Berdasarkan pengajaran dan Kitab Suci sosok Mesias yang dinantikan adalah keturunan Daud sehingga banyak yang menolak Yesus karena Ia tinggal di Galilea di kota Nazaret. Mereka merasa tahu latar belakang Yesus dengan lengkap penuh keyakinan tanpa perlu melakukan konfirmasi kepada keluarga Yesus seperti Maria yang melahirkan.
Yesus benar masa kecil tinggal di Galilea setelah mendengar kabar Herodes yang hendak membunuh bayi Yesus meninggal. Herodes raja wilayah Yudea berdasarkan keterangan orang Majus dan Ahli Taurat mengetahui ada Raja yang baru lahir di Betlehem sehingga bertindak mau membunuh seluruh anak-anak di Betlehem tempat keluarga Isai (ayah raja Daud) tinggal sebab Yusuf dan Maria adalah keturunan Daud. Sebelum terjadi pembunuh anak-anak maka Yusuf membawa keluarganya menyingkir ke Mesir lalu kemudian pindah ke Galilea sehingga genaplah nubuatan nabi, ia disebut orang Nazaret.
Orang Israel saat Firman merendahkan diriNya mengenakan daging menyapa manusia di Israel, banyak orang yang mengalami ilusi pengetahuan contohnya mereka beranggapan Yesus bukan Mesias karena tinggal di Galilea bukan di Yudea kota Betlehem sedangkan Yesus mengenapkan semua nubuat Kitab Suci sebab lahir dari keturunan Daud, kota Betlehem dan disebut orang Nazaret. Apakah Ilusi pengetahuan itu?
Daniel Boorstin menulis “Musuh terbesar pengetahuan bukanlah ketidaktahuan, tetapi ilusi pengetahuan” (Seringkali disalahartikan kepada Stephen Hawking dan Stephen Hawking pernah berkata: "the greatest enemy of knowledge is not ignorance, it is illusion of knowledge"./ Musuh terbesar dari pengetahuan bukanlah ketidaktahuan, tetapi ilusi pengetahuan). Ilusi pengetahuan ini sering kali berasal dari sedikit pengetahuan yang diekstrapolasi secara internal menjadi keyakinan akan pengetahuan yang cukup atau bahkan lengkap atau ilusi Pengetahuan adalah keyakinan keliru bahwa seseorang memiliki tingkat pengetahuan tertentu tentang sesuatu atau merasa tahu banyak hal, padahal semakin nyata bahwa manusia tahu serba sedikit
Anis Byarwati menyatakan "ilusi pengetahuan / illusion of knowledge" lebih berbahaya dari ketidaktahuan. Jika kita tahu bahwa kita tidak tahu, kita bisa belajar atau bertanya kepada ahlinya. Bahkan menurut Plato, orang yang menyadari bahwa dia tidak tahu apa-apa adalah orang yang paling knowledgeble di dunia. Tetapi kalau kita terperangkap dalam ilusi pengetahuan, maka yang terjadi adalah kita merasa paling tahu, paling benar, dan secara gigih tidak mau menerima pandangan orang lain. Padahal yang sebenarnya terjadi adalah, kita tidak tahu apa-apa, kita bermain dalam tataran 'pengetahuan' dan kesimpulan yang sebenarnya hanya merupakan gambaran ilusi kita.
Dunia makin lama makin membanjiri manusia dengan data dan informasi apalagi dalam era informasi sehingga terjadi gelombang kejut arus informasi. Data dan Informasi bertujuan memudahkan pengambilan keputusan. Informasi yang yang diterima tidak selamanya benar dan akurat. Informasi yang tidak diketahui kebenarannya tidak akan membuat menjadi baik sebab hanyalah ilusi pengetahuan yang menyesatkan.
Musa sebelum masuk ke tanah perjanjian maka ia mengirim dua belas pengintai untuk mendapatkan data dan informasi tentang segala sesuatu tentang tanah perjanjian yang dijanjikan TUHAN kepada Bangsa Israel. Tuhan mengijinkan Bangsa Israel memiliki informasi yang sebanyak-banyaknya agar dapat mengambil keputusan terbaik. Waktu yang diberikan Musa adalah empat puluh hari untuk mendapatkan data intelejen. Dua belas pengintai mengelola informasi harus bertanggung-jawab atas informasi yang dilaporkan. Hasilnya adalah sepuluh pengintai memberi laporan yang membuat rakyat Israel yang dipimpin Musa kecewa dan takut untuk menduduki tanah yang dijanjikan TUHAN, beda dengan laporan Yosua dan Kaleb. Data yang disampaikan adalah benar bahwa tanah perjanjian adalah tanah yang baik tetapi informasi tentang penduduk adalah menyesatkan. Diperlukan keputusan untuk percaya kepada janji, kuasa dan hikmat Allah agar pengamatan sekeliling kita menghasilkan informasi yang berharga untuk ambil keputusan. Sepuluh pengintai akhirnya dapat hukuman TUHAN dan orang Israel yang berusia dua puluh tahun ke atas tidak masuk ke tanah perjanjian karena salah merumuskan data kecuali Yosua dan Kaleb.
Jika sepuluh pengintai menjadikan tidak percaya kepada TUHAN dan ketakutan, lain dengan pendapat Shankar Vedantam yang menyatakan ilusi pengetahuan menyebabkan rasa aman dan rasa percaya diri yang berlebihan. Dia mengatakan bahwa otak manusia sering berpura-pura tahu persoalan yang belum ia ketahui, bukannya mengakui bahwa ia sesungguhnya belum tahu. Contoh dalam Alkitab misalnya saat Petrus diperingati oleh TUHAN Yesus akan menyangkal sebanyak tiga kali. Petrus tidak tahu permasalah yang akan dihadapi tetapi telah menyimpulkan bahwa dirinya akan baik-baik saja dalam pengiringan kepada Yesus.
Steven Sloman dan Philip Fernbach menyatakan bahwa kita semua mengira kita tahu lebih banyak daripada yang sebenarnya kita ketahui. Manusia membangun masyarakat dan teknologi yang komplek tetapi kebanyakan kita tidak tahu cara kerja pena atau toilet. Kita mencapai banyak meski pemahaman sedikit sebab ilusi pengetahuan terjadi karena tidak pernah berpikir sendiri melainkan kejeniusan ditemukan dalam cara kita menciptakan kecerdasan mengunakan komunitas sekitar kita. Apa kata orang apalagi orang yang berpengaruh dianggap suatu pengetahuan dan pilihan yang terbaik dan benar.
Yesus dalam pelayan-Nya kadang kala bertanya tentang pengetahuan sekolompok orang yang jadi bahan rujukan ilusi pengetahuan seseorang dan pendapat pribadi perorangan. Misal yang tercatat dalam Injil Matius:
- Matius 16:13 Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?"
- Matius 16:15 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
Ilusi pengetahuan terjadi karena adanya anggapan tentang sesuatu yang dianggap benar baik berdasarkan ilmu pengetahuan atau kontemporer atau pendapat seseorang atau kelompok orang yang sebenarnya tidak benar. Hal itu dianggap benar karena keterbatasan akal / rasio manusia dimana seharusnya mengaku tetapi otak tidak demikian.
'Not knowing something is not a crime but claiming yourself of knowing everything despite knowing nothing leads you to darkness'.
'Tidak mengetahui sesuatu bukanlah sebuah kejahatan. Tetapi mengklaim diri Anda mengetahui segalanya meskipun anda sebenarnya tidak tahu apa-apa, akan membawa Anda ke jurang kegelapan.
'Tidak mengetahui sesuatu bukanlah sebuah kejahatan. Tetapi mengklaim diri Anda mengetahui segalanya meskipun anda sebenarnya tidak tahu apa-apa, akan membawa Anda ke jurang kegelapan.
Salomo Dalam Pengkhotbah 8:17 menyatakan manusia sekalipun berlelah-lelah mengejar hikmat tetapi tidak dapat memahaminya karena penuh keterbatasan termasuk akalnya. Sekalipun banyak orang yang cenderung mengandalkan rasio / akal dalam kehidupannya sampai-sampai ada yang menolak kebenaran Alkitab hingga menyatakan TUHAN itu tidak ada karena terjebak dalam ilusi pengetahuan. Alkitab menyatakan bahwa "alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!" Roma 11:33
Manusia bukan TUHAN Mahatahu dan Yang Mahabenar. Alkitab memuat kebenaran sejati karena berasal dari pewahyuan Allah dan berbeda ilusi pengetahuan yang berasal dari anggapan akal manusia terhadap suatu pengetahuan yang sering kali keliru sebab manusia banyak sekali menyangka jalannya lurus tetapi berujung maut. Kebenaran Allah menyapa lewat Roh Kudus dan Firman Tuhan yang disampaikan agar luput bahaya kegelapan dari ilusi pengetahuan yang menjerumuskan ke dalam maut. Kiranya akal dan hati dipenuhi oleh Kebenaran bukan ilusi pengetahuan.
- Tulisan lainnya:
- Sistem Pendidikan dan Hoax Serta Alkitab
- Snob Orang Yang Berlagak tahu
- Antara Dongeng Dengan Iman
- Allah Itu Benar
- Kebenaran