1 Korintus 15:33. Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
A. Dasar mendapatkan pasangan dan berpacaran
- Dasar umum seseorang mendapatkan pasangan dan berpacaran
- Daya tarik tubuh, kecantikan, ketampanan, kesempurnaan fisik, materi
- Cocok, suka sama suka, terpaksa, jatuh cinta, asmara yang membara
- Karena prakarsa/ kesepakatan orang tua, perjanjian, adat
- Karena kuasa kegelapan, guna-guna, pelet, kecelakaan, kepeleset
- Dasar khusus seseorang mendapat pasangan dan berpacaran
- Cinta yaitu kasih (ALlah adalah Kasih 1 Yohanes 4:8,16; Yohanes 17:23; Yeremia 31:3)
- Berdasarkan Cinta dalam arti umum, wajar, positif, perasaan menghormati, hubungan penuh kesan dan berarti
- Berdasarkan cinta dalam arti "asmara / amor
- Perasaan birahi (eros) yang membara, membakar dan sangat egois, pencemburu, mudah tersinggung, eksklusif
- Perasaan yang membara, membakar dan sangat berpotensi sebagai pelaku hubungan seks yang tidak wajar seperti seks bebas (Amsal 6:32-33), homoseks, lesbian, biseks, hyper seks, masturbasi, pornografi, jorok, kotor
- Selalu mengutamakan daya tarik seksual / sensual, dan berakibat pada penguguran kandungan (Yesaya 13:16,18)
- Bagaimana cinta antara pria dan wanita
- Wanita selalu menginginkan pria terus menerus menyatakan cintanya.
- Wanita selalu mengukur seberapa besar ia dicintai.
- Wanita selalu mendambakan berapa besar kesetiaan seorang pria
- Pria selalu mengukur seberapa besar ia bisa mencintai (gampang mencintai) dan tertarik melihat tubuh wanita.
- Pria selalu mengukur seberapa besar ia bisa terus merayu dengan kata kata, pamer, show.
- Faktor karakter seseorang yang terbentuk akibat pengaruh keturunan, lingkungan, pergaulan, keluarga, kebiasaan, pendidikan, intelektualitas, atau pengalaman masa lampau (trauma, kejiwaan, kepahitan dll) sangat menentukan seseorang dalam mendapatkan pasangan dan berpacaran.
- Faktor karakter seseorang yang terbentuk akibat pengaruh yang negatif seperti di atas, maka akan berakibat
- Mudah mempengaruhi, menguasai bahkan melukai bukan saja secara perasaan, kejiwaan tetapi secara fisik.
- Mudah menjadikan pasangannya sebagai objek tes, percobaan, uji coba
- penganut kelompok "test of love (seperti orang mau membeli buah harus dicoba dulu)
- Gampang jatuh cinta, gonta ganti pacar, pasangan
- Ingat!! yang namanya percobaan "tidak pernah berhenti".
- Hambatan mendapatkan pasangan dan berpacaran
- Kurang bergaul, kurang aktif
- Terlalu memiliki standar yang tinggi
- Standar mutlak ( 2 Korintus 6:14 satu iman, lahir baru, memiliki pertumbuhan rohani yang sama
- Standar tidak mutlak (suku, usia, fisik, tingkat pendidikan)
- Realitis ( suku, usia, Fidik, Orang Tua dll)
- Tidak mengerti etika pergaulan
- tidak memiliki kepribadian, penampilan, performance yang tahu diri
- Over acting, suka menyendiri, egois, sombong, kasar, arogan, vulgar dll
- Dari teman biasa dalam pergaulan sehari-hari
- Meningkat mennjadi teman agak khusus ( bisa disebut sahabat, tetapi bisa disebut pacar)
- Mulai kenal dengan berpegangan tangan
- Hindari pelukan & ciuman dalam peride ini
- Hindari meraba-raba yang berpotensi saling merangsang dan merasa ketagihan
- Pada fase ini, wanita akan sulit melepaskan diri karena merasa ketagihan
- Pria akan selalu bersifat memperdaya, agresif ditambah rayuan dan janji-janji palsu.
- Mengarah kepada pasangan tetap, untuk menjadi jodoh yang dikehendaki Tuhan melalui proses
- Harus mampu menghindar, lari, keluar dari jerat persetubuhan yang merendahkan derajat kedua-duanya.
- Hindari menjadi budak seks, budak dosa dimana dosa menjadi tuan
- Bertunangan atau menuju jenjang pernikahan
- Pertimbangan kematangan fisik.
- Pertimbangan kematangan emosional
- Pertimbangan kematangan jaminan ekonomi keuangan
- Pertimbangan tujuan hidup untuk masa depan