Dalam berperang, manusia telah mengenal pentingnya intelijen. Sejak 2400 tahun yang lalu, Sun Tzu dalam kitab strategi perang mengungkapkan bahwa ada lima jenis intelijen.
Jenis intelijen / agen rahasia terdiri atas :
- Agen Lokal ( Xiang Jian )
- Agen dalam (Nei Jian)
- Agen ganda (Fan Jian)
- Agen Celaka (Si Jian )
- Agen Hidup ( Sheng Jian)
Bangsa Israel saat hendak berperang, dalam Kitab Bilangan dikisahkan bahwa Bangsa Israel mengutus agen hidup sebagai agen rahasia untuk mengenal bangsa Kanaan yang hendak ditaklukan. Kitab Bilangan mengisahkan 38 tahun bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir yang diperkirakan terjadi pada 1300 - 1250 SM. Berdasarkan perhitungan penanggalan tersebut maka pengiriman "agen rahasia / agen hidup" oleh Musa mendahului lahirnya strategi perang Sun Tzu.
Hal menarik, agen hidup yang dikirim Musa, berhasil mengembang tugasnya dengan sempurna dan kemudian melaporkan kepada Musa. Namun, laporan dari 10 agen hidup menyatakan ketidak-mungkinan merebut Kanaan berdasarkan pengamatan yang dilakukan. Hanya Yosua dan Kaleb yang memberi laporan bahwa Tuhan memberikan negeri yang baik dan bangsa Israel dapat menduduki tempat tersebut.
Akibat laporan intelijen dari 10 pengintai, Tuhan menghukum bangsa Israel yang dewasa tidak dapat memasuki tempat perjanjian, kecuali Yosua dan Kaleb.
W.S. LaSor dkk dalam Pengantar Perjanjian Lama menyatakan bahwa secara Teologi, kitab Bilangan memperlihatkan aneka masalah krisis dan adanya :
- Kehadiran Allah.
- Pemeliharaan Allah
- Kesabaran Allah.
Dunia saat ini masuk dalam era informasi. Tanpa informasi maka sulit mengambil keputusan. Seluruh pengambilan keputusan haruslah mempertimbangkan informasi yang masuk. Dalam mengelola informasi secara umum tidak boleh melanggar hukum, moral, etika dan agama.
Kitab Bilangan mengajarkan bahwa, Tuhan mengijinkan Bangsa Israel memiliki informasi sebanyak-banyaknya agar dapat mengambil keputusan terbaik. Namun keputusan untuk mempercayai janji Allah memiliki nilai yang sangat berharga di mata Allah.
Percaya terhadap janji Allah sekalipun pengamatan sekeliling kita menghasilkan rumusan tidak mungkin janji itu terwujud adalah iman yang teguh terhadap janji Allah.
Permasalah yang dialami Bangsa Israel, bukan tidak mungkin menimpa manusia saat ini. Aneka krisis dan aneka arus fakta / data yang memenuhi memori pikiran kita membuat kita mudah mengambil suatu asumsi / premis yang keliru. Aneka data dalam arus informasi harus kita bawa ke dalam tangan Tuhan dan menyerahkan pengambilan keputusan di bawah kendali hikmat/wahyu/tuntunan Tuhan.
Tetap beriman dalam arus informasi bukanlah hal yang mudah. Aneka informasi yang memenuhi otak kita membuat kita biasa mengambil keputusan kedasarkan pertimbangan logika dan filsafat yang kita anut. Arus informasi yang bertubi-tubi melatih kita mengambil keputusan yang tepat berdasarkan mengolah informasi yang masuk. Sekarang adalah era informasi, maka mau tidak mau bergaul dengan informasi.
Kitab Bilangan mengajarkan kita untuk belajar beriman mempercayai Allah sekalipun diperhadapkan informasi yang membuat sulit mempercayai janji Allah. Kenali dengan benar seluruh kebenaran janji Allah untuk hidup kita dengan bergaul dengan-Nya.
Belajar untuk selalu mau belajar mempercayai janji Allah dalam hidup ini yang penuh dengan arus informasi, baik berita positif atau berita negatif. Selalulah merenungkan Firman Tuhan agar informasi Firman Tuhan juga mewarnai informasi yang masuk dalam pikiran kita yang berguna dalam pertimbangan pengambilan keputusan.
Kiranya Tuhan menolong kita.
- Tulisan lainnya:
- Kebenaran Dan Ilusi Pengetahuan
- Sikap Menghadapi Post Truth
- Mendapatkan Pengertian Yang Benar
- Sistem Pendidikan Dan Hoax Serta Alkitab
- Life Engineering Sebuah Tantangan
- Pembinaan Gereja Abad 21