Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Selasa, 18 Juli 2023

Lelah Menjalani Kehidupan

AUDIO "Lelah Menjalani Kehidupan"
Indonesia
English
Chinese
Hindi

Wahyu 14:13; Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."

Teks di atas memberitahu bahwa selama hidup di dunia, manusia alami kelelahan dalam berbagai tingkat. Kelelahan dapat bersifat fisik, mental, atau emosional. Faktor penyebab kelelahan dikelompokkan secara rohani dan manusiawi. Secara manusiawi kelelahan disebabkan diantaranya: kurang tidur, aktivitas fisik berlebihan, kurang aktivitas fisik, stres, pola makan tidak sehat, gangguan kesehatan fisik dan mental hingga penggunaan obat-obatan atau zat tertentu seperti antihistamin atau obat penenang. Secara rohani kelelahan disebabkan jatuhnya manusia dalam dosa sehingga Adam dan keturunannya menanggung akibat terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu. Hidup karena dosa menjadikan manusia harus bersusah payah mencari rezeki, itu menjadikan hidup alami kelelahan.

Dosa menyebabkan tanah dikutuk sehingga manusia alami kelelahan jalani hidup. Bagaimana jika memilih menjadi pekerja di ladang Tuhan? Bukankah orang percaya oleh sebagian orang didorong untuk tidak lelah bekerja di ladang TUHAN, tetapi Kitab Wahyu mengatakan apa saja yang dilakukan manusia seperti pekerjaan, studi, merawat keluarga, beraktivitas sosial, atau melakukan pelayanan, banyak aspek kehidupan kita yang dapat menyebabkan kelelahan. Alkitab mencatat sejumlah tokoh iman mengalami kelelahan. Misal:
  • Musa seorang pemimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir alami kelelahan berlebihan sehingga Yitro, mertuanya melihat pentingnya mendistribusikan pekerjaan kepada orang yang dapat dipercaya. (Keluaran 18:13-18)
  • Elia setelah bertarung melawan nabi Baal raih kemenangan di Gunung Karmel alami kelelahan dan terancam hidupnya oleh Izebel hingga minta agar TUHAN ambil nyawanya. (1 Raja raja 19:4)
  • Yesus dan para muridNya alami kelelahan sehingga diberi waktu beristirahat dan makan. (Markus 6:30-31)
  • Paulus melakukan perjalanan misi yang panjang dan berat sebabkan kesulitan dan kelelahan (2 Korintus 11:27)
Mereka yang bergerak dalam pekerjaan bidang rohani dapat alami kelelahan. Penyebab kelelahan dalam pelayanan injil, antara lain:
  • Beban kerja yang berlebihan karena tanggungjawab dan tuntutan yang tinggi seperti dialami Musa. Musa menurut Imam Yetro, mertuanya disimpulkan berdasarkan Keluaran 18 adalah:
    1. Jam kerja Musa panjang dengan tanggung jawab sangat berat (ayat 13)
    2. Musa bekerja seorang diri saja. (ayat 14)
    3. Segala masalah bangsa Israel diselesaikan sendiri. (ayat 16)
    4. Tugas yang dipikul oleh Musa terlalu banyak sehingga tidak dapat melayani permasalahan bangsa Israel dengan baik. (ayat 18)
  • Kurangnya dukungan atau bantuan sehingga mengerjakan pelayanan sendiri tanpa dukungan memadai hingga bukan saja kelelahan namun disertai kesepian, contoh: Yeremia. Yeremia menyampaikan nubuat dan pesan dari TUHAN tentang konsekuensi perbuatan yang jahat menimbulkan penolakan dan oposisi hingga alami kesepian dan terisolasi (Yeremia 15:17) dan berlanjut dengan ancaman pembunuhan. (Yeremia 26:8-9) Yeremia alami kekesalan dan kekecewaan karena pengalaman pahit sebagai nabi tetapi TUHAN memberi kekuatan sehingga setia dalam panggilannya.
  • Tantangan spiritual hingga terjadi pertarungan spiritual dan konflik dengan kekuatan jahat. Hal ini dapat menyebabkan tekanan spiritual, kelelahan rohani hingga kejenuhan, contoh: Elia. Dalam 1 Raja-raja 18 dan 19. Dalam pasal 18 diceritakan tiga hal ajaib bentuk pertarungan spiritual, yaitu:
    1. Elia menentang dan mengalahkan nabi Baal yang berjumlah 450 orang. (Ayat 20-40)
    2. Elia berdoa mohon turun hujan untuk akhiri kekeringan. (ayat 41-45)
    3. Elia berlari mendahului kereta hingga lima belas mil (ayat 46)
    Dalam pasal 19 terlihat kelelahan dari Nabi Elia yang erat kaitannya ancaman pembunuhan dari Izebel tokoh kekuatan jahat saat itu. Kejadiannya:
    1. Elia melarikan diri dari tekanan dan tanggung jawab dengan masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya karena stres dan kelelahan (ayat 4) setelah meninggalkan bujangnya untuk mengasingkan diri dan menyendiri sebab kehilangan semangat.(ayat 3).
    2. Kehilangan penghargaan diri secara total dan beranggapan dirinya tidak lebih baik dari nenek moyangnya dan diikuti permohonan agar TUHAN ambil nyawanya (ayat 4b)
    3. Alami depresi berat hingga putus asa. Hal ini sebabkan merasa masa depan gelap dan hidup tidak bernilai disertai buyarnya seluruh tujuan hidup dan berkata kepada TUHAN bahwa dirinya bekerja segiat-giatnya bagi Tuhan, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjianMu meruntuhkan mezbah-mezbahMu, dan membunuh nabi-nabiMu dengan pedang, hanya aku seorang diri yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku.
    4. Mengharapkan kematian apatis dengan berseru, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku.
    * Tuhan menolong Elia keluar dari kekalahan hadapi peperangan spiritual dengan diberikan pemahaman yang benar, seperti keadaan tidaklah seburuk yang dia takutkan dan "Aku akan meninggalkan tujuh ribu orang di Israel, yakni semua orang yang tidak sujud menyembah Baal dan yang mulutnya tidak mencium dia." (ayat 18) dan juga mengutus malaikat sehingga Elia dapat makan dan memakannya lalu tidur beristirahat. Esok harinya mendatangi gunung Allah yaitu gunung Horeb berjalan empat puluh hari empat puluh malam (ayat 5-8)
  • Kurangnya waktu istirahat dan keseimbangan hidup karena manusia dalam melakukan pekerjaan perlu kesegaran fisik dan pikiran. Contoh dalam Markus 6:31 dimana Yesus berkata kepada para muridNya: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat.
Kelelahan suatu yang wajar dialami oleh manusia. Kelelahan tidak ada artinya bila dibandingkan pernyataan bahwa setiap orang akan digarami dengan api (Markus 9:49) Digarami dengan api memiliki pengertian bahwa manusia alami penderitaan, penganiayaan, percobaan, dan alami gangguan namun tetap diharapkan menjaga kemurnian dan kekudusan di hadapan TUHAN. Dalam keadaan lelah pun orang percaya tetap sepenuhnya menyerahkan diri dan taat kepada TUHAN hingga mati terhadap dosa dan kesalahan masa lalu.

Garis besar secara umum menghadapi situasi yang melelahkan adalah: Istirahat yang cukup, kelola stres dengan baik, buat prioritas dalam tugas dan tanggung jawab, perhatikan kondisi fisik, carilah dukungan agar dapat berbagi beban, nikmatilah pekerjaan dengan sukacita dan hiduplah dalam keseimbangan antara pekerjaan / pelayanan dengan kehidupan pribadi. Setiap orang memiliki strategi yang berbeda untuk mengatasi kelelahan. Yang penting adalah mencari keseimbangan, merawat diri sendiri, dan mengembalikan energi yang hilang.

Kelelahan dalam menjalani kehidupan akan terbayar jika alami kematian dalam TUHAN. Selama hidup di dunia bayang-bayang kelelahan dapat menghampiri setiap waktu karena hidup adalah perjuangan terlebih jika belum dapat mewujudkan impian dan harapan. Teks di atas menyatakan bahwa kematian dalam TUHAN sajalah yang membuat bahagia dalam kekekalan sebab TUHAN menyediakan dan memberi upah bagi umatNya dalam kerajaan surga, bila setia dan tekun melakukan panggilan hidupnya sebagai orang beriman sesuai yang ditetapkan TUHAN meskipun alami kelelahan dan macam-macam masalah hidup.

Saat ini umat TUHAN harus menjadi hamba yang baik dan setia menunggu Yesus menjemput baik melalui kematian atau pengangkatan dapat hadapi tantangan kelelahan. Lukas 12:36 mengatakan: Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya. Mintalah kekuatan dan semangat kepada TUHAN (Yesaya 40:29). Mengandalkan kekuatan sendiri dapat alami kondisi "lesu aku karena berseru-seru, kerongkonganku kering; mataku nyeri karena mengharapkan Allahku. Mazmur 69:3". Dengan anugerah dan kekuatan dari TUHAN saja maka dapat seperti rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. Seluruh tokoh Alkitab yang menjadi pemenang mendapatkan kekuatan dari TUHAN, namun ada harga yang harus dibayar yaitu setia menantikan TUHAN sampai akhir hidup di bumi sambil bersikap bijaksana saat kelelahan.



Tulisan lainnya:
Menantikan TUHAN
TUHAN Sumber Kekuatan
Kebosanan Hidup Ayub
ALLAH Beristirahat
Penyelesaian Tidur Bermasalah
Letih Lesu Dan Empati Yesus



Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)