhumanisme
Xenobot Sesuai Kehendak Tuhan?
Biomimetik Daya Cipta Desain Pencipta
Pembinaan Gereja Abad 21


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)