Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku." Markus 3:35
Teks di atas mengisahkan keadaan Yesus dengan sanak saudara-Nya. Sebelum tiba dalam teks di atas, ada peristiwa yang mendahului yaitu tertulis dalam Markus 2:20-22 yang tertulis:
Kemudian Yesus masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makanpun mereka tidak dapat. Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi. Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: "Ia kerasukan Beelzebul," dan: "Dengan penghulu setan Ia mengusir setan."
Sebelum kaum keluarga Yesus menemui Yesus, Ia mengajar kebenaran yang berhubungan dengan tuduhan ahli ahli Taurat bahwa Yesus dengan penghulu setan mengusir setan. Latar belakang para ahli Taurat beranggapan Yesus kerasukan Beelzebul disebabkan dua alasan utama yaitu:
Jika memperhatikan Lukas 4:41 maka setan lebih mengenal Yesus dari pada ahli Taurat dan juga Maria ibu Yesus beserta sanak saudaranya. Lukas 4:41 tertulis: Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: "Engkau adalah Anak Allah." Lalu Ia dengan keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias.
Maria dan sanak saudara Yesus tidak mendengar penjelasan Yesus yang menjawab tuduhan bahwa Yesus kerasukan Beelzebul. Mereka datang diduga hendak membawa Yesus agar kembali hidup "normal" seperti masa lalu sebagai tukang kayu tetapi tidak dapat menjumpainya karena orang banyak berkerumun sehingga menyuruh orang memanggil Yesus dengan pesan bahwa ibu dan saudara-saudaraNya datang ingin berjumpa.
Orang banyak yang mengelilingi Yesus mengenal Maria dan saudara-saudara Yesus. Sejumlah orang kemudian berkata kepada Yesus: "Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau." Yesus mengetahui bahwa Maria dan saudara-saudaraNya hendak menghentikan kegiatanNya mengajar dan memberitakan kabar baik sesuai masukan ahli ahli Taurat yang menjalin persahabatan dengan keluarga Yesus.
Kemudian Yesus berkata: “Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?” Lewat pertanyaan ini bukan berarti Yesus menyangkal bahwa Maria adalah ibu-Nya dan orang-orang yang di luar itu adalah saudara-saudara-Nya. Tetapi, Yesus mau menegaskan bahwa bagi-Nya bukan keluarga-Nya yang “utama” sebab berdasarkan injil Yohanes prioritas Yesus adalah melakukan kehendak Bapa. (Yohanes 4:34 - Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.)
Perkataan Yesus di Markus 3:35 adalah suatu kebenaran yang disampaikan kepada Maria dan sanak saudaraNya yang memiliki ikatan lahiriah untuk membangun relasi lebih dalam. Jika sebelumnya berpikir hanya dalam bentuk persaudaraan fisik, sejak saat itu Maria dan saudara-saudara Yesus harus membangun persaudaraan spiritual dimana mereka harus mengigat kembali pribadi Yesus yang unik dari pemberitahuan tentang kelahiran Yesus kepada orang tua jasmani Yesus yang disampaikan malaikat sampai aneka peristiwa yang dialami, didengar. Contoh:
Yesus hadir di dunia untuk melakukan kehendak Bapa yaitu mengenapi segala janji TUHAN ALLAH yang telah disampaikan oleh para nabi dan orang kudus. Kasih yang sempurna dan mulia sehingga Bapa memberi Yesus agar setiap manusia yang percaya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Maria dan saudara saudara Yesus secara lahiriah diperhadapkan kenyataan yang selama ini mungkin dilupakan.
Yesus berkata: Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku. Hal ini menyapa Maria dan saudara saudara Yesus untuk hidup menurut kehendak ALLAH bukan dipengaruhi pendapat manusia disekitarnya sekalipun yang berbicara adalah para ahli Taurat serta membiarkan Yesus melanjutkan misiNya dalam mengenapi rencana Bapa membawa Kabar Baik selaku Mesias Juru Selamat umat manusia.
Saat Yesus berkata bahwa saudaraNya dan ibuNya adalah semua yang melakukan kehendak Allah juga didengar oleh orang banyak yang mengerumuni saat itu. Hal ini sebagai pemberitahuan dari Yesus bahwa semua ikatan dan kasih sayang alamiah dan manusiawi harus ditundukkan pada pelaksanaan kehendak Tuhan. Ketaatan kepada-Nya adalah hal pertama dan utama yang menjadi sandaran segala sesuatu, dan yang menentukan segalanya.Dari ketaatan kepada TUHAN terbentuk ikatan-ikatan baru persaudaraan diantara manusia yang berharga dihadapan Yesus Sang Juruselamat.
Engkau menjadi saudaraKu adalah perkataan Yesus yang ditujukan kepada setiap orang yang melakukan kehendak Bapa. Ada tertulis, sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. (Roma 8:29) Yesus dengan sempurna melakukan kehendak Bapa menjadi saudara yang sulung bagi semua manusia yang berketetapan hati melakukan kehendakan Bapa dalam hidupnya dan TUHAN menetapkan orang pilihanNya sesuai rencanaNya sehingga tubuh Kristus tersusun dengan rapi diatur oleh TUHAN
Menjadi saudara Yesus secara spiritual karena Yesus mengangkat umatNya menjadi saudaraNya dan Yesus ditetapkan menjadi yang sulung. Hal itu disebabkan:
Selain keselamatan dan kehidupan kekal, menjadi saudaranya Yesus juga memberikan kita banyak berkat lainnya. Kita menerima kasih, pengampunan, dan damai sejahtera dari Allah. Kita juga menerima bimbingan Roh Kudus, yang membantu kita untuk menjalani kehidupan yang benar. Kita juga menjadi bagian dari keluarga Allah, yang merupakan komunitas orang-orang yang saling mengasihi dan mendukung satu sama lain.
Teks di atas mengisahkan keadaan Yesus dengan sanak saudara-Nya. Sebelum tiba dalam teks di atas, ada peristiwa yang mendahului yaitu tertulis dalam Markus 2:20-22 yang tertulis:
Kemudian Yesus masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makanpun mereka tidak dapat. Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi. Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: "Ia kerasukan Beelzebul," dan: "Dengan penghulu setan Ia mengusir setan."
Sebelum kaum keluarga Yesus menemui Yesus, Ia mengajar kebenaran yang berhubungan dengan tuduhan ahli ahli Taurat bahwa Yesus dengan penghulu setan mengusir setan. Latar belakang para ahli Taurat beranggapan Yesus kerasukan Beelzebul disebabkan dua alasan utama yaitu:
- Kemampuan Yesus untuk mengusir roh-roh jahat. Para ahli Taurat percaya bahwa hanya Tuhanlah yang dapat mengusir roh-roh jahat. Oleh karena itu, mereka menyimpulkan bahwa Yesus hanya bisa melakukan hal tersebut karena dia kerasukan oleh roh jahat yang lebih kuat.
- Pesan Yesus yang kontroversial. Yesus sering kali menyampaikan pesan yang kontroversial, seperti ketika dia mengkritik para pemimpin agama Yahudi. Para ahli Taurat tidak setuju dengan pesan Yesus, dan mereka menganggapnya sebagai ancaman bagi kekuasaan mereka.
Jika memperhatikan Lukas 4:41 maka setan lebih mengenal Yesus dari pada ahli Taurat dan juga Maria ibu Yesus beserta sanak saudaranya. Lukas 4:41 tertulis: Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: "Engkau adalah Anak Allah." Lalu Ia dengan keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias.
Maria dan sanak saudara Yesus tidak mendengar penjelasan Yesus yang menjawab tuduhan bahwa Yesus kerasukan Beelzebul. Mereka datang diduga hendak membawa Yesus agar kembali hidup "normal" seperti masa lalu sebagai tukang kayu tetapi tidak dapat menjumpainya karena orang banyak berkerumun sehingga menyuruh orang memanggil Yesus dengan pesan bahwa ibu dan saudara-saudaraNya datang ingin berjumpa.
Orang banyak yang mengelilingi Yesus mengenal Maria dan saudara-saudara Yesus. Sejumlah orang kemudian berkata kepada Yesus: "Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau." Yesus mengetahui bahwa Maria dan saudara-saudaraNya hendak menghentikan kegiatanNya mengajar dan memberitakan kabar baik sesuai masukan ahli ahli Taurat yang menjalin persahabatan dengan keluarga Yesus.
Kemudian Yesus berkata: “Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?” Lewat pertanyaan ini bukan berarti Yesus menyangkal bahwa Maria adalah ibu-Nya dan orang-orang yang di luar itu adalah saudara-saudara-Nya. Tetapi, Yesus mau menegaskan bahwa bagi-Nya bukan keluarga-Nya yang “utama” sebab berdasarkan injil Yohanes prioritas Yesus adalah melakukan kehendak Bapa. (Yohanes 4:34 - Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.)
Perkataan Yesus di Markus 3:35 adalah suatu kebenaran yang disampaikan kepada Maria dan sanak saudaraNya yang memiliki ikatan lahiriah untuk membangun relasi lebih dalam. Jika sebelumnya berpikir hanya dalam bentuk persaudaraan fisik, sejak saat itu Maria dan saudara-saudara Yesus harus membangun persaudaraan spiritual dimana mereka harus mengigat kembali pribadi Yesus yang unik dari pemberitahuan tentang kelahiran Yesus kepada orang tua jasmani Yesus yang disampaikan malaikat sampai aneka peristiwa yang dialami, didengar. Contoh:
- Berita yang malaikat sampaikan kepada Yusuf diantaranya bahwa Yesus yang akan menyelamatkan umat manusia sebab DIA adalah Imanuel yang dijanjikan (Matius 1:20-23)
- Berita yang malaikat sampaikan kepada Maria diantaranya bahwa Yesus adalah Anak Allah Yang Mahatinggi dan kudus. (Lukas 1:32-35)
Yesus hadir di dunia untuk melakukan kehendak Bapa yaitu mengenapi segala janji TUHAN ALLAH yang telah disampaikan oleh para nabi dan orang kudus. Kasih yang sempurna dan mulia sehingga Bapa memberi Yesus agar setiap manusia yang percaya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Maria dan saudara saudara Yesus secara lahiriah diperhadapkan kenyataan yang selama ini mungkin dilupakan.
Yesus berkata: Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku. Hal ini menyapa Maria dan saudara saudara Yesus untuk hidup menurut kehendak ALLAH bukan dipengaruhi pendapat manusia disekitarnya sekalipun yang berbicara adalah para ahli Taurat serta membiarkan Yesus melanjutkan misiNya dalam mengenapi rencana Bapa membawa Kabar Baik selaku Mesias Juru Selamat umat manusia.
Saat Yesus berkata bahwa saudaraNya dan ibuNya adalah semua yang melakukan kehendak Allah juga didengar oleh orang banyak yang mengerumuni saat itu. Hal ini sebagai pemberitahuan dari Yesus bahwa semua ikatan dan kasih sayang alamiah dan manusiawi harus ditundukkan pada pelaksanaan kehendak Tuhan. Ketaatan kepada-Nya adalah hal pertama dan utama yang menjadi sandaran segala sesuatu, dan yang menentukan segalanya.Dari ketaatan kepada TUHAN terbentuk ikatan-ikatan baru persaudaraan diantara manusia yang berharga dihadapan Yesus Sang Juruselamat.
Engkau menjadi saudaraKu adalah perkataan Yesus yang ditujukan kepada setiap orang yang melakukan kehendak Bapa. Ada tertulis, sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. (Roma 8:29) Yesus dengan sempurna melakukan kehendak Bapa menjadi saudara yang sulung bagi semua manusia yang berketetapan hati melakukan kehendakan Bapa dalam hidupnya dan TUHAN menetapkan orang pilihanNya sesuai rencanaNya sehingga tubuh Kristus tersusun dengan rapi diatur oleh TUHAN
Menjadi saudara Yesus secara spiritual karena Yesus mengangkat umatNya menjadi saudaraNya dan Yesus ditetapkan menjadi yang sulung. Hal itu disebabkan:
- Yesus adalah yang saudara sulung sebab Ia adalah Anak ALLAH Sang Mesias yang menyelamatkan isi dunia.
- Yesus teladan sempurna bagi manusia yang mengasihi dan menyembah dan taat kepada Bapa.
- Yesus saudara sulung karena IA adalah kepala gereja dimana gereja adalah tubuh Kristus.
- Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara. (Amsal 18:24)
- Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. (Amsal 17:17)
- Yohanes 6:40 - Sebab inilah kehendak BapaKu, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.
- Matius 17:5 - Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.”
- Yohanes 14:12 - Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa
Selain keselamatan dan kehidupan kekal, menjadi saudaranya Yesus juga memberikan kita banyak berkat lainnya. Kita menerima kasih, pengampunan, dan damai sejahtera dari Allah. Kita juga menerima bimbingan Roh Kudus, yang membantu kita untuk menjalani kehidupan yang benar. Kita juga menjadi bagian dari keluarga Allah, yang merupakan komunitas orang-orang yang saling mengasihi dan mendukung satu sama lain.
- Tulisan lainnya:
- Sibling Rivalry Dalam Alkitab
- Hormat Terhadap Orang Tua
- Penghormatan Terhadap Allah
- Yesus Yang Sulung Gambar Allah Yang Tak Nampak
- Tuhan Itu Sahabat Sejati
- Menjadi Seperti Kristus