-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Ilmu Pengetahuan Dan Mukjizat Yesus Kristus.

Selasa, 16 Agustus 2022 | Agustus 16, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-17T01:15:34Z
Mukjizat adalah hal-hal yang ajaib dan menakjubkan, sesuatu yang luar biasa atau spektakuler, sehingga mengejutkan bagi yang melihat terlebih-lebih yang mengalaminya. Orang yang mengalami mukjizat bersukacita karena mukjizat yang terjadi namun untuk orang skeptis karena tidak alami mukjizat dapat menimbulkan sejumlah pertanyaan.

Dalam pengajaran Kristen mukjizat digolongkan menjadi dua, yaitu mujizat berasal dari Tuhan dan mukjizat berasal dari iblis yang disebut juga mukjizat palsu. Batasan pengertian mukjizat dari Tuhan Allah adalah:
  1. Wayne Grudem Mujizat adalah suatu aktivitas Allah yang kurang lazim (tidak umum) dimana Ia membangkitkan rasa terpesona dan ketakjuban manusia dan memberikan kesaksian tentang diriNya sendiri”.
  2. Millard J. Erickson Mujizat berarti tindakan-tindakan adikodrati khusus dalam pemeliharaan Allah yang tidak dapat diterangkan dengan pola-pola alam yang biasa”.
  3. Kevin J. Conner Mujizat berarti “suatu tindakan kuasa; suatu perbuatan adikodrati yang disebabkan oleh kuasa Allah”.
Yesus Kristus dalam catatan Kitab Suci banyak melakukan mukjizat, sebagai contoh mukjizat dalam Injil Yohanes maka mukjizat yang dilakukan oleh Yesus adalah:
  1. Mengubah Air menjadi Anggur, menandakan Yesus mampu mengubahkan kualitas segala sesuatu. (Yohanes 2:1-11)
  2. Menyembuhkan anak pengawai Istana, menandakan Yesus berkuasa atas ruang. ( Yohanes 4:46-54).
  3. Yesus menyembuhkan orang sakit di Betesda, menandakan Yesus berkuasa atas waktu [guncangan air] ( Yohanes 5:1-9)
  4. Yesus memberi makan lima ribu orang, menandakan Yesus berkuasa terhadap kuantitas (Yohanes 6:1-14)
  5. Berjalan di atas air, menandakan Yesus berkuasa atas hukum alam. ( Yohanes 6:16-21)
  6. Menyembuhkan orang buta sejak lahir, menandakan Yesus berkuasa atas nasib buruk. ( Yohanes 9:1-12)
  7. Yesus membangkitkan Lazarus, menandakan Yesus berkuasa terhadap kematian (Yohanes 11:1-46)
Pemikiran tentang keberadaan mukjizat yang dilakukan oleh Yesus sering-kali tidak dapat dipisahkan dengan kebenaran dimana kebenaran itu dibagi diantaranya menjadi:
  • Kebenaran agama adalah kebenaran yang berdasarkan pengajaran agama tertentu.
  • Kebenaran Ilmu Pengetahuan adalah premis / pengetahuan yang diterima saat ini dan yang dapat mengugurkan pendapat tersebut yang suatu waktu bila ada penemuan baru yang berlandaskan penemuan ilmiah.
  • Kebenaran kelompok adalah kebenaran yang didasarkan kepada kesepatan / konsensus dalam suatu kelompok manusia.
Mukjizat yang dilakukan oleh Yesus dan termasuk pengikut-Nya yang dikaruniakan untuk melakukan mukjizat adalah sesuatu kebenaran yang nyata. Hal yang meneguhkan kesaksian mukjizat yang dilakukan Yesus diantaranya:
  • Adanya saksi mata yang sangat banyak dan saat dibuku / dipublikasikan mukjizat itu diterima kebenarannya demikian (lihat 1 Korintus 15:6).
  • Mereka yang memberi kesaksian tentang mukjizat yang dilakukan Yesus adalah orang yang memiliki integritas yang baik dan karakter mulia hingga bersedia mati karena tidak dapat menyangkal kebenaran yang nyata dalam hidup mereka. Misal: Para murid Yesus.
  • Mereka yang memusuhi Yesus menerima fakta terjadinya sejumlah mukjizat seperti saat kebangkitan Lazarus, imam kepala dan orang-orang Farisi tidak suka akan tindakan Yesus melakukan mujizat sehingga untuk menghentikan mukjizat adalah membunuh Yesus
Mujizat adalah fenomena sosial yang nyata sepanjang sejarah di Israel, namun pada abad kedelapan belas, seperti Immanuel Kant (1724-1804)beranggapan Alkitab harus ditafsir ulang melalui menyelaraskan dengan ilmu sekuler dan "pemikiran modern" yang dilandasi ilmu pengetahuan. Hal ini memunculkan teolog liberal dengan mengusung injil sosial sebagai yang terpenting bukan soal kasih karunia Allah lewat salib Kristus untuk keselamatan manusia sebagai inti pemberitaan Injil dan menyangkal ketidakmampuan manusia termasuk keterbatasannya serta dosa. Salah satu dampaknya muncul pandangan bahwa ilmu pengetahuan menentang mukjizat Yesus Kristus.

Banyak orang alami degradasi kepercayaan terhadap Yesus Kristus. Pada zaman Yesus hidup jadi manusia, Yohanes mencatat fakta meskipun Yesus mengadakan begitu banyak mujizat di depan mata mereka, namun mereka tidak percaya kepada-Nya. (Yohanes 12:37) Pelayanan Yesus yang penuh kuasa tidak dipercaya dan perkataan-Nya ditolak. Hal ini menjadi landasan untuk menerima fakta bahwa sekalipun Yesus benar benar melakukan banyak mukjizat dan Dia adalah Juruselamat dan Tuhan yang penuh kasih... ada orang yang tidak percaya terhadap Yesus yang tertulis dalam Alkitab hingga menentang segala mukjizat yang Tuhan Yesus buat dimana tanda terbesar adalah tanda Yunus.

Permasalahan antara pengetahuan dan iman Kristen sesuatu yang dicari-cari. Berdasarkan pemahaman Fides et Ratio maka iman dan ilmu pengetahuan tidak pernah bertentangan dan keduanya adalah berasal dari TUHAN sebagai kebenaran. Tuhan tidak dapat berkontradiksi dengan diri-Nya sendiri - kita harus simpulkan bahwa kedua penyataan ini akan sesuai satu sama lain. Kendatipun mungkin ada konflik antara penafsiran seseorang terhadap alam semesta yang diamati dengan penafsiran seseorang akan Alkitab, namun tidak akan ada kontradiksi yang sesungguhnya. Iman menjabarkan isi kebenaran yang pada gilirannya mengatur relasi manusia dengan Allah. Sedangkan ilmu pengetahuan merupakan produk dari akal budi manusia yang melewati penelitihan ilmiah. Dari pengertian ini, kedua bidang ini mengatur tata hidup manusia sehingga hidup dalam kaya wawasan untuk memahami kebenaran.

Teologi liberal yang mengagungkan pengetahuan sudah seharusnya memahami bahwa ilmu pengetahuan berada dalam perubahan yang kontiyu sebab hadirnya penemuan-penemuan baru sehingga paradigma alami perubahan. Dalam bidang teologia tidak tertutup kemungkinan terjadinya kekeliruan terhadap Alkitab karena penafsiran yang salah jauh dari kebenaran karena adanya distorsi antara penulis yang diilhamkan oleh Roh Kudus dengan pembaca yang mengandalkan akal budi yang terbatas.

Keputusan untuk mengeraskan hati menolak percaya Yesus termasuk perbuatan mukjizat yang dilakukan-Nya hingga diberikan tanda Yunus adalah pilihan pribadi seseorang namun jika DIA lihat ada harapan menerima mukjizat maka TUHAN dapat menegur dengan keras agar sadar diri. (Matius 17:17-18 Maka kata Yesus: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!" Dengan keras Yesus menegor dia, lalu keluarlah setan itu dari padanya dan anak itupun sembuh seketika itu juga.)

Jika dihinggapi ketidakpercayaan maka percakapan Yesus dengan orang tua yang anaknya bisu (Yohanes 9:14-29) dinyatakan oleh Yesus bahwa tidak ada yang mustahil bagi orang percaya termasuk dalam urusan menyembuhkan orang bisu. Ayah anak berseru: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!". Jika kita berada dalam tidak percaya oleh sebab sesuatu hal, kita diberi contoh untuk datang dan berseru minta pertolongan agar kita dijadikan orang yang percaya melalui limpahan anugerah-Nya.

Ilmu pengetahuan dan mukjizat Yesus Kristus adalah selaras sebab mukjizat adalah buah dari hidup beriman yang memperkaya pengetahuan sehingga bukan dari kata orang saja mengenal TUHAN tetapi mengalami Tuhan secara pribadi. Teologi liberal cenderung berkembang dari kehidupan yang tidak berjumpa dan mengalami Tuhan dalam hidupnya lalu mempertanyakan kemujizatan yang dapat TUHAN lakukan. Dia telah memberikan tanda Yunus sebagai mukjizat paling mengherankan. Jika tidak mau menerima tanda Yunus maka anugerah-Nya yang terhingga sulit menghampiri menjadi bagian dalam hidup ini.



Tulisan lainnya:
Mujizat Menurut Alkitab
Dosa Tidak Percaya
Mujizat Yesus Dalam Injil Yohanes
Mujizat Dan Tanda Yunus
Kebenaran dan Ilusi Pengetahuan
Kebenaran


×
Berita Terbaru Update