Selama empat puluh hari setelah kebangkitannya, Yesus melakukan sejumlah aktivitas yaitu:
- Menampakkan diri berkali-kali kepada murid-murid (1 Korintus 15:5-7).
- Menguatkan iman mereka (Lukas 24:36-43; Yohanes 20:24-29).
- Mengajar tentang Kerajaan Allah (Kisah 1:3).
- Mempersiapkan mereka untuk menerima Roh Kudus (Kisah 1:4-5).
Hal di atas memiliki arti penting, yaitu:
- 40 hari ini adalah masa transisi dari pelayanan Yesus di bumi ke pelayanan-Nya di surga.
- Murid-murid perlu dipersiapkan secara rohani sebelum menerima Amanat Agung dan kuasa Pentakosta.
- Angka 40 menegaskan bahwa segala sesuatu telah genap — Yesus telah menyelesaikan misi-Nya di bumi.
* Maka tiba saatnya hari Yesus kembali ke Surga melakukan aktivitasnya di dalam surga setelah mempersiapkan para murid untuk melaksanakan Amanat Agung dan menerima kuasa Pentakosta.
Teks di atas adalah peristiwa kenaikan Yesus terangkat ke surga setelah kebangkitan-Nya. Peristiwa terangkatnya Yesus ke Surga adalah mengenapi sejumlah teks dalam Perjanjian Lama, antara lain:
- Daniel 7:13-14 ↔ "Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia... Kepadanya diberikan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja." Ayat ini sering dikaitkan dengan kenaikan Yesus karena menggambarkan "Anak Manusia" (gelar yang dipakai Yesus) datang di awan-awan ke hadapan Allah Bapa untuk menerima pemerintahan kekal. Dalam Kisah Para Rasul 1:9, Yesus juga terangkat ke surga diselimuti awan.
- Mazmur 68:19 (TB: Mazmur 68:18) ↔ "Engkau telah naik ke tempat tinggi, telah membawa tawanan-tawanan..." Paulus mengutip bagian ini dalam Efesus 4:8-10 untuk menjelaskan kenaikan Kristus dan pemberian karunia Roh kepada gereja. Meski konteks PL awalnya merujuk pada kemenangan Allah atas musuh, teks ini dilihat sebagai gambaran simbolis kenaikan Yesus.
- Mazmur 110:1 ↔ "Tuhan bersabda kepada tuanku: Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu." Ayat ini sering dikaitkan dengan kenaikan Yesus karena menegaskan posisi-Nya di sebelah kanan Allah (bandingkan dengan Kisah 2:33-35). Yesus sendiri mengacu pada ayat ini untuk menyatakan otoritas-Nya (Matius 22:44).
Perjanjian Lama tidak secara langsung menubuatkan kenaikan Yesus ke surga dalam konteks kebangkitan-Nya. Namun, teks-teks di atas (khususnya Daniel 7 dan Mazmur 110) dipahami oleh penulis Perjanjian Baru sebagai penggenapan simbolis dari kenaikan Kristus. Metode penafsiran Perjanjian Baru seringkali bersifat tipologis (melihat pola PL yang digenapi dalam Kristus) atau midrashik (penafsiran kreatif berdasarkan teks PL). Jadi, meski tidak ada nubuat literal, para rasul melihat kenaikan Yesus sebagai puncak dari tema kemenangan, pemerintahan, dan pemuliaan Mesias yang sudah tersirat dalam Perjanjian Lama.
Sangat jelas bahwa fisik tubuh Yesus "diangkat ke atas" di depan mata para murid, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka memiliki makna dan arti penting bagi para murid Yesus. Peristiwa tersebut bukan sekadar momen dramatis, tetapi memiliki makna teologis dan praktis yang mendalam bagi para murid, yaitu:
- Konfirmasi akhir misi Yesus di bumi yang menegaskan kemenangan karena peristiwa kenaikan Yesus menjadi bukti final bahwa misi-Nya—kematian, kebangkitan, dan penebusan—telah genap (Yohanes 19:30). Setelah konfirmasi sudah selesai misiNya di bumi maka Yesus beralih dari pelayanan fisik di bumi ke pelayanan surgawi sebagai Pengantara dan Imam Besar (Ibrani 8:1; 9:24).
- Penggenapan Janji dan Nubuat yaitu pemenuhan Mazmur 110 dan Daniel 7: Murid-murid (yang mengenal Perjanjian Lama) mengaitkan awan dan kenaikan dengan nubuat tentang Anak Manusia yang menerima kekuasaan kekal (Daniel 7:13-14) dan Tuhan Yesus duduk di sebelah kanan Allah (Mazmur 110:1). Hal itu juga membenarkan ucapan janji Yesus sebelumnya, Yesus berkata, "Aku pergi ke Bapa" (Yohanes 14:28; 16:28). Kenaikan membuktikan kebenaran perkataan-Nya.
- Awal misi baru bagi para murid Yesus juga "Tanda Berakhirnya Ketergantungan Fisik". Selama 40 hari setelah kebangkitan (Kisah 1:3), murid-murid masih bisa melihat dan menyentuh Yesus. Kenaikan mengajarkan mereka untuk hidup oleh iman, bukan penglihatan (2 Korintus 5:7). Adanya perintah untuk bertindak: Malaikat menegur mereka yang hanya "termenung memandang langit" (Kisah 1:11), mengingatkan bahwa tugas mereka adalah bersaksi (Kisah 1:8).
- Penegasan Kedatangan Yesus Kembali dimana awan sebagai simbol Kehadiran Ilahi: Dalam Perjanjian Lama, awan sering melambangkan kemuliaan Allah (Keluaran 13:21-22; Matius 17:5). Awan yang menyembunyikan Yesus menegaskan bahwa Ia pergi dalam kemuliaan dan akan kembali dengan cara yang sama (Kisah 1:11). Kenaikan-Nya memberikan arti adanya "Pengharapan Eskatologis" sebab kenaikan memberi kepastian bahwa Yesus akan kembali sebagai Hakim dan Raja (Wahyu 1:7).
- Persiapan untuk Pencurahan Roh Kudus mengingat syarat untuk turunnya Roh. Yesus sendiri mengatakan bahwa Ia harus "pergi" dahulu agar Roh Kudus datang (Yohanes 16:7). Kenaikan-Nya membuka jalan bagi Pentakosta (Kisah 2). Kepastian Otoritas Yesus di surga, Yesus "mencurahkan" Roh Kudus (Kisah 2:33), membuktikan bahwa Ia berkuasa atas segala sesuatu.
Makna bagi para Murid Yesus dengan melihat sendiri Yesus naik ke surga adalah antara lain:
- Bukti kemenangan Yesus Kristus atas dosa dan maut.
- Panggilan untuk bergerak — bukan pasif, tetapi memberitakan Injil.
- Janji bahwa Yesus tetap aktif — walau tak terlihat, Ia memerintah dan akan kembali.
- Dasar iman mereka—sekarang mereka hidup dalam pengharapan dan kuasa Roh, bukan kehadiran fisik Yesus.
Jadi, Yesus naik ke surga atau terangkat ke surga "bukan sekadar peristiwa 'farewell' (perpisahan), melainkan deklarasi ilahi" hal itu karena "Farewell (Perpisahan biasa)" memiliki pengertian:
- Jika hanya dilihat sebagai "perpisahan terakhir Yesus dari murid-murid", seolah-olah Ia pergi dan meninggalkan mereka sendirian.
- Pandangan ini terlalu sederhana dan melewatkan makna teologis yang lebih dalam.
Sedangkan "Deklarasi Ilahi" (Pernyataan Kuasa Allah) memiliki pengertian bahwa Kenaikan Yesus adalah pernyataan resmi dari Allah tentang:
✅ Kemenangan mutlak Yesus atas dosa, maut, dan kuasa kegelapan (Kolose 2:15).
✅ Pemerintahan-Nya sebagai Raja di surga (Efesus 1:20-22; Mazmur 110:1).
✅ Dimulainya era baru di mana Yesus memerintah sebagai Tuhan dan Pengantara (Ibrani 7:25).
Tabel Perbandingan "Farewell" (Perpisahan Biasa) Dengan "Deklarasi Ilahi" (Makna Sebenarnya)
"Farewell" (Perpisahan Biasa) | "Deklarasi Ilahi" (Makna Sebenarnya) |
---|---|
Yesus meninggalkan murid-murid. | Yesus naik ke takhta-Nya untuk memimpin gereja dan alam semesta. |
Seolah-akhir dari kisah Yesus. | Awal dari karya-Nya yang lebih besar (Roh Kudus turun, gereja lahir, misi global dimulai). |
Peristiwa pasif (Yesus "pergi"). | Peristiwa aktif—Yesus diangkat sebagai Penguasa (Filipi 2:9-11). |
Kenaikan Yesus yang terangkat ke surga bukan sekadar ucapan selamat tinggal kepada para murid-Nya, melainkan:
🔹 Pernyataan Allah bahwa Yesus adalah Tuhan yang berdaulat.
🔹 Pemuliaan resmi Sang Anak yang setia sampai mati.
🔹 Awal dari penggenapan Kerajaan Allah di bumi melalui gereja.
Bentuk deklarasi ilahi yang terjadi saat Yesus naik ke surga dimana terangkat-Nya disaksikan ratusan para murid meliputi pernyataan proklamasi terhadap:
✔ Dosa dan maut telah dikalahkan (1 Korintus 15:54-55)
✔ Yesus sekarang berdaulat penuh atas alam semesta (Efesus 1:20-22)
✔ Kerajaan Allah telah dimulai (Wahyu 11:15)
Yesus terangkat ke surga memiliki dampak bagi orang percaya hingga kedatangan-Nya kembali sebab bukan hanya sekedar fakta sejarah tetapi menjadi dasar pengharapan dan kuasa, yaitu:
- Jaminan Kemenangan sebab jika Kristus menang, kita juga lebih dari pemenang (Roma 8:37) dan maut bukan akhir → Kita akan dibangkitkan seperti Dia (1 Korintus 15:20-22).
- Kehidupan yang Diubahkan sebab kita hidup berada di bawah pemerintahan-Nya, bukan kuasa dosa (Roma 6:12-14). Doa kita didengar karena Ia menjadi Pengantara kita (Ibrani 7:25).
- Misi yang Penuh Kuasa sesuai Amanat Agung (Matius 28:18-20) diberikan setelah Yesus berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah..." Kita diutus oleh Raja yang berdaulat!
Yesus terangkat ke surga duduk disebelah kanan Allah suatu tahapan permulaan pemerintah-Nya di surga sebab DIA memiliki otoritas tertinggi (Efesus 1:20-22) dan menjadi perantara antara Allah dan manusia (1 Timotius 2:5). Yesus berkuasa di bumi dan di surga. Alkitab mencatat bahwa Yesus adalah sosok:
- Kolose 2:15 → "Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya."
- 1 Petrus 3:22 → "Yang telah naik ke surga dan sekarang di sebelah kanan Allah, sesudah segala malaikat, kuasa, dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya."
Yesus Kristus TUHAN tidak sekedar diam di surga namun memerintah secara aktif yaitu:
- Memimpin gereja (Efesus 5:23).
- Mencurahkan Roh Kudus (Kisah 2:33).
- Menyediakan tempat bagi orang percaya (Yohanes 14:2-3).
"Yesus Kristus yang telah naik ke surga adalah Yesus Kristus yang sama yang akan kembali sebagai Hakim dan Raja!" (Kisah 1:11). Ini adalah kabar baik sekaligus peringatan serius bagi dunia untuk mempersiapkan diri sambut kedatangan-Nya kembali sehingga mengubah murid-murid dari penonton menjadi pelaku misi, yang akhirnya mengubah dunia melalui hadirnya gereja mula-mula hingga saat kini.
- Awan menutup saat Ia naik, Malaikat berseru penuh makna. "Kristus yang pergi akan kembali," Pengharapan kekal bagi umat-Nya!
- Duduk di kanan Bapa penuh kuasa, Segala bangsa sujud menyembah. Kabar baik harus disebarkan, Sampai Dia kembali dengan kemuliaan!
- Bukan akhir tapi kemenangan agung, Dari salib sampai takhta surgawi. Hidup kita kini penuh arti, Karena Yesus berkuasa selamanya!
- Puji Tuhan, Haleluya! Kau Raja di atas segala raja. Kau naik tinggi dalam kemuliaan, Namun tetap dekat dalam kasih setia!
- Tulisan lainnya di werua blog:
- Yesus Naik Ke Surga
- Surga Berdasarkan Alkitab
- Hidup di Bumi Menjadi Warga Surga
- Ruang Dan Waktu di Surga
- Menyimpan Dan Memiliki Harta di Surga
- Anugerah Kuasa Perkataan Terhadap Surga Dari Bumi
- Ajakan Menerima Berkat Rohani
- Tubuh Kemuliaan Orang Percaya di Surga
- Kuasa Kebangkitan Yesus
- Yesus Harapan Bangsa-Bangsa