Dongeng dan silsilah adalah bagian dari budaya manusia. Dongeng yang diantaranya cerita fabel, mitologi adalah suatu karya sastra manusia. Sebagai karya sastra, maka tujuan adalah memuaskan para pendengar dan atau pembaca dengan kisah-kisah yang menarik sekalipun hanya rekaan belaka sang pengarang.
Paulus mengigatkan Timotius yang bertugas membenah jemaat agar jemaat yang dikelolanya tidak hanyut dalam suatu kisah yang bersifat rekaan belaka. Paulus dalam iluminasi Roh Allah memandang bahwa dongeng-dongeng dan cerita asal-usul yang berkembang di jemaat tersebut menimbulkan pertengkaran dan menghambat kerja Allah yang berpijak dalam kebenaran.
Saat ini dalam menyampaikan renungan, khotbah acapkali hadir suatu ilustrasi yang kadang kadang bersifat rekaan atau pun fakta otentik, namun pendengar terkadang lebih mengigat ilustrasi atau cerita pengantar khotbah.
Kebenaran berasal dari Allah dan bila percaya kepada Firman Allah. Melalui Percaya kepada-Nya yang adalah kebenaran maka akan masuk dan tinggal dalam rencana-Nya.
Dalam pesan Paulus kepada Timotius tentang dongeng selain teks Alkitab di atas, maka pesan lainnya :
- Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah. ( 1 Timotius 4:7)
- Mereka akan memalingkan telingganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng. ( 2 Tim 4:4)
Paulus menyarankan agar fokus kepada ibadah dan juga kebenaran. Dongeng adalah suatu rekaan manusia yang dibangun berdasarkan "world view" masing-masing. Dongeng menghasilkan banyak kisah atau cerita dalam memandang suatu peristiwa sedangan kebenaran hanya memiliki satu kisah atau cerita dalam memandang suatu peristiwa yakni apa yang benar dengan tingkat akurasi 100 % benar. Apakah suatu kisah adalah kebenaran ? Apakah dongeng adalah kebenaran ? Bila kita mendengar, membaca sesuatu yang didahului kisah-kisah sebagai ilustrasi, fokus perhatian bukan kepada pengantarnya yaitu kisah-kisah, cerita-cerita atau ilustrasi dll tetapi kepada kebenaran yang dinyatakan. Alkitab menyatakan bahwa menjelang kedatangan Tuhan Yesus ke dua kalinya maka khotbah di gereja hanyalah digemari kisah-kisah peristiwa namun sulit menangkap kebenaran yang disampaikan.
Melangkahlah kepada inti sari kebenaran dan jangan terfokus kepada dongeng, silsilah dan aneka cerita atau ilustrasi. Beribadah kepada Tuhan memerlukan sikap hidup yang benar sebab Allah adalah Benar. Ibadah yang meleset dari kebenaran hanya menghasilkan persoalan belaka dan kekacauan.
Bila kebenaran terkadang dipertanyakan dan atau digugat apalagi bila meleset dalam kebenaran.
Dalam dongeng nilai kebenaran suatu kisah bukanlah sesuatu keharusan. Dongeng sangat berkepentingan dengan pesan-pesan pendongeng yang ingin disampaikan bagi yang mendengarkan dongengnya. Firman Allah adalah kebenaran dan sangat berkepentingan dengan seluruh kebenaran sebab hanya melalui kebenaran maka Roh Kebenaran dapat melakukan suatu aktivitas yang mendatangkan kemuliaan, kebenaran, keadilan dan ketertiban bagi kemuliaan Allah Esa Pencipta Yang Agung dalam segala hal dan melampaui segala hal termasuk konsep berpikir kita tentang Allah dan pekerjaan-Nya.
Hiduplah dalam kebenaran berdasarkan Firman Tuhan yang terdapat dalam Alkitab, maka bertumbuh dalam Iman kepada-Nya dan pasti selamat.
- Tulisan lainnya:
- Ibadah Dalam Kitab Timotius
- Kebenaran Dan Ilusi Pengetahuan
- Pesan Tuhan Hadapi Nabi Palsu
- Sistem Pendidikan Dan Hoax serta Alkitab
- Naga Dalam Alkitab
- Iman Dan Akal Untuk Mengerti Kebenaran