Orang cenderung bergaul dengan kelompoknya dimana orang berdosa bergaul dengan orang berdosa dan ahli Taurat serta orang Farisi bergaul juga dengan kalangannya. Hal ini biasanya disebabkan:
- Rasa aman: Banyak orang merasa lebih aman dan nyaman ketika bergaul dengan orang-orang yang memiliki pemikiran dan nilai-nilai yang sama dengan mereka.
- Identitas: Orang sering merasa lebih diterima dan diakui dalam kelompok yang memiliki identitas yang sama dengan mereka.
- Dukungan sosial: Bergaul dengan orang yang sama dapat memberikan dukungan sosial yang diperlukan untuk mengatasi masalah hidup sehari-hari.
- Keinginan untuk berbagi: Orang sering merasa ingin berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama dengan mereka.
- Kepentingan bersama: Orang sering memiliki kepentingan bersama dalam kelompok yang sama dan merasa lebih produktif ketika bekerja sama dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama.
- Kepentingan sosial: Orang sering merasa lebih terkoneksi dan merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri ketika merasa terhubung dengan orang-orang yang memiliki pemikiran dan nilai-nilai yang sama dengan mereka.
Teks di atas adalah penilaian orang Farisi dan ahli-ahli Taurat terhadap Yesus. Yesus Kristus sangat jarang memperhatikan fitnah yang dilemparkan kepada-Nya. Yesus yang memulai pelayanan-Nya dengan berpuasa empat puluh hari empat malam tanpa makan apa pun dikata seorang yang rakus atau pelahap dan peminum karena Yesus mendapatkan undangan makan dari pemungut cukai. Yesus menjalin persahabatan dengan menerima undangan makan bersama dari aneka lapisan masyarakat, termasuk dari orang Farisi dan pemungut cukai. Di lain pihak terhadap Yohanes Pembaptis yang makannya belalang dan tidak makan roti serta tidak minum anggur dikatakan kerasukkan setan. Bukankah berdasarkan hukum Taurat bahwa belalang adalah hewan yang diperbolehkan untuk dimakan? Belalang adalah binatang Kosher.
Seorang pelahap dan peminum masuk kategori pelanggaran berat dalam hukum Taurat seperti yang tertulis dalam Ulangan yang dilakukan oleh seorang anak laki-laki. Anak itu adalah seorang yang degil dan pembangkang sebab tidak dapat diajar oleh keluarganya. Bila ayah dan ibunya memegang dia dan memperhadapkan kepada tua-tua kota dapat dihukum rajam, dimana anak itu dilempari batu hingga mati (Ulangan 21:18-21) Tuduhan terhadap Yesus yang dilakukan oleh ahli Taurat dan orang Farisi sangat berat bila didukung oleh keluarga Yesus turut berkata demikian. Namun jika dakwaan terhadap Yesus adalah keliru makan orang Farisi dan para ahli Taurat juga melakukan perbuatan yang tercela. (Imamat 19:16 Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah TUHAN.)
Dalam hidup Yesus Kristus, Ia merasa lapar saat di gurun, haus saat di tepi sumur hingga meminta seteguk air dari perempuan Samaria yang berpuncak saat di salib Ia berkata 'AKU haus!!' Firman yang datang menjadi manusia mencari dan menyelamatkan yang terhilang tetapi persepsi yang dibangun orang Farisi dan Ahli Taurat pelahap dan peminum.
Dalam pelayanan Yesus, IA menyapa dan memberi warna yang baru. Yesus tidak membuat tembok pembatas dengan pemungut cukai, perempuan yang berzinah termasuk juga kanak-kanak yang menjadi perhatian bagin praktisi Hukum Taurat yang hidupnya dipenuhi ajaran:
- Mazmur 1:1 - "Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,"
- Amsal 13:20 - Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.
Yesus yang mengasihi orang berdosa sekalipun dosa harus mendapatkan penghukuman jika tidak bertobat maka Yesus bergaul dengan orang yang dianggap berdosa karena Ia menerima orang-orang yang dianggap sampah dalam masyarakat sehingga dijuluki "teman orang berdosa, tetapi IA memiliki hubungan yang sangat intim dengan Bapa bahkan manunggal bersama BAPA dan menjadikan Yesus dan Bapa adalah Satu. Hubungan Yesus dengan Bapa lebih erat dibandingan hubungan-Nya dengan orang-orang yang dilayani-Nya sebab Hati Bapa adalah dasar dari segala perbuatan Yesus, Yesus tidak terpengaruh oleh orang yang ada disekitar-Nya melainkan menjadi Terang bagi sekeliling-Nya.
Sebagai utusan Bapa yang mencari dan menyelamatkan yang terhilang seperti yang digambarkan dalam perumpamaan domba yang hilang hingga tersesat dan tidak berdaya dan jalan ditempuh berbahaya. Yesus mencari agar menemukan orang berdosa yang mauh datang kepada-Nya. Pemungut cukai, perempuan berzinah, wanita Samaria di sumur Yakub .... tidak Ia tolak.
Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut terhadap tindakan Yesus yang menerima orang yang dibuang oleh mereka. Yesus mengajarkan mereka tentang seorang pemilik peternak domba yang memiliki seratus ekor domba tetapi kehilangan seekor domba miliknya. Maka akanmeninggalkan yang sembian puluh sembilan domba untuk pergi dan mencari yang hilang dan tersesat sampai ditemukan (Lukas 15:1-4) Orang yang berhimpun mengikuti Yesus acap-kali dapatkan ejekan sehingga Yesus pun menjalaskan bahwa DIA datang bukan untuk memanggil orang benar melainkan orang berdosa (Matius 9:10-13). Yesus adalah sosok yang datang mencari untuk menyelamatkan yang terhilang sehingga IA pun mau bersama-sama dengan setiap manusia termasuk orang Farisi dan ahli Taurat yang telah melakukan dosa dan kehilangan kemuliaan Allah dengan upah dari dosa adalah maut, tetapi karunia Allah keselamatan meski hanya efektif bagi mereka yang mau menerima-Nya sebagai Mesias Sang Penyelamat
Orang terbuang dan tidak diperhatikan oleh orang Farisi dan ahli Taurat diperhatikan Yesus. Hal ini erat kaitannya dengan pengenapan nubuat Yesaya 61:1-2 yang tertulis “Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita.”
Menjadi sahabat orang berdosa diwujudkan oleh Yesus dalam bentuk seperti:
- Mengharapkan orang berdosa bertobat dari perbuatan dosanya (Matius 4:17; Lukas 19:7-9)
- Menyatakan dan mewujudkan Kasih Allah yang besar (Yohanes 3:16; 1 Yohanes 4:9)
- Makan bersama dengan orang berdosa (Matius 9:10)
- Orang berdosa disembuhkan penyakitnya (Matius 4:24)
- Firman Allah diberitakan kepada orang berdosa (Lukas 15:1)
- Memberikan nyawa-Nya bagi orang berdosa (Yohanes 15:13)
Untuk menjadi seperti Yesus yang hidup benar dan kudus tetapi sahabat orang berdosa diperlukan kasih Kristus berkuasa dalam diri kita dengan dilandasi pemahaman bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang maka semua orang sudah mati. Dan jika Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka. Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah memohon melalui kami; dalam nama Kristus agar dirimu diperdamaikan dengan Allah (2 Korintus 5:14-15,20) Hidup berakar, bertumbuh di dalam Kristus Yesus menolong jadi penjala manusia yang terhilang dari hadapan Allah karena dosa.
Yesus sahabat orang berdosa dan DIA mengutus murid-Nya ke tengah kawanan serigala agar orang jahat dan berdosa mendapatkan kasih Allah sekalipun terkadang dibayangi berbagai bentuk aniaya dan sejenis hingga mungkin jadi martir, meninggal karena Injil Kristus namun TUHAN masih memberikan kesempatan bertobat sampai batas waktu yang ditetapkan oleh-Nya sebab itu Wahyu 6:10 tertulis: "Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?"
Yesus akan menjadi Hakim bila waktunya tiba dihari penghakiman terakhir yang akan menghakimi semua manusia yang berdosa tetapi tidak mau bertobat sekalipun diberikan kasih karunia dan kemurahan untuk mengaku dosa, bertobat dan jadi ciptaan baru. Saat ini tidak menghakimi orang yang berbuat dosa dan atau mengecilkan yang berbuat suatu pelanggaran melainkan menawarkan kasih karunia-Nya yang heran dan ajaib. Pergunakan kesempatan yang diberikan.
Marilah, baiklah kita berperkara! --firman TUHAN--Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. Yesaya 1:18
- Tulisan lainnya:
- Yesus Utusan Bapa
- Keselamatan Bagi Penjahat
- Mujizat Dan Tanda Yunus
- Peerbuatan Dan Dosa Ahli Taurat
- Prinsip Pengampunan Dosa