Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Jumat, 14 Juli 2023

TUHAN Itu Selalu Berhasil

AUDIO "TUHAN Selalu Berhasil"
Indonesia
English
Chinese
Hindi

Ayub 42:2 "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.
[יָדַעְתָּ כ] (יָ֭דַעְתִּי ק) כִּי־כֹ֣ל תּוּכָ֑ל וְלֹא־יִבָּצֵ֖ר מִמְּךָ֣ מְזִמָּֽה׃

Rencana dalam teks di atas mengunakan kata "מְזִמָּֽה-mə·zim·māh" yang artinya "tujuan, kebijaksanaan, perangkat" sehingga rencana TUHAN berbicara tentang tujuan, kebijaksanaaan dan perangkat yang ditetapkan TUHAN dalam melaksanakan segala sesuatu. Tulisan dibatasi hanya tujuan dan kebijaksanaan saja namun dalam melakukan perencanaan maka TUHAN menetapkan tujuan, kebijaksanaaan dan perangkat. Dalam hidup Ayub, maka TUHAN memiliki rencana karena TUHAN memiliki tujuan dan kebijaksanaan terhadap Ayub dan perangkat yang digunakan dan nyata kehendakNya berhasil.

Kebijakan dan tujuan bagian penting dalam perencanaan namun ada perbedaan antara kebijakan dan tujuan, seperti:
  • Definisi: Kebijakan merujuk pada serangkaian panduan atau aturan yang dirancang untuk mengatur perilaku atau mengambil keputusan dalam suatu konteks tertentu. Kebijakan Tuhan didefinisikan oleh Tuhan untuk mencapai tujuan tertentu. Sedang tujuan adalah hasil yang diinginkan bisa berupa pencapaian tertentu, kondisi yang diharapkan, atau arah yang diinginkan.
  • Sifat: Kebijakan adalah langkah-langkah konkret yang diambil untuk mencapai tujuan. Kebijakan memberikan panduan tentang cara-cara yang akan diikuti atau langkah-langkah yang akan diambil untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Sementara itu, tujuan bersifat lebih umum dan mungkin tidak memberikan petunjuk spesifik tentang tindakan yang harus diambil melainkan hasil akhir yang diharapkan.
  • Tingkat Spesifik: Kebijakan lebih terperinci dan khusus dan sering kali berisi peraturan, prosedur, atau langkah-langkah konkret yang harus diikuti. Sebaliknya, tujuan cenderung bersifat lebih abstrak dan mungkin tidak secara langsung memberikan petunjuk tentang cara mencapainya.
  • Waktu: Kebijakan dapat berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perubahan kebutuhan, persyaratan, atau kondisi yang mendasarinya sehingga dapat diperbarui atau direvisi untuk mencerminkan perubahan dalam lingkungan atau tujuan organisasi. Sedang tujuan seringkali tetap konstan dalam jangka waktu yang lebih lama, meskipun dapat disesuaikan atau diperbaharui jika ada perubahan signifikan.
  • Fokus: Kebijakan lebih fokus pada aspek operasional dan praktis dalam mencapai tujuan tertentu. Kebijakan menetapkan prosedur, peraturan, dan pedoman untuk mengarahkan tindakan atau keputusan yang diambil. Sedang tujuan lebih berfokus pada hasil yang diinginkan tanpa memberikan petunjuk terperinci tentang cara mencapainya.
Ayub mengatakan bahwa TUHAN dalam bertindak menjalankan rencanaNya selalu berhasil karena antara tujuan, kebijakan dan perangkat semuanya tepat dan benar. RencanaNya berjalan dengan sempurna karena seluruh syarat keberhasilan dipenuhi oleh TUHAN.

Dalam mencapai keberhasilan ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi, antara lain jika diperuntukkan untuk manusia (Untuk TUHAN tidak perlu dijabarkan sebab DIA melampaui kesempurnaan manusia):
  • Tujuan yang Jelas: Keberhasilan membutuhkan tujuan yang jelas dan terdefinisi dengan baik. Tujuan yang spesifik dan terukur akan memberikan arah dan fokus yang jelas untuk upaya Anda.
  • Motivasi dan Komitmen: Keberhasilan memerlukan motivasi intrinsik yang kuat dan komitmen yang tinggi. Anda harus memiliki dorongan yang kuat dan tekad yang gigih untuk mencapai tujuan Anda.
  • Perencanaan yang Baik: Membuat rencana tindakan yang baik merupakan syarat penting untuk meraih keberhasilan. Anda perlu merumuskan langkah-langkah konkret yang harus diambil dan membuat jadwal waktu yang teratur.
  • Tindakan yang Konsisten: Keberhasilan membutuhkan tindakan yang konsisten dan berkelanjutan. Anda harus melangkah maju dengan terus menerus, melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Anda.
  • Keterampilan dan Pengetahuan yang Relevan: Untuk meraih keberhasilan dalam bidang tertentu, Anda perlu mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang relevan. Teruslah belajar dan tingkatkan kompetensi Anda di bidang yang Anda minati.
  • Kemampuan Mengatasi Rintangan: Keberhasilan tidak selalu datang dengan mudah. Anda harus memiliki kemampuan untuk mengatasi rintangan, menghadapi kegagalan, dan belajar dari pengalaman tersebut. Ketangguhan dan ketekunan sangat penting dalam mencapai keberhasilan.
  • Jaringan Dukungan: Mempunyai jaringan dukungan yang baik dapat membantu dalam mencapai keberhasilan. Cari dan bangun hubungan yang positif dengan orang-orang yang mendukung Anda dan dapat memberikan dukungan moral, inspirasi, atau saran yang berharga.
  • Evaluasi dan Koreksi: Penting untuk secara teratur mengevaluasi kemajuan Anda terhadap tujuan dan melakukan koreksi jika diperlukan. Bersikaplah fleksibel dan terbuka terhadap perubahan dalam rencana atau strategi Anda jika hal itu mendukung pencapaian tujuan.
  • Keseimbangan Hidup: Keberhasilan yang sejati melibatkan keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pekerjaan, kesehatan, hubungan, dan waktu luang. Memastikan keseimbangan yang baik dalam kehidupan Anda dapat membantu menjaga energi, motivasi, dan kreativitas.
  • Kepuasan dan Kebahagiaan: Keberhasilan sejati tidak hanya berfokus pada pencapaian eksternal, tetapi juga pada kepuasan dan kebahagiaan internal.
Tuhan itu selalu berhasil dalam setiap pekerjaaan yang direncanakanNya adalah pengakuan dari Ayub. Pengakuan Ayub menjadikan dirinya dibenarkan dan dipulihkan oleh TUHAN. Beberapa contoh keberhasilan TUHAN yang tercantum dalam Alkitab adalah:
  • Keberhasilan TUHAN saat penciptaan langit dan bumi dengan sungguh sangat baik
  • Keberhasilan TUHAN dalam memelihara dan menyokong alam semesta serta makhluk hidup di dalamnya.
  • Keberhasilan TUHAN menyatakan kasihNya dengan memberikan pengampunan, dan belas kasih-Nya kepada manusia, meskipun manusia berdosa dan jatuh dalam kesalahan.
  • Keberhasilan Tuhan dalam penyelamatan manusia melalui karya Yesus Kristus. Dinyatakan berhasil mengatasi dosa dan maut, serta menawarkan keselamatan dan hidup kekal bagi mereka yang percaya dan menerima anugerah-Nya.
  • Keberhasilan TUHAN menegakkan keadilan dengan hukum tabur tuai dan di mana setiap perbuatan akan dihakimi
  • Keberhasilan TUHAN dalam Pembaharuan dan Transformasi yang terlihat dalam kemampuan-Nya untuk mengubah hati dan karakter manusia, membebaskan mereka dari belenggu dosa, dan membawa transformasi positif.
  • Keberhasilan TUHAN dalam Pembimbingan dan Pengarahan, melalui Firman-Nya, Roh Kudus, dan bimbingan-Nya, Tuhan memberikan petunjuk dan panduan untuk hidup yang benar dan mengarahkan manusia ke jalan kehidupan yang baik.
  • Keberhasilan TUHAN dalam pembangunan gereja sehingga hadir komunitas orang-orang percaya yang bersatu dalam iman. Gereja dianggap sebagai wadah dimana Tuhan bekerja melalui umat-Nya untuk memberitakan Injil, melayani sesama, dan menjadi terang di dunia.
Keberhasilan TUHAN berjalan sesuai dengan rencana yang ditetapkanNya dengan puncaknya berdirinya kerajaan Allah dibumi baru dan langit baru setelah mereka yang tidak mau turut rencana TUHAN dengan melakukan pemberontakan alami kebinasaan di laut api kekal yaitu neraka setelah lewati penghakiman.

Kunci keberhasilan TUHAN menurut Benson Commentary erat kaitannya dengan kemampuan melakukan prediksi masa depan selain memiliki kekuatan yang cukup untuk mengamankan pelaksanaan rencanaNya karena berdaulat sehingga segala tujuan dan rencanaNya pasti selalu berhasil. Pandangan mengenai TUHAN berdaulat terhadap manusia terdiri dua pandangan utama, yaitu: kompatibilisme dan determinisme - kedua-duanya mempertimbangkan peran Tuhan dalam mempengaruhi peristiwa dan masa depan. meskipun terdapat perbedaan, yaitu:
  1. Kompatibilisme adalah keputusan bebas manusia dan takdir Tuhan dapat coexist (bersama-sama atau bersamaan ada) dan bekerja secara bersama-sama. Kompatibilis berpendapat bahwa Tuhan memiliki pengetahuan tentang masa depan dan memiliki kekuatan / kekuasaan untuk mempengaruhi peristiwa, namun manusia masih memiliki bebas pilih dan bebas keputusan.
  2. Determinisme menyatakan bahwa segala sesuatu yang terjadi sudah ditentukan sejak awal oleh Tuhan dan manusia tidak memiliki bebas keputusan sama sekali..
  3. Kemampuan mempengaruhi peristiwa: Kompatibilisme menganggap bahwa baik Tuhan dan manusia memiliki kemampuan untuk mempengaruhi peristiwa, sementara determinisme menganggap bahwa hanya Tuhan yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi peristiwa.
  4. Konsekuensi moral: Kompatibilisme menganggap bahwa manusia masih memiliki tanggung jawab moral atas tindakan mereka, sementara determinisme menganggap bahwa manusia tidak memiliki tanggung jawab moral karena segala sesuatu sudah ditentukan.
Firman TUHAN mengajarkan bahwa TUHAN selalu berhasil. Teks Alkitab lainnya misal terdapat di Yesaya 46:10 yang mengatakan: Akulah (Yahweh) yang memberitahukan akhir sesuatu sejak awalnya, dan hal-hal yang belum terjadi sejak zaman dahulu. Firman-Ku, Rencana-Ku akan terlaksana. Aku akan melakukan segala kehendak-Ku. Karena rencanaNya berhasil maka umatNya diberikan tawaran apakah mau ikut dalam rencanaNya dengan hidup sesuai petunjukNya atau berjalan dengan rencana di luar TUHAN berbeda dengan ajaran yang diwahyukan dalam Alkitab.

Tolak ukur keberhasilan yang ditetapkan TUHAN berbeda dengan yang disusun oleh manusia. Keberhasilan yang dirancang TUHAN untuk hidup manusia alami kemenangan bersamaNya selama hidup di dunia atas segala tawaran tawaran dunia dan roh roh jahat sehingga ikut pesta kemenangan ANAK DOMBA ALLAH. Pesta kemenangan penuh kemegahan dan kemuliaan tersedia bila percaya dan bersedia diproses menjadi umat yang layak dihadapanNya.

Langkah awal untuk ikut keberhasilan yang diraih TUHAN berdasarkan pemazmur adalah memiliki kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. (Mazmur 1) Bila hidup menerungkan firman-Nya maka rencana yang dibuat sebagai tujuan hidup akan selaras dengan visi atau kehendak TUHAN yang unik dalam hidup kita. Keberhasilan karena melakukan hukum-hukumNya tidak dapat diukur dengan pencapaian dalam hal-hal seperti karier, kekayaan materi, hubungan, kesehatan, atau pencapaian pribadi melainkan menjadi umat yang layak dan berkenan dihadapNya untuk mengalami kebahagiaan yang disediakan oleh TUHAN secara khusus.

TUHAN itu selalu berhasil dan sukses menunjukkan segala rencanaNYA pasti terjadi dan bersifat Ya dan Amin. Tidak ada faktor eksternal yang mampu mengagalkan rencanaNya. Semua berada dalam gengaman kekuasaan dan kedaulatanNya. Ini dinyatakan oleh Tuhan Yesus bahwa segala kuasa di sorga dan di bumi berada di tanganNya. Tidak ada peristiwa terjadi di luar pengetahuanNya, semuanya sesuai izinNya dalam batas-batas yang ditetapkanNya hingga tergenapi seluruh yang di firmankan dalam Alkitab.



Tulisan lainnya:
ALLAH Itu Perencana
TUHAN Berdaulat Terhadap Manusia
Langkah Manusia Bergantung Pada Allah
Anugerah TUHAN Bagi Manusia
Kebahagiaan Yang Sehat, Berkelanjutan Dan Kekal
Tujuan Kehidupan



Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)