Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Senin, 24 April 2017

Tujuan Kehidupan

"Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan. // Ἄξιος εἶ, ὁ Κύριος καὶ ὁ Θεὸς ἡμῶν, λαβεῖν τὴν δόξαν καὶ τὴν τιμὴν καὶ τὴν δύναμιν, ὅτι σὺ ἔκτισας τὰ πάντα, καὶ διὰ τὸ θέλημά σου ἦσαν καὶ ἐκτίσθησαν. ( Wahyu 4:11)

Matthew Henry's Concise Commentary menyatakan bahwa "semua orang percaya sejati sepenuhnya menganggap penebusan dan pertobatan mereka, hak istimewa sekarang dan harapan masa depan mereka, kepada Allah yang kekal dan yang paling kudus. Dengan demikian, bangkitlah lagu-lagu yang harmonis dan bersyukur dari yang ditebus di surga. Akankah kita di bumi menyukai mereka, semoga pujian kita tetap konstan, tidak terganggu; Bersatu, tidak dibagi; Bersyukur, tidak dingin dan formal; Rendah hati, tidak percaya diri."Sedangkan Ellicott's Commentary for English Readers menyebutkan "Doxologi tiga kali lipat." Harus dijalankan
  • "Engkau layak, ya Tuhan, dan Tuhan kami, 
  • Untuk menerima kemuliaan, dan kehormatan, dan kekuatan, 
  • Karena Engkau menciptakan segala sesuatu, 
  • Dan melalui (atau, karena - yaitu , karena) milikMu mereka (bukan 'adalah') dan diciptakan.
  • Keberadaan segala sesuatu adalah karena kehendak Tuhan, seperti juga penciptaan segala sesuatu, yang merupakan realisasi atau manifestasi dari kehendak itu.
Dari teks di atas digambarkan dengan jelas bahwa tujuan hidup manusia adalah menyembah dan memuliakan Tuhan Allah Sang pencipta sebab DIA layak menerima pujian, kehormatan dan kuasa untuk selama-lamanya.

Dalam kehidupan yang bersifat linear seumur hidupnya. (Ibrani 9:27 ~ Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,) manusia diberi kesempatan hidup bersekutu dengan Tuhan dari sejak di bumi hingga setelah kehidupan di alam baka bersama Tuhan Pencipta, sebab dalam iman Kristen tidak mengenal siklus kehidupan.

Dalam mengapai tujuan hidup yang memuliakan Allah, sebagai penyembah-penyembah yang benar dalam roh dan kebenaran, Tuhan memberikan hak kebebasan untuk memilih apa saja yang dipilihnya, seperti Hawa memilih memakan buah pengetahuan baik dan jahat yang dilarang Tuhan. Apapun pilihan manusia tidak dapat dilepaskan dari tujuan hidup manusia tersebut. Sekalipun Allah menciptakan kita dengan tujuan tertentu yang mulia dan agung namun diberikan kebebasan untuk memilih ikut rencana Tuhan atau tidak, tetapi dalam apapun pilihan tersebut, Tuhan berdaulat atas kehidupan manusia bahkan ketika memilih menjadi orang fasik sekalipun (Amsal 16:4 TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka)

Contoh menarik di Alkitab adalah kisah Salomo, seorang raja Israel yang meminta hikmat, lalu Tuhan berikan hikmat. Dengan hikmatnya dia lakukan antara lain (Kitab Pengkhotbah):
  • Membulatkan hati memeriksa dan menyelidiki yang terjadi di bawah langit (1:13)
  • Membuat perkebunan-perkebunan (2:4-5)
  • Membuat peternakan besar (2:7)
  • Mengumpulkan emas, perak ( 2:8)
  • Mengumpulkan biduan-biduan (2:8) dan lain-lain
tetapi akhirnya ia berkata: "Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat. (Pengkhotbah 12:13-14)

Allah yang menciptakan manusia, maka sebelum Anda dilahirkan, Allah telah merencanakan suatu kehidupan dengan tujuan tertentu. Allah rindu agar Anda menemukan kehidupan yang Allah ciptakan untuk Anda jalani - di bumi ini, dan selamanya dalam kekekalan. Di dalam Kristuslah kita menemukan siapa kita dan untuk apa kita hidup. Jauh sebelum kita mendengar tentang Kristus untuk pertama kali, Dia telah melihat kita, merancang kita bagi kehidupan yang penuh kemuliaan, bagian dari keseluruhan tujuan yang Dia kerjakan di dalam segala sesuatu dan semua orang. Disisi lain Anda memiliki kebebasan ikut rancangan Tuhan atau tidak.

Hidup manusia tidak berakhir saat kematian sebab ada penghakiman, dan Yesus sebagai Hakim. Dia sebelum menghakimi manusia, Dia memberikan kesempatan menerima pengampunan daripada-Nya atas segala kesalahan sebab DIA telah memikulnya di salib. Sehingga siapa yang percaya kepada-Nya mendapatkan anugerah pengampunan dosa dan selamat.

Tujuan hidup bukanlah sekedar masuk surga sebab itu telah dijamin oleh-Nya melalui kematian, kebangkitan dan pencurahan Roh Kudus dengan hidup beriman kepada-Nya. Sebagaimana hidup kekal di surga yaitu menyembah dan memulyakan Tuhan, maka tujuan saat ini adalah belajar dan mengusahakan untuk menyembah dan memulyakan nama-Nya melalui segala sesuatu yang kita kerjakan dan lakukan dengan sepenuh hati atau pikirkan untuk Tuhan agar Tuhan dipermuliakan dalam setiap aspek hidup kita. Melalui Firman-Nya dan perjalanan waktu bersekutu dengan-Nya kita tahu apa tujuan hidup kita secara khusus dan nama Tuhan dipermuliakan.


Sama seperti saya ikut lomba lari, mata saya tetap tertuju kepada sasaran— yaitu hadiah kemenangan yang sudah disiapkan bagi saya di surga! Dan memang kita yang bersatu dengan Kristus Yesus sudah dipanggil oleh Allah untuk mencapai sasaran surgawi itu. 
( Filipi 3:14 TSI )



Tulisan lainnya:
Lupakan Masa Lalu Menatap Masa Depan
Langkah Manusia Bergantung Pada Allah
Kesia-siaan Berdasar Surat Petrus Dan Perjanjian Lama
TUHAN Berdaulat Terhadap Manusia
Alter Ego Merusak Kepribadian Manusia
Bermegah Dalam Kelemahan


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)