Ayat di atas mengisahkan masa kecil Daud yang mengalami peristiwa dimana ayah dan ibunya meninggalkan dirinya tetapi bersyukur kepada TUHAN karena TUHAN mengasihi Daud sekalipun ayah dan ibunya meninggalkan dirinya. Selain Mazmur di atas ada juga sejumlah teks yang mengisahkan masa kecil Daud, yaitu:
- Mazmur 51:7 - Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
- Mazmur 69:9 - Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku, orang asing bagi anak-anak ibuku;
- Isai mungkin ingin Daud belajar tanggung jawab. Menggembalakan domba adalah pekerjaan yang membutuhkan tanggung jawab untuk merawat hewan-hewan tersebut. Dengan membiarkan Daud menggembalakan domba-dombanya, Isai ingin Daud belajar untuk bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan orang lain.
- Isai mungkin ingin Daud dekat dengan Tuhan. Daud adalah seorang anak yang saleh dan taat kepada Tuhan. Dengan membiarkan Daud menggembalakan domba-dombanya di padang belantara, Isai ingin Daud memiliki banyak waktu untuk bersekutu dengan Tuhan.
- Isai mungkin ingin Daud belajar untuk menjadi mandiri. Menggembalakan domba adalah pekerjaan yang membutuhkan kemandirian. Dengan membiarkan Daud menggembalakan domba-dombanya sendiri, Isai ingin Daud belajar untuk mandiri dan dapat menyelesaikan tugas-tugasnya sendiri.
Jika hanya bersumber kepada Perjanjian lama, alasan Daud alami tertolak dari keluarganya biasanya berputar kepada sejumlah alasan seperti:
Pertama, Daud adalah anak bungsu dari delapan bersaudara. Dalam banyak budaya, anak bungsu sering dianggap kurang penting dibandingkan anak yang lebih besar.
Kedua, Daud adalah seorang gembala. Para gembala sering dipandang rendah di Israel zaman dahulu. Mereka dianggap kotor dan tidak canggih.
Ketiga, saudara-saudara Daud tampaknya tidak terlalu menyukainya. Ketika Samuel datang untuk melantik raja Israel berikutnya, saudara-saudara Daud bahkan tidak termasuk dalam kelompok calon awal.
Catatan dari Midrash HaMekiri terlihat lebih detail menjelaskan masa kecil Daud dibanding tractate Berachot 31b yang ditulis sekitar abad ke 2 Masehi yang memunculkan dua opsi siapakah Nitzevet. Opsi itu adalah pandangan bahwa Nitzevet adalah seorang wanita Moab dan juga ada yang yakin adalah orang Israel asli. Pandangan bahwa ibunya Daud adalah orang Moab sebenarnya agak lemah sebab hanya mendasarkan asumsi:
- Tafsiran liar terhadap 1 Samuel 22:3-4. Dalam naskah ini, Daud dikatakan telah melarikan diri dari Raja Saul ke Moab, dan dia telah meminta perlindungan dari raja Moab, Hanun saat dikejar oleh Raja Saul
- Pandangan bahwa Daud menikah dengan Maakha, anak perempuan Talmai raja Gesur. Pandangan ini beranggapan bahwa Gesur atau Geshur berlokasi didaerah Moab meski ada pandangan bahwa Geshur adalah kerajaan yang terletak di wilayah Lebanon modern atau Suriah Modern.
Disamping Daud tertolak oleh keluarganya, ia juga ditolak keberadaannya oleh Raja Saul sehingga dicari untuk dibunuh. Penolakan Daud oleh Raja Saul dapat dilihat pada 1 Samuel 18:6-9. Ketika Daud kembali dari mengalahkan Filistin, orang-orang memuji Daud dan berkata, "Saul mengalahkan beribu-ribu, tetapi Daud berlaksa-laksa." Hal ini membuat Raja Saul menjadi iri dan marah kepada Daud lalu ingin membunuh. Akibat tindakan Saul maka Daud menjadi buronan kerajaan Israel. Daud kemudian menjadi pelarian agar melanjutkan hidupnya. Dalam situasi hendak dibunuh oleh Saul, Daud ketika di En-Gedi dalam suatu monemtum membiarkan Saul hidup (1 Samuel 24) Meskipun Daud ditolak oleh Saul, karena pola pikir Saul yang keliru tetapi Daud tetapi menghormati Raja Saul.
Puncak dari penolakan yang di alami oleh Daud ketika berada di Ziklag. Daud tiba di Ziklag pada hari ketiga, orang Amalek menyerbu tanah Negep dan Ziklag lalu dibakar habis juga istri dan anak-anak menjadi tawanan orang Amalek. Daud dan orang orang di ziklag menangis dengan nyaring sampai tidak kuat lagi menangis. Daud menjadi terjepit karena penduduk Ziklag hendak melempari dengan batu. Di Ziklag adalah posisi terendah Daud dimana mendapatkan tekanan publik yang amat besar dalam kondisi istrinya juga ditawan oleh Amalek. Dalam posisi tertolak yang amat sangat, Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya. Karena pertolongan TUHAN maka Daud dapat mengatasi penolakan yang luar biasa hingga terjadi pembalikan keadaan. (1 Samuel 30)
Setelah melewati puncak penolakan dengan penyertaan TUHAN yang memberikan kemenangan, Raja Saul berperang melawan orang Filistin dan kalah. Saul dan anak-anak laki-lakinya terbunuh di pegunungan Gilboa. Daud kemudian dinobatkan sebagai raja atas Yehuda setelah melewati berbagai macam penolakan sejak masa kecil.
Penobatan Raja Daud seorang anak tertolak menurut sejumlah ajaran rabi Yahudi terbentuk oleh ibunya seorang wanita tidak dikenal oleh orang banyak namun saleh dan taat kepada Tuhan. Dalam posisi keluarganya "hancur" karena tindakan Isai yang mencintai pembantunya tetap dapat menamamkan sikap positif kepada Daud yaitu dalam keadaan titik terendah dalam hidupnya tetap memuji dan menyembah TUHAN yang mampu memberikan kelepasan dan jalan keluar dari segala kemelut dalam kehidupan. TUHAN menemukan penyembah sejati dalam kondisi hancur hati dalam diri Daud lalu TUHAN memutuskan mengangkat derajat Daud dengan tinggi.
Secara umumnya bila terjadi penolakan terhadap anak dapat berdampak negatif yang signifikan pada kesehatan fisik dan mental mereka. Dampak ini dapat terjadi seumur hidup dan dapat menyebabkan masalah perilaku, sosial, dan kesehatan mental yang serius. Daud diduga ditanamkan sejak kecil untuk:
- Percaya kepada Tuhan. Hal terpenting yang dapat kita lakukan adalah percaya kepada Tuhan dan janji-Nya. Tuhan adalah Allah yang setia dan penuh kasih, dan Dia akan selalu bersama kita, bahkan ketika orang lain menolak kita.
- Berfokus pada Tuhan. Ketika kita ditolak oleh orang lain, penting untuk berfokus pada Tuhan dan kasih-Nya. Kita dapat melakukan ini dengan membaca Alkitab, berdoa, dan memuji Tuhan.
Jika hidup kita alami kehancuran karena ditolak orang disekitar kita sekalipun tanpa melakukan kesalahan, belajarlah untuk bersyukur dan percaya kepada TUHAN sambil menyembah dalam roh dan kebenaran. Daud contoh orang yang berfokus kepada TUHAN sehingga dampak negatif akibat penolakan tidak terjadi melainkan tetap berjalan dalam kehendak dan rencana TUHAN yang indah dan ajaib.
- Tulisan lainnya:
- Apa Yang Terjadi Menyembah TUHAN
- Mengatasi Kesepian
- Rusa Melukiskan Orang Percaya
- Berkenan Kepada TUHAN
- TUHAN Penentu Masa Depan
- Allah Dan Pembalikan Keadaan