-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Manusia Dan Makanannya

Kamis, 31 Agustus 2017 | Agustus 31, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2021-04-03T19:41:00Z
Kejadian 1:29 Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.

Tuhan menciptakan manusia dan Dia memberikan manusia makanan khusus, yaitu segala tumbuh-tumbuhan berbiji. Perintah Tuhan itu kemudian berubah saat Nuh keluar dari Bahtera yang menjadikan manusia sebagai omnivora, lalu saat Bangsa Israel mengikat perjanjian dengan Tuhan dengan hadirnya hukum Taurat lalu kemudian Petrus melihat penglihatan di rumah Kornelius.

Mengapakah hal makanan mengalami pergesaran?
Manusia di ciptakan sebagai makhluk herbivora. Sebagai makhluk herbivera, kemudian menjadi omnivora. Manusia di buat untuk mengkonsumsi tumbuhan berbiji. Secara teknis tubuh manusia antara lain :
  • MULUT. Mulut manusia terbuka kecil, sedangkan binatang pemakan daging seperti anjing mempunyai mulut yang terbuka lebar sehingga segumpal besar daging bisa masuk ke dalam mulut.
  • SUSUNAN GIGI. Manusia mempunyai gigi Seri yang memotong tajam dengan gigi geraham yang datar atau rata digunakan untuk melumatkan dan mengunyah makanan sama seperti hewan herbivora (pemakan tanaman). Pada segi lain, pemakan daging (karnivora) mempunyai gigi taring yang panjang, kuat dan tajam untuk merebut dan merobek-robek daging. Gigi taringnya tajam di sisinya sampai mendekati rahang yang digunakan untuk memotong daging.
  • GERAKAN RAHANG. Gerakan rahang pemakan daging searah buka dan tutup saja. Di pihak lain binatang pemakan tanaman mempunyai tiga gerakan rahang yang berbeda - vertikal atau keatas dan ke bawah ke samping, atau ke sisi-sisi dan ke depan clan ke belakang seperti manusia.
  • USUS. Pemakan daging memiliki perut yang sederhana, usus kecil yang pendek, dan usus besar yang sangat pendek, lurus dan licin. Di pihak lain, pemakan tanaman mempunyai kapasitas perut yang lebih besar dengan bagian-bagiannya yang seringkali rumit, misalnya perut ternak piaraan/sapi yang berlipat-lipat ganda. Usus kecilnya sangat panjang dan usus besarnya panjang dan licin. Usus manusia tidak berbentuk seperti para pemakan daging.
  • JALUR KERINGAT. Pemakan tanaman berkeringat melalui kulit sama seperti manusia, sedangkan hewan pemakan daging berkeringat melalui mulut. Ludah manusia mengandung enzim ptilin, sama seperti hewan pemakan tanaman, yang digunakan untuk mencerna tepung, tajin. Manusia meminum air dengan mengisap/menyedot seperti pemakan tanaman. Sedangkan semua hewan pemakan daging menghirup dengan lidah mereka. Garam empedu manusia seperti hewan pemakan tanaman dan bukan seperti pemakan daging.
Sejumlah tiori kaitannya antara pola makan ideal dengan struktur tubuh antara lain:

Karnivora mempunyai ciri-ciri :
  • Otot-otot wajah : tereduksi untuk memungkinkan mulut menganga lebar.
  • Tipe rahang : sudut tidak melebar.
  • Lokasi sendi rahang : Pada dasar yang sama dengan gigi geraham.
  • Gerakan rahang : memotong ; minimal gerakan dari sisi ke sisi.
  • Otot-otot utama rahang : temporalis.
  • Bukaan mulut vs ukuran kepala : lebar.
  • Gigi seri : pendek dan meruncing.
  • Gigi taring : panjang, tajam, dan berlekuk.
  • Gigi geraham : tajam, bergigi, dan berbentuk mata pisau.
  • Pengunyah : tidak ada, menelan makanan secara utuh.
  • Air liur : tidak ada enzim pencernaan.
  • Tipe lambung : sederhana.
  • Asam lambung : kurang dari atau sama dengan pH 1 dengan makanan dalam lambung.
  • Kapasitas lambung : 60 % hingga 70 % dari volume total saluran pencernaan.
  • Panjang usus halus : 3 hingga 6 kali panjang tubuh.
  • Termostasis : hiperventilasi.
  • Usus besar : sederhana, pendek, dan halus ; tidak ada fermentasi.
  • Hati : dapat mendetoksifikasi vitamin A.
  • Ginjal : air seni secara ekstrem terkonsentrasi.
  • Kuku : cakar-cakar tajam.
Herbivora mempunyai ciri-ciri :
  • Otot-otot wajah : berkembang dengan baik.
  • Tipe rahang : sudut melebar.
  • Lokasi sendi rahang : di atas dasar gigi geraham. 
  • Gerakan rahang : tidak memotong ; gerakan dari sisi ke sisi maupun dari depan ke belakang. 
  • Otot-otot utama rahang : masseter dan pterygoids. 
  • Bukaan mulut vs ukuran kepala : kecil. 
  • Gigi seri : luas, berbentuk seperti sekop dan mendatar. 
  • Gigi taring : tumpul dan pendek atau panjang ( untuk pertahanan ), atau tidak ada. 
  • Gigi geraham : mendatar dengan gigi taring vs permukaan kompleks. 
  • Pengunyah : dibutuhkan proses pengunyahan lama. 
  • Air liur : enzim pencerna karbohidrat. 
  • Tipa lambung : ruang sederhana atau banyak. 
  • Asam lambung : pH 4 hingga 5 dengan makanan dalam lambung. 
  • Kapasitas lambung : kurang dari 30 % volume total saluran pencernaan. 
  • Panjang usus halus : 10 hingga lebih dari 12 kali panjang tubuh. 
  • Termostasis : berkeringat. 
  • Usus besar : panjang, kompleks, mungkin berkantong-kantong ; fermentasi mungkin terjadi. 
  • Hati : tidak dapat mendetoksifikasi vitamin A 
  • Ginjal : air seni terkonsentrasi secara moderat. 
  • Kuku : kuku-kuku mendatar atau ujung yang tumpul. 
Omnivora mempunyai ciri-ciri : -
  • Otot-otot wajah : tereduksi. 
  • Tipa rahang : sudut tidak melebar. 
  • Lokasi sendi rahang : pada dasar yang sama dengan gigi geraham. 
  • Gerakan rahang : memotong ; minimal gerakan sisi ke sisi. 
  • Otot-otot utama rahang : temporalis. 
  • Bukaan mulut vs ukuran kepala : lebar. 
  • Gigi seri : pendek dan meruncing. 
  • Gigi taring : panjang tajam, dan melengkung. 
  • Gigi geraham :seperti mata pisau dan atau mendatar. 
  • Pengunyah : menelan makanan utuh dan menggiling secara sederhana. 
  • Air liur : tidak ada enzim pencernaan. 
  • Tipe lambung : sederhana. 
  • Asam lambung : kurang dari atau sama dengan pH 1 dengan makanan dalam lambung. 
  • Kapasitas lambung : 60 % hingga 70 % dari volume total saluran pencernaan. 
  • Panjang usus halus : 4 hingga 6 kali panjang tubuh. 
  • Termostasis : hiperventilasi. 
  • Usus besar : sederhana, pendek, dan lembut ; tidak terjadi fermentasi. 
  • Hati : dapat mendetoksifikasi vitamin A. 
  • Ginjal : air seni secara ekstrem terkonsentrasi. -Kuku : cakar-cakar yang tajam. 
Manusia mempunyai ciri-ciri :
  • Otot-otot wajah : berkembang dengan baik. 
  • Tipe rahang : sudut melebar. 
  • Lokasi sendi rahang : di atas dasar gigi geraham. 
  • Gerakan rahang : tidak memotong ; gerakan sisi ke sisi yang baik, depan ke belakang. 
  • Otot-otot utama rahang : masseter dan pterygoid. 
  • Bukaan mulut vs ukuran kepala : kecil. 
  • Gigi seri : luas, berbentuk seperti sekop dan mendatar. 
  • Gigi taring : pendek dan tumpul. 
  • Gigi geraham : mendatar dengan gigi taring menonjol ( nodular cusps ). 
  • Pengunyah : dibutuhkan proses pengunyahan lama. 
  • Air liur : enzim pencerna karbohidrat. 
  • Tipe lambung : ruang sederhana. 
  • Asam lambung : pH 4 hingga 5 dengan makanan dalam lambung. 
  • Kapasitas lambung : 21 % hingga 27 % volume total saluran pencernaan. 
  • Panjang usus halus : 10 hingga 11 kali panjang tubuh. 
  • Termostasis : berkeringat. 
  • Usus besar : panjang, kompleks, berkantong-kantong ; fermentasi mungkin terjadi. 
  • Hati : tidak dapat mendetoksifikasi vitamin A. 
  • Ginjal : air seni terkonsentrasi secara moderat. 
  • Kuku : kuku-kuku mendatar. 
Ilmu pengetahuan telah membuktikan, bahwa manusia memiliki kecenderungan dimasukan ke dalam kelompok herbivora, bukan omnivora meskipun sudah tidak murni sebagai herbivora.

Nuh diberikan kebebasan oleh Tuhan untuk memakan makanan hewani. Kejadian 9:3 Segala yang bergerak, yang hidup, akan menjadi makananmu. Aku telah memberikan semuanya itu kepadamu seperti juga tumbuh-tumbuhan hijau. Ada suatu perubahan dari perintah Tuhan. Mengapa terjadi perubahan?
Nuh hidup dalam kondisi bumi yang berbeda dengan generasi sebelum air bah dimana bumi dibungkus air baik atas cakrawala dan dari dalam perut bumi. Air di atas bumi telah jatuh ke dalam bumi sehingga lapisan atmosfer bumi hanya terdiri gas ozon saja. Perubahan iklim mengakibatkan memerlukan tambahan konsumsi agar dapat aneka asupan penting demi aktivitas manusia dalam situasi yang berubah. Perubahan situasi iklim lebih dominan dibandingkan bahwa manusia sudah memiliki teknologi pangan yang signifikan sehingga dapat mengolah hewan untuk dikonsumsi. Perubahan Iklim membuat rantai makanan dapat alami gangguan, misalnya ledakan ulat, ledakan belalang dll yang menganggu hasil panen tumbuhan, menyusutnya air sungai membuat ikan mudah ditangkap atau banjir yang dapat menghanyutkan hewan masuk ke rumah, perubahan cuaca berakibat perubahan pola tanam bahkan pola tumbuhan yang ditanam agar tetap tersedia hasil dari tanah untuk dikonsumsi. Perubahan iklim sangat membuat manusia alami perubahan pola konsumsi makanan adalah sangat wajar.

Dalam perkembang selanjutnya hadirlah Hukum Taurat yang mengatur manusia dalam mengkonsumsi makanan bagi dirinya. Makanan dibedakan menjadi makanan halal dan makan haram. Makan halal adalah makanan yang diperbolehkan untuk dikonsumsi. Seluruh makanan dari Tumbuhan secara praktis diizinkan untk seluruhnya dikonsumsi, tetapi hewan dibedakan menjadi yang Halal dan Haram. Dengan mengkonsumsi makanan halal bangsa Israel dapat bersaing dengan orang-orang di Kanaan yang jauh lebih besar secara perawakannya misalnya adanya orang-orang raksasa ; seperti Goliat saat bertempur dengan Daud.
Dalam Perjanjian Baru, Petrus seorang yang memegang teguh aturan makanan halal dan haram mendapatkan petunjuk Tuhan bahwa mulai saat itu tidak ada lagi perbedaan antara makanan halal dan haram.
  • {Kisah Para Rasul 11:7 Lalu aku mendengar suara berkata kepadaku: Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!
  • 11:8 Tetapi aku berkata: Tidak, Tuhan, tidak, sebab belum pernah sesuatu yang haram dan yang tidak tahir masuk ke dalam mulutku.
  • 11:9 Akan tetapi untuk kedua kalinya suara dari sorga berkata kepadaku: Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram!
  • 11:10 Hal itu terjadi sampai tiga kali, lalu semuanya ditarik kembali ke langi} 
Aturan makanan yang tidak diperbolehkan adalah : (Kisah Para Rasul 1515:20 tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah.)
Perubahaan pola konsumsi dari herbivora kepada omnivora memiliki dampak pada usia harapan hidup, meski tidak sepenuhnya disebabkan oleh pola makan sebab perubahan iklim, polusi .... menurunkan kualitas lingkungan hidup yang berpengaruh kepada kesehatan dan mengurangi usia harapan hidup,terlebih lebih dengan pola asupan makanan keliru yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh yaitu menu seimbang.


Tuhan Yesus mengajarkan bahwa yang menajiskan manusia adalah segala sesuatu yang keluar dari hati manusia. [Matius 15:18 Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang.]
Perbedaan terjadi karena telah berubahnya keadaan bumi. Bila mengamati perubahan iklim akibat pemanasan global, maka diperkirakan akan ada ledakan serangga yang berakibat manusia diperhadapkan kepada serangga sebagai hama atau serangga sebagai pemenuhan konsumsi daging dan gizi, Profesor Arnold van Huis, entomologis dari Wageningen University di Belanda, agar manusia mulai membiasakan diri memakan serangga sepertinya masuk akal. Salah seorang konsultan ahli FAO itu menyarankan agar manusia mulai mengubah perilaku dari mengonsumsi daging sapi ke serangga.

Alkitab mengisahkan kehidupan manusia dari sejak diciptakannya langit dan bumi sampai hancurnya bumi di hari kiamat. Dalam perjalanan kehidupan manusia terjadi perubahan situasi yang dihadapi manusia termasuk iklim dan makanan yang mempengaruhi konsumsi manusia. Dari aneka perubahan pola konsumsi yang diberikan melalui Alkitab maka pola makanan utama adalah dari tumbuhan yang dilengkapi oleh hewan yang halal dan kemudian segala makhluk hidup di dunia dengan memperhatikan prioritas utama yakni tumbuhan. Laporan dari dunia kedokteran, pengunaan vaksin meningitis bagi calon jamaah haji dan umrah. Vaksin itu diperoleh dari enzim babi.
Perubahan iklim yang mengakibatkan ledakan bakteri, virus dan protozoa akibat masukan tambahan dari besi akibat pencemaran air hujan bersama dengan meningkatnya suhu permukaan laut. [lihat http://www.news-medical.net/news/20110220/5675/Indonesian.aspx?page=2]  Sekalipun semuanya dapat dimakan, namun tetap harus memperhatikan hal yang utama bahwa sesungguhnya manusia didesain sebagai herbivora dan menjadi omnivera mengutamakan hewan yang halal.
Segala sesuatu dapat dikonsumsi karena perubahan yang mendasar yang dihadapi manusia, terutama perubahan iklim global sebagai dampak sebagai rumah kaca. Efek Rumah Kaca meningkatkan resiko penyakit. Setiap makhluk hidup ciptaan Tuhan memiliki nilai manfaat bagi manusia dalam menghadapi permasalahan yang ditimbulkan dari efek negatif rumah kaca.

Tuhan yang menciptakan manusia mengerti dan mengetahui apa yang terjadi akibat perubahan iklim. Dia memberikan kebebasan memilih menu makan agar manusia dengan akal dan pengertiannya dapat menikmati kehidupan di dunia yang sudah penuh dengan polusi dan meningkatkan daya tahan tubuh dalam dunia yang alami perubahan.
×
Berita Terbaru Update