Teks di atas adalah gempa bumi yang besar yang akan terjadi di dunia. Gempa itu terjadi saat malaikat ketujuh menumpahkan cawannya saat murka Allah terjadi atas bumi dimana bumi ditimpa oleh gempa terbesar yang terjadi di muka bumi setelah ada manusia diciptakan dan diletakkan Tuhan di bumi.
Gempa saat cawan murka ketujuh melanda bumi, dampaknya berlawanan dengan gempa yang lebih besar telah terjadi di muka bumi sebelum ada manusia. Saat penciptaan, gempa besar adalah wujud kasih Tuhan kepada makhluk yang akan diciptakan-Nya, sedangkan saat murka Tuhan yang akan datang adalah penghukuman kepada ciptaan-Nya. Alkitab mencatat pada hari ketiga saat penciptaan maka muncullah daratan sehingga terjadinya air di bumi dikumpulkan dalam cekungan samudera saat benua muncul (Kejadian 1:9-10) Sebelum hari ketiga, air menutupi seluruh bumi. Benua tampaknya terangkat dan dasar laut tertekan selama proses patahan besar yang membentuk "dasar bumi." Kita diberitahu bahwa para malaikat melihat dan memuji Tuhan Yang Mahakuasa ketika proses yang menguncang bumi terjadi. (Ayub 38:4-7; Mazmur 148:1-6) Saat ini, kerak bumi (41% permukaan bumi) memiliki ketinggian rata-rata 2.000 kaki di atas permukaan laut, sedangkan kerak samudra (59% permukaan bumi) memiliki ketinggian rata-rata 13.000 kaki di bawah permukaan laut. Ini suatu peristiwa besar dimana malaikat yang menyaksikan akan terkagum. Daratan muncul di bumi untuk hidup makhluk hidup termasuk manusia.
Dalam hikmat-Nya saat penciptaan, maka bumi dibentuk sedemikian rupa sehingga manusia di bumi diingatkan bahwa suatu waktu tempat berpijak di bumi dapat terjadi guncangan yang hebat jelang hari besar sebelum lenyapnya langit dan bumi. Kerak bumi dijadikan mengalami pergerakan. Pergerakan kerak bumi dapat menimbulkan gelombang seismik karena adanya pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba dan berdampak terjadinya getar-getar di permukaan bumi, dinamakan gempa bumi. Gempa itu dapat disebabkan tiga kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng lainnya, yaitu apabila kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling mendekati (collision) dan saling geser (transform). Gerakan berlangsung lambat sehingga tidak dapat dirasakan oleh manusia namun terukur kira-kira sebesar 0-15 cm pertahun. Gerakan lempengan dapat macet dan saling mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi sampai pada suatu saat batuan pada lempengan tektonik tidak lagi kuat menahan gerakan dan terjadilah pelepasan energi.
Gempa bumi berakibat, seperti: "Getaran atau guncangan tanah (ground shaking), likuifaksi ( liquifaction), longsoran Tanah, tsunami, bahaya Sekunder (arus pendek,gas bocor yang menyebabkan kebakaran, dll)" Faktor-faktor yang Mengakibatkan Kerusakan Akibat gempabumi adalah: Kekuatan gempabumi, Kedalaman gempabumi, Jarak hiposentrum gempabumi, Lama getaran gempabumi, Kondisi tanah setempat, Kondisi bangunan.
Skala Richter adalah skala yang lazim digunakan untuk mengukur gempa bumi. Tabel skala Richter adalah sebagai berikut.
Skala Richter | Efek Gempa |
---|---|
< 2.0 | Gempa kecil, tidak terasa |
2.0-2.9 | Tidak terasa, tetapi terekam oleh alat |
3.0-3.9 | Seringkali terasa, tetapi jarang menimbulkan kerusakan |
4.0-4.9 | Dapat diketahui dari bergetarnya perabot dalam ruangan, suara gaduh bergetar. Kerusakan tidak terlalu signifikan. |
5.0-5.9 | Dapat menyebabkan kerusakan besar pada bangunan pada area yang kecil. Umumya kerusakan kecil pada bangunan yang didesain dengan baik |
6.0-6.9 | Dapat merusak area hingga jarak sekitar 160 km |
7.0-7.9 | Dapat menyebabkan kerusakan serius dalam area lebih luas |
8.0-8.9 | Dapat menyebabkan kerusakan serius hingga dalam area ratusan mil |
9.0-9.9 | Menghancurkan area ribuan mil |
10.0-10.9 | Terasa dan dapat menghancurkan sebuah benua |
11.0-11.9 | Dapat terasa di separuh sisi bumi. Biasanya hanya terjadi akibat tumbukan meteorit raksasa. Biasanya disertai dengan gemuruh. Contohnya tumbukan meteorit di teluk Chesepeak |
12.0-12.9 | Bisa terasa di seluruh dunia. Hanya terekam sekali, saat tumbukan meteorit di semenanjung Yucatan, 65 juta tahun yang lalu yang membentuk kawah Chicxulub |
> 13 | Belum pernah terekam |
Selain Skala Richter, juga dikenal Skala Mercalli sebagai satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi yang dibuat Giuseppe Mercalli pada tahun 1902. Skala Mercalli yang dimodifikasi, pada tahun 1931 oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann. Skala ini digunakan jika tidak ada peralatan seismometer. Satuan Skala Modified Mercalli Intensity adalah:
Skala MMI | Efek Gempa |
---|---|
I MMI | Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang |
2 MMI | Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. |
3 MMI | Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. |
4 MMI | Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi. |
5 MMI | Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti. |
6 MMI | Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan. |
7 MMI | Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan. |
8 MMI | Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh. |
9 MMI | Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus. |
10 MMI | Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam. |
11 MMI | Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali. |
12 MMI | Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara. |
Sebelum terjadi gempa bumi yang besar di akhir zaman saat murka Allah menimpa dunia, dalam Alkitab memuat kisah antara lain:
- Banjir global pada zaman Nuh merupakan peristiwa sedimen dan tektonik terbesar yang pernah terjadi saat ada manusia ada di bumi. Mata air samudra raya semuanya "terpecah" dalam satu hari. Terjadi patahan mata air dasar laut. (Kejadian 7:11)
- Peristiwa kota Sodom dan Gomora di tunggang balikan TUHAN, adalah suatu gempa yang dashyat. (Kejadian 19:24-28)
- Gempa menjelang Musa diberikan sepuluh hukum Tuhan dimana gunung gemetar dengan sangat. (Keluaran 19:18)
- Peristiwa tanah terbelah sehingga Korah dan semua orangnya termasuk harta benda mereka lenyap seketika terkubur. (Bilangan 16:31-33)
- Runtuhnya tembok Yerikho saat dikelilingi Yosua di hari ke tujuh adalah gempa yang kuat, skala dari 9 MMI sampai 11 MMI.
- Gempa saat Yesus mati disalib, sehingga tabir Bait Suci terbelah dua, bukit bukit batu terbelah, kuburan-kuburan terbuka (Matius 27:51-54)
Sebelum gempa yang diduga ada kaitan dengan kedatangan Mesias, Yesus Kristus ke dua untuk mendirikan kerajaan seribu tahun, gempa besar ini dadahului dengan peristiwa yang terjadi dalam Yehezkiel 38 dan 39 dimana konfederasi bangsa-bangsa di utara di pimpin Gog menyerbu tanah Israel dan mendudukinya untuk waktu tertentu lalu terjadi bencana alam skala kolosal yang diarahkan secara supranatural (gempa bumi, longsor lereng, gunung terbalik, rumah runtuh, hujan es, hujan belerang yang membakar, dan wabah). Bencana kolosal ini akan mengakibatkan kehancuran tentara penyerang (38:18-23), dalam kebesaran dan kekudusan Allah terlihat di mata bangsa-bangsa (38:23), dan dalam pertobatan nasional Israel kembali ke kedaulatannya. Tuhan (39:25-29). Gempa Gog terjadi setelah Israel telah tinggal di negeri itu dalam "keamanan" (38:8; 39:26) atas invasi tak terduga konfederasi utara.
Dr. Austin menyatakan gempa bumi telah digunakan secara khusus oleh Tuhan untuk menyoroti beberapa peristiwa terpenting dalam Alkitab. Tiga tujuan utama dari gempa bumi dari sudut Alkitabiah adalah penghakiman, pembebasan, dan komunikasi. Pelajarannya jelas—Tuhan tidak melakukan sesuatu yang sangat besar tanpa menekankannya dengan gempa bumi! Dalam masyarakat kita yang serba cepat, berpusat pada manusia, berbasis teknologi di abad kedua puluh satu, Tuhan ingin kita berhenti sejenak dan mempertimbangkan sifat kedaulatan-Nya dan program yang telah Dia selesaikan di dunia.
Akhir kata, Andre van Belkum menyatakan bahwa nubuat Alkitab menunjukkan bahwa kecuali umat manusia bertobat, gempa bumi, bersama dengan bencana besar lainnya, akan melanda bumi dalam waktu yang tidak terlalu lama. Dia ingin kita memilih jalan kebahagiaan, sukacita dan kelimpahan yang Dia tawarkan kepada mereka yang berusaha menyenangkan Dia dan menjalani cara hidup-Nya (Yesaya 2:2-4; 11:9)
Yesaya 29:6 ⇔ engkau akan melihat kedatangan TUHAN semesta alam dalam guntur, gempa dan suara hebat, dalam puting beliung dan badai dan dalam nyala api yang memakan habis.
- Tulisan lainnya:
- Tanda Kedatangan Kembali Yesus Kristus
- Bencana Dan Firman Tuhan
- Alam Dalam Konsep Kristen
- Bumi Akan Hancur Oleh Api?
- Chebarkul Merubah Filsafat Ruang Angkasa