-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Ajaran Mengasihi Iblis

Kamis, 27 Oktober 2022 | Oktober 27, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-17T01:04:13Z
Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan 1 Timotius 4:1

Dalam teks di atas dikatakan banyak roh-roh penyesat yang berusaha menyesatkan manusia yang hidup di dunia, termasuk orang percaya. Penyesat itu berusaha untuk menyesatkan agar manusia tidak diam dalam kebenaran secara utuh. Hanya Yesus satu-satunya yang benar tidak dapat disesatkan oleh roh-roh penyesat dengan berbagai macam ajaran yang dilontarkan oleh penyesat.

Yesus datang ke dunia untuk mencari dan menyelamatkan yang terhilang. Sejak manusia jatuh dalam dosa dan kehilangan kemuliaan Allah maka iblis dan roh-roh penyesat yang memutar-balikan perkataan TUHAN ALLAH memiliki pengaruh yang besar dari manusia sebab manusia bukan kebenaran. Hanya Yesus yang hidup benar, dalam Dia tidak ada dusta dan mengetahui aneka tipuan iblis. Salah satu yang menarik, iblis yang telah menipu, menyesatkan dan membunuh, ia ingin dikasihi oleh manusia sehingga memunculkan ajaran kelompok tertentu untuk mengasihi iblis, seperti:
  • St. Isaac dari Niniveh (St. Isaac orang Syria): "Apa itu hati yang penuh kerahiman? Itu adalah hati yang berkobar-kobar bagi seluruh ciptaan, bagi umat manusia, bagi burung-burung, bagi hewan-hewan, bagi IBLIS, dan bagi semua yang ada."
  • Dokumen "Towards A Spirituality For Synodality" (Menuju Spiritualitas Untuk Sinodalitas) dimana perlu keterbukaan hati dalam kasih dan kerahiman terhadap segala sesuatu dengan menjadikan St. Isaac dari Niniveh sebagai rujukan.
  • Lori dari Jawaban.com mengutip Desiringgod.org menyatakan bahwa Tuhan dan anak-anak-Nya hidup di dalam kasih terhadap musuh, termasuk si iblis.
  • Abah Iqbal menulis di Kompasiana, "Tuhan memang lebih mengetahui apa-apa yang tidak kami ketahui. ”Namun aku percaya ada hal-hal yang Tuhan tidak ketahui akan apa yang kulakukan, karena yang kulakukan adalah luapan kasih sayang dari pencerahan akal budi..yang merupakan bagian dari jatidiri Tuhan. Kutempuh resiko itu, demi Iblis sahabatku, yang telah hidup penuh penderitaan sepanjang zaman...”
Dampak dari ajaran kerahiman yang dicetuskan St. Isaac dari Niniveh adalah semua yang ada dalam neraka akan dibebaskan karena kasih kerahiman Allah sebagai paham dari apokatastasis yang jelas keliru sebab seperti surga kekal maka setiap penghuni neraka juga kekal. Dalam konsili Konstantinopel pandangan apokatastasis ditolak. St. Isaac dari Niniveh yang hidup setelah konsili Konstantinopel 543 Masehi mengajarkan paham tersebut dengan alasan Kitab wahyu belum diterima sebagai kanon dalam gereja Syria.

Alkitab mengajarkan untuk mengasihi orang yang memusuhi kita bahkan mendoakannya agar berkat Tuhan juga tercurah kepada mereka. Mendoakan musuh ada dalam satu kesatuan mengasihi sesamamu manusia. Karena kasih-Nya maka Yesus menjadi korban penebus salah sehingga manusia yang berdosa diampuni dan diselamatkan jika bertobat dan lahir baru karena menjadikan Yesus Kristus Tuhan menjadi Raja yang berdaulat dalam hidup kita.

Ada perbedaan yang mendasar antara manusia dan iblis dimana iblis berbuat dosa atas kemaunya sendiri tanpa ada yang membujuk dan dilakukan dengan penuh kesadaran karena pengetahuan mencukupi untuk bertanggung-jawab dengan sepenuhnya. Manusia berbuat dosa akibat tipu daya iblis yang dan setelah menyadari kekeliruan, manusia kemungkinan ada keinginan untuk berbalik dari perbuatannya yang tidak benar dengan bertobat berbeda dengan iblis yang mengeraskan hatinya untuk bertekun dalam dosa.

Manusia memutuskan berdasarkan pertimbangan yang terbatas dimana kadang kala tidak tahu risiko yang harus ditanggung di masa depan. Keputusan manusia terkadang berdasarkan pertimbangan di luar dirinya, beda dengan iblis lahir sepenuhnya keputusannya sendiri dengan menyadari dampak yang ditimbulkan sebab memiliki pengetahuan yang lebih baik.

Bila becermin dari Thomas Aquinas, mengasihi erat kaitannya dengan persahabatan yang berdampak jika kita mengasihi iblis berarti kita bersahabat dengan Iblis. Apakah Vatikan yang mengeluarkan dokumen "Towards A Spirituality For Synodality" telah menjadi sahabat iblis sesuai pengajaran St. Thomas Aquinas? Mengasihi sesuatu terwujud karena ada hasrat berbuat baik bagi yang dikasihi. Apakah iblis akan berubah menjadi baik jika kita mengasihi dia? Bukankah iblis berketetapan hati untuk menentang dan berontak kepada TUHAN? Apakah kita jadi sahabat iblis agar tidak alami penganiyaan kerena hidup beriman dalam mengikut Yesus? Jika ingin mendapatkan sesuatu dari iblis apakah berarti suatu saat menjadi penyembah iblis? Alkitab menjelaskan bahwa Tuhan telah mengadakan permusuhan antara engkau (ibis) dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya. (Kejadian 3:15) Puncak permusuhan itu antara manusia dengan iblis terjadi ketika keturunan perempuan yaitu Yesus Kristus diremukkan tumitnya oleh iblis dengan peristiwa penyaliban tetapi iblis pun mengalami kekalahan sebab kepalanya remuk karena Yesus tidak melakukan dosa saat alami penderitaan yang amat sangat waktu disalibkan kemudian Ia bangkit dari kematian yang mematahkan kutuk dosa dan maut akibat perbuatan manusia yang diwakili Adam dan Hawa menuruti perkataan iblis yang menyesatkan.

Dalam catatan open doors tercatat sudah banyak pengikut Yesus dianiaya dan menjadi martir. Kita memang harus mendoakan mereka yang melakukan penganiayaan, tetapi melawan roh jahat yang mengerakkan orang-orang bertindak melakukan penganiayaan dengan menyerahkan roh-roh jahat kepada TUHAN Sang Hakim yang mengadili mereka dengan adil. Kita mengasihi orang-orang yang ditawan oleh iblis sehingga mereka menentang pekerjaan TUHAN. Contoh Saulus yang menganiayaan jemaat Kristen mula-mula sehingga terlibat dalam pembunuhan Stefanus, tetapi Stefanus mengasihi para pembunuhnya dan Saulus bertobat kemudian menjadi penginjil yang dipakai TUHAN dan dikenal sebagai Paulus. Tetapi Stefanus tidak meminta agar iblis yang menyesatkan para penganiaya Kristem untuk dikasihi!

Jika kita membenci iblis sebagai respon menolak mengasihi iblis apakah suatu tindakan berdosa? Alkitab memberikan pengajaran tentang membenci sesuatu. Bukankah dalam Alkitab, membenci itu dikelompokkan menjadi dua bagian? Kelompok orang yang membenci dibagi dua, yaitu:
  1. Membenci yang dibenarkan Tuhan dan bukti mengasihi Tuhan. (Mazmur 97:10 Hai orang-orang yang mengasihi TUHAN, bencilah kejahatan! Dia, yang memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya, akan melepaskan mereka dari tangan orang-orang fasik.)
  2. Membenci yang tidak dikehendaki Tuhan dan dianggap bersalah menurut Tuhan (1 Yohanes 4:20 Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
Manusia tidak dapat menghindari dari sikap mengasihi dan membenci sebab hal itu manusiawi tetapi siapa yang dikasihi dan siapa yang dibenci itu yang menjadi persoalan. Perhatikan >> Matius 6:24 Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." Berdasarkan Matius maka tidak mungkin orang mengasihi TUHAN tetapi mengasihi iblis.

Sebagai murid Yesus Kristus, kita diberi kuasa untuk mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, (Markus 16:17) Orang yang mengasihi iblis tidak mungkin melakukan pengusiran terhadap iblis sebab hal itu melawan prinsip hidupnya yang bersahabat dengan iblis. Markus juga mempertegas bahwa orang yang percaya harus bersikap tunduk kepada Allah dan melawan iblis dengan mengusirnya - tentu saja harus bersedia dengan risiko yang dihadapinya, yaitu iblis akan memusuhi dan merencanakan yang kejahatan bagi mereka yang menentangnya.

Bagaimana dengan pengajar yang mengajarkan untuk mengasihi iblis? Tuhan sendiri yang akan menilai mereka. Contoh: Saat Yesus berkata bahwa diri-Nya akan menderita maka Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menggunakan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa engkau. Yesus menjawab "enyahlah Iblis". Petrus bukan Iblis tetapi pikirannya adalah keinginan iblis. Kita yang diberikan pengertian untuk mengasihi TUHAN dan membenci iblis sepatutnya menolak untuk mengasihi iblis yang berdusta, mencuri dan membunuh.

Pesan TUHAN kepada jemaat Tiatira yang dicela karena kehadian nabiah mengajar dan menyesatkan dengan berbuat zinah (menyembah berhala) dan mempelajari seluk beluk iblis hingga tersesat, yaitu peganglah ajaran yang benar sampai TUHAN YESUS datang kembali jangan ikuti anjuran untuk mengasihi iblis dengan menjalin persahabatan.

Para setan yaitu iblis beserta para malaikat yang jatuh telah diremukkan oleh Yesus Kristus. Beberapa dari iblis ini sudah terpenjara dalam "belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar" (Yudas 1:6) di atas dosa mereka. Masih tetap ada yang aktif menyesatkan, mereka sebagai "pemerintah-pemerintah...penguasa-penguasa...penghulu-penghulu dunia yang gelap ini...roh-roh jahat di udara" pada Efesus 6:12. Pesan TUHAN - janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Ketahuilah bahwa Aku (Yesus) menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.

×
Berita Terbaru Update