-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Kisah Hidup Rut

Senin, 30 Januari 2023 | Januari 30, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-16T22:03:25Z
Rut רוּת seorang wanita Moab yang menikah dengan orang Israel. Lahir abad ke-14 SM dan meninggal abad ke-13 SM dengan lama hidup diduga 172 tahun. Suami yang pertama adalah Mahlon saudara dari Kilyon anak dari Elimelekh dan Naomi saat mereka sekeluarga mengungsi ke tanah Moab karena timbulnya bencana kelaparan di Yehuda. Mahlon menikah dengan Ruth sedangkan Kilyon dengan Orpa. Ada yang menduga (Rabbi Yossi - Talmud Babilonia) bahwa Rut adalah putri atau cucu perempuan Eglon, raja Moab. Tetapi di tempat pengungsian Naomi kehilangan suami dan kedua anak laki-laki sehingga tinggallah mereka bertiga yaitu Naomi, Orpa dan Rut yang masih hidup. Rut hidup bersama Mahlon berlangsung sepuluh tahun dan tanpa anak.

Tanpa kehadiran pria dalam keluarga Naomi diduga berdampak dalam perekonomian keluarga yang alami kemorosotan. Naomi pun mendengar kabar bahwa masa kelaparan di Yehuda sudah berlalu hingga timbul niatan dalam hatinya untuk kembali pulang ke Yehuda. Naomi menyuruh Orpa dan Rut untuk kembali kepada keluarga ibunya lalu menikah kembali dengan pria lain. Orpa dan Rut menolak permintaan Naomi yang menyuruh menantunya meninggalkan Naomi seorang diri tetapi Naomi memberitahukan bahwa ia tidak mungkin memiliki anak lagi yang dapat dinikahi oleh Orpa dan Rut. Mereka bertiga menangis lalu Orpa memutuskan kembali kepada keluarga asalnya meninggalkan Naomi kembali kepada bangsanya, yaitu Moab. Naomi kemudian mengirim Rut kepada kelluarganya seperti Orpa tetapi Rut menyatakan sikapnya "ke mana kamu pergi aku akan pergi, dan di mana kamu menginap, aku akan menginap. Orang-orangmu akan menjadi bangsaku, dan Tuhanmu Tuhanku. Di mana kamu mati aku akan mati, dan di sana aku akan dikuburkan." Sepertinya baik Naomi, Rut maupun Orpa sebelumnya sama-sama beribadah kepada TUHAN ALLAH ISRAEL.

Naomi dan Rut berdua berangkat ke Yehuda, di Betlehem. Setiba di Betlehem terkejut dengan kedatangan Naomi dan Naomi berkata jangan panggil nama Naomi melainkan sebut Mara, sebab Yang Mahakuasa melakukan banyak yang pahit kepadaku. Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan kosong TUHAN memulangkan aku. Mengapa menyebutku Naomi, karena TUHAN telah bersaksi menentangku dan Yang Mahakuasa mendatangkan malapetaka kepadaku. Naomi dan Rut menantunya orang Moab tinggal di Betleham.

Naomi dan Rut tiba di Betlehem pada awal musim panen jelai dan tinggal dikerabat Elimelekh. Rut memutuskan berangkat ke ladang jelai untuk memungut sisa-sisa penuai seperti yang tertera dalam Ulangan 24:19 "Apabila engkau menuai di ladangmu, lalu terlupa seberkas di ladang, maka janganlah engkau kembali untuk mengambilnya; itulah bagian orang asing, anak yatim dan janda--supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala pekerjaanmu."

Rut memungut sisa jelai di ladang Boas setelah meminta izin untuk bekerja kepada Naomi, katanya: "Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku." Dan sahut Naomi kepadanya: "Pergilah, anakku." Boas datang keladangnya dan bertanya siapakah wanita muda ke pegawainya lalu menyuruh Rut tidak keluar dari ladangnya pindah ke ladang orang lain dengan memberi pesan jika Rut haus dapat minumm air di bejana-bejana di ladang.

Dalam pertemuan pertama antara Rut dan Boas, Rut bertanya mengapa Boas begitu baik terhadap dirinya yang adalah orang asing? Boas menjawab bahwa ia telah mendengar kesetiaan Rut terhadap Naomi lalu berlanjut saat makan, Boas mengundang Rut makan bersama lalu memberi intruksi kepada para penuai untuk tidak mencela atau menghardiknya dan bahkan mengeluarkan jelai dari bungkusan mereka dan biarkan dipungut oleh Rut. Rut memungut sisa panen di ladang Boas selama panen jelai dan gandum.

Naomi kemudian berkata kepada Rut untuk mencari perlindungan (pria) agar berbahagia dengan menyodorkan Boas sebagai sanak keluarga sebagai pria pilihan menurut Naomi. Naomi menyuruh Rut untuk mandi dan berurap lalu kenakan pakaian yang bagus dan pergi ke tempat pengirikan. Jika Boas tidur datanglah dekat, singkapkanlah selimut dari kakinya dan berbaringlah di sana. Maka ia akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan. Rut menurut dan mengerjakan apa yang dikatakan Naomi, mertuanya.

Boas terjaga dari tidurnya pada tengah malam. Ia terkejut setelah meraba sekelilingnya terdapat seorang perempuan berbaring di sebelah kakinya. Lalu bertanya siapakan engkau? maka terdengar suara "Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu melindungi hambamu ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus kami. Boas pun menyetujui permintaan Rut tetapi ada dua kerabatnya yang lebih berhak. Pagi hari pergilah Boas ke gerbang kota bertemu dengan kerabatnya yang lebih berhak. Kedua kerabatnya menolak mengunakan hak untuk "melindungi" Rut. Maka Boas dan Rut menikah.

Yitzhak Berger menyatakan bahwa rencana Naomi adalah agar Rut merayu Boaz, sama seperti putri Tamar dan Lot "merayu anggota keluarga yang lebih tua untuk menjadi ibu dari keturunan mereka". Tetapi pada saat yang menentukan, "Rut menolak semua upaya rayuan dan malah meminta persatuan resmi yang permanen dengan Boas."

Dengan pernikahannya dengan Boas maka Rut masuk dalam daftar silsilah yang akan melahirkan Raja Daud seperti tertulis dalam Injil Matius yang otomatis leluhur dari Yesus Sang Mesias. Daftar silsilah itu adalah: Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram, Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, Isai memperanakkan raja Daud.

Rut memberikan teladan dalam hal selain ketaatan dan kasih dan perhatian terhadap Naomi sang mertua adalah diantaranya:
  • Ketekunan - ketika Rut tiba di Betlehem , dia segera berangkat untuk mengumpulkan bulir jelai, tanpa menunggu Naomi memberitahunya. Rut memungut sepanjang hari, hampir tanpa istirahat. Dan di penghujung hari, Rut kembali ke Naomi dengan membawa jelai dalam jumlah besar, yang cukup untuk mereka selama beberapa hari.
  • Kesederhanaan - setelah Baos mengungkapkan penghargaan kepadanya karena telah membantu Naomi, Ruth menjawab dengan sangat rendah hati dan mengabaikan hal-hal baik yang dikatakan Baos tentang dia. Ruth memanggilnya "Tuan", dan memperkenalkan dirinya sebagai budaknya. Dengan melakukan itu, dia menekankan bahwa dia adalah tuannya dan dia menerima tempatnya sebagai wanita miskin yang membutuhkan bantuannya.
  • Syukur - setelah Boas menunjukkan perlakuan istimewanya, Rut berlutut dan membungkuk padanya, dan bertanya dengan heran mengapa dia mendapat hak istimewa untuk menerima perlakuan khusus seperti itu, lagipula dia adalah wanita asing, bukan dari Israel
Perspektif Kristen berdasarkan pendapat Katharine Doob Sakenfeld bahwa Rut adalah model cinta kasih (hesed) sebab bertindak mempromosikan kesejahteraan orang lain seperti menemani ibu mertuanya ke Batlehem sebagai orang asing dan menjadi pemungut sisa panen dengan atribut status pekerja rendahan hingga menyetujui rencana Naomi untuk menikah dengan Boas. Rut memiliki peran penting dalam memulihkan dan merehabilitasi status Naomi dalam lingkungan mayarakat di Betlehem seperti yang diungkapkan Barry Web.

Rut adalah seorang tokoh yang dihormati karena selain nenek moyang Mesias dan nenek buyut Daud Raja Israel, ia juga mengerti dan menjalankan dengan sungguh-sungguh hukum Musa. Rut menjadi tokoh yang dihormati sebagai orang yang pindah masuk ke dalam agama Yahudi dan mengerti prinsip-prinsipnya serta menjalankan dengan sungguh-sungguh. Rut juga dianggap nenek moyang Mesias Yahudi, yaitu sebagai nenek buyut Daud, raja Israel. Rut kemudian dimakamkan dan ditemukan dalam reruntuhan Deir Al Arba'een di bagian Tel Rumeida di Hebron - satu lokasi dengan cucunya yaitu Isai.

Kisah hidup Rut menjadi catatan khusus dalam Alkitab dan dituangkan dalam Kitab Rut sebagai Kitab Kanon



Tulisan lainnya:
Alkitab menjawab Filsafat Keberadaaan Manusia
Nilai Manusia
Hormat Terhadap Orang Tua
Masalah Yang Mengikat Keluarga
TUHAN Dan Hidup Bahagia Tanpa Anak


×
Berita Terbaru Update