Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Senin, 24 April 2017

Tujuh Keajaiban Dunia

Seorang guru meminta anak-anak kelas 5 menuliskan tujuh keajaiban dunia di zaman ini menurut pemikiran mereka. Setelah beberapa menit murid-murid menuliskan jawabanya, sang guru menemukan cukup banyak jawaban yang berbeda-beda. Namun sebagian besar murid menuliskan beberapa keajaiban seperti di bawah ini :
  1. Piramida Besar di Mesir. 
  2. Taj Mahal di India. 
  3. Grand Canyon di Amerika. 
  4. St. Peter's Basilicia di Roma. 
  5. Candi Borobudur di Indonesia. 
  6. Tembok Besar di China. 
  7. Terusan Panama di Panama.
Hampir semua murid menyerahkan kertas pekerjaannya, kecuali si Christy yang pendiam, namun berwajah cantik dan ceria. "Christy, apakah ada kesulitan bagimu menuliskan keajaiban dunia yang ada?" tanya guru sedikit keheranan. "Ya, sedikit," jawab Christy.
"Saya kesulitan memilih tujuh keajaiban dari sekian banyak keajaiban yang ada menurut saya", lanjutnya sambil tersenyum ramah.
" Baik. Coba sebutkan apa saja yang ada di daftarmu, nanti saya dan teman-teman akan membantumu," jawab sang guru juga tersenyum.
Kelihatannya Christy agak ragu sejenak, kemudian dia membaca kertasnya,
"Menurut saya tujuh keajaiban dunia masa kini adalah bila kita:
  1.  Bisa melihat dan mendengar dengan jelas. 
  2. Bisa tertawa bersama-sama. 
  3. Bisa merasakan banyak hal di dunia ini. 
  4. Bisa bergerak dan bermain dengan leluasa." Dia berhenti sejenak. Ruang kelas terasa hening . Kemudian Christy melanjutkan, " Keajaiban lainnya adalah ketika kita:
  5. Bisa berbagai kepada orang lain disekitar kita. 
  6. Bisa mencintai sesama dan dicintai oleh sesama kita. Dan yang terakhir, 
  7. Kita Bisa bersyukur senantiasa kepada Tuhan atas semua anugerah-Nya ini.
Demikianlah Christy membacakan hasil tulisannya masih dengan tersenyum yang penuh keramahan. Ruang kelas masih terasa sunyi.

Sang guru dan para murid menganggukkan kepala tanda setuju. Indah sekali, bukan? Saudara, kita seringkali melihat hasil karya manusia dan menyebutnya sebagai "keajaiban". Dan, kerap kali mengabaikan karya Tuhan yang Mahakuasa, dan menganggapnya sebagai hal yang "biasa" saja. Firman Tuhan mengigatkan kita, "Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia, sebab dipuaskan-Nya dengan kebaikan" (Mazmur 107:8-9).

Ada kemungkinan selama ini Saudara tidak melihat dan merasakan mujizat dari Tuhan, karena hanya kuatir terhadap sesuatu yang belum dimiliki. Seharusnya Saudara belajar bersyukur terhadap apa yang sudah dikaruniakan Tuhan. Ya kan? Sebab itu, hitunglah berkat Tuhan dan bersyukurlah senantiasa. Maka, Saudara akan mengalami mujizat.


Pustaka:Eddy Fances, Teropong Kehidupan 2.


Tulisan lainnya:
Yesus Penasihat Ajaib
Penciptaan Ajaib
Mujizat Menurut Alkitab
TUHAN Itu Tidak Terpahami
Biomimetik Daya Cipta Desain Pencipta
Teknologi Manusia Dan Tuhan


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)