-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Pesan Untuk Jemaat Tiatira

Kamis, 26 Januari 2023 | Januari 26, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-16T22:04:10Z
"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga: Wahyu 2:18

Tiatira adalah satu dari tujuh jemaat yang mendapatkan pesan dari TUHAN melalui Rasul Yohanes di pulau Patmos. Tiatira adalah kota paling kecil diantara jemaat kota lainnya yang tertulis dalam Kitab Wahyu tetapi pesan yang disampaikan kepada Tiatira paling panjang terdiri dari 12 ayat, sedangkan jemaat kota lain hanya terdiri 4 ayat sampai 9 ayat (Lihat Wahyu 2-3) Tuhan memberi perhatian jemaat Tiatira dan menyediakan pahala khusus sebagai upah yaitu barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa; dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk--sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku-- dan kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur. (Wahyu 2:26-28)

Kota Tiatira saat ini dikenal sebagai kota Akhisar di negara Turki. Sebelum bernama kota Tiatira dikenal sebagai "Pelopia - Πελοπία" Perubahan nama menjadi Tiatira / Thyateira / Θυάτειρα dilakukan oleh raja Seleucus I Nicator pada tahun 290 SM disebabkan saat berperang melawan Lysimachus mendengar istrinya melahirkan seorang putri. Dalam Perjanjian Baru kota Tiatira dikenal dengan 2 sosok perempuan yaitu Lidia dan Izebel. Lidia adalah pedagang kain ungu dari Tiatira yang diduga menjadi orang Kristen pertama di wilayah Eropa karena mendengar khotbah dan pengajaran Paulus dan Silas di Filipi sehingga ia dan keluarganya di baptis serta memberi tumpangan ringgal dirumahnya kepada Paulus dan pengikutnya. Sedangkan Izebel meyebut dirinya sebagai nabiah menurut Alexandrinus diduga istri salah seorang pemimpin jemaat Tiatira dan turut memberikan pengajaran yang menyesatkan di Tiatira.

Jemaat Tiatira mendapatkan pujian dari Yesus Kristus Tuhan. Pujian itu adalah
  1. Kasih dalam Jemaat Tiatira
    Jemaat Tiatira hidup dalam kasih. Mereka mengasihi Allah dan sesama manusia. Kasih Kristus yang telah menebus mereka menjadi dasar dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat melakukan hukum kasih yang TUHAN Yesus ajarkan. Mereka dapat mengampuni sesama manusia termasuk yang memusuhinya dan mendoakan agar mendapatkan keselamatan dari Yesus. Dalam kasih ada kekuatan untuk mengalahkan kejahatan dengan kebaikan.

    Buah roh yaitu kasih terwujud dalam jemaat Tiatira sehingga menjadi kesaksian yang nyata dalam kehidupan sehari-hari sebagai murid Yesus. Mereka dapat tinggal dalam kasih mula-mula karena membina dan memupuk kasih itu dengan aktif berbuat kasih dengan tulus dan hati nurani yang murni.
  2. Kehidupan pelayanan di Jemaat Tiatira
    Jemaat Tiatira diduga mengerti dan melakukan Sabda dan ajaran Yesus yang tertulis dalam Markus 10:43-44 yaitu "Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya." Mereka dengan hati yang digerakkan oleh kasih yang meluap terhadap TUHAN dan sesama terjun masuk ke dalam pelayanan yang ada dalam jemaat sesuai dengan karunia dan telenta yang ada dalam diri mereka apa lagi orang Tiatira dikenal sebagai orang yang senang berorganisasi. (guild)

    Kehidupan sosial dalam jemaat yang saling tolong menolong dan dengan sukarela menjadi relawan dalam melayani dalam tubuh Kristus dengan tidak lupa menyampaikan kabar baik menjadikan mereka tumbuh sebagai imamat rajani yang meneruskan praktik jemaat mula-mula yaitu saling memperhatikan dan saling memberi sehingga kesatuan tubuh Kristus terjaga dan tumbuh bersatu secara harmonis. Solidaritas kemanusia nyata dalam jemaat Tiatira selain aspek hubungan yang baik dengan TUHAN.
  3. Ketekunan dan kesetiaan
    Jemaat Tiatira hidup dalam kasih menjadikan masuk dalam pelayanan terbina dengan baik karena setia dan tekun melakukan hal itu meski keadaan dan situasi berubah. TUHAN memberikan upah bagi yang setia kepada-Nya. Lihat Matius 25:23 - Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

    Perkara kecil atau perkara besar dalam tindakan mengasihi TUHAN dan sesama dengan kemurnian yang terpelihara terus dikerjakan sebagai panggilan hidup yang ditetapkan oleh-Nya hingga mencapai finish. Perhatian bukan saja ditujukan kepada bagian tubuh yang elok saja tetapi yang kurang elok pun mendapat bagian yang penting. Jemaat Tiatira dapat diandalkan dan dipercaya dalam mengerjakan panggilan pelayanan dengan damai sejahtera dari TUHAN.

    Ketekunan dan atau kesetiaan jemaat Tiatira menjadikan mereka dapat mengerjakan pekerjaan lebih produktif dibandingkan permulaan pekerjaan pelayanannya. Tuhan menambahkan apa yang masih kurang dalam jemaat Tiatira dan talenta pun terus tumbuh kembang makin banyak sehingga pekerjaan yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.
Kekurangan jemaat Tiatira menurut penilaian Yesus Tuhan adalah membiarkan Izebel yang menyebut dirinya nabiah yang sebenarnya mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku (Tuhan Yesus) supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala. Ada sejumlah perempuan saleh dalam Alkitab yang memiliki peran dalam umat-Nya. Misal: Miriam saudara Musa dan Harun, Debora, Hulda, Hana, Febe termasuk putri Filipus tetapi Izebel dalam jemaat Tiatira merusak dan menjadi cela bagi jemaat Tiatira seperti ajaran-ajarannya mirip Beliam dan Nikolaus dalam jemaat Pergamus.

Benson Commentary menganggap Izebel mengadopsi takhayul dan penyembahahan berhala untuk menghindari penganiayaan serta hebat dalam seni merayu. Izebel diberi ruang untuk bertobat sebab TUHAN memberi waktu yang cukup lama agar memperbaiki perilakunya tetapi tenggelam dalam kebejatan dan kejahatan sehingga tidak menyesal dan keras kepala dan tidak memberikan tanda atau harapan untuk perbaikan. Pertobatan adalah pemberian Tuhan tetapi manusia dapat menolaknya: Tuhan tidak akan memaksa free will manusia.

Izebel yang akan mendapatkan hukuman dari TUHAN sehingga mengalami kesengsaraan besar di tempat tidur jika terus menerus tidak mau bertobat. Anak-anak Izebel dan atau pengikut Izebel akan alami kematian karena TUHAN adil kepada semua orang sesuai tabur tuai sebab mereka yang tinggal dalam Kristus akan hidup saleh, mengasihi Tuhan dan sesama serta melayani dengan kemurnian seperti jemaat Tiatira pada umumnya yang dipuji oleh Yesus Kristus. Tuhan mengenal hati manusia akan berlaku dan bertindak tepat terhadap setiap orang sesuai perbuatan dan batin serta hati manusia.

Tuhan tidak menimpakan penderitaan seperti kepada Izebel dan pengikutnya bagi umat TUHAN yang ada di Tiatira jika mereka tidak mengikuti ajaran Izebel dan atau tidak menyelidiki apa yang dikatakan seluk-beluk Iblis yang mengarah kepada penyembahan berhala atau segala pengajaran gnostik. Hiduplah dalam kebenaran sampai Yesus datang kembali dan atau akhir hidup di dunia meski alami aniaya atau penderitaan memikul salib dalam mengiring Yesus.

Pesan untuk jemaat Tiatira adalah tersedia upah bagi mereka yang menang dalam mengikut Yesus yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga bagi yang tetap mengasihi TUHAN dan sesama, melayani dengan kemurnian dan setia sampai mati serta tidak termakan rayuan dari Izebel. Biarlah yang bertelinga mendengarkan pesan dari TUHAN dan menikmati segala yang dijanjikan-Nya.



Tulisan lainnya:
Pilih Kristus Seutuhnya
Kasih Karunia Berdasarkan Kitab Wahyu
Menjadi Pemenang Berdasarkan Kitab Wahyu
Ajaran Mengasihi Iblis
Waspada Terhadap Berhala


×
Berita Terbaru Update