Teks di atas adalah perkataan dari perwira tentara Yehuda, di dalamnya termasuk Yohanan bin Kareah dan Azarya bin Hosaya yang datang kepada nabi Yeremia meminta petunjuk dari TUHAN untuk orang tersisa di Yehuda yaitu jalan apa yang harus dilakukan setelah Gubernur Gedalya tewas dibunuh oleh Ismael bin Netanya. Para perwira tersebut meminta konfirmasi dari Yeremia atas rencananya untuk mengungsi ke Mesir.
Perwira yang tersisa menyatakan apa saja keputusan TUHAN baik itu kabar baik atau kabar buruk akan tetap taat karena TUHAN adalah yang dapat dipercaya. Yeremia sebagai nabi TUHAN tidak memberikan jawaban dengan cepat kepada perwira Yehuda karena harus mengetahui keputusan dari TUHAN terlebih dahulu. Dalam jangka waktu sepuluh hari menunggu jawaban TUHAN maka datanglah firman TUHAN dan Yeremia menyampaikan berita atau pesan dari TUHAN kepada Yohanan bin Kareah dan semua perwira yang masih tersisa. Pesan TUHAN adalah jangan mengungsi ke Mesir sebab itu membahayakan nyawamu sebab disana akan alami kematian akibat pedang, kelaparan dan sampar. Mesir pun sebagai negara yang kuat akan dihancurkan oleh Raja Nebukadnesar. Nasib Firaun Hofra alami peristiwa yang sama dengan Raja Zedekia yang diserahkan oleh TUHAN kepada Nebukadnesar
Atas pesan dari TUHAN melalui Yeremia maka Azarya bin Hosaya dan Yohanan bin Kareah menyatakan bahwa Yeremia menyampaikan kabar bohong dan terhasut oleh Barukh bin Neria sebab menganggap merencanakan perwira yang tersisa akan ikut dalam pembuangan di Babel. Para perwira yang tersisa memutuskan agar orang Yehuda yang tersisa dibawa oleh mereka ke Mesir termasuk Yeremia dan Barukh. Berita yang disampaikan oleh Yeremia adalah sesuatu yang sulit diterima oleh pengertian para perwira yang tersisa di Yehuda.
Ketika sulit mempercayai TUHAN karena ada juga tantangan dan permasalahan yang dihadapi. Hal ini disebabkan oleh:
- Keraguan yang muncul dalam hidup, termasuk keraguan tentang keberadaan Tuhan. Keraguan ini bisa muncul karena berbagai alasan, seperti pengalaman hidup yang sulit, tragedi yang menimpa, atau paparan pemikiran yang berbeda.
- Kekecewaan karena adanya peristiwa yang tidak berjalan sesuai dengan yang kita harapkan, maka kecewa terhadap Tuhan. Kita mungkin bertanya-tanya mengapa Tuhan membiarkan hal buruk terjadi pada orang baik.
- Pencobaan dan godaan yang menguji iman kita sebab kita mungkin dihadapkan pada situasi yang sulit yang membuat kita mempertanyakan iman kita kepada Tuhan.
- Pengaruh Orang Lain di sekitar kita dapat memengaruhi kepercayaan kita kepada Tuhan. Jika kita dikelilingi oleh orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan, iman kita bisa menjadi lemah.
- Memahami Kehendak Tuhan dalam kehidupan kita terkadang sesuatu yang sulit. Hal ini dapat membuat kita frustrasi dan ragu akan rencana Tuhan bagi kita.
- Perkuat Iman dengan tetap belajar tentang Tuhan dan memperdalam imanmu. Hal ini dapat dilakukan seperti: Baca kitab suci, ikut dalam ibadah dan mendengarkan khotbah hamba TUHAN, dan ikuti kelas tentang pemahaman Alkitab. Semakin kuat imanmu, semakin mudah bagimu untuk menghadapi tantangan dan permasalahan.
- Bersandarlah pada Tuhan. Misalnya: Berdoalah, mintalah kekuatan dan bimbingan dari-Nya. Bacalah kitab suci untuk mendapatkan penghiburan dan dorongan.
- Bergabunglah dengan komunitas orang percaya dapat memberikan dukungan dan dorongan saat kamu menghadapi masa-masa sulit. Berbicaralah dengan orang lain tentang keraguan dan permasalahanmu. Mereka mungkin dapat memberikan nasihat dan doa yang kamu butuhkan.
- Ingatlah Janji Tuhan bahwa Tuhan telah berjanji untuk selalu bersama kita dan tidak akan pernah meninggalkan kita. Ingatlah janji-janji ini saat kamu merasa ragu atau kecewa.
- Mempercayai Tuhan adalah sebuah proses yang membutuhkan waktu dan kesabaran. Jangan berkecil hati jika kamu tidak segera merasakan perubahan. Teruslah berusaha dan jangan pernah menyerah.
- Panggilan yang Berat: Yeremia dipanggil menjadi nabi pada usia muda di Yerusalem, saat kondisi masyarakat dan kerajaan Yehuda sedang menuju kehancuran. Tugasnya menyampaikan pesan peringatan dan hukuman Tuhan yang tidak menyenangkan.
- Penolakan dan Penganiayaan: Nubuat Yeremia tidak diterima dengan baik. Dia menghadapi penolakan, cemoohan, bahkan ancaman kekerasan dari para pemimpin dan rakyat.
- Keraguan dan Kekecewaan: Melihat bangsanya tidak berbalik kepada Tuhan dan tetap menuju kehancuran, Yeremia pastilah merasakan kekecewaan dan mempertanyakan campur tangan Tuhan. [kitab Yeremia pasal 12:1-4]
- Janji dan Peneguhan Tuhan: Tuhan berjanji kepada Yeremia bahwa Dia akan menyertainya dan memberinya kekuatan untuk menghadapi penolakan [kitab Yeremia pasal 1 ayat 8].
- Penglihatan tentang Harapan: Tuhan memberi Yeremia penglihatan tentang masa depan di mana umat Tuhan akan dipulihkan dan memiliki perjanjian baru yang tertulis di hati mereka [kitab Yeremia pasal 31:31-34].
- Pengalaman Pribadi dengan Tuhan: Yeremia mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan dalam Ratapan Yeremia, mengungkapkan pergumulan dan kesedihannya. Namun, dia juga menyatakan keyakinannya pada kasih setia Tuhan yang tidak pernah habis [Ratapan Yeremia pasal 3:21-22].
- Pengalaman Pribadi karena sejumlah orang menemukan kepercayaan mereka kepada Tuhan melalui pengalaman pribadi. Hal ini bisa berupa pengalaman positif seperti merasa dibantu Tuhan di saat sulit, atau pengalaman spiritual yang mendalam seperti merasakan kehadiran Tuhan.
- Iman kepada TUHAN sekalipun keyakinan kepada sesuatu yang tidak dapat dilihat atau dibuktikan secara ilmiah. Bagi banyak orang, iman adalah dasar untuk mempercayai Tuhan.
- Nalar diperbaharui sebab sejumlah orang menemukan kepercayaan mereka kepada Tuhan melalui pemikiran rasional. Mereka mungkin merenungkan keberadaan alam semesta, kompleksitas kehidupan, dan potensi adanya kekuatan yang lebih tinggi.
- Alkitab memberikan dasar membangun kepercayaan mereka kepada Tuhan. Alkitab sebagai kitab suci yang adalah kebenaran dan kebenaran berkuasa memberikan kemerdekaan dalam Tuhan
- Bergabung dengan komunitas orang percaya dapat membantu memperkuat kepercayaan kepada Tuhan. Komunitas dapat memberikan dukungan, dorongan, dan kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang Tuhan dan kebenaran yang memerdekakan.
- Berdoa atau berkomunikasi dengan Tuhan. Melalui doa kita mengungkapkan rasa syukur, meminta bantuan, dan membangun hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan.
- Iman kepada Tuhan bisa diuji dan diguncang oleh keadaan.
- Tuhan tetap setia dan memberi kekuatan bahkan di saat kita merasa ragu dan kecewa.
- Penting untuk jujur dan terbuka pada Tuhan tentang keraguan dan pergumulan kita.
- Tuhan memiliki rencana dan harapan bahkan di tengah kegelapan.
Semoga dengan berjalannya waktu, kepercayaan kita kepada Tuhan akan tumbuh dan berkembang dan menghasilkan buah. Hal yang penting ketika sulit mempercayai TUHAN adalah kamu terbuka untuk kepada Tuhan sehingga mengalami TUHAN dalam hidup ini dan mencari cara untuk memperkuat imanmu.
- Tulisan lainnya:
- Makna Percaya Yesus Berdasarkan Injil Yohanes
- Dosa Tidak Percaya
- Iman Yang Menyelamatkan
- Kasih Karunia Luputkan Murtad
- Percaya Teguh Jaya
- Rusa Melukiskan Orang Percaya