Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Jumat, 05 April 2024

Tempat Aman Saat Perang

Saat perang memerlukan tempat perlindungan yang aman terhadap musuh. Dalam zaman dahulu, senjata perang adalah panah, tombak dan pedang sehingga jika berada di radius jarak tertentu maka akan aman yang sangat dibutuhkan oleh orang yang tidak mau terlibat dalam konflik bersenjata. Contoh saat Gideon hendak berperang melawan Midian maka bagi anggota pasukan yang merasa takut dan gentar maju ke medan peperangan harus meninggalkan lokasi perang di pegunungan Gilead. (Hakim-Hakim 7:3)

Perang saat ini berbeda dengan zaman dahulu karena persenjataan yang dipergunakan alami perkembangan. Saat ini jenis peperangan dibedakan menjadi dua macam sehingga tempat berlindung pun alami perubahan, yaitu:
  1. Perang nuklir dengan ciri-ciri:
    * Senjata: Penggunaan senjata nuklir yang memiliki daya ledak dan radiasi yang tinggi.
    * Kerusakan: Dampak kerusakan yang sangat besar dan luas, termasuk kematian massal, kerusakan infrastruktur, dan pencemaran lingkungan.
    * Durasi: Perang nuklir relatif singkat, namun efeknya dapat berlangsung lama.
    * Efek jangka panjang: Risiko cacat lahir, penyakit radiasi, dan kerusakan lingkungan yang berkepanjangan.
    * Contoh: Perang Dunia II (pengeboman Hiroshima dan Nagasaki)
    * Tempat aman adalah harus jauh dari target potensial serangan nuklir, seperti pangkalan militer, pusat pemerintahan, dan kota besar. Bunker bawah tanah yang kokoh dengan persediaan makanan dan air yang cukup akan menjadi pilihan terbaik.
  2. Perang konvensional dengan ciri-ciri:
    * Senjata: Penggunaan senjata api, kendaraan tempur, dan teknologi militer lainnya.
    * Kerusakan: Dampak kerusakan yang terlokalisir di area pertempuran, dengan kemungkinan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang signifikan.
    * Durasi: Perang konvensional dapat berlangsung lama, tergantung pada kekuatan dan strategi pihak yang terlibat.
    * Efek jangka panjang: Kerusakan infrastruktur, korban jiwa, dan trauma psikologis.
    * Contoh: Perang Vietnam, Perang Irak.
    * Tempat aman harus terpencil, memiliki akses ke sumber daya alam (seperti air dan makanan), dan mudah dipertahankan. Benteng pertahanan di daerah pegunungan atau gua terpencil atau pulau terpencil bisa menjadi pilihan.
Alkitab tidak mencatat peristiwa perang nuklir sehingga tidak mengenal bunker bawah tanah sekalipun ada penafsir yang beranggapan bahwa bunker itu tersirat dalam Alkitab. Ayat Alkitab itu terdapat dalam Yesaya 33:16: "dialah seperti orang yang tinggal aman di tempat-tempat tinggi, bentengnya ialah kubu di atas bukit batu; rotinya disediakan air minumnya terjamin." Sebagian penafsir menyatakan ayat ini berbicara tentang seseorang yang tinggal di tempat yang tinggi dan aman. Tempat ini dapat dilihat sebagai bunker yang menyediakan perlindungan dan makanan bagi orang yang berlindung di dalamnya. Meskipun ayat-ayat ini tidak secara eksplisit menyebutkan bunker, mereka dapat ditafsirkan sebagai merujuk pada struktur yang mirip dengan bunker. Bunker dapat dilihat sebagai simbol perlindungan dan keselamatan dalam situasi berbahaya.

Yesaya 33:16 adalah benteng pertahanan dan benteng pertahanan berbeda dengan bunker. Berikut beberapa perbedaan tinggal di benteng pertahanan dan bunker saat terjadinya perang (baik benteng pertahanan dan bunker tidak menjamin keselamatan 100%) :
  • Benteng Pertahanan:
    * Ukuran: Benteng pertahanan umumnya lebih besar dan lebih kompleks daripada bunker.
    * Fungsi: Benteng pertahanan dirancang untuk menahan serangan dan melindungi wilayah yang luas.
    * Fasilitas: Benteng pertahanan biasanya memiliki berbagai fasilitas seperti barak, gudang, dan tempat ibadah.
    * Kehidupan: Kehidupan di benteng pertahanan bisa lebih komunal dan terstruktur dibandingkan di bunker.
  • Bunker:
    * Ukuran: Bunker umumnya lebih kecil dan lebih sederhana daripada benteng pertahanan.
    * Fungsi: Bunker dirancang untuk melindungi orang dari serangan dan bukan untuk menahan serangan.
    * Fasilitas: Bunker biasanya memiliki fasilitas yang lebih terbatas dibandingkan benteng pertahanan.
    * Kehidupan: Kehidupan di bunker bisa lebih terisolasi dan terbatas dibandingkan di benteng pertahanan.
  • Faktor pertimbangan:
    * Tingkat ancaman: Jika tingkat ancaman tinggi, bunker mungkin merupakan pilihan yang lebih baik.
    * Jumlah orang: Jika ada banyak orang yang perlu dilindungi, benteng pertahanan mungkin merupakan pilihan yang lebih baik.
    * Durasi tinggal: Jika orang perlu tinggal di tempat yang aman untuk waktu yang lama, bunker mungkin merupakan pilihan yang lebih baik.
    * Kebutuhan logistik: Benteng pertahanan membutuhkan lebih banyak logistik untuk dipelihara dibandingkan bunker.
Selain benteng pertahanan dan bunker, berikut beberapa tempat lain yang bisa menjadi tempat berlindung saat terjadi perang:
  1. Tempat berlindung alami:
    * Gua: Gua dapat memberikan perlindungan dari serangan udara dan tembakan.
    * Lubang: Lubang di tanah dapat memberikan perlindungan dari ledakan dan puing-puing.
    * Parit: Parit dapat memberikan perlindungan dari tembakan dan memungkinkan pergerakan yang aman.
  2. Tempat berlindung buatan:
    * Terowongan: Terowongan dapat memberikan perlindungan dari serangan udara dan tembakan.
    * Ruang bawah tanah: Ruang bawah tanah dapat memberikan perlindungan dari ledakan dan puing-puing.
    * Bangunan bertingkat: Bangunan bertingkat dapat memberikan perlindungan dari tembakan dan ledakan.
  3. Tempat berlindung publik:
    * Tempat penampungan bom: Tempat penampungan bom dirancang untuk memberikan perlindungan dari serangan udara.
    * Stasiun kereta bawah tanah: Stasiun kereta bawah tanah dapat memberikan perlindungan dari serangan udara dan tembakan.
    * Sekolah: Sekolah terkadang difungsikan sebagai tempat penampungan bom.
  4. Tempat berlindung lainnya:
    * Rumah sakit: Rumah sakit dapat memberikan perlindungan bagi orang yang sakit dan terluka.
    * Tempat ibadah: Tempat ibadah terkadang difungsikan sebagai tempat penampungan.
    * Kedutaan besar: Kedutaan besar dapat memberikan perlindungan bagi warga negara asing.
Orang yang berada di tempat aman saat terjadi perang berasal dari beragam manusia, tergantung situasinya. Berikut beberapa contohnya:
  • Bunker, benteng dan gua sering digunakan sebagai tempat berlindung bagi prajurit dan pasukan selama perang. Tempat ini memberikan perlindungan dari serangan musuh dan memungkinkan mereka untuk berlindung dan bersiap untuk pertempuran.
  • Warga sipil juga sering berlindung di bunker, benteng dan gua saat terjadi perang, terutama jika mereka tinggal di daerah yang rawan serangan. Tempat ini memberikan perlindungan dari bom, tembakan, dan bahaya lainnya.
  • Pengungsi yang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena perang sering berlindung di bunker, benteng dan gua. Tempat ini memberikan mereka tempat yang aman untuk tinggal dan berlindung dari bahaya.
  • Orang-orang yang dianiaya karena agama, ras, atau politik mereka sering berlindung di bunker, benteng dan gua. Tempat ini memberikan mereka tempat yang aman untuk berlindung dari penganiayaan.
  • Orang-orang yang ingin melarikan diri dari situasi berbahaya, seperti perang atau bencana alam, sering berlindung di bunker, benteng dan gua. Tempat ini memberikan mereka tempat yang aman untuk bersembunyi dan merencanakan pelarian mereka.
Kebijakan membuat bunker untuk publik adalah suatu keputusan politik yang kompleks sehingga hanya sedikit negara yang membangun bunker perlindungan bagi rakyatnya. Contoh negara yang memiliki bunker untuk publik sehingga rakyatnya mendapatkan akses ke bunker bila dibutuhkan adalah: "Swiss, Swedia, Singapura, Israel, Korea Selatan, Jerman, Amerika Serikat, China, Rusia dan India. Bunker untuk publik memungkinkan rakyat mendapatkan fasilitas yang membantu menyelamatkan diri saat terjadi kondisi bahaya.

Bunker selain dibangun oleh pemerintah sebagai dampak keputusan politik, sejumlah orang kaya di dunia membangun bunker sebagai tempat perlindungan. Alasan orang kaya yang menyebabkan mereka membangun bunker pribadi:
  • Persiapan menghadapi bencana: Kekhawatiran akan bencana besar, seperti perang nuklir, serangan teroris, atau bencana alam ekstrem, menjadi alasan sebagian orang kaya membangun bunker. Bunker mereka dirancang untuk memberikan perlindungan dan keamanan jangka panjang.
  • Meningkatnya ketidakpastian global: Ketidakstabilan politik dan ekonomi global mendorong beberapa orang kaya untuk berinvestasi pada keamanan pribadi. Bunker dianggap sebagai cara untuk melindungi diri dan keluarga mereka dari potensi kerusuhan atau keruntuhan sosial.
  • Simbol status: Bagi sebagian orang kaya, membangun bunker bisa menjadi simbol status dan kekayaan. Bunker mewah dengan fasilitas lengkap dianggap sebagai perwujudan kemewahan tertinggi.
Selain berada di tempat yang aman saat terjadi perang dengan pertimbangkan tidak memungkinkan terlibat perang maka tindakan lainnya yang dapat dilakukan adalah seperti:
  • Berdoa dan menguatkan kepercayaan kepada TUHAN sebab Mempercayai Tuhan sebab orang beriman harus tetap percaya kepada Tuhan dan berdoa untuk perlindungan dan kedamaian. Iman dapat memberikan kekuatan dan ketenangan dalam situasi yang sulit.
  • Membantu orang lain yang membutuhkan, seperti orang yang terluka atau yang kehilangan tempat tinggal karena kasih dan kepedulian sangat berharga dalam kondisi seperti itu dan turut mengurangi tekanan dan ketegangan.
  • Membantu orang lain merupakan bentuk kasih dan kepedulian yang diajarkan dalam agama.
  • Berdoa dan mencari solusi damai untuk menyelesaikan konflik sebatas yang dapat dilakukan.
  • Sadarilah bahwa perang adalah salah satu tanda bahwa Yesus akan datang kembali. Persiapkan diri menyambut hari kedatangan-Nya yang semakin dekat.
Dunia bukanlah tempat yang aman bagi manusia yang telah jatuh ke dalam dosa. Manusia yang hidup di dunia berhadapan dengan situasi seperti: "perang dan konflik, bencana alam, penyakit dan wabah dan ketidakadilan sosial serta kekerasan. Untuk berada dalam keadaan yang benar benar aman maka TUHAN membuat langit yang baru dan bumi yang baru bagi mereka yang namanya tercatat dalam Kitab Kehidupan sebab di sana tidak ada lagi laknat dan hadir tahta Allah dan takhta Anak Domba. (Wahyu 21-22)



Tulisan lainnya:
Perang Harmagedon
Perang Gog Dan Magog
Manajemen Pengungsi Perang
Rusa Melukiskan Orang Percaya
Nilai Manusia
TUHAN Tempat Pengungsian


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)