Hakekat Pernikahan :
- Pernikahan berdasarkan inisiatif / rancangan Allah ( Kejadian 2:18)
- Pernikahan dirancang oleh Allah untuk menyelesaikan problem pertama manusia; kesendirian / kesepian (adam) (Kej 2:18-22)
- Pernikahan Kristen dirancang Tuhan untuk memberikan kebahagiaan bersama, bukan kesedihan. ( Kej 23).
- Pernikahan Kristen dimulai dari meninggalkan semua hubungan lain dan membangun yang permanen antara suami-istri (Kej 2:24).
- Pernikahan berarti kesatuan dalam pengertian sepenuhnya , mungkin termasuk kesatuan fisik yang intim (Kej 2:24-25)
- Kesatuan daging / bersetubuh (Kej 4:1). Mengunakan kata “to know” artinya pengenalan fisik yang intim dan pengenalan diri yang lembut.
- Dalam Perjanjian Baru mengindentifikasikan kesatuan suami-istri dengan Kristus dengan gereja.
- Pernikahan Kristen bersifat:
- Bersifat monogami bukan poligami.
- Bersifat heteroseksual bukan homoseksual.
Kegagalan dalam membangun pernikahan :
- Kurang mengenal pemahaman hakekat pernikahan.
- Kurang konsisten membangun pernikahan bersama :
- Terhadap pasangan
- Terhadap Tuhan.
Kebahagian pernikahan ditentukan oleh relasi hubungan suami-istri, bukan keturunan (anak).
br/>
- Tulisan lainnya:
- Pacaran Raja Salomo Dengan Gadis Sulam
- Fenomena Fornikasi Dan Peraturannya
- Perceraian Menurut Alkitab
- Suami Istri Yang Kesepian
- Meminimalkan Risiko Selingkuh
- Seksualitas Manusia Dan Penyimpangannya