TUHAN menjadi cemburu karena tanah-Nya, dan Ia belas kasihan kepada umat-Nya. Yoel 2:18
Dalam Yoel 2:18 ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu makna kata "menjadi cemburu" וַיְקַנֵּ֥א dan makna kata "belas kasihan" וַיַּחְמֹ֖ל. Menjadi cemburu berasal dari kata וַיְקַנֵּ֥א - way·qan·nê dengan kata dasar קָנָא - qanah dengan konotasi: "menjadi iri, menjadi cemburu, sangat bersemangat, iri hati, cemburu, membuat cemburu, memancingnya untuk cemburu." Kata belas kasihan berasal dari kata וַיַּחְמֹ֖ל - "cara·yaḥ·mōl" dengan kata dasar חָמַל dengan konotasi: "kepedulian, Keinginan, memiliki rasa kasihan, memiliki rasa sayang, memiliki rasa kasihan, belas kasihan, menunjukkan rasa kasihan, luang, hemat - untuk menyisihkan." Teks di atas dapat diartikan bahwa karena tanah-Nya itu memancing Tuhan menjadi cemburu yang menyebabkan TUHAN menunjukkan rasa kasih dan sayang-Nya kepada umat-Nya.
Tuhan berurusan dengan negeri yang tanah harus alami tulah belalang sebagai hukuman Tuhan sehingga terjadi hasil tanah dimakan belalang pengerip lalu dimakan belalang pindahan selanjutnya datang belalang pelompat dan yang masih tertinggal dihabiskan oleh belalang pelahap. Dampak tulah belalang adalah ladang menjadi musnah, tanah berkabung dan para petani jadi malu serta kegirangan jadi layu. Umat-Nya melilitkan kain kabung dan mengeluh, para imam meratap. TUHAN berseru untuk berbalik kepada-Nya dengan segenap hati, berpuasa yang kudus dan mengoyakkan hati karena DIA cemburu kepada tanah-Nya dan sayang kepada umat-Nya.
TUHAN cemburu karena orang kepunyaan-Nya telah berpaling kepada allah lain dan melakukan penyembahan berhala selain tindakannya yang duniawi karena hidup tanpa kehadiran dari Roh Allah. Tindakan umat-Nya merupakan pelanggaran terhadap perjanjian antara TUHAN dan umat-Nya sehingga tanah yang didiami oleh umat-Nya mengalami "tulah belalang". TUHAN cemburu karena Dia setia dan memiliki komitmen yang teguh terhadap perjanjian-Nya. Hal kecemburuan TUHAN akan menuntun umat-Nya untuk bertobat dan memperbaharui kehidupan berjalan bersama TUHAN. Cemburu TUHAN menunjukkan kepedulian-Nya yang besar terhadap umat-Nya, seperti seorang gembala terhadap dombanya tersesat. Umat-Nya kembali kepada-Nya maka tulah belalang akan menjauh.
"Kecemburuan" Tuhan dalam pengertian kepedulian ini membuka jalan bagi belas kasih-Nya. Tuhan tidak ingin membiarkan umat-Nya terus binasa, namun Ia rindu mereka berbalik kepada-Nya sehingga Ia dapat mencurahkan belas kasihan dan pengampunan. Untuk mendapatkan kasih sayang TUHAN dalam arti mengalami janji TUHAN dimana terjadi pemulihan keadaan dari tulah belalang yang berdampak umat-Nya dapat makan kenyang dan membuahkan ucapan syukur serta pujian kepada TUHAN, maka umat Tuhan sewajarnya bila:
- Mematikan perbuatan perbuatan daging, misalnya terdapat di Roma 8:13; 13:14
- Manusia lama kita harus turut disalibkan, misalnya Roma 6:6; Galatia 5:24
- Menolak guru-guru palsu, nabi-nabi palsu yang membuat kehidupan tidak terarah kepada Tuhan, misal Galatia 1:10; 4:17
- Melakukan pertobatan seperti yang TUHAN inginkan, misal Yoel 2:12
Tuhan akan memulihkan kembali umat-Nya. Bukan hanya umat-Nya, tetapi sekalian alam juga akan dipulihkan oleh Allah. Tanah yang tandus dan tidak menghasilkan apa-apa akan menumbuhkan tunas-tunas baru dan memberi persediaan makanan bagi manusia dan hewan (19, 21-24). Pada intinya, pemulihan itu akan terjadi secara menyeluruh atas hidup manusia dan atas dunia ini. Segala kebutuhan jasmani akan makan dan minum, dilimpahkan oleh Tuhan. Secara psikis, umat Tuhan akan dipenuhi dengan sukacita. Begitu juga dalam hubungan Tuhan dengan umat-Nya, pemulihan rohani akan terjadi di tengah-tengah mereka.
TUHAN adalah sumber keselamatan bagi umat-Nya, yang tidak dapat melarikan diri dari penghakiman dengan menjadikan belalang sebagai tentara-Nya, yaitu sebuah bangsa dari Utara untuk menjalankan hukuman atas umat-Nya. Ini semua dilakukan-Nya demi satu tujuan. Allah ingin umat-Nya menyadari bahwa keselamatan adalah milik-Nya.
Allah yang memerhatikan kesesakan Israel juga peduli terhadap kesesakan kita sebagai tebusan-Nya. Belas kasihan Tuhan kepada umatnya memiliki beberapa landasan penting:
- Kasih Allah yang Tak Terbatas: Alkitab mengajarkan bahwa Allah memiliki kasih yang tak terbatas bagi ciptaan-Nya, termasuk manusia (Yohanes 3:16). Belas kasih adalah wujud dari kasih tersebut.
- Manusia Diciptakan Menurut Gambar Allah: Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:27). Ini berarti manusia memiliki potensi untuk mencerminkan sifat-sifat Allah, termasuk belas kasih.
- Kesadaran akan Kesalahan Manusia: Alkitab mengakui bahwa manusia rentan berbuat kesalahan dan dosa (Roma 3:23). Belas kasih Tuhan menawarkan pengampunan dan kesempatan untuk berbalik kepada-Nya.
- Korban Kristus: Kematian Yesus di kayu salib dilihat sebagai pengorbanan untuk menanggung dosa manusia. Ini merupakan bukti kasih dan belas kasih Allah yang rela mengorbankan Anak-Nya (Roma 5:8).
- Pengampunan dan Keselamatan:
* Janji Pengampunan Dosa: Tuhan menjanjikan pengampunan kepada mereka yang sungguh-sungguh bertobat (misalnya: Mazmur 51:17).
* Janji Keselamatan: Tuhan menjanjikan keselamatan kekal bagi mereka yang beriman dan mengikuti jalan-Nya (misalnya: Yohanes 3:16). - Bimbingan dan Pertolongan:
* Janji Penyertaan: Tuhan berjanji tidak akan pernah meninggalkan atau membiarkan umat-Nya sendirian (misalnya: Yosua 1:9).
* Janji Hikmat dan Kebijaksanaan: Tuhan berjanji memberikan hikmat dan kebijaksanaan kepada mereka yang meminta (misalnya: Yakobus 1:5).
* Janji Pemeliharaan: Tuhan berjanji memelihara dan mencukupi kebutuhan umat-Nya (misalnya: Filipi 4:19). - Pemulihan dan Harapan:
* Janji Pemulihan: Tuhan berjanji memulihkan umat-Nya dari kesusahan dan penderitaan (misalnya: Yesaya 43:19).
* Janji Harapan: Tuhan menawarkan harapan masa depan yang penuh sukacita dan damai (misalnya: Wahyu 21:4).
* Janji Surga: Tuhan menjanjikan surga sebagai tempat tinggal kekal yang indah bagi umat-Nya yang setia (misalnya: Wahyu 21:1-4).
Perlu diperhatikan apa yang tertulis dalam Yakobus 2:13: "Sebab penghakiman yang tanpa belas kasihan akan menimpa orang yang tidak berbelas kasihan. Belas kasihan berjaya atas penghakiman." Umat TUHAN yang mendapatkan kasih sayang dan belas kasihan dari TUHAN karena anugerah-Nya yang besar harus mendorong hidup dengan belas kasihan kepada sesama. Perhatikan perumpamaan tentang pengampunan dalam Matius 18:21-35 yang memberikan gambaran bahwa setelah mendapatkan kasih sayang dan belas kasihan TUHAN maka kita harus berusaha mengasihi sesama manusia misalnya dengan memberikan pengampunan terhadap saudara kita.
- Tulisan lainnya:
- Umat Allah Berdasarkan Kitab Yeremia
- Pemulihan Hati Bapa
- Sisa Umat-Nya
- Orang Lemah Dan Pencipta-Nya Berdasarkan Amsal
- Menghampiri Tahta Kasih Karunia
- Beradaptasi Dalam Keadaan Bencana