Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Rabu, 14 Maret 2018

Kelahiran Benyamin - Rahel Meninggal.

Kejadian 35:18 Dan ketika ia hendak menghembuskan nafas--sebab ia mati kemudian--diberikannyalah nama Ben-oni kepada anak itu, tetapi ayahnya menamainya Benyamin.

Setelah Yakub ke Betel untuk kedua kalinya dan mendapatkan firman Allah yaitu beranakcuculah dan bertambah banyak ...... kemudian mempersembahkan korban curahan dan menuangkan minyak diatasnya maka berangkatlah Yakub dan rombongan dari Betel. Ketika mereka tidak berapa jauh dari Efrata, bersalinlah Rahel, dan bersalinnya itu sangat sukar.

Alkitab tidak merinci mengapa Rahel melahiran sukar dimana pada masa sekarang dapat melakukan operasi ceasar. Rahel mengalami kesukaran melahirkan sekalipun ada bidan pada masa itu yang menanganinya. Melahirkan sukar menurut bundaupdate dapat disebabkan oleh: Kontraksi yang lemah, Kantung kemih yang penuh, Salah posisi, Bayi sungsang, Tidak ada pelebaran serviks, Air ketuban tidak pecah, Bayi terbalik, dan Epidural. Diduga Rahel mengalami salah satu dan atau lebih yang merupakan penyebab kelahiran sukar yang saat ini dapat selesaikan dengan operasi ceasar meskipun tetap saja ada resiko kematian Ibu Saat Melahirkan, misal disebabkan perdarahan, gangguan hipertensi (preeklampsia dan eklampsia), dan sepsis merupakan penyebab lebih dari setengah kematian ibu di seluruh dunia. Lebih dari seperempat dari angka kematian disebabkan penyebab tidak langsung, seperti infeksi pasca melahirkan, komplikasi aborsi, komplikasi persalinan, dan pembekuan darah. ( thelancet.com)

Alkitab menyatakan Rahel sebelum meninggal sempat melihat bayi yang dilahirkan serta memberi nama kepada bayinya. Bayi itu diberi nama Ben-oni, tetapi Yakub, ayah bayi itu mengantinya dengan Benyamin. Full life menyatakan semua anak-anak Yakub diberi nama sesuai nama pemberian dari Lea dan Rahel sebagai ibunya kecuali untuk Benyamin.

Peristiwa kelahiran itu memberikan kehidupan kepada anaknya, tapi membawa kematian bagi dirinya sendiri. Perhatikanlah, meskipun rasa sakit dan bahaya dalam melahirkan dibawa pertama kali oleh dosa, adakalanya hal ini juga berakibat kematian pada para perempuan yang sangat saleh, yang meskipun tidak melahirkan dengan selamat, telah melaluinya dengan keselamatan yang kekal. Rahel pernah berkata dengan berapi-api, Berikanlah kepadaku anak, kalau tidak, aku akan mati. Sekarang setelah ia memperoleh anak-anak (karena ini adalah anaknya yang kedua), ia pun mati. Di sini, kematiannya disebut putuslah nyawanya. Perhatikanlah, kematian jasmani tidak lebih dari putus atau perginya nyawa ke dunia roh.

Rahel menamakan Ben-Oni ("anak kesulitanku") saat keadaan sekarat setelah melahirkan kedua meskipun dibantu bidan. Ben-Oni akan membebani rasa bersalah pada anak itu, karena dia akan merasa bertanggung jawab atas kematian ibunya. Yakub mengubah namanya menjadi nama terhormat, Benyamin, "anak tangan kananku," yang menunjukkan bahwa Yakub bahagia memiliki Benyamin sebagai putranya sekalipun Rahel wafat. Anak-anak harus dilindungi dari rasa bersalah mengenai kesusahan yang terjadi yang bukan kesalahan mereka.

Yakub menguburkan Rahel dekat tempat ia mati. Mengingat bahwa ia mati saat melahirkan, lebih baik untuk segera menguburkan dia. Oleh sebab itu Yakub tidak membawa jasadnya ke tanah pekuburan keluarganya. Jika jiwa telah beristirahat tenang setelah kematian, tidak menjadi soal di mana jasadnya dibaringkan. Kalaupun hanya di tempat pohon itu tumbang, biarlah hal itu terjadi. Di sini memang tidak disebutkan adanya perkabungan untuk kematian Rahel, sebab hal itu pasti dilakukan jadi tidak perlu disebutkan lagi. Tak diragukan lagi bahwa Yakub sangat berduka. Perhatikanlah, adakalanya penderitaan hebat menimpa kita tidak lama sesudah memperoleh penghiburan besar. Kecuali semangat Yakub terangkat oleh penampakan Allah yang Mahakuasa yang diberikan kepadanya, peristiwa kematian itu pasti terasa bagaikan duri dalam daging yang membuatnya harus merendahkan diri. Orang-orang yang menikmati anugerah istimewa yang hanya diberikan kepada anak-anak Allah, haruslah siap mengalami masalah-masalah yang biasa diderita anak-anak manusia.

Debora, yang pasti akan menjadi penghiburan bagi Rahel di tengah penderitaannya seandainya ia masih hidup, telah mati tidak lama sebelum itu. Perhatikanlah, saat datang dalam sebuah keluarga, tidak jarang kematian terjadi dua kali. Melalui kematian, Allah berbicara satu kali, bahkan dua kali. Para penulis Yahudi berkata, “Kematian Debora dan Rahel dimaksudkan untuk mengganti kerugian atas pembunuhan orang Sikhem yang dipicu oleh Dina, anak perempuan keluarga itu.”

Yakub mendirikan tugu di atas kubur Rahel. Jadi sampai lama sesudah itu, tempat itu dikenal sebagai kubur Rahel (1Sam. 10:2), dan campur tangan Allah menentukan bahwa di kemudian hari tempat ini jatuh ke tangan Benyamin. Yakub pernah mendirikan tugu untuk mengenang semua sukacita yang pernah dialaminya (ay. 14), dan di sini ia mendirikan tugu untuk mengenang dukacitanya.


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (97) Dogmatika (75) Hermeneutika (76) karakter (42) konseling (81) Lainnya (92) manajemen (67) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)