Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Selasa, 16 April 2024

Yesus Melebihi Bait Allah

Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah. Matius 12:6

Bait Allah (juga disebut Bait Suci) memiliki peran dan fungsi yang sangat sentral dalam kehidupan keagamaan dan nasional saat Yesus hadir menjadi manusia. Berikut beberapa poin penting dari keberadaan Bait Allah:
  • Pusat Ibadah dan Persembahan sebab merupakan tempat suci utama di mana orang Israel dapat beribadah kepada Allah (YHWH). Mereka mempersembahkan kurban binatang dan persembahan lainnya sebagai ungkapan syukur, penebusan dosa, dan untuk membangun hubungan dengan Allah. Imam (kohanim) memegang peranan penting dalam ritual-ritual persembahan yang dilakukan di Bait Allah.
  • Simbol Kehadiran Allah sebab dianggap sebagai tempat di mana kehadiran Allah lebih nyata dirasakan dibandingkan dengan tempat lain. Kehadiran Allah dilambangkan oleh awan yang memenuhi ruang kudus pada saat pentahbisan Bait Allah. Ini memberikan rasa aman dan kepastian bagi umat Israel bahwa Allah ada bersama mereka.
  • Pemersatu Bangsa Israel. Tiga kali dalam setahun, para pria diwajibkan untuk berziarah ke Bait Allah selama festival keagamaan utama: Paskah, Shavuot, dan Sukkot. Ziarah ini membantu memperkuat identitas bersama dan mempersatukan mereka di bawah hukum dan perjanjian dengan Allah.
  • Simbol Perjanjian Allah dengan Israel hal ini disebabkan pembangunan Bait Allah oleh Raja Salomo dipandang sebagai pemenuhan janji Allah kepada Raja Daud, kakek Salomo. Bait Allah menjadi simbol perjanjian antara Allah dan bangsa Israel. Ketaatan pada hukum Allah menjadi syarat untuk menikmati berkat Allah dan kehadiran-Nya di Bait Allah.
  • Pusat Politik dan Nasional dimana raja-raja Israel sering dinobatkan dan dimakamkan di dekat Bait Allah. Simbol-simbol kerajaan seperti Tabut Perjanjian disimpan di Bait Allah, yang melambangkan hubungan antara pemerintahan duniawi dan otoritas ilahi.
  • Harapan dan Pemulihan disebabkan kehancuran Bait Allah pada tahun 586 SM dan 70 M dilihat sebagai hukuman atas dosa-dosa bangsa Israel. Namun, ada harapan untuk pembangunan kembali Bait Allah di masa depan, menandakan pemulihan hubungan dengan Allah dan masa depan yang lebih baik.
Orang Israel yang hidup dipengaruhi oleh keberadaan Bait Allah secara mengejutkan Yesus menyatakan, "Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah." Douglas R. A. Hare berpendapat bahwa argumen Yesus itu dapat dinyatakan dengan cara ini: "Jika bait suci lebih utama daripada hari Sabat, betapa akan lebihnya sesuatu yang lebih besar daripada bait suci itu mengungguli hari Sabat." Matthew Henry menjelaskan ayat di atas dengan menyatakan:
  • Orang-orang Yahudi sangat memuja Bait Allah: tempat itu menguduskan emas di dalamnya. Stefanus dituduh karena menghina tempat kudus ini (Kis. 6:13); tetapi Kristus, walaupun berada di ladang gandum, melebihi bait Allah, karena di dalam Dia hadirat Allah itu tidak diam secara kiasan, tetapi seluruh kepenuhan ke-Allahan secara jasmaniah.
  • Yesus inginkan tindakan belas kasihan dan bukan persembahan (ay. 7). Kewajiban-kewajiban upacara harus mengalah terhadap hukum moral, hukum alam, dan hukum kerajaan yang berlandaskan kasih. Juga, perlindungan diri harus lebih diutamakan daripada pelaksanaan ibadah-ibadah ritual. Belas kasihan terhadap jiwa-jiwa manusia, yang di sini dipakai untuk membenarkan belas kasihan terhadap tubuh mereka.
  • Melalui Anaklah Allah menciptakan dunia, dan oleh Dia-lah Allah menetapkan hari Sabat dan menguduskannya; oleh Dia-lah Allah memberikan Sepuluh Perintah di Gunung Sinai. Sebagai Pengantara, Dia dipercayakan untuk menetapkan perintah-perintah dan mengubahnya menurut apa yang dipikirkan-Nya baik; dan khususnya, sebagai Tuhan atas hari Sabat, Ia diberi wewenang untuk membuat perubahan seperti itu pada hari itu, dan menjadikannya sebagai hari Tuhan, hari Kristus Tuhan.
Interpretasi tentang, Yesus lebih besar daripada Bait Allah" memiliki makna yang mendalam dan kompleks tidak dibatas uraian di atas. Contoh pengertian mengapa Yesus melebihi Bait Allah:
  • Yesus sebagai Mesias dan Anak Allah. Bait Allah adalah tempat suci dan penting bagi orang Yahudi, namun Yesus menyatakan bahwa Dia memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada Bait Allah karena Dia adalah sumber kekudusan dan otoritas yang sejati.
  • Kedatangan Kerajaan Allah karena Yesus sebagai pembawa Kerajaan Allah, yang lebih besar dan lebih mulia daripada Bait Allah. Bait Allah adalah simbol sistem keagamaan lama, sedangkan Kerajaan Allah adalah tatanan baru yang dibawa oleh Yesus.
  • Kritik terhadap Tradisi Keagamaan Yahudi yang berfokus pada Bait Allah dan ritualnya. Yesus menekankan bahwa hubungan dengan Allah lebih penting daripada ritual dan tradisi keagamaan.
  • Pentingnya Yesus bagi Umat Manusia sebab Dia adalah Mesias yang dinantikan, pembawa Kerajaan Allah, dan sumber keselamatan dan kehidupan. Bait Allah adalah tempat suci yang penting, namun Yesus lebih penting karena Dia adalah Juruselamat dan Tuhan.
Pernyataan Yesus bahwa diri-Nya melebihi Bait Allah suatu pernyataan Yesus yang menarik perhatian publik karena Yesus dianggap oleh sebagian orang Yahudi saat itu sebagai Mesias. Lalu dimanakah persamaan dan perbedaan antara Mesias dengan Bait Allah?
  1. Persamaan:
    * Keduanya dianggap suci dan penting bagi orang Yahudi: Baik Bait Allah maupun Mesias memiliki peran sentral dalam tradisi dan kepercayaan Yahudi. Bait Allah adalah tempat suci di mana umat Yahudi dapat berhubungan dengan Allah, sedangkan Mesias adalah figur yang dinantikan yang akan membawa keselamatan dan pemulihan bagi Israel.
    * Keduanya dijanjikan oleh Allah: Baik Bait Allah maupun Mesias dijanjikan dalam Taurat, kitab suci agama Yahudi. Bait Allah dijanjikan kepada Raja Daud, sedangkan Mesias dinubuatkan akan datang dari keturunan Daud.
    * Keduanya melambangkan harapan dan pemulihan: Baik Bait Allah maupun Mesias melambangkan harapan dan pemulihan bagi bangsa Israel. Bait Allah adalah simbol kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya, sedangkan Mesias akan membawa akhir dari penindasan dan penderitaan dan mendirikan kerajaan Allah yang penuh kedamaian dan keadilan.
  2. Perbedaan:
    * Sifat: Bait Allah adalah bangunan fisik yang terletak di Yerusalem, sedangkan Mesias adalah seorang figur manusia yang akan datang di masa depan, menurut kepercayaan Kristen hadir dalam diri Yesus Kristus.
    * Fungsi: Bait Allah adalah tempat ibadah dan persembahan kurban, sedangkan Mesias akan bertindak sebagai raja, imam besar, dan nabi.
    * Durasi: Bait Allah pernah ada secara fisik di masa lampau, dan diharapkan akan dibangun kembali di masa depan. Mesias menurut Yahudi belum datang, dan waktu kedatangannya tidak diketahui sedangkan Kristen menantikan Yesus datang kembali yang kedua kalinya untuk memerintah dan menghakimi manusia setelah kedatangan pertama untuk menghapus dosa manusia.
    * Peran dalam keselamatan: Bait Allah adalah tempat di mana umat Yahudi dapat berhubungan dengan Allah dan memohon pengampunan dosa. Mesias akan membawa keselamatan yang menyeluruh bagi bangsa Israel dan seluruh dunia, termasuk penghapusan dosa, kematian, dan penderitaan.
Yesus adalah Mesias maka sewajarnya melebihi Bait Allah karena sejumlah fakta yang menunjukkan seperti:
  • Sifat dimana Bait Allah adalah bangunan fisik yang terbuat dari batu dan kayu sedangkan Mesias adalah seorang figur manusia yang hidup dan kekal.
  • Fungsi dimana Bait Allah sebagai tempat ibadah dan persembahan kurban sedangkan Mesias adalah Raja, imam besar, dan nabi yang membawa keselamatan dan pemulihan.
  • Durasi dimana Bait Allah sesuatu pernah ada secara fisik di masa lampau, dan diharapkan akan dibangun kembali di masa depan sedangkan Mesias berada di luar ruang dan waktu, dan kekal.
  • Peran dalam keselamatan dimana Bait Allah adalah tempat di mana umat Yahudi dapat berhubungan dengan Allah dan memohon pengampunan dosa sedangkan Mesias membawa keselamatan yang menyeluruh bagi umat manusia, termasuk penghapusan dosa, kematian, dan penderitaan.
  • Jangkauan dimana Bait Allah adalah pusat ibadah bagi bangsa Israel sedangkan Mesias adalah Juruselamat bagi seluruh dunia, tanpa memandang ras, etnis, atau kebangsaan.
  • Keterbatasan dimana Bait Allah sesuatu yang dapat dihancurkan oleh manusia sedangkan Mesias sosok tak terkalahkan dan kekal. Dia bangkit dari maut.
  • Simbolisme dimana Bait Allah melambangkan kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya sedangkan Mesias adalah perwujudan Allah dalam daging manusia.
Dalam pengajaran Kristen, posisi Mesias, yaitu Yesus Kristus, dianggap lebih utama daripada posisi Bait Allah karena beberapa alasan, contoh:
  • Penggenapan Nubuat tentang Mesias yang akan datang. Nubuat-nubuat ini menunjuk pada seorang figur yang akan membawa keselamatan, keadilan, dan perdamaian bagi umat manusia. Yesus Kristus diyakini sebagai penggenapan nubuat-nubuat ini. Dia mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia dan bangkit dari kematian untuk mengalahkan maut. Dia adalah Raja dan Juruselamat yang dinubuatkan.
  • Pusat Iman sebab Yesus adalah perwujudan Allah dalam daging manusia. Melalui Yesus, manusia dapat mengenal Allah dan menjalin hubungan pribadi dengan-Nya. Iman Kristen berfokus pada karya Yesus di kayu salib dan kebangkitannya, bukan pada ritual dan persembahan yang dilakukan di Bait Allah.
  • Perjanjian Baru menceritakan kisah hidup, pelayanan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus. Perjanjian Baru juga berisi ajaran-ajaran Yesus dan para rasulnya tentang iman, keselamatan, dan kehidupan Kristen. Bagi orang Kristen, Perjanjian Baru memiliki otoritas yang lebih tinggi daripada Perjanjian Lama, yang berisi tentang Bait Allah dan ritual-ritualnya.
  • Universalitas karena terbuka bagi semua orang, tanpa memandang ras, etnis, atau kebangsaan. Bait Allah, di sisi lain, adalah pusat ibadah bagi bangsa Israel. Yesus Kristus datang untuk membawa keselamatan bagi seluruh dunia, bukan hanya bagi bangsa Israel.
  • Kekekalan karena Bait Allah telah dihancurkan dua kali dalam sejarah, dan tidak ada kepastian tentang kapan atau apakah akan dibangun kembali. Yesus Kristus, di sisi lain, adalah Anak Allah yang kekal. Dia hidup selamanya dan kerajaan-Nya tidak akan pernah binasa.
Meskipun Bait Allah telah hancur, ia tetap menjadi simbol penting bagi orang Yahudi. Tradisi dan praktik yang terkait dengan Bait Allah terus dihidupkan dan diadaptasi, dan kenangannya terus menginspirasi harapan untuk pembangunan kembali di masa depan. Pembangunan Bait Suci terus diusahakan oleh penganut Yudaisme tetapi jika Bait Allah berdiri kembali tetap akan lenyap bersamaan dengan lenyapnya langit dan bumi yang ada sekarang ini saat penghakiman Yesus Kristus di hari esok.

Menurut Wahyu 21:22, "Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu. Pada bumi yang baru dan langit yang baru tidak ada bangunan yang dinamakan Bait Suci sebab TUHAN sendiri hadir berada di Takhta-Nya yang melampaui bangunan Bait Suci yang pernah dibuat manusia.

Yesus bertahta di Yerusalem yang baru sebab DIA melebihi Bait Allah yang dapat lenyap seperti langit dan bumi pun akan lenyap.



Tulisan lainnya:
Kecerdasan Spiritual Saat Membangun Bait Allah
Pelataran Bait Suci Pun Diinjak-injak
Pembangunan Bait Suci Ketiga
Esensi Hadirat TUHAN
Berziarah Ke Yerusalem
Perayaan Hanukkah


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)